Mengkisahkan seorang bernama Kikan yang wanita yang mencintai Pria Introvert,Tapi Cinta nya seperti bertepuk sebelah tangan,karena pria itu tidak menunjukan rasa suka dan ketertarikan pada Kikan.
Tapi sebuah kejadian membuat mereka akhirnya bersatu, tapi tentu saja tidak membuat Kikan merasa di cintai setelah memiliki nya,tapi ia merasa sangat jauh meski mereka sangat dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 - Jantung Berdetak Tidak Karuan
Ketiga nya mencari objek foto bersama karena ajakan Aldo.
Mereka pun kembali ke pantai menemani Aldo untuk mencari objek foto.
"Kikan, kau jadi model nya, boleh kan?." Tanya Aldo pada Kikan.
"Aku jadi model?, Aku gak bisa Do, aku kurang pandai bergaya."Ucap Kikan menolak sembari tersenyum menyipitkan matanya.
"Kau bisa, karena hanya berdiri tegap saja kau sudah terlihat cantik."Ucap Aldo. Aldo lalu mengulurkan tangan nya untuk menuntun Kikan berdiri di atas batu besar menghadap Pantai.
Kikan pun tersenyum mendengar nya, lalu menyambut tangan Aldo, sementara Evan tampak tersenyum saat melihat Aldo mengedipkan mata pada nya, untuk mengisyaratkan kalau ia berhasil memuji Kikan.
Evan memandangi Kikan yang tampak sedang di foto oleh Aldo, hingga ia tak menyadari kalau Aldo tersenyum melihat nya yang melihat Kikan.
Saat Kikan akan berjalan melihat hasil foto yang Aldo ambil, tiba-tiba ia terjatuh dan kaki nya agak terseleo dan terluka karena goresan pada batu.
"Auw."
"Kikan."Ucap Evan terkejut, begitu juga dengan Aldo.
Evan lebih dulu mendekati Kikan dan berjongkok di hadapan Kikan.
"Kau baik-baik saja?." Tanya Evan.
"Sakit, Kaki ku."Ucap Kikan merintih kesakitan.
Evan pun memegangi Kaki Kikan, melihat wanita itu kesakitan.
"Kita harus bawa dia duduk di kursi."Ucap Aldo.
Evan pun tanpa berbasa basi lagi, lansung saja mengendong Kikan dan membawanya kedaratan. Kikan di dalam kesakitan nya terkejut karena Evan mengendong nya, ia memandangi pria itu dengan begitu dekat, tubuh mereka saling bersentuhan.
Keterkejutan Kikan sejenak menghilangkan rasa sakit dalam pikiran nya, Hingga saat Evan menaruh nya ke atas Kursi, Kikan baru merasakan sakit nya kembali.
"Auw."
"Kaki mu berdarah." Ucap Evan.
"Aku akan ambil kan obat untuk nya."Ucap Aldo.
"Jangan!, kita lansung bawa dia pulang saja ke hotel."Ucap Evan.
Evan lalu membuka kaos tipisnya itu lalu menutup luka Kikan agar tidak kemasukan debu lebih banyak.
"Tapi aku tak bisa jalan, kaki ku juga keseleo seperti nya."Ucap Kikan merintih kengiluan di dalam hati nya, saat berfikir ia harus berjalan menuju hotel.
Aldo tersenyum. "Kau tenang saja Kikan, kita punya pengangkat barbel yang handal."Ucap Aldo sembari menempuk pundak Evan.
Evan lalu berjongkok membelakangi Kikan. Kikan terdiam memandangi punggung pria itu.
"Ayo naik."Ucap Evan.
Kikan memandangi Aldo sejenak untuk meminta Kenyakinan kalau ia memang harus di gendong oleh Evan.
"Ayo Kikan, sini aku bantu."Ucap Aldo membantu Kikan untuk berdiri.
Kikan pun mengalungkan tangan nya di leher Evan, mengantungkan dirinya di punggung Laki-laki itu. Jantung Kikan berdesir deras ,berdetak sangat cepat dan tak beraturan."Semoga saja dia tidak merasakan detak jantung ku yang cepat."Ucap Kikan di dalam hatinya.
Kikan memandangi Evan yang wajah nya saling bersampingan nya dengan, ia tersenyum memandangi nya, terasa hangat saat tubuh mereka saling bersentuhan.
Sementara di belakang mereka Aldo tampak memperhatikan kedua nya, ia tersenyum dan menatap mereka dengan tatapan sendu. ia menghela nafas berat namun mencoba untuk menerima dan tersenyum, seperti ada sedikit rasa tidak rela melihat Evan dan Kikan selengket itu.
"Aku sebenarnya ingin menyatukan kalian berdua, karena aku nyakin cinta kalian saling berbalas, tapi hati ku entah kenapa begitu kacau melihat kalian bersama saat ini, apa aku mulai suka pada Kikan?, apa aku cemburu?, Atau...., Ah sudah lah, fokus lah pada tujuan mu Aldo." Batin Aldo sembari mengalihkan pandangan nya sembari berjalan menuju ke hotel.
Saat sampai di hotel, Kikan dan Aldo di sambut ke khawatiran oleh Bu Rina saat melihat putri nya di gendong oleh Evan.
"Ada apa Evan?." Tanya Bu Rina.
"Kikan terjatuh Tante." Balas Evan.
"Astaga sayang, kenapa tidak hati-hati, Ayo masuk ke dalam."Bu Sri mempersilakan untuk masuk.
Evan dengan hati-hati membantu Kikan duduk di sebuah kursi.
"Astaga, Kikan kau kenapa bisa sampai jatuh."Ucap Nayla.
"Iya Ki."timbal Naura yang juga sedang berada di kamar itu.
Namun Kikan hanya merintih kesakitan memegangi paha nya.
"Makasih Evan, Aldo, biar Tante akan mengurusnya."Ucap Bu Rina.
"Cepat Sembuh Kikan."Ucap Aldo mengangkat tangan nya, Kikan pun mengangguk dengan wajah yang tampak menahan sakit.
Kikan lalu ingin mengucapkan terima kasih pada Evan, namun sakit pada kaki yang terasa berdenyut membuatnya mengurungkan niatnya.
hari minggu, Evan ke kantor ya?