Chelsea Cellina Stefani adalah seorang gadis cantik dan juga pintar dia adalah sahabat baik Earlyn.
Mereka telah bersahabat semenjak kecil.
Darielle Abrisham Nathaniel atau yang biasa dipanggil Ziel adalah sahabat kecil mereka.
Ketika lulus SMA Ziel melanjutkan kuliah di Harvard University sehingga mereka terpisah selama beberapa tahun. Namun walau begitu mereka masih tetap saling memberi kabar.
Ziel tidak mengetahui bahwa diantara Celline dan Earlyn memendam perasaan yang sama pada orang yang sama. Akankah Ziel memilih salah satu diantara mereka ataukah dia menjatuhkan pilihan pada gadis lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ThaRoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan Yang Berantakan
Darielle dan Kelly pergi berkencan dia menuju gedung 21 yang disebutkan oleh Celline setelah mencetak nomor tiket mereka masuk ke dalam gedung lalu keluar lagi hanya untuk menelpon seseorang.
"Kamu pikir cuma kamu yang bisa berkencan. Rasain kamu dijemput oleh si mobil mogok. Lebih nyaman jalan bersamaku daripada bersamanya. Dasar gadis keras kepala. Ah iya.. apa tadi dia bilang?gosip jilid 2? Silahkan buat lagi ditabloid mu maka aku akan mengikat kontrak kerjamu seumur hidupmu. Biar kamu jera dan kapok.Hah...sudah mobil mogok, bunyi hp pun begitu memekakkan telinga. Ngomong-ngomong apa dia sudah minta acc accounting atau belum ya? Hari ini aku belum menandatangi apapun dari accounting" Ziel nampak mulai berfikir.
Disaat jalan dengan Kelly namun pikiran Ziel kemana-mana bahkan sampai memikirkan Celline sudah mengajukan atau belum pembelian HP barunya yang hancur karenanya.
"Daripada penasaran sebaiknya aku menelpon Bu Yuni" Ziel segera mengeluarkan handphone-nya dan langsung menelpon kepala accounting itu.
Bu Yuni nampak kaget menerima telpon dari bosnya, dia langsung mengangkatnya.
"Selamat sore Pak maaf ada yang bisa saya bantu?" Ujarnya sambil deg degan. Maklumlah ini pertama kalinya bosnya menelpon di luar jam kerja bahkan di saat waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 ini pasti ada yang salah pikirnya karena tidak biasanya bahkan mamang tidak pernah bosnya menelpon di jam segitu.
"Saya mau tanya, apakah ada permintaan pembelian handphone baru dari salah satu staff kantor kita? Bagian administrasi?" Ziel
"Maaf Pak hari ini tidak ada yang berkas pengajuan permintaan handphone. Bisa lebih spesifikasi lagi Pak siapa orangnya nanti saya akan segera menghubunginya" Bu Yuni
Ziel menggaruk-garuk keningnya dia sedang berfikir apakah dia langsung memberi tahukan namanya atau tidak.
"Dia staff baru Bu Yuni namanya Celline dari divisi administrasi" Ziel
"Besok akan saya cek Pak, bagian admin hanya mengajukan surat permintaan atk saja hari ini" Bu Yuni.
"Oke terima kasih laporannya Bu" dan klik Ziel pun segera mematikan handphone-nya.
"Sayang....kamu masih sibuk sekali, ayolah kita masuk" Rajuk Kelly.
"Ini film apa sayang?" Kelly.
"Entah sebentar aku cek dulu " Ziel segera memeriksa tiketnya dan melihat judulnya serta mengecek nomor bangkunya.
"Kurang aja dia ngerjain aku lagi. Apa dia tidak tahu selera filmku? Masa aku disuruh nonton film horor? Celline kamu benar-benar membuatku murka" Ziel mengajak Kelly keluar lagi dari gedung, dia akan menonton film yang lain namun nampak banyak orang berdiri mengantri akhirnya dia mengurungkan niatnya dan kembali masuk ke dalam gedung theater.
"Shittt....kenapa bangku paling atas dan paling ujung yang dipilihnya. Ya Tuhan dia sungguh-sungguh membuatku pusing" Ziel mencari bangku duduknya lalu dia duduk sambil memijat-mijat keningnya.Dia merasa seperti dikerjain Celline habis-habisan. Dia malas menonton film horor dan malas juga meladeni pertanyaan-pertanyaan Kelly. Semua ini salahnya karena meminta bantuan Celline mencarikan tiket menonton untuk kencannya malam ini. Nyatanya malah ambyar kencan malam ini.
Dia memejamkan matanya untuk merilex-kan pikirannya setelah matanya terpejam selama beberapa menit dia mulai membuka matanya dan bermaksud akan langsung keluar dari gedung theater ini. Namun ternyata pandangannya langsung menatap tajam layar lebar itu.
"Kenapa dia mirip Celline?" Ziel pun mengurungkan niatnya Untuk keluar dari gedung itu. Dia menonton film itu bagaikan melihat Celline itulah yang pada akhirnya membuat dia mengurungkan niatnya untuk keluar dari dalam gedung itu. Sementara Kelly marah-marah tidak jelas karena Ziel mengajaknya menonton film yang tidak ada bagus-bagusnya sama sekali.
Hah...film apa yang ditontonnya? Bahasanya saja dia tidak mengerti. Namun kenapa Ziel malah menikmati film ini? Bagusnya dimanaaaaaa? Begitulah pikiran Kelly. Namun Kelly tidak tahu jika Ziel bukan menonton filmnya tetapi melihat artis wanitanya yang sangat mirip dengan Celline. Itulah alasan dia bertahan di dalam gedung theater itu.
Kelly marah dengan Ziel karena merasa diabaikan. Kenapa sekarang selera Ziel berubah semenjak kembali ke Indo. Masa dirinya disuruh nonton film horor yang tidak jelas itu.
Tanpa menunggu persetujuan Ziel, Kelly langsung berjalan keluar dari pintu theater itu meninggalkan Ziel sendiri. Ziel beberapa kali memanggil namanya namun tidak didengarkan oleh Kelly. Akhirnya Ziel keluar menyusul Kelly.
Dia melihat Celline di ruangan itu sedang membeli popcorn. Setelah membayar dia langsung membalikkan badannya dan ternyata Ziel sedang memperhatikannya dengan seksama. Celline segera melambaikan tangannya dan menunjukkan bacaan di kaosnya "Sebelum Iblis menjemput" lalu memberikan jempolnya kepada Ziel.
Aha....ternyata dia ingin menonton film itu.
Taklama Yudha datang dan langsung merendeng tangan Celline mengajaknya masuk ke dalam gedung theater itu. Celline melambaikan tangannya ke arah Ziel.
Ziel terus memperhatikan mereka sampai bayangan mereka hilang dibalik pintu theater itu.Saat ini batapa inginnya dia menyeret Celline keluar untuk pulang bersamanya tapi tentu saja itu tidak akan mungkin. Hah..si kancil itu lepas lagi dari jangkauannya.
"Gila..gilaaaa...ngapain aku liatin dia bersama kekasihnya. Kaya orang kurang kerjaan saja" Ziel marah-marah sendiri dan segera mencari Kelly, ternyata Kelly sedang duduk di kafe gedung bioskop itu sambil bersedekap dada. Ziel langsung duduk dihadapannya lalu memesan 2 gelas hot coklat untuk mereka.
"Seleramu berubah dan aku tidak suka itu" Kelly.
"Aku minta maaf aku tidak tahu jika film ini yang dipesan oleh sekretarisku" Ziel
"Aku juga lupa memberitahu dia film apa yang ingin aku tonton. Ini bukan salahnya tetapi salahku yang tidak jelas memberi perintah kepadanya. Maafkan aku, kita akan kencan lagi besok. Kamu yang akan menentukan judul filmnya" Ziel meraih tangan Kelly dan mengecupnya.
"Kita langsung pulang sekarang aku merasa gerah berada didalam gedung ini" Ziel langsung berdiri mengajak Kelly pergi keluar dari gedung itu.
"Aku akan antar kamu pulang sekarang. Akupun harus pulang aku lelah seharian ini" Ziel dan Kelly pergi ke parkiran dan mengendarai mobilnya melaju ke arah jalan apartemen kelly. Didalam mobil pun Ziel dan Kelly tidak banyak bicara, hanya ada keheningan saja diantara mereka berdua.
Ziel menurunkan Kelly didepan apartemennya. Kelly langsung turun dari mobil Ziel dan tanpa menoleh lagi dia langsung masuk ke dalam apartemennya. Hari ini benar-benar bagaikan di neraka untuk Kelly. Ziel sudah tidak seperti dulu lagi yang selalu menomor satukan dia. Sekarang dia terlalu sibuk di kantor dan terkesan mengabaikannya. Padahal tujuan dia kemari untuk membawa Ziel kembali ke LA namun baru seminggu disini Ziel sudah beberapa kali membuatnya marah. Sungguh sangat menyebalkan sekali.
Ziel pulang ke apartemennya setelah menghubungi mommynya untuk memberitahukan bahwa dia tidak pulang ke rumah tetapi malam ini dia pulang ke apartemennya.
Ziel membuka pintu balkon apartemennya lalu duduk sendiri menatap gelapnya malam dan melihat ibu kota yang bagaikan kunang-kunang dengan kerlap dan kerlipnya lampu-lampu itu.
Dia memejamkan matanya sejenak.
Kencannya hancur malam ini karena 'dia'. Apa dia sengaja mengajak kencan ganda? Tentu tidak mungkin tapi tadi Ziel melihat Celline memakai kaos sesuai dengan judul film yang ditontonnya. Bahkan dia memperlihatkan tulisan di kaos itu.
"Dasar Celline kurang ajar, dia mengajak aku nonton bareng dengan judul film yang akan ditontonnya juga? Dengan waktu dan gedung yang sama? Apa dia sengaja ingin menguntitku atau ingin menunjukkan betapa bahagia dia dengan pacarnya dihadapanku? Benar-benar wanita kurang ajar. Aku harus memberinya hukuman besok agar dia tahu sedang berhadapan dengan siapa dia sekarang" Ziel mengepalkan tangannya. Berurusan dengan wanita satu ini telah membuatnya menjadi pria yang amat bodoh. Sepertinya dia harus membereskan wanita itu. Begitulah yang ada dipikirannya malam ini.
"Kita tunggu sampai besok kancil yang malang" Ziel tersenyum hanya mengangkat sebelah bibirnya saja.
*********
Halo kesayangan-kesayangan akoh...hari ini sibuk banget jadi maaf telat up untuk kalian🙏😁
Cuma dikit ya?🤭
Moga-moga besok bisa up lebih banyak lagi sayang😁
Jangan lupa like vote n komennya genks.
Love..love..buat kalian semua...muuaachh😘😘😘
Ini bagus loh Ziel filmnya😌 kata Celline😂
Kamu hampir membuatku gila Line. Berani bermain-main denganku kamu tanggung akibatnya😡