Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Izin Ke Mall
Pagi hari, Arabella sedang sibuk membantu bi Ratih di dapur. Walaupun wanita itu sudah menahannya. Namun, arabella tetap kekeh membantunya.
Semua sarapan sudah tertara di meja makan, wanita itu tersenyum hangat saat melihat mogan bersama putrinya turun ke meja makan.
Tak lupa juga, dia hari ini membuat bekal buat Elif. Supaya gadis itu nanti bisa makam di sekolah.
Seperti biasa, mereka sarapan dengan keheningan, hanya suara sendok yang berdecak, tidak ada yang berniat memulai berbicara.
“Mommy, buat bekal untukmu. Nanti bawak ya!” ujar arabella, lalu di anggukin oleh remaja itu
Mogan terkejut arabella berani terang terangan sekarang menyebut diri dengan kata “Mommy!”
“Sejak kapan? Kalian aku,” tanyanya pura-puta tidak tahu.
Pasalnya tadi malam, dia ikut menguping di saat mereka berbincang.
Arabella tidak berniat untuk menjawab pertanyaan mogan, wanita itu sibuk menyuapi makanan ke mulutnya.
Merasa di abaikan mogan pun kembali sarapan dengan keheningan.
Elif, jangan di tanya gadis itu tidak berani berbicara dengan ayahnya pasar tadi malam dia telat pulang kerumah.
“Daddy Mom! Elif berangkat sekarang, yah. Terima kasih bekalnya mom,”
Hari ini gadis itu terlihat semangat tidak seperti biasanya.
Setelah remaja itu pergi, Arabella membuka mulutnya ingin berkata pada mogan.
“Nanti, Aku minta izin pergi ke mall.”
“Buat apa?” tanya mogan menatap wanita di depannya itu.
“Hey! Aku sudah berapa lama tinggal di rumah ini, tubuhku perlu perawatan. Aku juga ingin berbelanja, bukankah kau tadi malam memberiku kartu debitmu untukku. Sayang jika tidak pakai, benarkan tuan?” jawab Arabella dengan antusias.
Mogan berpikir sebentar. “Baiklah! Pergilah, nanti kamu akan di gawai oleh bodygart. Ingat, jangan telat pulang.”
Arabella tersenyum girang, dia begitu senang. Sudah lama dia terkurung di kediaman itu, otaknya seakan-akan sumpek perlu dihibur.
“Akhirnya, aku bisa berbelanja.” gumamnya.
Mogan melirik Arabella yang berbeda dari sebelumnya berubah 180 derajat semangatnya.
***
Di sebuah kelas tampak seorang gadis sedang berdiri di sebuah pintu, gadis itu berdiri menunggu seseorang.
Tepat orang itu ingin masuk ke sekolah. Namun, sebuah kaki tiba-tiba menghalangnya. Lalu, tiba-tiba tubuhnya pun ambruk ke depan.
Ruang kelas tersebut sunyi walaupun terdapat beberapa siswa di dalamnya, mereka hanya menonton perbuatan mereka.
Gadis itu meringis mulai mengusap kedua lututnya, dia mulai menatap pada lawan yang berani melakukan itu padanya.
“Kau …,”
“Kenapa? Kau marah,” ucap Elif dengan senyum liciknya.
Remaja itu ingin memberi pelajaran kepada ketiga siswi yang sudah membuat dirinya sial kemarin hari.
“Kalian! Cepat pegang anak pungut ini,” teriak gadis yang jatuh itu ke pada kedua temannya.
Nyatanya, kedua temannya itu hanya diam. Mereka saling melirik takut-takut. Karena Elif sudah duluan mereka di beri pelajaran.
Elif tersenyum puas, lalu dia berjongkok di samping gadis tersebut.
“Lupakan, daddyku yang ingin menikah dengan tantemu. Jika kau berani mengggangu hidupku lagi, aku tidak akan membiarkan kalian hidup tenang.” Ancam Elif penuh tekanan. Entah kenapa gadis disaat dirinya marah akan terlihat mengerikan seperti Mogan.
“Kau pikir, Aku takut. Hah,”
Gadis itu masih belum kapok, di akan terus mengusik hidup Elif.
“kita lihat saja nanti.”
Mereka pun bubar saat guru masuk, mengajar mata pelajaran hari ini.
Saat akan ingin mengambil buku di dalam tas, gadis itu mendapati bekal yang di bawanya.
Dia tersenyum kecil, mengingat Arabella yang kini menjadi ibunya.
Arabella, wanita itu ternyata tidak buruk yang dia pikirkan. Sebelumnya ia takut jika yang datang wanita yang akan mengusirnya kelak.
Bersambung.
*
*
*
Nanti sore Update lagi ya…
Jangan lupa lake dan vote ya kakak… biar semangat aku updatenya…