⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA
HARAP BACA DENGAN BIJAK!!
Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.
Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.
Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Moza Dan Valeria
Di Kediaman Rachel, Virus memarkirkan mobilnya di luar halaman. Karena ia tidak berniat menginap disana lagi, meskipun kopernya masih berada dirumah itu.
Moza masuk diikuti Virus, Rachel menyambutnya dengan hangat. Virus melihat rumah itu gelap dan hanya beberapa lampu saja yang menyala.
"Kenapa lampunya tidak dihidupkan?" Tanya Virus pada Rachel.
"Sepertinya rusak terkena tembakan kemarin, untung saja listriknya tidak meledak," ucap Rachel
"Aku akan memperbaikinya nanti," ucap Virus yang kemudian masuk dan duduk di meja seraya mempelajari sebuah buku.
Setelah itu Moza segera membuatkan makanan untuk Virus, padahal ia ingin sekali membersihkan dirinya terlebih dahulu. Namun ia memikirkan Virus yang tengah menahan laparnya.
Sembari memasak ia terus saja memperhatikan Virus yang fokus terhadap buku yang dibacanya.
"Jika sedang serius seperti itu, dia terlihat sangat tampan," gumam Moza
"Selesai! Saatnya menyajikan makanan ini, semoga dia suka," batin Moza
Virus mencium aroma makanan yang lezat, ia menoleh pada Moza yang datang dengan membawa masakannya ke meja makan. Pria itu menutup bukunya dan menaruhnya disampingnya.
"Makanlah selagi hangat," Moza mempersilahkan lalu kemudian wanita itu membantu Virus mengambil makanannya ke dalam piring.
Rachel melihat perlakuan Moza yang begitu perhatian pada Virus. Tetapi Rachel tak menyukainya, ia tak setuju jika Moza berhubungan lebih terhadap Virus. Berbeda dengan Diego yang sepertinya ingin menjodohkan Moza dengan pria pembunuh itu.
"Hemm ini sungguh enak," puji Virus yang segera melahap makanannya.
"Habiskan ya, aku mau mandi dulu," ucap Moza dan hendak meninggalkan Virus makan sendirian di meja itu.
"Kau tak ikut makan?" Tanya Virus.
"Tidak, aku sudah makan. Aku merasa tidak enak karena badanku terasa lengket. Kau tak apa kan jika makan sendiri," Tanya Moza.
"Oke tak masalah, bersihkan dirimu. Terimakasih ya," balas Virus yang terus memakan makanannya tanpa jeda. Astaga terlihat sekali jika pria itu kelaparan.
Tak berapa lama Wasabi menghubungi Virus dan menyuruhnya untuk datang ke tempatnya.
"Oke aku akan kesana setelah memperbaiki lampu disini," ucap Virus dengan mulutnya yang penuh makanan.
Setelah menutup ponselnya, Virus segera menghabiskan makanannya dan kemudian memperbaiki lampu yang tak menyala.
Moza keluar dari kamarnya, terlihat wanita itu lebih segar setelah membersihkan dirinya. Virus berhasil memperbaiki listrik dan bersiap-siap untuk basecamp Wasabi.
"Moza, besok bisakah kau ikut aku ke California? Aku, Wasabi dan lainnya membutuhkanmu untuk misi penangkapan bos ku terdahulu. Jika kau bersedia, kita ke tempat Wasabi untuk membicarakan rencananya," ujar Virus dengan perlahan agar Moza mengerti.
"Kenapa tak mengatakannya saat aku masih di kantor, aku bisa ijin terlebih dahulu dengan bos ku," ucap Moza
"Aku baru saja memperbaiki ponselku yang hancur dan aku juga tidak tahu nomor ponselmu," ucap Virus.
"Tulis nomor ponselmu disini," ucap Moza seraya menyerahkan ponselnya pada Virus.
"Kalau boleh tahu, apa tugasku disana?" Tanya Moza
"Hemm sebaiknya kita bertemu Wasabi, dia yang merencanakannya," ucap Virus, ia berpikir lebih baik Wasabi lah yang mengatakannya. Jika tidak Moza pasti akan menolaknya karena dia tidak menyukai Valeria.
"Baiklah aku akan mengemas barang ku," Moza segera mengambil barangnya dan memasukkannya ke dalam koper kecil.
"Rachel, terimakasih atas makanannya. Aku pamit ya, besok pagi aku akan ke California dan teman-teman. Selamat malam," pamit Virus pada Ibunya Moza
"Yang memasak makanannya bukan aku tapi Moza," ucap Rachel membenahi perkataan Virus.
"Tapi ini rumahmu, dan Moza memasak dengan kompor dan peralatan yang ada dirumah ini. Jadi aku juga berterima kasih padamu," jelas Virus.
"Haha yasudah, Aku juga berterimakasih kau telah memperbaiki penerangan di rumah ini. Jaga dirimu dan Moza," pesan Rachel yang dijawab anggukan dan senyuman oleh Virus
Beberapa jam kemudian terdengar suara mobil Virus yang langsung masuk ke halaman basecamp Wasabi. Moza turun, diikuti Virus. Kedatangannya di sambut oleh Diego yang telah sampai duluan disana.
"Huh kalian lama sekali?" Tanya Diego
"Dia menyuruhku masak dulu, dan kau tahu bisa-bisanya dia menahan laparnya sedari siang hanya untuk mencicipi makanan buatanku haha," ucap Moza seraya masuk kedalam.
Meski Moza berkata dengan pelan tetapi masih terdengar oleh semuanya. Virus hanya tersenyum dan senyumnya berubah menjadi datar ketika tahu Valeria ada didalam. Dan mereka yang didalam mendengar jelas apa yang Moza katakan.
Valeria menatap Virus yang datang dengan Moza dengan tatapan dingin.
"Kau, Valeria?" ucap Moza menatap Valeria dengan tatapan tak suka
"Ya ini aku, kenapa memangnya?" Balas Valeria dengan tatapan tak kalah dingin.
"Menahan lapar sedari siang?" Tanya Valeria dengan menatap Virus tajam
"Bukankah siang ini kau makan daging ditempat ku? Lalu kenapa kau bilang padanya kau menahan lapar sedari siang?" Timpal wanita itu.
"Apa daging? Dia ini vegetarian mana mungkin makan daging, yang ada dia akan memuntahkan masakan," cibir Moza yang kemudian membuka rahasia yang sangat fatal. Ucapannya membuat hubungan Virus dan Valeria bertambah runyam.
Virus serba salah, ia merasa tak enak dengan Valeria. Dia ingin sekali menjelaskan pada wanita itu. Sama sekalian tak ada niat untuk membohongi Valeria.
"Valeria, aku bisa jelaskan," ucap Virus mendekati Valeria
"Cih kau menipuku dengan mengatakan masakan ku sangat enak," ucap Valeria seraya mendorong dada Virus pelan kemudian pun pergi keluar basecamp. Entah kemana wanita itu.
"Wow perang dunia," ucap Andi yang terdengar jelas.
"Kau tidak seharusnya berkata seperti itu padanya Moza, aku kecewa padamu," ucap Virus dengan tatapan mematikan, ia lalu mengejar Valeria.
"Rencana kita bisa gagal jika kedua wanita ini tak bisa akur. Aku harus mengubah rencana. Mereka tak bisa dibiarkan bersama," ucap Wasabi
"Kalau begitu aku tak ikut, untuk apa aku disana, aku tak bisa apapun selain memasak," ucap Moza.
"Kau bisa memegang pistol Moza, dan kau bisa mengarahkannya tepat pada sasaran," ucap Wasabi.
Disisi lain, Virus mengejar Valeria yang berjalan keluar halaman rumah.
"Valeria, aku tak bermaksud menipumu, hanya saja aku tak ingin membuat mu kecewa. Kau dengan repot memasakkan kami makanan, tapi sayangnya aku tak bisa memakan daging. Jikapun aku bisa, aku akan memakannya sampai habis. Bumbu yang kau masak itu enak, percayalah padaku," ujar Virus mencoba mengatakannya dengan perlahan agar tak menyakiti hatinya.
"Sudahlah tak usah menghiburku, Aku... aku sudah bersusah payah memasak dan aku tahu masakan ku tak enak. Aku tak punya keahlian memasak. Tapi ayahku selalu mengatakan enak dan selalu saja apa yang ku masak itu habis dia makan. Aku... aku merasa tak berguna. Aku malu padamu dan temanmu. Maaf kan aku hingga membuatmu kelaparan. Sungguh aku tidak tahu jika kau vegetarian. Ada banyak menu vegetarian di Amerika, tapi kenapa kau...." ucapan Valeria terhenti. Ia sebenarnya ingin bertanya kenapa Virus menyukai masakan Moza, orang yang menjadi musuhnya. Virus mengerti arah pertanyaan Valeria.
"Aku sebenarnya tak suka masakan restoran. Jadi Aku menyuruh Moza masak karena masakannya mengingatkanku saat aku kecil. Aku hanya rindu keluarga ku yang dulu," ucap Virus.
"Val, mungkin Ayahmu juga tidak bermaksud membohongimu. Dia mengatakan itu dari hatinya. Karena apa? Karena kau bersusah payah memasak masakan terbaik untuknya. Dan dia memakannya dengan rasa cinta,"
"Jika aku memasak menu vegetarian untukmu, apa kau akan menyukainya?" Tanya Valeria
"Tentu aku pasti akan menyukainya. Kau tidak sedang cemburu terhadap Moza kan?" Tanya Virus.
"Haha Aku tidak tahu, hanya saja Aku selalu ingin lebih unggul darinya. Aku dan Moza teman saat SMA. Dia pintar, nilai akademisnya selalu diatas ku, tetapi jika soal sosialisasi akulah yang unggul. Aku bisa menarik perhatian semua orang bahkan kekasihnya diam-diam menyukai aku. Sejak saat itulah Moza dan aku tidak pernah akur. Padahal aku sudah mengatakan padanya jika aku tidak menyukai kekasihnya," ucap Valeria seraya bersandar pada pohon yang berada di tepi jalan.
"Kau benar, kau bisa menarik perhatian semua orang, termasuk aku," ucap Virus mendekati Valeria yang bersandar pada pohon dan menatapnya lekat.
"Kau... Lupakan perasaanmu untukku. Aku tidak bisa membalasnya," ucap Valeria yang tiba-tiba teringat saat Virus mengatakan cinta padanya. Wanita itu masuk kembali kedalam.
"Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan mu," pekik Virus pada Valeria yang sudah pergi menjauh.
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻♀️
mataku ternodai 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️😂
banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄
pokoknya terima kasih ya 😙
malah sempet di cemburuin tuh