Pemenang Lomba menulis horor sesi ke 2 dan Buku Novel cetak sudah tersedia.
Disclaimer. Novel ini murni pemikiran Author, persamaan nama tokoh dan tempat mungkin terjadi.
mohon dukungannya ya. trims.
.....
Kisah Petualangan seorang pemuda bernama Azman yang mempunyai hobi berkelana dengan menggunakan motornya sendirian dan dalam perjalanannya dia menemui banyak misteri.
mau tau seperti apa misterinya silahkan di simak novelnya ya.
trim's all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atalim Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendaki yang hilang 4
"Apakah bapak terluka" ucap Azman dengan ramah sambil membantu orang itu untuk berdiri kembali.
Semua anggota Tim sar kini mengelilingi mereka dan terlihat khawatir Azman memarahi lalu meminta ganti kerugian.
"Saya tidak terluka pak, maaf motor bapak jadi rusak" ucap anggota Tim sar itu yang terdengar sangat sopan sambil menundukkan kepalanya.
"Motornya nggak kenapa napa kok pak, sudah jangan khawatir, sekarang coba lagi agar bapak bisa mahir ya" ucap Azman sambil tersenyum ramah.
"Pak, saya benar benar minta maaf sama bapak" ucap anggota tim sar itu yang salah mengartikan maksud perkataan Azman.
"Sudah saya maafkan, lagi pula bapak tidak salah apa apa kol, lihatlah jika motor saya tidak mengalami kerusakan apapun, tapi saya akan jadi marah ke bapak jika bapak tidak mencobanya lagi sampai bapak bisa" ucap Azman dengan ramah.
"Benarkah Pak, alhamdulillah makasih ya pak, siap saya akan mencobanya lagi" ucap anggota tim sar itu bergembira karena kini dia sudah memahami maksud perkataan Azman.
Azman kemudian kembali ke tempat dia duduk bersama rekan rekan di regu ke satu tim sar itu bersama dengan Pak Umar dan yang lainnya.
"Apa motornya tidak ada yang rusak pak" ucap Pak Umar dengan ramah.
"Tidak Pak, selama tidak nabrak mobil atau truk atau masuk jurang tuch motor aman kok" ucap Azman sambil tersenyum ramah dan kembali menyalakan sebatang rokoknya.
"Anda benar benar berhati mulia" ucap Pak Umar.
"Kan sudah saya sampaikan, motor rusak bisa di perbaiki namun senyum kebahagiaan yang rusak tidak bisa di perbaiki, bapak lihatlah wajahnya tampak sangat bahagia bukan padahal sebelumnya dia terlihat sangat merasa bersalah" ucap Azman dengan ramah.
"Maaf Pak Azman, untuk sarapannya sedang dalam perjalanan, saya membeli nasi box saja untuk sarapan kita semua sedangkan untuk makan siang kita maka akan di masak disini karena mobil dapur umum baru sampai sini kurang lebih dalam dua setengah jam" ucap Pak Jaja dengan ramah yang mendatangi Azman lalu sama sama duduk di tanah.
"Bagaimana baiknya saja Pak, saya ngikutin kebersamaan saja pak" ucap Azman dengan ramah.
"Pak Azman dari mana dan mau kemana pak jika saya boleh tahu" ucap Pak Jaja dengan ramah.
"Saya dari jakarta pak, dan sedang ingin berjalan jalan keliling indonesia saja tidak ada rencana khusus Pak" ucap Azman dengan ramah.
"Maaf Pak Azman apakah ini bapak?" Ucap seorang anggota Tim sar regu lain yang tiba tiba mendatangi Azman dan yang lainnya lalu memperlihatkan layar ponselnya.
Azman melihat layar ponsel itu dan ternyata rekaman video penemuan mayat bayi di sawarna yang sedang di putar oleh salah satu stasiun televisi.
"Iya pak benar itu saya, wah sampai masuk berita ya" ucap Azman sambil tersenyum lebar.
"Coba saya lihat" ucap Pak Jaja yang penasaran.
"Ini Ndan" ucap anggota Tim sar itu menyerahkan ponselnya itu.
Pak Jaja dan Pak Umar langsung melihat berita itu dan mereka sangat kagum dengan Azman.
"Pak Azman apakah anda bisa melihat makhluk goib" ucap Pak Jaja sambil mengembalikan ponsel itu ke anggota Tim sar.
"Iya Pak, jadi saat itu saya ….. ……" Azman menjelaskan apa yang terjadi saat di salah satu desa kawasan Sawarna.
"Ini Ndan ada lagi" ucap anggota Tim sar itu memberikan kembali ponselnya.
"Iya benar saya dua kali menemukan kuburan bayi" ucap Azman dengan ramah.
"Maaf apakah bapak sudah tahu lokasi kelima pendaki yang hilang itu" ucap Pak Jaja menebak.
"Iya Pak, mereka di sembunyikan oleh penunggu gunung ini" ucap Azman dengan ramah dan sangat santai.
"Tuch kan Ndan bener apa yang saya sampaikan" ucap anggota Tim sar itu sambil menerima ponselnya kembali.
"Pak Azman bisa di perjelas apa yang anda sampaikan" ucap pak Jaja dengan sangat sopan.
"Di gunung ini ada penunggunya dan setiap orang yang jorok, terus suka bicara ngawur, suka semaunya akan di sembunyikan oleh penunggu gunung, dan di keluarkan setelah satu bulan, saya tadi pas kesini melihat ratusan lebih arwah para pendaki yang sebelumnya juga hilang, dan saya juga tahu jika semua mayat mereka ditemukan satu bulan di titik mereka pertama kali di laporkan hilang" ucap Azman dengan ramah.
"Benar Pak, semua pendaki yang hilang tidak ada yang selamat, dan semua mayatnya memang kami temukan setelah satu bulan" ucap Pak Umar dengan sangat sopan.
"Mereka meninggal bukan karena di bunuh oleh penunggu gunung melainkan karena kehabisan stok makanan, dan bapak bapak tenang saja kelima pendaki yang hilang itu masih bisa bertahan tiga hari lagi kok, inilah juga yang membuat saya meminta Pak Jaja untuk mengundur keberangkatan kita" ucap Azman dengan ramah.
"Lalu apakah kita akan berbenturan dengan penunggu gunung ini Pak" ucap anggota Tim sar itu.
"Tidak, saya sendiri yang akan menemuinya dan memintanya untuk melepaskan para pendaki itu serta jika bisa akan meminta supaya ini menjadi kejadian terakhir di gunung ini" ucap Azman yang melihat jika semua arwah gentayangan para pendaki kini melayang menutup area itu seolah olah ikut mendengarkan percakapan Azman.
"Azman tidak perlu khawatir, mereka melingkari kita seperti itu karena menjaga mu" ucap Daim yang memperhatikan kecemasan Azman.
"Pak Azman sebenarnya kami memang percaya hal seperti ini dan biasanya ada kiai yang kami ajak namun entah kenapa setiap kami ke gunung ini tidak ada seorang pun yang mau ikut" ucap Pak Jaja dengan sopan.
"Iya pak, bahkan imam masjid desa yang tadi saja tidak berani ikut Pak" ucap Pak Umar dengan ramah.
"Saya bisa memaklumi itu Pak" ucap Azman yang merasakan jika ada aura goib yang sangat kuat dari arah gunung di belakangnya karena memang dia sedang bersandar di pohon dan membelakangi gunung.
"Apa hanya saya yang merasakan bulu kuduk saya berdiri" ucap anggota Tim sar itu.
"Sama aku juga" ucap Pak Umar.
"Saya juga" ucap Pak Jaja.
"Saya juga" ucap yang lainnya dan kini suasa menjadi hening.
Anggota anggota Tim sar itu kini semuanya duduk mendekat dengan Azman karena kini mereka sudah tahu siapa Azman sebenarnya.
Angin berhembus pelan dan terasa sangat dingin oleh semuanya seolah olah angin itu mengandung es.
Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer Jedeeeeeeeeeeeeeeer terdengar lima kali suara halilintar dari arah puncak gunung.
Azman kakek Tua itu meminta mu datang ke puncak gunung" ucap Daim sambil berdiri.
Auuuuuuuuuuuuuuuu Auuuuuuuuuuuuuuuu Auuuuuuuuuuuuuuuu Auuuuuuuuuuuuuuuu
Terdengar suara lolongan serigala bersahut sahutan dari dalam hutan.
Semua anjing pelacak terlihat panik dan menggonggong dengan kencang sambil melihat ke arah gunung dengan sangat waspada.