kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang pemuda yang usianya sudah tidak muda lagi dan belum menikah..
hingga akhirnya ia di jodohkan dengan wanita kaya dan cantik hanya saja, ia tidak pernah dia anggap ada oleh si wanita Tersebut..
sampai ia membuktikan jika dia itu pantas menjadi suaminya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syaiful Budiman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Ayahnya kanjeng kini berjalan di depan dengan di ikuti kami berdua berjalan di belakangnya..
Setelah berjalan melintasi beberapa ruangan akhirnya kita sampai di tempat tersebut..
sesampainya di sana, kau langsung di kejutkan dengan pemandangan yang ada di belakang rumah keluarga kanjeng..
Di mana kondisi belakang rumah orangtuanya kanjeng ini nampak seperti hutan..
Ada banyak sekali pohon-pohon dan juga banyak sekali binatang yang ada di dalam kurungan yang begitu besar-besar sekali..
dari depan, rumah ini nampak seperti istana.. Dan ternyata di belakang nampak seperti hutan.
"ayo sini.. Duduk di sini.. Kalian pasti terheran-heran kan sama tempat ini".. Ucao ayahnya kanjeng yang kemudian aku dengan brian langsung Duduk bersama dengan ayahnya kanjeng..
Seketika, aku bisa merasakan hembus6angin yang sangat segar sekali..
Suara gemericik air yang di mana air tersebut adalah air buatan yang di buat seolah-olah seperti air terjun kecil dari arah ujung..
Kemudian, ada beberapa burung yang di tempatkan di kandang burung yang begitu banyak sekali..
berbagai macam hewan ada di tempat ini.. Akan tetapi, semuanya seperti tak asing bagi ku..
Aku langsung memejamkan mata ku dan seketika, aku bisa merasakan kembali masa-masa kecil yang di mana aku masih tinggal di kampung halaman..
Di mana, kedua almarhum orang tua ku bisa mengajak ku ke sawah yang di mana tempat tersebut ada di pinggir sungai..
Aku dulu sering sekali ikut ke sawah dan bermain di pinggir sungai..
Suasana yang begitu lama sekali ku dambakan..
"sultan.. Sini.. Kamu ngapain di situ".. Ucap seseorang dari arah belakang..
Kemudian aku segera berbalik dan ternyata mereka semuanya sudah berkumpul di satu meja yang ada di teras rumah..
"biarin ma.. Mungkin sultan lagi menikamati suasa di sini".. Ucap ayahnya kanjeng..
"sini.. Duduk di samping kanjeng".. Ucap mamanya kanjeng..
Aku segera duduk di samping kanjeng.. Semuanya tiba-tiba saja langsung tersenyum ke arah kami berdua..
"bagaimana menurut kalian berdua sebagai adik dari kakak kalian ini.. Apakah kalian setuju jika kakak mu ini menikah dengan pria yang ada di sampingnya saat ini".. Ucap mamanya kanjeng..
"aku sangat setuju sekali ma.. Mas sultan juga kelihatan baik orangnya".. Ucap adiratna..
"kalau kamu nak".. Ucap mamanya kanjeng ke basagita..
"terserah kak kanjeng mau bagimana.. Itu pilihan dia ma".. Ucap basagita..
"kalau papa sendiri bagimana pa.. Papa juga sudah datang ke restonya langsung dan melihat sendiri semuanya pa.. Apakah papa merestui mereka berdua untuk segera menikah".. Ucap mamanya kanjeng ke suaminya..
"loh mas.. Punya resto.. Di daerah mana".. Bisik brian yang duduknya tak jauh dari tempat ku berada..
belum sempat aku jawab pandangan ku langsung tertuju ke arah ayahnya kanjeng..
"memang seharusnya dan secepatnya, kanjeng harus menikah.. Kecocokan, setuju atau tidaknya.. Yang namanya pernikahan pasti nantinya akan ada banyak ujian dan rintangan.. Kalau Pribadi papa sendiri ma.. Kanjeng terserah mau menikah dengan pria seperti apa dan bagaimana.. asalkan dia mau bekerja dan tidak bermalas-malasan.. Sebelum kanjeng menikah, brian dan adiratna tidak akan papa ijinkan untuk menikah.. Dan sekarang, papa ingin bertanya sama kamu kanjeng.. Kira-kira.. Kamu mau menikah yang bagimana".. Ucap ayahnya kanjeng..
"nikah yang bagimana apanya pa".. Ucap kanjeng..
"yaaa.. Apakah kamu mau di adakan pesta atai bagaimana.. Atau kamu punya rencana sendiri dengan sultan.. Calon suami kamu".. Ucap papanya kanjeng..
Tiba-tiba saja kanjeng yang duduk di samping ku langsung menggenggam tangan ku..
Hingga hal tersebut seketika membuat ku sedikit terkejut dengan apa yang kanjeng perbuatan barusan..
"pa.. Aku dengan mas sultan sudah sepakat pa.. Kita tidak mau di buatkan pesta.. Cukup menikah secara agama dan negara saja pa.. Iya kan mas".. Ucap kanjeng sambil menatap ke arah ku..
dengan gugup, ku jawab pertanyaan kanjeng sambil mengangguk-anggukkan kepala ku..
"ya sudah kala begitu.. Jika itu sudah menjadi kesepakatan kalian berdua.. Untuk acara akadnya, akan di selenggarakan kapan waktunya ma".. Ucap ayahnya kanjeng..
"2 hari lagi pa.. Semakin cepat, semakin baik".. Ucap mamanya kanjeng..
"apaaaaaa".. Tiba-tiba saja dengan refleks, ku jawab apa yang di ucapkan oleh mamanya kanjeng..
Setelah itu, aku langsung memerhatikan mereka semuanya dan kembali terdiam..
Kini genggaman tangan kanjeng sudah mulai di lepaskan..
walaupun sebenarnya, tangan kanjeng sendiri sangat halus sama seperti milik Yasmine..
Akan tetapi, jari tangan Yasmine lebih lentik dari tangan kanjeng..
"ada apa sultan.. Kenapa tiba-tiba kamu terlihat terkejut seperti itu".. Ucap ayahnya kanjeng..
Aku hanya bisa diam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi..
Aku bahkan tidak bisa memberikan alasan yang tepat untuk meyakinkan ayahnya kanjeng..
"pa.. Mungkin sultan merasa terkejut karena dia ini kan sudah lama sekali menjomblo.. Di tambah lagi, mungkin saja sultan belum memberitahukan keluarga besarnya.. apalagi, sultan kan anak yatim-piatu pa.. Mungkin saja di berfikiran seperti itu. Apa benar sultan".. Ucap mamanya kanjeng..
"eee iya bu.. Aku masih kepikiran degan kedua almarhum orang tua ku.. Di saat aku akan menikah, mereka tidak ada".. Ucap ku dengan berpura-pura dan terlihat seperti memelas..
"ya ampun.. kak sultan ini yatim-piatu ternyata".. Ucap adiratna..
"ya gak papa loh sultan.. Kan ada paman yanto.. Dia kan masih adik kandung papa kamu kan".. Ucap mamanya kanjeng..
"loh ma.. Kak sultan ini masih saudaranya om Yanto ma".. Ucap adiratna..
"iya.. Adik almarhum ayahnya sultan itu ya om Yanto".. Ucap mamanya kanjeng..
"Baiklah kalau begitu.. Sultan.. Bagimana denhan kamu.. Apakah kamu bersedia menikah 2 hari lagi tepat di hari Minggu nanti".. Ucap ayahnya kanjeng..
Dan jika aku perlambat lagi acara nikah palsu ini, aku tidak akan bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat..
setelah mendapatkan uang tersebut, aku akan pergi untuk selama-lamanya di rumah rumah yang sangat megah ini..
Dan yang pastinya, aku gak akan menyakiti Yasmine cukup lama..
"iya pak.. Saya bersedia dan siap".. Ucap ku yang di mana semuanya langsung tersenyum ke arah kami berdua..
Sebenernya, jantungku terasa seperti akan copot.. Tapi mau bagaimana lagi.. Kalau tidak segera, maka pernikahan palsu ini tidak akan segera berakhir..
"syukurlah kalau begitu.. Sebentar lagi kakak kalian akan segera melepas masa lajangnya".. Ucap mamanya kanjeng sambil memeluk kanjeng..
"selamat ya kak.. Akhirnya, soul out juga kamu ya kak".. Ucap adiratna..
Sedangkan basagita hanya terdiam sambil menatap ke arah kanjeng yang masih di peluk oleh mamanya..
Dan setelah obrolan tersebut, kami hanya bercanda gurau di tempat tersebut..
sedangkan di sini, aku dengan basagita hanya terdiam sambil memperhatikan mereka semuanya yang sedang bercanda gurau..