Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.
"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)
"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. MAAF SAYANG
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Dara terdiam menunggu Sean di ruang tamu sendirian. Awalnya ia di temani oleh Liya, namun karena melihat Liya yang sudah kelelahan, Dara menyuruhnya untuk beristirahat.
Sampai sekarang jam 12 malam Sean tak kunjung datang. Dara sesekali mengusap air matanya yang jatuh membasahi kedua pipinya yang cabi itu.
"Sean, kamu kemana? Apa benar yang dikatakan oleh pria bertato itu?" Gumamnya pada dirinya sendiri. Rasa sesak menyelimuti hatinya. Hatinya terasa sakit ketika membayangkan jika itu memang benar adanya. Sahabatnya Raya, bunuh diri karena Sean. Jadi, pria yang tanpa sengaja berpapasan dengannya 2 tahun silam itu adalah Sean. Air matanya semakin deras membasahi kedua pelupuk matanya.
Entahlah, Dara tidak ingin percaya, tapi bukti sudah didepan mata. Dara bingung. Dara bimbang. Kenapa di saat dirinya mulai membuka perasaanya, masalah datang menghampirinya?
Dara menangis. Tak kuasa jika itu memang benar terjadi.
Namun, pandangannya yang semula menunduk, langsung teralihkan ketika pintu terbuka.
"Hai sayang, maaf aku terlambat."
Deg
Disana, pria yang telah ia tunggu. Pria yang telah mewarnai hari-harinya tengah berdiri sembari memegang perutnya. Tampak kesakitan. Di wajahnya ada luka disudut bibirnya. Meninggalkan bekas darah yang telah mengering.
Dara langsung berdiri dan berjalan ke arah Sean dengan cepat. Perasaan khawatir langsung datang menyelimuti dirinya.
"Sean, kamu kenapa?" Tanya Dara. Ditatapnya wajah Sean di depannya dengan raut khawatir. Sean tersenyum lalu memeluk erat tubuh Dara.
"Maaf kalau aku terlambat sayang. Maaf sudah membuatmu menungguku terlalu lama." Ujar Sean. Lalu, dilepasnya pelukan itu, diusapnya dengan lembut pipi Dara dengan menggunakan jemari-jemarinya. Terlihat kedua mata Dara yang sembab karena habis menangis. Dipeluknya tubuh kecil itu. Sangat kontras dengan tubuhnya yang besar. "Maaf kan aku telah membuatmu menangis."
Dara membalas pelukan hangat itu. Dara yakin, Dara percaya, jika Sean tidak mungkin menghianatinya. Harusnya dari awal Dara mempercayai Sean, bukan orang asing itu.
"Aku sayang kamu." Lirih Sean.
"Aku juga sayang kamu." Jawab Dara.
"Jangan tinggalkan aku." Mata Sean langsung terpejam.
Dara merasakan tubuh Sean yang mulai bertumpu padanya. Berat. Tubuhnya yang kecil tak kuasa menahan berat tubuh Sean yang jauh 2x lipat lebih besar darinya.
"Sean. Sean. Kamu kenapa?" Kata Dara dengan khawatir. Dara mencoba menggerak-gerakkan tubuh Sean, namun tak kunjung mendapat respon.
Dan
Bug
Dara terjatuh ke lantai dan juga Sean. Rasa sakit menyelimuti badan Dara. Sean jatuh tepat berada di atasnya. Dapat dilihatnya kedua mata Sean yang terpejam. Tertutup rapat.
Digerak-gerakkan badan Sean agar terbangun, namun tak kunjung bangun juga. Dengan sekuat tenaga, dipindahkannya tubuh Sean kesampingnya hingga terlentang.
Di sudut bibir Sean terdapat luka dengan darah yang telah mengering. Di tatapnya dengan instens wajah tampan itu. Wajah tampan, rahang tegas, bulu mata yang lentik serta alis yang tebal. Merupakan perpaduan sempurna untuk Sean.
"Kenapa aku malah mengagumi wajahnya?! Kan Sean pingsan Dara!" Rutuknya kesal pada dirinya sendiri.
"Roy! Liya!" Teriak Dara menggelegar beberapa kali. Oke. Ada untungnya ternyata memiliki suara yang teriakannya keras.
Roy langsung bergegas ke ruang tamu ketika mendengar suara teriakan dari Dara.
Liya yang baru tertidur langsung bangun dan segera berlari ke tempat nonanya yang memanggilnya.
Mata mereka langsung membulat sempurna ketika mendapati Sean yang terbaring terlentang dengan keadaan yang tak sadarkan diri.
Flasback Saat Sean tertembak
Dor ..
Belum sempat menghindar, tubuhnya telah tertembak oleh peluru yang datang padanya.
Tubuhnya langsung tumbang.
"Maafkan aku sayang."
Pria yang telah menembak Sean tadi langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Berjalan mendekati sang target. Senyum puas terukir dibibirnya ketika melihat sang target telah terkapar, tak berdaya.
Setelah itu, dikeluarkannya ponsel miliknya untuk menghubungi seseorang.
"Tuan misinya selesai. Target telah tertembak." Ujar pria tersebut.
Sean membuka kedua matanya. Sean hanya berpura-pura tertembak tadi. Lalu, ditendangnya dengan telak rahang pria itu menggunakan kakinya hingga membuat pria tersebut langaung memundurkan langkahnya.
"Brengsek!" Umpat pria tersebut. Membuat Sean tersenyum tipis.
"Jangan terlalu senang dulu. Kau tadi tidak mengecek targetmu terlebih dahulu. Kau orang yang ceroboh. Pantas saja bawahanmu lemah semua." Ujar Sean yang membuat pria tersebut tersulut emosinya.
"Sialan kau Sean!"
Diserangnya Sean dengan brutal. Namun dengan gesit Sean menghindarinya.
Karena sudah tidak ingin membuang waktunya, Sean langsung menembakkan peluru panas itu ke kepala pria tersebut.
Dor
Pria tersebut langsung jatuh, mati.
"Cih! Hanya membuang-buang waktuku saja."
Lalu, dengan langkah tegasnya Sean berjalan ke mobilnya dan segera masuk kedalam mobilnya. Dinyalakannya mobilnya dan dengan segera meninggalkan jalanan itu.
"Tunggu aku sayang. Aku pulang."
***
Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤