Dilarang Boom Like !!!
Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.
Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.
Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.
Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.
Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?
Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?
Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.
Follow IG Author ayu.andila 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31. Cerai
Semua orang sudah berkumpul diruangan sidang perceraian Zulaikha dan juga Defin, Hakim beserta jajarannya juga sudah duduk ditempat masing-masing.
Zulaikha terus mengucap istighfar dalam hatinya supaya diberi ketenangan sampai sidang perceraian itu selesai, sementara Defin terus melirik ke arah Zulaikha yang saat ini sedang duduk di sampingnya.
Moderator sidang mulai membuka sesi persidangan, dengan menjelaskan tentang perceraian antara Zulaikha dan juga Defin.
Sepanjang acara berlangsung, tidak ada yang bersuara diruangan itu. kedua orang tua Defin hanya bisa menunduk saat bersitatap mata dengan keluarga Zulaikha, sementara keluarga Zulaikha sendiri merasa lega karna sebentar lagi Zulaikha akan terbebas dari suaminya.
Semua sesi telah dilewati, karna tidak adanya tuntutan dari Zulaikha tentang harta gono-gini membuat proses perceraian menjadi lebih mudah.
Namun, pada saat Hakim akan mengetuk palu perceraian Zulaikha dan Defin. Tiba-tiba, Defin berdiri dan menghentikan ucapan Hakim membuat semua orang melihatnya dengan bingung.
"saya tidak ingin bercerai dari Zulaikha!"
Deg, jantung semua orang berdebar sangat kencang saat mendengar ucapan lelaki itu. Sementara Ridwan langsung berjalan menghampiri Defin dan mencengkram kerah kemejanya membuat suasana menjadi riuh dan menegangkan.
"dasar bajingan! apa maksudmu? hah!" teriak Ridwan dengan emosi yang sudah meletup-letup, sementara yang lainnya berusaha untuk melepaskan cengkraman lelaki itu dileher Defin.
"aku benar-benar tidak ingin bercerai darinya Kak-"
Buak, satu tinjuan mendarat tepat diwajah Defin membuat Hakim dan semua jajarannya beranjak bangkit dari tempat duduk mereka.
"diharapkan untuk semua orang agar kembali ke tempat duduk masing-masing,"
"dasar kurang ajar! laki-laki brengsek," teriak Ridwan, suara makiannya menggelegar diruangan itu membuat semua orang menjadi tegang.
Zulaikha dan semua keluarganya berusaha untuk menengkan Ridwan, sementara orangtua Defin hanya bisa menangis melihat apa yang sedang terjadi dihadapan mereka.
"jika anda semua tidak bisa tenang, maka persidangan ini akan kami tunda,"
"tidak! kami ingin persidangan ini tetap berlanjut," ucap Syifa, dia mendekat ke arah Hakim dan meminta agar persidangan itu tetap dilanjutkan.
"jika Paman dan Bibi masih punya sedikit saja rasa simpati pada adikku, maka aku mohon, tolong berikan kebebasan padanya," pinta Aisyah sembari menangkupkan kedua tangannya dihadapan orangtua Defin, dia memohon pada mereka untuk memberitahu pada Defin agar mengikuti sidang perceraian ini dengan baik.
Ditengah kekacauan itu, tiba-tiba seorang wanita yang sejak tadi duduk disudut ruangan berdiri dan mendekat ke arah kerumunan orang.
"Defin, jika kau tidak setuju dengan perceraian ini. Maka aku akan menggugurkan bayi yang sedang aku kandung," bisik Agnes tepat ditelinga Defin membuat lelaki itu kaget dan melihat kearahnya dengan tajam
"apa maksudmu?" tanya Defin, semua mata melihat kearahnya saat mendengar suara lelaki itu.
"aku sedang mengandung anakmu, dan aku ingin kau mencerikan wanita itu," ucap Agnes dengan lantang, tangannya menunjuk tepat ke arah Zulaikha membuat semua orang kembali tegang.
"kau jangan main-main-"
"Aku tidak main-main, aku serius dengan perkataanku!" Agnes memberikan selembar kertas pada Defin yang berisikin pemeriksaan kehamilannya.
Defin membaca setiap laporan dikertas itu dengan serius, tangannya bergetar saat melihat hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa Agnes sedang hamil, dan usia kandungannya sudah memasuk minggu ketiga.
"Bapak Hakim yang terhormat, saya minta agar proses persidangan ini kembali dilanjutkan," ucap Zulaikha tiba-tiba, dadanya terasa panas saat mendengar pengakuan Agnes tentang kehamilannya.
Setelah itu, moderator kembali mengambil alih proses persidangan dan keputusan Hakim telah jatuh. Bahwa Zulaikha dan Defin saat ini sudah resmi bercerai.
Syifa dan Sita memeluk Zulaikha dengan erat seraya menahan sesak yang sedang mereka rasakan, sementara Zulaikha hanya terdiam menatap lurus ke depan saat Hakim sudah memutuskan pernikahannya dengan Defin.
"yang sabar ya Dek, Mbak yakin kau mampu untuk melewati semua ini," ucap Aisyah, dia juga memeluk tubuh Zulaikha dengan erat untuk memberikan dukungan pada sang adik.
Semua orang sudah keluar dari ruang sidang itu, tinggallah Zulaikha dan keluarganya yang masih berbincang dengan Yusuf.
"terima kasih ya Yusuf, Abang berhutang banyak padamu," ucap Ridwan, dia menepuk bahu Yusuf dengan senyuman sejuta wattnya.
"ini sudah menjadi pekerjaanku Bang, dan aku senang bisa membantu Zulaikha," balas Yusuf, dia melihat ke arah Zulaikha yang masih berdiam diri ditempatnya.
"Zulaikha!" panggil Yusuf, tetapi Zulaikha tetap diam dalam lamunannya.
Ridwan yang melihat adiknya seperti itu langsung menyenggol lengannya, membuat Zulaikha gelagapan sembari melihat kearah semua orang.
"i-iya ada apa?" tanya Zulaikha dengan terbata-bata, tampak jelas bahwa dia saat ini sangat tidak baik-baik saja.
"Zulaikha, aku tidak pantas untuk memberi nasihat padamu. Karna sejatinya hanya kaulah yang tau bagaimana rasa sakit yang saat ini sedang kau rasakan. Tapi aku hanya ingin mengingatkan, bahwa Allah akan senantiasa membantu hambanya yang sabar dan ikhlas dalam menjalani semua cobaan yang Dia berikan," ucap Yusuf, dia memandang Zulaikha dalam membuat Zulaikha tersentuh dengan ucapannya.
"terima kasih Mas, terima kasih untuk semua bantuan dan nasehat yang Mas berikan untukku. Aku tidak bisa untuk menbalas semuanya, aku hanya bisa berdo'a semoga Allah membalas segala kebaikan Mas dengan berlipat ganda,"
"Amiin," ucap semua orang yang mendengar perkataan Zulaikha untuk lelaki baik itu.
"aamiin, insyaallah," balas Yusuf kemudian.
"ya Allah, semoga kau menjodohkan ku dengan Mas Yusuf," Sita tidak bisa mengedipkan matanya saat melihat Yusuf, hatinya bergetar mendengar semua kata-kata bijak yang keluar dari mulut lelaki itu.
Setelah semuanya selesai, mereka beranjak keluar dari ruangan untuk pulang kerumah masing-masing. Namun, pada saat akan naik ke mobil. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil Zulaikha membuat mereka berbalik ke arah sumber suara.
"kau?" seru Ridwan saat melihat Defin, dia kembali emosi saat melihat mantan suami adiknya itu.
"Mas," tahan Aisyah, dia memegangi lengan Ridwan yang akan kembali berseteru dengan Defin.
"Zulaikha, aku ingin berbicara denganmu," ucap Defin, dia menatap sendu ke arah Zulaikha yang saat ini juga sedang menatapnya.
"mau apa lagi kau?" bentak Ridwan, dia sangat tidak suka mendengar ucapan laki-laki itu.
"baiklah, ayo kita ke sana!" tunjuk Zulaikha pada tempat duduk tidak jauh dari tempat mereka saat ini, sementara semua keluarganya merasa kaget saat mendengar ucapan Zulaikha.
"Dek, kenapa-"
"enggak papa Mas, aku juga ingin mengatakan sesuatu pada Mas Defin," potong Zulaikha, dia kemudian melangkah pergi ke tempat yang dia tunjuk tadi.
Defin mengikuti langkah Zulaikha dengan gontai, dia terus menatap punggung Zulaikha dengan rasa sakit yang menyeruak di dalam hatinya. Matanya terasa panas saat air mata menganak sungai dipelupuk matanya.
"Mas, apa aku boleh bicara sesuatu padamu?" tanya Zulaikha setelah mereka duduk bersebelahan disebuah kursi, Zulaikha memberi jarak untuk duduk mereka berdua.
Defin menganggukkan kepalanya untuk mempersilahkan Zulaikha bicara sesuka hatinya.
"apa kau tau Mas, kalau selama ini aku sangat mencintaimu?"
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!