Terlambat jatuh cinta

Aku terkejut ketika Rizal membatalkan kontrak dengan suamiku. Kenapa? kok bisa? Banyak pertanyaan yang ingin aku lontarkan, tapi seakan dia paham dengan pikiranku...

"Sudahlah jangan kamu pikirkan, masih banyak lagi rekan bisnis yang lain. Bukan hanya dia."

"Tapi kenapa kamu tiba-tiba membatalkannya?" tanyaku dengan serius

"Karena kamu.."

"Kenapa karena aku Zal?"

"Aku gak mau kerja sama dengan orang yang suka menyakiti wanita. Terlebih itu kamu Hana." dia berbicara dengan nada rendah di akhir kalimat.

"Maksud kamu?" aku pun bingung jadinya

"Maksud aku itu aku gak suka ketika orang yang aku sayang, orang yang aku suka, yang aku cinta di permainkan perasaannya. Apalagi itu suami kamu. Yang seharusnya dia menjadi orang yang bertanggung jawab atas mu."

Aku tertegun mendengar penjelasannya. Ini salah, dia mempunyai perasaan lebih padaku, aku ini wanita yang sudah bersuami. "ya Allah, kenapa sifat itu ada pada Rizal, kenapa bukan suamiku yang memiliki pemikiran seperti Rizal? Seandainya jika suamiku yang seperti itu alangkah aku bahagianya saat ini.." batinku.. Aku menatap lurus kedepan, tak tau apa lagi yang bisa aku katakan, Hatiku melemah akan ucapan Rizal.

"Ayo kita kembali, mobilku masih di perusahaan Surya."

Aku langsung berjalan ke mobil yang diikuti olehnya tanpa ada bantahan.

Di dalam mobil kami hanya saling diam, tak ada pembicaraan. Aku menatap kembali ke luar jendela kaca sedangkan dia hanya fokus pada jalanan. Hari menunjukkan sudah sore ketika kami sampai di perusahaan Surya.

"Nanti malam apakah kamu ada jadwal?" Tanya Rizal tiba-tiba

"Tidak ada, kenapa?

"Berarti kamu tidak ke cafe?"

"Mungkin tidak, ada yang harus ku bicarakan pada suamiku, karena akhir pekan aku akan berkunjung kerumah orang tuaku."

"Oke baiklah, kalau gitu kamu hati-hati pulangnya."

"Tunggu!!" Dia menoleh kearahku... "Abaikan perasaan mu padaku, aku sudah menikah, kuharap pertemanan kita tak akan terganggu dengan adanya perasaan lebih di hatimu.."

"Aku mengerti, jangan ragukan perasaanku Hana, aku bisa menempatkan posisi dimana aku harus berada." dia tersenyum padaku

"Terimakasih, jika Allah menjodohkan, kita pasti akan bertemu lagi dengan suasana berbeda." senyum kusunggingkan tulus untuknya. "tapi jangan berharap lebih, Kejar lah Allah maka jodoh akan sampai kepadamu."

"Iya, aku mengerti. dahhh.." dia melambaikan tangan padaku,

Aku bergegas pulang kerumah untuk membicarakan perihal kunjungan kami ke rumah orang tuaku. Hari sudah menunjukkan pukul 07.00 malam, Ah...pasti mereka belum makan, batinku..

Sesampainya dirumah, aku lihat mobil mas Surya sudah terparkir di garasi, ku langkahkan kaki menuju dapur yang melewati kamarnya.

Aku terperanjat mendengar suara dari dalam kamar, sepertinya mereka sedang melakukan ibadah untuk mendapatkan anak.

Kakiku lemas, jantungku berpacu dengan cepat, hingga aku tak sanggup untuk melangkahkan kaki lagi menuju dapur.

Aku bergegas pergi ke kamarku, aku menangis sejadi-jadinya. Aku cemburu, iya aku cemburu, aku sakit, aku patah hati, yang jadi istri resmi nya aku, kenapa malam pertamanya dengan maduku? aku pikir dia belum siap melakukannya denganku karena dia mau menunggu hatinya terbuka untukku.

Aku terduduk di ujung tempat tidur, ku pukul-pukul dadaku yang terasa sesak sekali, aku tak dapat menahan gejolak amarah dalam diriku. ku ambil selimut dan ku gigit ujung ya saking sakitnya hatiku. Aku ingin melampiskan marah ini, tapi pada siapa? dia juga istri mas Surya. Halal bagi mereka melakukannya. Aku berfikir untuk apa aku ada disini? Untuk menyaksikan betapa romantisnya mereka? Sungguh aku benar-benar bodoh. Ku ambil bantal dan ku lempar kesembarang arah, Aku pukul, aku injak salah satu bantal untuk melampiaskan kemarahanku. Aku tak mengeluarkan suara, aku tak ingin terdengar menyedihkan di hadapan mereka. Jadi aku redam suaraku sendiri.

Bodoh bodoh bodoh batinku....

Sungguh aku bodoh sekali...

Aku menangis tersedu-sedu setelah lelah dengan aksiku. Aku terduduk, termenung dengan airmata yang masih mengalir, ternyata sudah waktunya sholat isya, aku pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tapi sebelumnya aku bereskan kekacauan yang aku buat sendiri.

Bodoh...batinku..

✒️ Hai pembaca setiaku.. gimana dengan episode kali ini? apa kalian suka? apa kalian terbuai suasana? untuk part ini aku sengaja memanjangkan isinya, karena kalau ceritanya terputus nanti nangisnya bisa tertunda di episode selanjutnya ya kan? sakit sekali menjadi seorang Hana ya..tinggalkan like, love dan komen kalian y sayang, kalian penyemangat kuh...😘😘 oh iya, bintangnya jangan lupa biar penulis makin semangat lagi ngerjakan project nya.

This is for you all...love yu...