NovelToon NovelToon
Selir Jenderal Perang

Selir Jenderal Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Dark Romance
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bella Bungloon

Di jebak oleh sahabatnya sendiri?
Setelah melewati malam panas dengan Jenderal Hang, Jie Xieye mengandung anak dari suami sahabatnya sendiri —Hang Tianyu.

***

Tak kunjung hamil, membuat Le Chieli frustasi, karena selalu mendapat tekanan dari keluarga Hang. Hingga, kemudian ia menjebak suami dan sahabatnya sendiri.

Namun, yang tidak Le Chieli ketahui, jika dia telah menghancurkan kehidupan sahabatnya.

Ini bukan hanya tentang menjadi selir terabaikan, tapi juga tentang cinta dari musuh suaminya.

Lantas, bagaimana kehidupan Jie Xieye sebagai selir tak di anggap?

Follow akun Author.
ig: bella_bungloon
fb : XCheryy Bella

TIDAK SUKA BISA DI SKIP YA KAKAK-KAKAK ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Bungloon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

"Nyonya Ru, kandungan Anda baik-baik saja. Saya sudah tuliskan resep herbal untuk Anda."

"Terima kasih, Tabib Jie."

Setelah keributan tadi, Jie Xieye dan yang lainnya pergi ke sebuah kedai minum teh. Kedai sederhana yang belum ada pengunjung selain Jenderal Shen dan yang lainnya.

"Lagi-lagi saya merepotkan Anda, Jenderal Shen. Terima kasih sudah menolong saya, lagi." Jie Xieye membungkuk di hadapan Shen Zhaoling yang menatap nya dalam. Bahkan bibir pria itu sedikit terangkat membentuk senyuman tipis.

"Tidak masalah, Nona Jie. Toh, saya hanya kebetulan lewat dan melihat mu dalam kesulitan."

Jie Xieye tidak menyahut lagi, hanya tersenyum tipis dan mengangguk pelan. Namun alisnya sedikit berkerut. Apakah Jenderal Shen sudah lupa? Jika dia adalah selir Hang Tianyu?

"Tabib Jie, tentang apa yang mereka katakan, jangan Anda hiraukan. Saya percaya Anda adalah orang yang baik dan bijaksana." Ru Miya berkata dengan lembut, senyum nya ramah menatap Jie Xieye.

"Terima kasih, Nyonya Ru," Jie Xieye sedikit menunduk, tangan nya mengusap perutnya yang masih rata.

"... Anda tenang saja, apa yang mereka katakan, tidak akan bisa mematahkan saya. Mereka yang tidak tahu bagaimana rasa sakitku, bagaimana mungkin aku bisa di jatuhkan hanya dengan seuntai kata?"

Shen Zhaoling tersenyum tipis, sorot matanya tak lepas dari wanita di hadapannya. Padahal apa yang di katakan orang-orang tadi sangat menyakitkan dan bisa membuatnya meled4k, tapi Jie Xieye bukan hanya tenang, dia tahu kapan waktunya meled4k dan tetap diam tapi tetap menu suk tajam.

Sementara itu, Ru Miya tampak tersenyum tulus ke arah Jie Xieye, tapi keningnya berkerut melihat wanita itu terus mengusap perutnya. Tidak... Tidak, dia tidak bisa menahan untuk tidak bertanya.

"Tiba Jie, maaf—??""

Seolah mengerti apa yang di pikirkan wanita di depannya, Jie Xieye mengangguk pelan, kemudian mengangkat wajahnya seraya tersenyum lembut. "Saya juga sedang mengandung."

Wanita itu mengerjapkan matanya lucu. "Benarkah? Selamat Tabib Jie!" Ucap nya ikut merasa bahagia.

Jie Xieye tersenyum lembut. Tapi kemudian, Wuxi mendekat ke arah nya dan berbisik.

"Selir Jie, maaf. Apakah kita sudah bisa pergi?" Ucap Wuxi dengan berhati-hati.

Jie Xieye menangguk, lalu berdiri dan membungkuk ringan pada Shen Zhaoling dan Ru Miya. "Terima kasih untuk semuanya, saya harus kembali ke kediaman Hang."

...***...

Sementara itu, di sebuah kedai kecil di belakang pasar. Seorang wanita bertubuh gemuk duduk di atas lantai dengan keringat mengucur dari pelipisnya. Wajahnya memerah dan nafasnya terasa berat.

Weiyi —wanita bertubuh gemuk itu meraih cawan berisi air di atas meja kayu, dan meminumnya dengan sekali teguk.

Perlahan, nafasnya kembali berhembus secara teratur, tapi kata-kata dari Tabib Jie masih terus berdengung di telinga nya.

"Wajahmu mudah memerah saat marah, napas mu pendek dan berat, keringatmu keluar meski udara dingin, dan dada kiri sering terasa sesak, bukan? Itu adalah tanda jika tubuhmu menyimpan panas yang berlebihan. Dalam istilah tabib, ini disebut api hati, penyakit yang sering di derita orang yang terlalu sering marah dan menyimpan dendam. Jika kau terus seperti ini, amarahmu sendiri yang akan membuat jantungmu lemah dan tubuhmu lumpuh separuh."

Weiyi menahan napas sejenak. Lalu menggeleng cepat. "Cih, itu hanya omong kosong! Dia hanya menakut-nakuti ku saja."

Meski demikian, ia tak bisa menyembunyikan rasa takutnya.

Di tengah pikirannya yang berkecamuk, sebuah suara langkah kaki terdengar mendekat dan memasuki kedainya.

"Hey, kembalilah besok! Aku sudah tutup!" Teriak Weiyi tanpa menatap orang itu.

Seseorang bertudung merah elegan itu tersenyum tipis dari balik tudungnya. Sorot matanya menyala menahan wanita di hadapannya.

"Nyonya Weiyi, ini aku."

Tubuh wanita gemuk itu membeku sejenak, ia mengenali suara ini. Dalam sedikit, dia langsung bangun berdiri dan membungkuk memberi salam.

"Maaf, maafkan saya Nona."

Wanita itu membuka tudung nya, wajahnya cantik dengan hidung yang mancung, bibir ranum dan rambut hitam yang di ikat dan di hiasi tusuk konde berbentuk bunga anggrek putih.

"Bangunlah Nyonya Weiyi, aku kemari hanya untuk memberimu hadiah." Nada suaranya lembut tapi penuh siasat.

Mendengar kata hadiah, Weiyi langsung melupakan ketakutannya tadi. Dia buru-buru berdiri tegak dan tersenyum sumringah. "Anda memang baik, Nona Hang."

Hang Fei Rei, gadis cantik itu terkekeh kecil. Lalu mengeluarkan sekantong uang dan memberikannya pada wanita di hadapannya.

"Terus sebarkan lagi gosip itu. Tentang Jie Xieye... Dan  pastikan ia menjadi bahan tertawaan dan semua orang membenci dan mengutvknya."

Weiyi benar-benar melupakan ketakutannya tadi, ia menerima sekantong uang itu dan mengangguk antusias. "Tentu! Tentu Nona Hang!"

"Baiklah, aku harus pergi. Dan ingat, jangan libatkan namaku, aku akan memberikan mu uang lagi jika aku mendapat berita bagus tentang Jie Xieye."

Lagi? Seketika wanita gemuk itu mengingat kejadian pagi tadi di pasar. Dia kemudian menyimpan sekantong uang tersebut dan menahan kepergian Hang Fei Rei. "Tunggu, Nona! Saya masih ada berita bagus tentang Tabib Jie."

Hang Fei Rei mengentikan langkahnya, alisnya bejerurt dan dengan perlahan menoleh ke arah Weiyi. "Apa itu?" Tanya nya.

"Jadi pagi saya melihat Tabib Jie, seperti yang anda minta, saya mempermalukan nya di depan umum. Bahkan Nyonya Le tadi tiba-tiba muncul dan ikut mempermalukan Tabib Jie, tapi sepertinya Tabib Jie mengatakan sesuatu pada Nyonya Le, sampai membuat wanita itu memucat."

"Benarkah?" Hang Fei Rei memakai kembali tudung merahnya. Dan Weiyi menjawab jika itu benar.

Tentu hal itu membuat Hang Fei Rei, senang. Dia kemudian mengeluarkan sekantong uang lagi dan memberikannya pada Weiyi, setelahnya ia pergi dari kawasan pasar.

"Jika ayahku yang merupakan kakak dari Bibi Suyue saja tidak di beri tahu mengenai pengangkatan selir ini, apalagi Le Hong?! Saat ini Shu Ji sedang mencoba menarik Le Chieli ke dalam kubu kita, mungkin kita juga bisa menggunakan ibunya."

Manik gadis itu semakin menajam, dan bibirnya menyeringai lebar di balik tudungnya. "Hanya aku yang pantas menjadi istri Tianyu! Hanya aku! Hang Fei Rei!"

...***...

Kembali ke Kedai Teh

Ru Miya membuka sebuah kotak berukuran sedang dan mendorongnya ke arah Shen Zhaoling. Di dalam kotak terdapat beberapa buku dan gulungan stempel.

"Jenderal Agung, di dalamnya ada daftar seluruh toko senjata milik keluarga Ru. Jika benar suamiku telah menyimpang. Gunakan ini untuk mengembalikannya ke jalan yang benar."

Shen Zhaoling membuka buku-buku tersebut dan berakhir menatap  gulungan stempel. Sudut bibirnya kemudian tersenyum, miring. "Terima kasih atas kerjasamanya, Nyonya Ru.

Ru Miya menghela napas berat, matanya terpejam dan tangannya meraba perutnya yang buncit. "Jadi suamiku benar-benar mencoba berkhianat?" Nada suaranya tegas tapi tidak bisa menyembunyikan rasa kesedihannya.

Keluarga Ru terkenal dengan persenjataan yang mereka buat. Mendiang Kepala keluarga Ru, hanya memiliki dua anak, salah satunya adalah Ru Miya, yang ia percayakan seluruh urusan keluarga Ru termasuk toko-toko persenjataan pada wanita itu. Dan Ru Miya menikah dengan seorang menteri hukum. Sayangnya, suaminya justru yang menjadi pelanggar hukum.

"Menteri Tan telah menandatangani kontrak penyatuan pasokan senjata dengan kamp rahasia di luar ibu kota. Bahkan ada laporan jika suamimu telah berkomplot dengan salah seorang pangeran kekaisaran."

Ru Miya menunduk, wajahnya kehilangan warna. Pantas saja beberapa kontrak toko milik nya banyak yang hilang dan bahan membuat persenjataan mendadak langka.

"Baiklah," Shen Zhaoling berdiri dan merapikan jubahnya. "Aku harus pergi ke istana."

Namun, sebelum Shen Zhaoling melangkah, Ru Miya kembali berkata. "Jenderal Shen, aku mendengar jika di istana telah terjadi sesuatu. Bisakah Anda berjanji pada saya? Tolong lindungi saudari saya di sana dan juga keponakan saya. Saya akan menyerahkan seluruh toko persenjataan Ru pada Anda."

Shen Zhaoling tersenyum tipis. "Selir Ru Ming, ya? Aku pasti akan melindungi mereka yang tidak bersalah, Anda tenang saja Nyonya Ru,"

...***...

"Apa Tabib Jie belum kembali juga?"

Seorang pelayan segera membungkuk dalam dan menjawab pertanyaan dari Tuan nya. "Menjawab Jenderal, Selir Jie beserta rombongan belum kembali."

Alis pria itu berkerut. Sorot matanya memicing tajam. "Apakah terjadi sesuatu dalam perjalanan mereka?" Gumam nya pelan.

Hang Tianyu menghela nafas pelan dan melambai memberi kode agar pelayan itu pergi. Namun setelah kepergian pelayan itu, langkah lainnya terdengar mendekat.

Saat kepalanya terangkat untuk melihat siapa yang datang. "Istriku?"

Le Chieli tersenyum manis, lalu membungkuk anggun memberi salam hormat pada suaminya. "Aku dengar jika Anda akan pergi ke istana?"

Hang Tianyu mengangguk, kemudian menarik tangan Le Chieli lembut untuk duduk di sebelah nya.

"Namun seperti nya kau sedang tidak baik-baik saja, apakah ada sesuatu yang mengganggu mu, suamiku?" Tanya Le Chieli yang sudah duduk di sebelah Hang Tianyu.

Pria itu tampak menghela nafas berat. Ia bahkan tak bisa tidur hanya karena memikirkan Jie Xieye, apakah wanita itu baik-baik saja?

"Tabib Jie belum juga kembali, aku khawatir telah terjadi sesuatu padanya. Seperti malam itu."

Wanita itu terdiam sejenak. Wajahnya sedikit menunduk. Jadi yang membuat suaminya yang biasanya gagah, penuh wibawa dan ketegasan tiba-tiba cemas, khawatir dan —takut?? Adalah Xieye?

"Bukankah Wuxi bersamanya? Anda tenang saja, Xieye pasti baik-baik saja." Ucap Le Chieli dengan senyum di wajahnya.

Namun itu tak membuat Hang Tianyu tenang begitu saja. Pria itu menggeleng pelan. "Dia sedang mengandung anakku, Chieli, sampai kapanpun dia tidak akan baik-baik saja. Akan banyak orang yang berusaha menyakiti nya."

1
MommyRea
hadir Thor.. baru Nemu karyamu..😊
MommyRea: ok .. semangat update nya ☺️
IG@bella_bungloon: hallo, kak ^^ selamat datang dan selamat membaca. semoga terhibur yaa, terus ikuti perjalanan para tokoh di novelku 💅😌 jangan lupa mampir di karyaku yang lain
total 2 replies
Marvell Indra
apa chieli lupa dengan apa yang dia dilakukan sahabatnya?
dan jika sekarang suaminya membuka hati untuk tabib jie apakah itu juga salah tabib jie??
Kusii Yaati
kak ceritanya jangan tegang tegang terus dong... ganti suasana gitu yang romantis,aq membacanya ikut tegang... para pemain wanitanya juga nekat nekat dan penuh ambisi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya 😩
IG@bella_bungloon: itulah realita kehidupan di kehidupan zaman itu kak:) romantis scene ya? masalahnya kehidupan aku gak pernah ke dapetan episode romantis, masa mereka pada romantis?😌💅
total 1 replies
Marvell Indra
hati chieli mulai ada api ni... bahaya...
jendral Hang khawatir pada anaknya atau ibunya
Marvell Indra
siapa TUAN yang berkhianat itu??!!
hanya author yg tau..🤔
Kusii Yaati
setampan apa sih hang tianyu sampai di perebutkan sepupu sepupunya sendiri...
aq malah ngeri membayangkan kehidupan xieye di sana bahkan nyawanya dan bayi yang dalam kandungannya pun jadi target 😩
Marvell Indra
penyakit datang,,, jeng,jeng,jengggg..
Marvell Indra
semangat thor💪
Kusii Yaati
aq gemes banget sama Tianyu sumpahhh pengen nonjok wajah Tianyu 😤
Kusii Yaati
yang kuat tabib jie, jangan lemah atau kau akan di remehkan terus sama tianyu🥺....Hang Tianyu lambemu tak leleti sambel lho, bukannya menenangkan istrinya malah menuduh yg bukan bukan 😤 masih untung tabib jie dan kandungannya tidak apa apa
Kusii Yaati
kayaknya ada aroma aroma cemburu nih... nggak suka istrinya dekat dengan rivalnya 😏
Marvell Indra
jendral Han dirimu, mempertahankan harga diri atau cemburu??!
Marvell Indra
faster up thor...💪
Marvell Indra
ada peran antagonis lagi,,, jeng,,,jeng,,,jeng..
Kusii Yaati
rasanya pengen tak cubit ginjalnya jendral hang...😩
Kusii Yaati
siapa lagi yang berniat jahat pada tabib jie Thor... padahal xieye tidak pernah menyakiti atau menyinggung orang lain 🥺
Kusii Yaati
akhirnya diri mu up juga Thor...ku kira lupa 😁
Marvell Indra
walaupun hanya selir, dia juga ibu dari anakmu hang tianyu.🤬
aku kok gemesss😡😡
kira2 siapa pembunuh bayar itu ya?!🤔
Marvell Indra: gemes pengen tak gethok kepalanya, biar otaknya waras sedikit gitu
IG@bella_bungloon: kak?? apa yang gemesin dari Hang Tianyu?🥺 dia itu nyebelin loh. tapi makasih yaa udah mampir dan support karya aku, ikuti terus perjalanan Jie Xieye🌹
total 2 replies
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Marvell Indra
up terus thos💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!