My DIKA

my Dika 32

"Layani aku malam ini, dan aku akan menganggap hutangmu lunas, dan setelah itu kamu harus pergi sejauh mungkin, karena aku tidak ingin melihat wajah mu lagi"

Danish menahan air matanya agar tidak jatuh saat ini, rasanya begitu sakit, bahkan sungguh sakit, namun Danish memaksakan senyumnya

"Baiklah jika itu mau mu" jawab Danish dengan senyuman manis yang dia paksakan dengan susah payah

Dika terdiam sejenak dan menatap tajam mata Danish

"Dasar jal*ng!!! Kalau begitu cepat lakukan!!! Aku juga sudah tidak ingin melihat wajah mu, tapi mau bagaimana lagi, kamu berhutang banyak padaku, aku tidak mau kamu pergi begitu saja!" Dika mengatakan setiap kata-katanya dengan sangat kasar

"Aku punya dua permintaan yang harus kamu penuhi" ucap Danish sembari mengangkat tangan nya memperlihatkan dua jarinya

"Kamu masih berani meminta Syarat kepadaku? Sungguh kamu jal*ng yang luar biasa" sinis Dika

"Terserah kamu mau bilang apa, aku terima semua nya"

"Katakan apa permintaan mu!"

"Pertama, saat kita sedang melakukan nya, apapun yang terjadi aku harap kamu tidak akan berhenti sampai kamu meraih puncak mu"

Dika menatap heran pada Danish, namun Danish enggan menjelaskan nya

"Kedua, setelah malam ini, aku tidak akan menunjukan wajah ku didepanmu, dan aku harap kamu tidak akan lagi mengganggu kehidupan ku di masa mendatang, dan jika kita bertemu lagi suatu hari, kita adalah orang asing"

Danish telah mengatakan permintaan nya kepada Dika

Dika masih terdiam mencerna kata-kata Danish

'Kenapa dia mengajukan syarat seperti itu?' pikir Dika, namun kemarahan dan emosi nya masih mendominasi nya

"Deal!!! Sekarang mandi lah, setelah itu kamu harus memuaskan ku!" Dika melemparkan handuk ke wajah Danish

Danish mengambil handuk itu dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, Danish menangis sepuasnya di kamar mandi dengan suara kran yang mengiringinya, agar suaranya tidak terdengar keluar

Danish keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya, rambutnya yang panjang terurai basah menambah kesan seksi ditubuhnya

Dika menatap nya tanpa berkedip, dia benar-benar tersihir dengan kecantikan Danish, Danish berjalan mendekati Dika yang telah setengah tel*njang hanya menyisakan boxer nya saja

Dika menarik lengan Danish hingga Danish terjatuh di pangkuan nya, Dika langsung melumat bibir Danish dengan rakusnya, hingga Danish kewalahan untuk mengimbangi permainan nya

Dengan cepat Dika menarik handuk yang melilit tubuh Danish, hingga kini Danish benar-benar polos dihadapan nya, Dika Mendorong tubuh polos Danish berada di bawah kendalinya

Dika kembali menyerang bibir Danish, sekali-kali menggigitnya hingga berdarah, Dika benar-benar kasar saat ini, Danish hanya bisa pasrah dengan apa yang akan Dika lakukan padanya

Menyesal? Tidak! Itulah jawaban Danish, dia mencintai Dika, walaupun pada akhirnya Dika lah yang menyakiti nya begitu dalam, tapi setidaknya dia memberikan hal yang paling berharga dalam hidupnya kepada seseorang yang dia cintai

Dika merem*s kedua bukit kembar milik Danish dengan kencangnya, hingga Danish menjerit kesakitan, namun Dika seolah tidak melihat betapa tersiksanya Danish yang sekarang berada dalam Kungkungan nya

Entah berapa tanda merah bekas gigitan Dika yang begitu brutal tersebar hampir di sekujur tubuhnya, Danish hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit yang sedang dia rasakan

Dika kini sudah menanggalkan boxer yang tadi dia pakai, kini terlihat jelas jika miliknya sudah berdiri tegak dan siap untuk merobek selaput dara milik Danish

Dika membuka kaki Danish lebar-lebar dan mengarahkan milik nya yang sudah tidak sabar untuk segera memasuki sarangnya, Danish kini benar-benar pasrah pada apapun yang akan Dika lakukan, wajahnya kini sudah memerah karena panasnya api gairah yang Dika nyalakan, walaupun Dika sangat kasar dalam memperlakukan nya, tapi Danish menikmatinya, walaupun sakit dihatinya terasa mencabik-cabik kehidupan nya hingga tidak tersisa

Dika mendorong kuat miliknya untuk masuk kedalam lubang kenikmatan milik Danish

"Akhh.... Sakiiit!!!" Teriak Danish saat Dika terus mencoba menerobos masuk kedalam lubang kenikmatan yang masih terbungkus selaput dara

'kenapa begitu sempit? Dan ini sangat susah untuk masuk' pikir Dika

Namun Dika terus menekan nya dan mendorongnya dengan kuat

"Dika...akhhh... Sakit akhh" Danish terus berteriak kesakitan karena Dika dengan kasarnya terus berusaha kuat untuk memasukkan miliknya

"Kenapa susah sekali" gumam nya

"Karena aku masih perawan, akhhh" Teriak Danish karena Dika terus memaksa miliknya masuk namun tetap tidak bisa menembus nya

"Apa?!! Kamu apa?! Masih perawan? Bagaimana mungkin?!" Dika menghentikan aksinya, dia menatap Danish meminta penjelasan

"Aku masih perawan, dan Kevin bukan anak ku, aku sudah pernah mengatakan nya padamu, sekarang cepat lakukan lah, kamu sudah berjanji bukan?" Keringat Danish membasahi tubuhnya, wajah cantiknya kini merona karena panasnya api gairah yang memenuhi kamar itu

Dika mengingat kembali perjanjiannya sebelum mereka melakukanya, poin pertama, apapun yang terjadi dia harus terus melakukan nya hingga dia mencapai puncaknya

Dika merasa begitu bodoh saat ini, dia bahkan tidak menyadari keanehan dari hal itu, dia bahkan tidak memikirkan semua kejanggalannya, itu sebabnya Danish mengatakan hal itu, karena dia masih perawan

Dia mengingat kembali semua nya yang dia lakukan dan dia katakan pada Danish, yang begitu kasar nya, menyakitinya, menghinanya bahkan merendahkan martabat nya

Dia bahkan mengabaikan ucapan Revan yang mengatakan jika dia akan menyesali perbuatannya itu

"Maaf"

Hanya itu saja yang bisa keluar dari mulutnya, Dika merengkuh Danish kedalam pelukannya, air matanya sudah mengalir membasahi wajahnya, dia tidak mengatakan apapun lagi, Dika terus memeluk Danish dengan erat

Namun Danish sama sekali tidak membalasnya, bahkan dia juga tidak mengatakan apapun, rasa sakit dan kecewanya sungguh tidak bisa diobati secara cepat

Danish Mendorong tubuh polos Dika untuk menjauh darinya

"Kamu seorang lelaki bukan? Tepati lah janjimu, karena aku ingin segera pergi menjauh dari mu, jadi sekarang lakukan lah, apa yang menjadi tujuan mu sebelumnya, dan setelah itu kita adalah 'orang asing' " Danish menekankan pada kata 'orang asing'

Dika menggelengkan kepalanya, dia tidak mau melakukan nya lagi, dia kini sudah mengetahui yang sebenarnya, Dika tidak ingin Danish pergi dari nya

Ucapnya yang tadi dia katakan dan semua yang di lakukan semata-mata hanya karena dia cemburu saat Danish bersama dengan Revan

"Aku tidak akan melakukan nya Danish, jika setelah itu kita akan menjadi orang asing" ucap Dika dengan lemah

"Bukankah itu mau mu, kamu yang sudah tidak ingin melihat wajah ku? Aku hanya ingin membantu mu, jadi kita selesaikan hutangku sekarang, dan setelah itu kamu akan terbebas dari ku, kamu seorang lelaki, jadi penuhi janjimu"

"Tidak Danish, aku tidak sadar saat mengucapkannya"

"baiklah jika kamu tidak mau melakukan nya, aku akan pulang sekarang, dan besok aku akan membayar semua hutang ku padamu, aku akan menjual tubuhku pada Revan malam ini, untuk melunasi semua hutang ku padamu, aku yakin Revan mampu membayar ku dengan harga yang fantastis"

Danish menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, dia menurunkan kakinya dari ranjangnya, namun Dika kembali menarik nya kedalam pelukannya

"Baiklah, kita lakukan itu sekarang, tapi aku tidak mau jika kita menjadi orang asing setelah ini"

"Kamu?!"

----------

Ayo readers, jangan lupa vote karya-karya author ya

klik seperti di bawah ini, dan vote judul karya-karya author ya, thanks 😘

Jangan lupa komen dan like nya 😉