Im The Queen ( Raina Queen Alexander )

Setelah pertarungan sengit antara Sky dan Brandon berakhir seri, Kini Brandon berada di taman bersama Raina yang memang membawa kotak p3k untuk Duda Belanda itu.

Sebenarnya bisa saja Brandon melawan Sky, Tapi dia sudah salah set, Dia tidak menyangka jika pantangan bagi seorang Galaxy Sky Alexander saat bertarung adalah darahnya sendiri.

Jika dia sudah berdarah, Maka akan sangat sulit mengendalikan dirinya lagi, Dan itu terbukti seperti tadi.

Sky yang menggila dan Brandon yang terus berusaha melindungi dirinya, Terutama wajahnya, Dan beruntung Raina datang mendorong Sky hingga wajahnya masih terselamatkan, Ya walau ada beberapa lebam yang di tinggalkan dari bekas pukulan Sky.

Keduanya masih saling diam, Lebih tepatnya Rain yang memang sulit membangun sebuah percakapan bersama orang lain.

Termasuk pada keluarganya sendiri.

" Rain..."

" Berhenti bicara !" Jawab Rain dengan ketus saat Brandon memanggilnya.

Brandon menatap tak percaya dengan apa yang di dengarnya saat ini, Apa Rain marah padanya ??

" Apa kamu marah ?? Jika iya maaf kan aku, Aku telah membuat kesalahan pada mu. " Berucap dengan begitu lembut.

Dia masih berpikir waras, Apa yang telah salah dengannya atau pun tidak, Dia akan tetap dan terus meminta maaf pada kekasihnya.

Kekasih ?? Sejak kapan Rain menjadi kekasihnya ??

" Kenapa mengiyakan pertarungan itu ?? Kenapa harus saling adu kekuatan dan bertarung di ring ??" Brandon tidak menyangka jika Raina membahas soal ini.

Apakah Rain kecewa padanya ? Karena dia memukul kakaknya ? Atau kecewa karena kekalahannya ??

" Rain..."

" Lihat wajah mu saat ini, Lihat ini ?? " Berucap dengan penuh emosi pada Brandon.

" Wajah mu terluka, Luka lebam ada di mana-mana, Bagaimana cara aku mengobatinya hah ?? apa kau ingin hancur di tangan kakak ku ?? apa tidak mengerti bagaimana perasaan ku saat melihat mu di hajar habis-habisan oleh kakak ku ?? apa kau dia tau dia itu mengerikan ?? Dia adalah pria paling mengerikan setelah Papa ku ! Kenapa memilih bertarung dengannya dan membiarkan wajah mu terluka seperti ini ???" Tanya Raina dengan berapi-api.

Dia merasa sesak nafas saat melihat Brandon yang berada di bawah kakaknya dan mendapatkan beberapa pukulan di wajahnya hingga meninggalkan luka lebam seperti itu.

Melihat Brandon yang tersenyum seperti itu membuat Rain semakin kesal padanya.

Rain langsung mengalihkan wajahnya dsn berbalik memunggungi Brandon yang tengah tersenyum padanya.

Melihat Raina yang seperti itu membuat senyum Brandon semakin mengembang dengan sempurna.

" Apa aku boleh mengatakan sesuatu ??" Berbicara sambil berbisik di balik telinga Rain sambil memeluk wanitanya dari belakang.

Bukan hanya itu saja, Tapi Brandon juga meletakan dagunya di bahu Rain dengan begitu nyamannya.

" Kamu tau ?? Melihat mu yang khawatir terhadapku seperti ini membuat ku begitu bahagia, Rasanya perjuangan ku tidak sia-sia, Aku bisa memeluk mu seperti ini, Berada di dekatmu tanpa jarak itu rasanya sangat membahagiakan bagi ku Rain. "

Cup...

Brandon kembali mengecup pipi kekasihnya dengan lembut, Jika kemarin bibirnya dan pagi ini tadi pipi sebelah kirinya, Maka saat ini pipi kanannya yang menjadi pelabuhan bagi bibir Brandon.

" Kenapa terus mencium ku ? Sudah ku katakan aku belum mandi tapi kenapa masih saja mencium ku ??! Aku bahkan tidak mencuci wajah ku pagi ini. "

" Benarkah ?? Tapi aku lebih menyukai wajah seperti itu, Terlihat sangat cantik dan natural. Walau dengan make up pun kamu cantik, Tapi aku lebih menyukai kecantikan mu seperti ini. " Rain langsung mendorong tubuh Brandon yang sama sekali tidak tergeser sedikit pun dari tempatnya.

" Apa maksud mu hah ?? Kenapa kau---"

" Ssstt...." Brandon meletakan jari telunjuknya di bibir Rain agar wanitanya itu tidak lagi berucap dengan kasar.

" Jangan biasakan berkata kasar My Rain, Aku tidak perduli pandangan orang lain pada mu, Tapi jangan biarkan mereka merendahkan mu karena kepribadian mu yang seperti ini. " Rain terdiam.

Dia tidak bisa menjawab apa yang di katakan Brandon, Karena apa yang di katakan Brandon itu memang benar semuanya.

" Lihat aku Rain..." Tangan Brandon yang masih berbalut kain pelindung itu menganggap erat tangan Raina.

Tatapannya tertuju pada sepasang mata indah yang bening milik wanita berambut pirang itu.

" Pejamkan mata mu dan rasakan apa yang aku katakan saat ini Rain, Rasakan dengan benar agar kamu tau seberapa besar rasa cinta ku untuk mu, Aku harap kamu bisa merasakannya. " Rain mengikuti apa yang di katakan Brandon, Sebelah tangannya yang berada di dada Brandon membuat jantungnya berdetak semakin cepat.

Apalagi dada bidang Brandon yang memang luar biasa dengan tatonya, Bahkan di kakinya juga ada tato.

Dan entah mengapa Rain sangat menyukainya, Rain sangat menyukai tubuh kekar pria ini.

Sesuai dengan apa yang di cita-citakan nya selama ini, Bahwa dia ingin memiliki suami yang bisa menjaganya dan anak-anaknya kelak.

Dan entah mengapa Tuhan memberikan Brandon untuk hadir dalam hidupnya.

" Apa kau merasakannya Rain ? Merasakan apa yang aku rasakan saat ini ? cinta ku dan seluruh kasih sayang ku ??" Raina diam saja.

Dia tidak menjawab pertanyaan dari pria gondrong di depannya, Duda Belanda yang memang di pilihkan oleh keluarga besarnya.

" Apa yang bisa ku percaya dari mu ??"

" Cinta ku Rain, Karena cinta ku tidak pernah berkhianat dari mu. " Rain ingin tertawa saat ini juga.

" Kamu mengatakan cinta ku tidak pernah berkhianat tapi sudah menikah dengan wanita lain walau hanya karena sebuah jebakan, Tapi rasanya sangat aneh sekali kalian tidak tidur bersama. "

" Aku memang tidur dengannya waktu itu, Tapi aku meyakini diri ku sendiri bahwa aku tidak pernah menyentuhnya, Bahkan hingga 2 tahun usia pernikahan kami pun aku tidak pernah menyentuhnya, Jangan kan dirinya, Barang ku yang sudah di sentuhnya saja aku tidak ingin memakainya lagi. !" Rain tidak percaya dengan apa yang di dengarnya saat ini.

Apakah memang benar apa yang di katakan Brandon jika dia tidak pernah bermalam dengan istrinya ? Sekali pun ??

Apa itu bisa di percaya ??

...🖤🖤🖤...