Cinta Dalam Perjodohan

Biyanka berjalan menyusuri lorong Kampusnya seperti biasa semua pandang mata tertuju kepadanya,,

Apalagi semenjak kabar dirinya yang sudah putus dengan Aldo semakin banyak cowo yang terus berusaha mendekatinya..

" Pagi Biyanka,, baru sampai ya..

" Hai Bee,, kita sarapan yuk,,

" Makin cantik aja Bee,,

Itu lah sapaan dari semua mahasiswa yang melihat Biyanka..

Namun Biyanka sendiri hanya bersikap cuek..

" Pada kurang kerjaan banget mereka, gak tau apa gue udah punya suami " gerutu Biyanka sambil duduk di kursinya..

" Bee,, Lo kenapa kesel gitu,, Ucap Bella

" Paling juga biasa Beb,, dia di goda sama cowok.. Ucap Aldo yang juga baru saja sampai di dalam kelasnya..

Aldo melihat Biyanka yang terus di goda, karena dia berjalan di belakangnya..

" Lo,,

" Iya gue kan jalan di belakang Lo Bee..

" Astaga,, Lo bener-bener ya Do,,

" Udah lah Bee,, mending Lo bilang aja kalo Lo udah nikah..

" Sstt,, Bella,, Apa an si Lo..

Bella dan Aldo langsung tertawa melihat wajah Biyanka yang sedang kesal..

-

Di Perusahaan Tian baru saja sampai,

Dia langsung berjalan masuk ke dalam ruangannya namun langkahnya terhenti karena melihat seorang wanita duduk di dalam..

" Ben,, Apa saya ada janji pagi ini..

" Tidak ada Tuan,, Anda hanya akan meeting jam 10 nanti..

" Terus,, siapa yang berada di dalam ruangan saya..

Ben langsung melihat ke dalam ruangan Tian, dia pun baru tau jika ada seseorang di dalam..

" Saya kurang tau Tuan,, saya juga baru saja datang..

Tian menggelengkan kepalanya dan langsung berjalan masuk..

Tian langsung menyadari jika itu adalah Natasya, dia pun bersikap cuek dan langsung duduk di meja nya..

" Tian,, Ucap Natasya dengan tersenyum

Tian terus bersikap dingin dan melajukannya pekerjaannya..

" Tian,, aku dari pagi nungguin kamu, kamu pasti belum sarapan kan,, kita sarapan bareng yuk,,

" Saya sudah sarapan,,

" Kalo gitu,, kamu temani saya ya..

Tian menghela napas dan menatap Natasya..

" Kamu gak liat saya sedang bekerja,, kalo kamu mau sarapan, silahkan..

" Ah,, Tian.. Tapi aku pengin kamu temani aku..

" Natasya,, kamu sudah tau kan jika saya sudah menikah, ,

" Tapi kalian menikah karena perjodohan kan, dan gak ada cinta di hati kalian..

" Kata siapa tidak ada Cinta,, saya dengan Biyanka saling mencintai..

Natasya merasa kesal dengan Ucapan Tian dia pun segera keluar ruangan..

-

Biyanka yang sudah selesai kelasnya pun duduk menunggu jemputannya karena Tian sudah mengirimkan pesan jika Ben akan menjemputnya..

Tiba-tiba sebuah mobil sport merah berhenti tepat di depannya..

Biyanka hanya terdiam, dia tau jika itu bukan mobil Tian atau Ben..

" Bee,, Lo belum pulang Ucap Rama

" Oh,, Iya Belum..

" Belum dijemput atau mau pulang bareng gue..

" Gak usah makasih,, bentar lagi Jemputan gue dateng kok..

Rama bukannya kembali ke mobil dia malah duduk di samping Biyanka..

" Lo gak pulang,,

" Gue nunggu Lo sampai di Jemput,, gak mungkin gue ninggalin cewek sendirian..

Biyanka hanya tersenyum dan kembali menatap ponselnya..

Tidak lama Ben menghampirinya,,

" Maaf Nona menunggu lama,, Ucap Ben

" Gak Kok,, Yuk kita pulang..

" Silahkan Nona,

" Gue duluan ya,,

" Oke Hati-hati..

Ben membukakan pintu mobilnya dan Biyanka langsung masuk ke dalam, sedangkan Ben menatap kilas wajah Rama..

Mobil mereka pun melaju meninggalkan Rama yang masih duduk di sana..

" Pak Ben, kita ke Kantor saja ya..

Tapi kira-kira Tian lama gak ya meetingnya..

" Sepertinya sebentar,,

" Em,, Oke deh kita ke kantor tapi kita mampir sebentar beli makan ya..

" Baik Nona..

-

Biyanka meminta Ben menunggu sebentar karena dia akan membeli makan siang untuknya juga Tian, dia tau jika Tian pasti belum makan..

Setelah beberapa menit akhirnya Biyanka kembali dengan membawa dua bungkusan

Mereka pun kembali masuk dan menuju Kantor..

********

Di sinilah Biyanka sekarang,,

Duduk di kursi kerja Tian menunggunya yang masih meeting dengan beberapa staf nya..

" Lama banget si rapatnya..

Biyanka mulai bosan menunggu apalagi dia pun sudah merasakan lapar..

" Mana ini perut bunyi terus..

Biyanka kembali memainkan ponselnya, dan tidak lama terdengar suara pintu terbuka..

Tian yang tau jika Biyanka menunggunya di ruangan langsung menghentikan rapatnya dia tidak mau istrinya lama menunggu..

" Sayang,, Ucap Tian memutar kursi kerjanya

" Lama banget si Mas meetingnya,

" Maaf ya,, kamu jadi nunggu lama..

Tian menoleh ke arah meja dan melihat sebuah bungkusan di sana..

" Kamu beli makan,,

" Iya,, kamu pasti belum makan kan..

" Kamu tau aja kalo Mas laper..

" Yuk Mas aku juga udah laper nungguin kamu..

Biyanka menggandeng tangan Tian dan duduk di sofa, dia membuka bungkus makanannya..

" Kenapa tadi kamu gak makan dulu Yank kalo laper..

" Kan biar makan bareng kamu Mas..

Tian tersenyum,,

Dan mengusap kepala Istrinya..

Mereka pun menikmati makan siangnya..