NovelToon NovelToon
Tetangga Iri

Tetangga Iri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Setelah sepuluh tahun berumah tangga, akhirnya Sri Lestari, atau biasa di panggil Tari, bisa pisah juga dari rumah orang tuanya.
Sekarang, dia memilih membangun rumah sendiri, yang tak jauh dari rumah kedua orang tuanya
Namun, siapa sangka, keputusan Tari pisah rumah, malah membuat masalah lain. Dia menjadi bahan olok-olokan dari tetangganya.
Tetangga yang dulunya dikenal baik, ternyata malah menjadikannya samsak untuk bahan gosip.
Yuk, ikuti kisah Khalisa serta tetangganya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditinggal Nikah

Amar pulang dengan mata bengkak, karena menangis akibat penolakan yang dilakukan oleh Salsa.

Salsa memang bukan cinta pertamanya. Namun dengan Salsa lah, Amar punya keinginan untuk menikah. Dengan Salsa lah, ia ingin merajut banyak kisah. Dan dengan Salsa lah, dia ingin mengapai semua rasa.

Sekarang tak hanya Salsa. Bahkan, ke dua orang tua Salsa menentang keras hubungan mereka berlanjut. Padahal, sebelumnya mereka memberikan lampu hijau untuk hubungan keduanya. Dan sekarang, bahkan pintu rumah itu tak kan pernah terbuka lagi.

Ya, saat tadi dia mengantar kan, Salsa pulang. Disana, kedua orang tua Salsa melihat betapa kacaunya keadaan mereka berdua. Dan kacaunya, Salsa menceritakan hal yang sebenarnya. Karena menurutnya, semua hinaan yang dilontarkan emak Amar, terlalu sakit di simpan seorang diri.

"Jika anakku tidak dihargai di rumahmu saat pertama kali datang, maka itu sudah cukup membuktikan, jika ia memang tidak di terima untuk selamanya." papar Ayah Salsa memeluk tubuh anak perempuannya. "Dan satu lagi, semoga ini kali terakhir aku melihatmu datang ke rumah ku ... Aku tidak setuju anakku disakiti dalam waktu yang lebih lama," lanjut lelaki itu.

...****************...

Sudah hampir dua tahun lamanya, walaupun belum di plaster, akhirnya, rumah Azhar dan Tari siap untuk di tempati.

Hari ini, Azhar dan Tari mengadakan acara syukuran untuk hari pertama mereka menempati rumah itu.

Dan seperti biasa. Acara syukuran, mereka mengundang para tetangga dan juga kerabat. Termasuk Rohani dan Nurma.

Sedangkan Amar, lelaki itu sudah tidak lagi tinggal disana. Dia memilih untuk merantau, menjauhi Salsa, terutama emaknya.

Setelah membagikan nasi kotak, satu persatu orang mulai meninggalkan rumah Azhar. Tinggal lah, Rohani dan beberapa orang lainnya disana.

"Amar kerja apa sih bu? Perasaan gak pulang-pulang. Bahkan lebaran aja, dia gak pulang, kan?" tanya Suryani.

"Entah, jangan bahas dia," cetus Rohani memutar matanya.

Amar, sejak kepergiannya itu. Dia tidak pernah sekalipun menghubungi emaknya. Akan tetapi, Amar rutin mengirimkan uang bulanan untuk emaknya. Dan itu lebih dari cukup untuk Rohani.

Karena bagaimana pun, yang terpenting ialah uang.

"Rumah mu, kenapa gak di plaster Tar?" tanya Suryani.

"Belum ada dana bu," sahut Tari jujur.

"Terus sekarang, aku lihat Azhar nganggur ya? Makanya, kalian hanya bisa bikin acara sederhana gini?" tanya Rohani mencibir.

"Iya, sekarang abang lagi gak ada kerjaan, dan acara ini memang hanya syukuran aja, bukan ajang pamer," sahut Tari dengan nada lembut. "Oya, sekarang bu Rohani gak kumat lagi? Apa karena gak ada mbah Sarip?" Tari kembali menyindir.

Rohani gelagapan. Karena sudah satu tahun terakhir, lambungnya tidak kumat lagi. Sesekali, dia hanya merasa takut-takut jikalau malam tiba. Itupun, jika ada petir ataupun angin.

Beruntung, jika hal itu terjadi, Juli akan menyuruh anaknya yang sudah sekolah sma untuk menemani Rohani.

Dan Amar sendiri, selalu mendapatkan kabar tentang emaknya melalui Juli.

Di perantauan, Amar juga membuka bengkel las. Dia merekrut satu karyawan. Lebih tepatnya, mantan karyawan yang dulu pernah bekerja dengannya. Namun, karena sudah menikah, dan tinggal di kampung istrinya, lelaki tersebut pun, tidak lagi bekerja sama Amar. Kala, itu.

Dan sekarang, saat Amar mencoba peruntungan di sana, dia ialah lelaki pertama yang menjadi anak buah Amar.

Dan dia juga, yang mencari pelanggan serta mempromokan bengkel las itu.

Sampai akhirnya, sejak enam bulan terakhir. Ada saja pekerjaan yang di terima oleh Amar.

Seperti hari ini, Amar sedang melakukan pengiriman untuk sebuah rumah jurangan yang berjarak tidak jauh dari bengkel lasnya.

"Alhamdulillah, masih sisa untuk di tabung," ujar Amar kala menerima uang pelunasan dari orang tersebut. "Andai aku tahu merantau mempermudah rezeki kayak gini, mungkin udah dari dulu aku kayak gini," kekeh Amar lagi.

"Mungkin dulu, Allah belum menghendaki bang," sahut karyawan Amar.

Amar langsung membayar gaji serta bonus untuk temannya itu. Dia juga menyisihkan sedikit uang untuk bayar hutang, serta untuk di tabungnya.

"Tabungan ku, sudah lebih dari cukup untuk menikah, tapi ..." Amar menggantungkan ucapnya.

"Apa aku cari gantinya bang? Kalo gak, orang sini aja, kebetulan istriku pasti mengenali mereka,"

"Aku gak ada niat nikah, selain sama Salsa," lanjut Amar.

Amar pun bangkit, masuk ke ruangan yang telah di sulap menjadi kamar. Dia berbaring di kasur lajang, untuk melepaskan segala penat.

Amar teringat akan emaknya. Rindu sudah pasti. Namun, kecewa lebih mendominasi.

Dan selama dia disana, tak sekalipun emaknya mencoba menghubunginya. Menanyakan kabar atau apapun itu. Dan Amar juga melakukan hal yang sama.

Amar membuka ponsel, mencari media sosial Salsa. Hal yang rutin di lakukan, jika ia tidak punya pekerjaan. Sampai akhirnya, dia terpaku pada sebuah akun yang men-tag akun media sosial Salsa.

Salsa, perempuan yang di cintainya telah menikah. Foto itu terlalu nyata. Foto yang memamerkan buku nikah itu.

Air mata Amar berjatuhan, sesak mulai terasa. Dan kepalanya berdenyut nyeri.

"Salsa, kamu tega ..." gumam Amar memengangi dadanya.

Padahal, sampai semalam dia masih rutin mengirimkan pesan untuk Salsa. Walaupun tidak pernah dibaca ataupun di balas, Amar senang. Karena Salsa tidak memblokirnya.

"Kenapa? Kenapa dunia terlalu kejam untukku? Kenapa Tuhan ..." lirih Amar dengan isakan kecil.

Dan hari ini, Amar memutuskan untuk pulang.

Walaupun dia tahu jika itu tidak berarti apapun. Setidaknya, dia harus memastikan secara langsung.

Setelah menghabiskan waktu hampir dua belas jam perjalanan, menggunakan sepeda motornya. Akhirnya Amar tiba.

Dan karena ini sudah jam empat subuh. Alih-alih pulang ke rumah, Amar lebih memilih untuk beristirahat di musala tetangga kampung Salsa.

Iya, Amar mencegah untuk bertemu ayah Salsa, atupun keluarga Salsa lainnya.

Dan setelah subuh, Amar mencari warung terdekat untuk minum kopi, seraya menunggu waktu pagi tiba. Karena untuk sarapan, tentu saja dia tidak bernafsu.

Begitu pagi semakin cerah, Amar melajukan sepeda motornya ke rumah Salsa. Dia ingin memastikan secara langsung tentang apa yang di lihatnya di ponsel kemarin.

"Tenda? Jadi ini semua benar?" gumam Amar melihat tenda yang mulai tersusun rapi.

Dan juga papan-papan bunga ucapan selama dari kerabat dan juga sahabat untuk kedua mempelai.

"Kenapa kamu ke sini?" Ayah Salsa yang tidak sengaja melihat kedatangan Amar langsung menyapanya.

"Dia menikah? Kenapa?" tanya Amar lirih. Bahkan dia tidak malu, memperlihatkan air matanya yang berjatuhan.

"Karena keluarga suaminya, menerima kami. Dan paling penting, menerima Salsa." sahut ayah Salsa dengan mantap.

"Aku sedang berjuang," lirih Amar lagi.

"Maafkan aku nak, aku seorang ayah. Aku terlalu takut jika Salsa tidak bahagia. Apalagi tersakiti. Aku menerima pinangan ini, setelah menimbang-nimbangnya dengan cukup baik. Dan yang terpenting, Salsa setuju. Jadi, mulai sekarang, lupakan Salsa. Carilah, pengganti yang di restui ibumu," perintah Ayah Salsa, semakin membuat luka hati Amar semakin menganga.

1
Teteh Lia
selamat untuk bab terbaik na kak... 🥳
Teteh Lia
pasti mak onoh. iri lagi ini... 🙈
Teteh Lia
Mereka kan suami istri, mak... ya tentu saja.. bisa.
Zenun
nah gitu mak, lawan rasa iri
Zenun
lah segala ditanya, karena hasil ehem
Zenun
iya, omelin aja main singkap tudung saji orang😁
Wanita Aries
Syukurlah rohani dh berubah prlahan
Aquarius97 🕊️
cepat sembuh Thor ..
Aquarius97 🕊️
ngamuk Mar ngamukk!
Aquarius97 🕊️
kenapa harus diberitahu sih Mar?
Aquarius97 🕊️
hiiiii selama ini Rohaniii dapat air liur orang gila /Toasted/
Teteh Lia
Tarik napas aja baca omongan emak satu ini... /Grimace/
Teteh Lia
Aku juga nda tahan sama bau balsem atau minyak gosok gitu. mual dan puyeng.
neni nuraeni
mulutnya lakban aja napa,,ga pusing apa Din itu mulut mertuamu nyerocos Mulu kaca burung beo
Wanita Aries
Kena lagi si andin
Teteh Lia
meski sudah berusaha di nasehati. kalau ngeyel mah. susah..
Teteh Lia
nyenyak ya tidur na... apalah aku yang sekali na bangun. susah buat bobo lagi na.. melek lah sampe pagi
Zenun
Aamiin, tentram banget dah😁
Zenun
mamake ngayap dulu ke tetangga
Teteh Lia
tetap ya.. iri na nda bisa hilang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!