NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Dibalik Skrip

Kisah Cinta Dibalik Skrip

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Balita

Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.

Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dejavu

7 April 2025, di pagi hari, masih di tempat yang sama.

Setelah mempermalukan Gelio di hadapan banyak orang, dengan puas Feriska mengibaskan mantel nya melewati Gelio yang masih terdiam ditempatnya.

"Nona Feriska," Mon Dain menghampiri Feriska yang baru saja keluar dari dalam kafe.

"Sudah lah Mon Dain, layani tuan mu baik-baik. Terimakasih atas kerjasama nya selama ini. Dan jagalah istrimu juga, jangan menyakiti hatinya, manusia itu serakah," Feriska berbisik di telinga Mon Dain.

Setelahnya, dia membuka sedikit maskernya, memberikan sedikit kecupan lembut di pipi pria itu. Mon Dain menghentikan wanita itu dengan menarik tangannya.

"Lalu, bagaimana dengan tugas yang Nona berikan kepada ku?"

"Tugas apa lagi? Semuanya sudah berakhir, jadi jangan memikirkan apapun. Dan lakukan apa yang seharusnya kau lakukan, jangan membenci ku ataupun istri tuan mu."

Feriska menepuk pundak Mon Dain, lalu beranjak pergi meninggalkan Mon Dain yang masih menatap nya dari belakang.

"Eh bukan kah itu adalah Chandra Feriska?" kata seseorang yang menyadari keberadaan Feriska saat tadi dia membuka maskernya untuk Mon Dain.

Perhatian publik terbagi menjadi dua, satu sisi untuk Gelio dan sisanya untuk Feriska. Mon Dain mengepalkan tangannya dengan kencang, lalu kemudian masuk ke dalam kafe untuk menjemput Gelio.

...----------------...

Sementara itu di dalam kafe, banyak orang yang tidak memiliki attitude baik sedang sibuk merekam Gelio lalu menyiarkannya secara langsung di sosial media.

"Dia pasti pria brengsek yang menyakiti si perempuan tadi! Jika tidak seperti itu, mana mungkin dia berakhir seperti saat ini?"

"Tapi bukankah terlalu berlebihan jika mempermalukan seperti itu?"

"Ya tidak perduli, pria brengsek memang harus dipermalukan seperti itu supaya cepat sadar diri!"

"Coba deh kau lihat pria itu, bukankah dia sangat tampan?"

"Astaga, apa kau tidak tahu? Dia putra sulung keluarga Allegra, tentu saja tampan!" mereka menggosipkan Gelio tepat di depannya secara langsung.

"Hei, apa anda baik-baik saja?" seorang waitress datang dengan sebotol Aloe Vera gel di tangannya seraya menyodorkan tisu basah kepada Gelio.

"Tidak apa-apa, coklatnya tidak terlalu panas dan baju saya juga cukup tebal karena berlapis dua. Terimakasih!" Gelio menerima tisu basah pemberian si waitress, mengelap wajahnya, lalu mengoleskan Aloe Vera gel di pipinya yang memerah.

"Anu permisi, ini tagihannya untuk minuman coklat karamel tadi..."

Gelio menghela nafas panjang, karena tidak hanya mempermalukan dirinya didepan banyak orang, Feriska juga pergi dengan meninggalkan tagihan bill kepadanya.

Mon Dain mengangguk memberikan kode untuk Gelio agar segera meninggalkan tempat itu. Dengan tetap bersikap tenang dan elegan, Gelio meninggalkan kafe itu sembari mengelap kulitnya yang masih terasa lengket akibat tumpahan coklat karamel.

...----------------...

7 April 2025, saat jam makan malam, di rumah utama keluarga Allegra.

Papa dan mama mertua sudah pulang dari luar. Namun, Gelio masih juga belum menampakkan batang hidungnya di rumah, padahal makan malam di piring semua orang sudah habis setengah.

Aku menatap daging mahal berkualitas di atas piring milikku, aku tidak berselera untuk melanjutkannya hingga habis. Entah kenapa aku terus memikirkan Gelio yang tadi pagi pergi setelah bertengkar denganku.

"Ada apa nak? Kamu tidak menikmati makananmu dengan baik, apa itu tidak sesuai dengan selera mu?" tanya papa mertua ku yang perhatian.

"Makanannya enak pa," sahutku.

"Apa kau mengkhawatirkan suami mu?" tanya mama mertua, tebakannya benar. Aku mengangguk pelan seraya meletakkan alat makan yang ada di tanganku.

"Gelio pergi setelah kami bertengkar tadi pagi. Sekarang dia masih belum pulang dan melewatkan makan malam..." jelas ku mengadu.

"Pertengkaran dalam sebuah pernikahan itu normal, yang ngga normal itu adalah disaat semuanya baik-baik saja tanpa adanya emosi di antara dua orang yang menjalin hubungan. Gelio sudah dewasa, dia akan makan kalau dia lapar," kata papa mertua menenangkan ku.

Meskipun apa yang kedua mertua ku katakan itu benar, tapi aku masih belum yakin jika Gelio baik-baik saja. Aku mengkhawatirkan nya bukan karena aku adalah istri yang baik, namun aku takut jika aku lah penyebab Gelio bersikap seperti itu.

Apa yang aku lakukan mungkin sudah kelewatan, padahal dia sudah meminta ijin sebentar untuk membalas sebuah pesan di ponselnya. Tapi, aku malah tidak sabaran dan langsung melemparkan ponselnya yang terlihat sangat penting itu, lalu membuatnya menjadi sangat marah.

"Aku sudah kenyang, terimakasih atas makanan nya,"

"Iya, kamu pasti lelah nak. Beristirahatlah lebih awal," kata papa mertua yang baik hati.

Aku berdiri, mengangguk pelan ke arah papa dan mama mertua yang masih belum menyelesaikan makanannya. Ku meminta ijin untuk pergi ke kamar duluan, sepertinya aku sedang tidak enak badan.

...----------------...

8 April 2025, saat jam makan malam.

Sudah dua hari Gelio masih juga belum pulang. Hatiku gundah, kacau, khawatir, pokoknya sangat tidak karuan. Lagi-lagi pria yang mendampingi ku menghilang tanpa kabar, apalagi sekarang dia sudah menjadi suamiku.

Aku jadi semakin menyalahkan diriku sendiri karena sudah bertindak seenaknya, seharusnya aku tidak terlalu banyak lagak karena aslinya aku hanyalah seorang istri hasil diskusi.

Mungkin aku bukanlah seorang istri idaman yang Gelio inginkan, aku tidak bisa masak, tidak bisa bersih-bersih rumah, mencuci, dan lainnya. Aku hanya bisa bermalas-malasan dan bertindak sesuka hati ku, hingga membuat Gelio muak dan akhirnya pergi.

Ini terasa seperti Dejavu, kejadian yang sepertinya sudah pernah terjadi kini terulang lagi. Aku tidak mau dia menghilang seperti Edward, aku semakin cemas. Bahkan aku tidak menyentuh sedikitpun makanan yang dihidangkan.

"Gelio masih belum pulang? Dia sama sekali tidak menghubungi mu?" tanya Sinora, mama mertua ku.

"Belum ma, mungkin dia benar-benar marah kepadaku," sahutku.

"Dasar kekanak-kanakan! Dia dewasa lebih cepat daripada anak lainnya, tapi kini sikap kekanakannya muncul di saat usianya tak lagi bisa dibilang muda," kata papa mertua menambahkan.

"Kita terlalu memanjakan nya, dia terlalu percaya diri dengan kemampuannya. Dia bahkan belum menepati janjinya menyelesaikan A13, terlalu sibuk mengurusi wanita, aku bahkan merasa Gian lah yang lebih bisa di handalkan," kata mama.

"Wanita?" aku bertanya-tanya dalam hati.

"Gian lebih bisa diandalkan, tapi kemampuannya dalam berfikir masih sangat kurang jika dibandingkan dengan Gelio," sahut papa.

Mereka sibuk memperdebatkan kedua putra mereka di depanku yang masih mencemaskan salah satu dari dua putra mereka.

Setelah mereka selesai, dengan cepat aku ikut membantu para pelayan dalam membersihkan meja makan dan membawa piring yang kotor menuju tempat cuci piring. Papa dan mama melongo melihat apa yang sedang aku lakukan.

"Ah Nyonya Muda! Anda tidak usah ikut membantu! Ini adalah pekerjaan kami! Tolong anda kembali dan biarkan kami yang menyelesaikan nya!" kata Ami, salah satu dari mereka.

"Tidak apa-apa, biarkan aku membantu sedikit saja!" aku memaksa.

"Nak, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya papa mertua keheranan.

"Belajar menjadi istri yang baik, pa" sahutku.

Papa dan mama mertua saling bertatapan mata satu sama lain, begitu juga dengan para pelayan yang kebingungan.

"Apa Gelio yang mengatakan hal itu kepadamu?"

Aku mengangguk pelan. Keduanya menghela nafas panjang seraya menggelengkan kepala secara bersamaan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!