Jadi ini adalah karya kedua ku
pada karya kali ini mengisahkan seorang Cecil yang jatuh cinta pada aham cinta pertamanya, namu karena kesalah pahaman mereka tidak saling bertemu kembali.
Cecil yang sudah berusaha melupakan sang cinta pertama, harus dipertemukan kembali dengan aham karena perjodohan yang di lakukan kedua orangtuanya saat mereka masing sama-sama kecil.
bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah sikap aham yang dingin mampu dilelehkan oleh Cecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Anis Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Welcome to Tanah Merah
para orangtua mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum karena sikap cecil yang masih suka ngambek an dan aham yang protektif kepada Cecil....
"Maksud Aham baik kok Cil, kamu kan baru aja sakit. Jadi nurut ya sama Aham, itu semua demi kebaikan kamu juga" ucap papa dana yang sedari tadi menyimak percakapan antara para mama dan kedua anaknya
"iya pa" jawabnya kepada papa dana
"maafin sikapku yang kayak anak kecil kak" ucapnya kepada Aham
"iya nggak papa kok" jawab Aham santai
Tepat pukul 10.30 Cecil akhirnya berangkat menuju Papua untuk KKN nya, dia dan Aham harus LDR selama satu hari karena jadwal keberangkatan Cecil yang lebih dahulu daripada Aham...
sebenarnya Cecil bisa saja berangkat di hari dan jam yang sama dengan Aham, namun dia lebih memilih berangkat terlebih dahulu. Cecil ingin menyesuaikan diri disana, agar saat Aham tiba tidak ada kesalahan konyol yang membuatnya jadi malu...
di depan gate keberangkatan Cecil berpamitan kepada semua keluarganya...
"aku berangkat dulu ya pa, ma, kak" ucapnya
"iyaa nak, hati-hati ya disana" jawab mama isma
"mama pasti datang kesana kok" jawab mama nada
"hati-hati cil, jangan lupa minum obatnya" jawab papa dana
"jaga kesehatan menantu kesayangan papa" jawab papa dewa
dan yang terakhir adalah Aham yang berbicara, namun dia menarik tangan Cecil untuk menjauh dari kedua orangtuanya sekaligus mengantarnya lebih dekat ke gate keberangkatan...
Cecil yang di gandeng tangannya sontak kaget, dan terus saja menundukkan kepalanya...
"Jaga diri kamu baik-baik disana, ingat makan yang teratur dan minum obat yang teratur. sesampainya disana jangan kemana-mana dulu, tunggu aku sampai jika kamu ingin jalan-jalan disana. jam keberangkatan ku besok bisa saja ber ubah-ubah, jika sudah ada barisan membawa tas ransel di lapangan jadi aku sudah datang." ucap Aham kepada Cecil, dia berbicara sambil memainkan cincin pertunangan yang ada di jari Cecil sebelah kiri dan memindahkannya di sebelah kanan
"nah ini baru benar" ucap Aham setelah membernarkan posisi cincin pertunangan mereka
Cecil yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mengernyit heran, kemudian dia melihat cincin aham yang masih berada di jari tangan kiri. Cecil memegang tangan aham, kemudian memindahkan cincin aham di tangan sebelah kanan...
"ini juga baru benar" ucap Cecil
aham hanya tersenyum melihat tingkah Cecil saat ini, kemudian dia membuka handphonenya dan menghubungi seseorang...
dreett... dreett...
ternyata handphone cecil lah yang berbunyi..
"itu nomor baru ku" ucap Aham yang hanya diangguki oleh Cecil
"yaudah aku berangkat dulu" ucap Cecil
yah mereka pun LDR selama 1 hari...
Perjalanan Cecil kali ini sangatlah melelahkan baginya, dia harus berjam-jam di pesawat...
Cecil, Titi dan Kevin duduk di satu deret kursi yang sama, Cecil lebih memilih untuk duduk di samping jendela karena dia suka melihat pemandangan sekitar dari ketinggian...
"Cil, lo ya di perhatiin salah di cuekin salah. untung Kak aham nya tadi pas mode lemah lembut, coba aja kalau mode galak " ucap Titi kepada cecil
"ya kan gue maunya bantuin dia juga ti, masak iya dia bawain koper-koper gue terus dengan santainya gue jalan duluan" ucap Cecil sambil melihat ke jendela
"dia mau nunjukin perhatiannya ke elo cil, dan lo harus terima dengan senang hati sikapnya itu." ucap Titi menasehati Cecil
sedangkan Kevin yang duduk di sebelah titi sudah masuk ke dalam alam mimpinya...
"hmm iya ti, gue ngerti" jawab Cecil
karena dirasa perjalanan yang masih sangat lama, Cecil memutuskan untuk tidur karena rasa capek di tubuhnya mulai terasa...
......................
Welcome to Tanah Merah Papua....
"Wow, bagus banget pemandangan nya" ucap Titi yang berjalan di belakang Cecil
"he jangan teriak-teriak, malu dilihat orang" ucap Cecil
"dia baru pertama kali lihat pemandangan kayak gini cil" ucap Kevin yang sedari tadi menggelengkan kepala melihat tingkat Titi
"yaudah kita langsung berangkat ke asramanya aja takut nanti ke malem an " ucap Cecil
mereka menempuh perjalanan beberapa menit untuk sampai ke asrama TNI yang akan menjadi tempat tinggal mereka kurang lebih 1 tahun kedepannya....
sesampainya di pintu masuk, mereka harus mengisi formulir dan menyerahkan surat tugas dari kampus mereka, barulah mereka bertiga di persilahkan untuk masuk...
"baik, silahkan kalian masuk. terlebih dahulu kalian harus menghadap kepada komandan di ruangannya" ucap seorang TNI yang sedang piket disana
"maaf ruangannya di sebelah mana ya?" tanya cecil yang kebingungan karena dia melihat ada beberapa bangunan yang berjejeran disana
"Serda Alvin tolong antar kan mereka bertiga menuju ruangan komandan" ucap TNI tersebut yang menurutnya usia nya se usia om nya
tak lama muncul lah seorang TNI muda yang Cecil tebak pasti dia se usia dengan Bima juga Aham...
"Wah gantengnya" batin Titi yang tak mengedipkan mata melihat pemandangan di hadapannya
"mari saya antar" ucap Alvin kepada mereka bertiga
mereka berjalan kaki menuju ruangan komandan disana, ruangan tersebut terletak cukup jauh dari pintu masuk sehingga mereka merasa lelah karena membawa barang-barang yang cukup banyak...
"mari saya bantu" kata Alvin kepada Cecil
"oh tidak usah, biar saya bawa sendiri" jawab Cecil
"oh ya nama kamu siapa?" tanya Alvin
"Cecil" ucap Cecil sambil menghadap ke Alvin yang tengah memperhatikan jalan
"nama yang bagus" ucap Alvin sambil tersenyum
"nama kamu?" tanya Cecil
"saya Alvin" jawabnya
"oh iya kalian itu anak-anak KKN dari Jakarta ya?" tanya Alvin
"iya kak" jawab Titi sangat cepat membuat Kevin memelototi nya
"emm , tempat kalian KKN nggak jauh kok dari sini. tinggal jalan aja sudah sampai" ucapnya
"ini ruangan komandan, mari masuk. barang-barang kalian ditaruh luar saja dulu" sambungnya
setelah menghadap komandan, akhirnya mereka di antar kan menuju barak yang akan mereka tempati oleh Alvin. sedangkan Kevin di antar oleh teman Alvin yang lainnya karena letak barak putra dan putri terpisah...
"oh ya kalian baru sampai hari ini atau sudah keliling?" tanya Alvin kepada Cecil dan Titi
"kami baru sampai bang" jawab Cecil, dia memanggil Alvin dengan sebutan 'bang' sesuai dengan ajaran komandan tadi karena benar usia Alvin lebih tua dari pada mereka
"jadi belum keliling dong?" tanya Alvin
"belum" jawab Titi
"kalau kalian mau keliling, saya antar. bisa nanti malam, karena disini semuanya free saat malam hari" ucap Alvin
"wah boleh bang?" tanya Titi antusias
"boleh" jawab Alvin sambil tersenyum
"ayok cil, nanti jalan-jalan keliling" ucap Titi mengajak Cecil
"Aku nunggu kak Aham sama kak Bima aja ti" Cecil mengingat pesan aham agar menunggu kedatangan nya jika ingin berkeliling
