Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Terimakasih
Emma keluar dari kamar mandi setelah 30 menit, ia hanya memakai baju mandi karena tadi bergegas ke kamar mandi Emma tak membawa baju gantinya. Handuk kecil menutupi rambut basahnya. Emma melihat Sean masih berjemur di pinggir kolam renang.
" Sean... apakah ada acara setelah ini? " tanya Emma
" Mengapa, apakah kau mau jalan jalan? " tanya Sean sambil berdiri mendekatinya, dag dig dug rasanya dada Emma melihat tubuh kekar Sean.
" Tidak... jika tak ada kegiatan aku mau pergi spa di hotel ini spanya bagus , mau luluran "
" Berapa lama biasanya kau di Spa? "
" 2 jam, apakah boleh? jika tidak boleh tidak apa-apa " ucap Emma
Sean melihat jam dan jadwalnya
" Baiklah pergilah ke Spa aku rapat dengan Billy saja, nanti setelah Spa ikutlah dengan Suprie ke viv restoran di lantai 15 temani aku makan malam, pakai gaun yang bagus karena kita di undang oleh walikota " ucap Sean
" Kau memintaku menemanimu makan dengan walikota? " tanya Emma terkejut
" Ya.. memangnya kenapa? "
" Apa kau tak malu membawa janda seperti aku, pergilah dengan gadis lain saja Sean " tolak Emma
" Tak ada penolakan Emma " ucap Sean lalu masuk ke kamar mandi
Selagi Sean ke kamar mandi Emma memakai pakaiannya. Emma melihat pakaian yang di bawanya.. rata rata hanya pakaian kerja, bagaimana ini..
Emma kemudian duduk menghadap meja riasnya, ia mengeringkan rambut panjangnya yang masih basah. Sean keluar dari kamar mandi, Sean mendekati Emma ia mengambil hair dryer dari tangan Emma
" Biar aku bantu " ucapnya
" Terimakasih, Sean aku tak membawa gaun yang bagus, rata rata hanya pakaian kerja dan baju tidur saja, kau pergi dengan yang lain saja ya " pinta nya lagi, entah mengapa hari ini Emma sangat tak percaya diri. Sean meletakkan alat di tangannya, ia menunduk lalu berbisik di kuping Emma
" Tak ada alasan, setelah spa pergilah ke butik di hotel ini.. pilihlah gaun termahal yang ada di sana, kau tau standarku " bisiknya tak mau di tolak
" Baiklah.. aku ke spa dulu ya... " pamit Emma akhirnya, ia tak bisa mengelak lagi, Sean mengantar Emma sampai ke depan pintu dan memerintahkan Suprie untuk mengawal Emma.
Emma berjalan menuju Spa di lantai 5 bangunan hotel
" Pak Suprie.. Emma bisa sendiri tak usah di temani, kan cuman di hotel " ucap Emma
" Maaf nona saya tidak bisa meninggalkan orang sepenting nona " tolak Suprie
" Sepenting apa saya pak.. saya kan cuma asisten " Emma tergelak mendengar jawaban Suprie
" Nona adalah wanita yang sangat penting bagi tuan Sean, artinya nona adalah orang paling penting setelah tuan. Kami harus menjaga nona dengan benar jika masih ingin bekerja di PT. Kila "
" Ah pak Suprie jangan bercanda, Emma tidak sepenting itu "
" Nona... jika nona tidak penting buat apa tadi tuan Sean sampai membubarkan rapatnya saat nona tak bisa di hubungi, tuan sampai meninggalkan rapat penting yang bernilai milyaran untuk memastikan nona baik-baik saja " jawab Suprie
" Dan anda perlu tau nona.. tuan selalu meminta saya yang mengawal anda, saya adalah pengawal dengan bayaran termahal nona.. anda mengerti sekarang? "
" Benarkah? " Emma terkejut mendengarnya
" Ya nona.. sekarang rapat di mulai lagi dan harus selesai dalam 2 jam, karena tuan Sean akan makan malam dengan nona " jelas nya lagi
" Bukan mau makan malam dengan saya pak, Sean di undang oleh pak Walikota "
" Rencananya tuan Sean tidak mau hadir nona, kita seharusnya malam ini berangkat ke Pekan Baru "
Emma terdiam, benarkah apa yang di katakan pak Suprie? ah sudahlah dijalani saja aku tak mau besar kepala, entah apa yang akan terjadi ke depannya ikuti saja kemana air mengalir... jadi tambah pusing pala barbie nie.... 😭😭
Emma pun sampai di tempat Spa, seperti biasa Suprie cs dengan setia menunggu di luar. 2 jam berlalu, sesuai waktu yang di janjikan. Kini Emma dan Suprie cs menuju butik hotel, Emma masuk ke butik dan memilih sebuah gaun batik berwarna cream dengan model kemben pada bagian dada hingga menampakkan bahu dan sebagian dadanya yang putih bersih. Emma juga mengambil beberapa mini dress batik karena ia sangay menyukai model dan Motifnya.
Selesai dengan baju Emma memilih hinghill dan dompet yang sesuai . Selesai dengan segala ini ono nya, Emma keluar dari butik
" Pak Suprie tolong bawakan barangku ya " pintanya sopan
" Emma.... apa yang kau lakukan disini? " suara seseorang menghentikan langkahnya, Emma menengok betapa kagetnya Emma melihat orang yang menegurnya adalah Lina, sahabatnya yang berselingkuh dengan mas Arya. Lina terlihat sedang bersama dengan beberapa temannya.
Emma terdiam, tak ada kata yang bisa keluar dati mulutnya
" Hai janda mandul ...sepertinya hidupmu baik baik saja setelah di cerai mas Arya " ejek Lina sambil mengamati Emma dari atas sampai bawah
" Jaga mulut anda nona... jangan berani menghina nona kami " bentak Suprie menegur Lina
" Oh jadi janda ini sekarang nonamu, lelaki bodoh mana yang mau menjadikan nya pasangan, paling-paling kau sekarang menjadi wanita penghibur untuk menyambung hidup ha ha " lagi-lagi Lina menghina Emma dengan sadis
Emma hanya tersenyum simpul
" Bagaimana juga dengan kabarmu wanita pelakor, apakah kau sudah hamil? tampaknya kau juga berpotensi mandul, sudah berapa bulan mas Arya mengaulimu ..tak ada hasil juga kan ha ha " Emma balik menghina Lina
" Kau.. berani sekali menghinaku " cicit Lina, tangannya terangkat hendak menampar Emma, namun anak buah Suprie segera mencegahnya
Tak lama pintu lift terbuka, keluarlah Sean, Billy dan tak ketinggalan para pengawal mereka. Langkah kaki mereka membahana memenuhi ruangan
" Baby.. . mengapa kau lama sekali, pak Walikota dan rombongan sudah menunggu kita " sapa Sean memanggil Emma
" Maaf.. ada sedikit masalah, tapi sudah selesai " sahut Emma
" Masalah apa... Suprie.. apa ada yang menyusahkan kekasihku " tanya Sean dengan wajah garangnya
" Tidak ada Sean.. sungguh, ayo kita pergi " ajak Emma
" Ingin melarikan diri, kau malu pria itu tau kalau kau seorang janda ha , tuan anda perlu tau wanita ini adalah seorang janda " celetuk Lina sambil tersenyum licik.
Sean melihat ke arah Lina
" Baby apa kau mengenal wanita jelek itu? " tanya Sean
" Ya... dia salah satu selingkuhan mantan suamiku " ucap Emma datar
" O... hanya orang yang tidak penting, Billy mana barang yang tadi kupesan " sahut Sean tanpa memperdulikan Lina
Billy membukakan sebuah kotak perhiasan, sebuah kalung berlian bermata rubi di ambilnya dan di pakaikan ke leher Emma , tak lupa juga dengan giwang cincin dan terakhir gelang rantainya yang begitu selaras dengan gaun Emma.
" Nah ini baru sempurna...." ucap Sean sambil mencium punggung tangan Emma, wajah Emma langsung memerah
Omg bukankah itu Sean O brown, salah satu pengusaha muda terkaya di asia, bisa bisanya Emma kenal dengan pria itu? cicit Lina iri
" Kurang ajar.. lelaki itu tetap saja memperlakukannya seperti ratu walaupun ia janda... tak akan kubiarkan kau hidup senang Emma setelah mas Arya mencampakkan aku dan bahkan memecatku " ucap Lina dalam hati
Lina berjalan mendekati Sean, ia tersenyum semanis mungkin
" Tuan perkenalkan saya Lina.. saya sahabat Emma " ucapnya tanpa malu sambil mengulurkan tangannya. Sean memandangnya dengan jijik, ia paling tak suka wanita ganjen seperti itu
" Suprie kau tau tugasmu, ayo baby " ucap Sean menarik Emma dalam pelukannya dan masuk ke lift.
Emma mengenggam tangan kanan Sean, ia sedikit berjinjit dan berbisik di kuping Sean
" Terimakasih.... " ucapnya pelan
" Untuk.... "
" Untuk menjaga harga diriku di depan Lina "
" Kau tau.. kan itu tak gratis , kau bisa membayarnya dengan servis super mu " bisik sean balik
" What... dasar kau.. setelah mengangkatku ke awan kau ceburkan lagi aku ke kolam ikan , Kukira kau sudah berubah menjadi malaikat penolong sepertinya kau tetaplah malaikat pemcabut nyawa " gerutu Emma membuat Sean tertawa geli
See you next eps
Jangan lupa like komen dan vote nya
Gaun batik Emma