Update Every day
Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.
mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.
dan ya...
cari sendiri kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Nama asli Rui adalah Rui Yan—Naga Putih terakhir dialam semesta, pewaris darah suci klan Fengliu. Ia dikenal sebagai pria yang tenang, dingin, tapi memiliki tatapan yang mampu menundukkan ribuan prajurit hanya dengan satu lirikan. Dan satu-satunya kelemahannya…
Adalah gadis yang kini terbaring di hadapannya, Qing Xian.
proses panjang akhirnya selesai.
Kaisar telah meninggalkan kamar beberapa saat yang lalu, membiarkan memori baru tertanam rapi dan identitas Qing Lou kembali pada bentuk sejatinya. Putri Qing Xian, keturunan terakhir garis murni klan Shen Huan dan anak angkat dari Kaisar kerajaan Yuelong.
Kini, hanya Rui Yan yang berdiri di sisi ranjang, memandangi wajah tidur gadis itu, tertidur dan yang dari tadi mendengar suara ritihan walaupun samar.
Cahaya patung giok di sudut kamar memantulkan siluet bahunya yang tegang.
"Xian’er…" suaranya pelan, "kau selalu saja membuatku tampak lemah."
Ia menunduk, jemarinya mengepal di sisi tubuh, ingin rasanya meraih wajah Qing Xian tapi ia tarik kembali.
Hubungan mereka rumit…Terlalu rumit.
Sejak kecil, Rui Yan adalah penjaga rahasia Qing Xian, tapi tak pernah benar-benar bisa memilikinya. Mereka saling bergantung, saling melindungi, namun dinding tak terlihat selalu berdiri di antara mereka.
dari kehidupan sekarang maupun dulu.
"Jika kau tetap mengingat semuanya…" Rui Yan menarik napas panjang, "…jika sekali lagi, kau akan kembali mengejar kebebasanmu, akan kembali berlari ke dunia yang kubenci."
Tatapannya melembut.
"Tapi aku tidak berhak meminta kau tinggal." Karena bayangan tak memiliki memerintah.
"Xian’er… setidaknya, biarkan aku menjagamu sekali ini saja." Namun suara langkah mendekat membuatnya menyingkir ke samping.
Sekejap, ekspresi lembut itu menghilang sepenuhnya. Kembali menjadi wajah dingin Rui Yan yang tak bisa dibaca.
"Hei Shun..." lirihnya.
...----------------...
Pintu geser terbuka pelan.
Hei Shun—pengawal pribadi Qing Xian yang setia sejak kecil—masuk dan langsung menunduk dalam-dalam saat melihat Rui Yan ada di dalam ruangan, sedikit tidak menyangka.
"A—ampun, Yang Mulia… aku tidak tahu kalau…" Hei Shun gemetar, merasa ia telah melanggar batas.
Rui Yan hanya menggeleng pelan. "Tak apa. Kau datang pada waktu yang tepat."
Ia menatap Qing Xian sekali lagi, seolah memastikan.
"Jagalah dia. Aku sudah mengobatinya. Dia akan segera bangun."
Hei Shun menunduk.
"Baik, Yang Mulia."
Rui Yan pergi tanpa menoleh… namun langkahnya terasa berat, seakan ada sesuatu dari dirinya yang tertinggal di kamar ini.
Setelah Rui Yan keluar dan rasanya hening, dengan cepat meletakan makanan cemilan yang ia beli tadi dan buru - buru mendekat arah Qing Xian.
Walaupun memang sedikit pucat, tak ada yang lain. mungkin memang benar kalau Rui Yan telah mengobati Tuan Putrinya.
Dan memutuskan berjaga di depan pintu sana, sampai waktu berlalu dengan cepat. dengan terasa sunyi hingga....suara lembut namun suci merambat di udara.
Hei Shun tersentak, merasakan sesuatu.
"Tuan Putri…?!" langsung panik dan masuk kedalam kamar orang tersayangnya.
Hei Shun melihat semua itu.
Cahaya hangat muncul dari tubuh Qing Xian, membungkusnya seperti kepompong emas. Kemudian, perlahan di atas tubuhnya, tiga helai kelopak teratai muncul, berputar anggun.
Kelopak-kelopak itu mengitari tubuhnya, seolah sedang menilai sesuatu.
Dan kemudian—woosh!
Ketiganya terserap kembali ke dalam tubuh Qing Xian. Cahaya emas di keningnya mulai bersinar.
Ukiran berbentuk pola rumit muncul pelan-pelan di kulitnya, warna rose gold, indah, halus, dan suci. Pola itu berdenyut, mengikuti irama napasnya.
Rambutnya perlahan berubah warna di bagian ujung seperti disentuh sinar matahari surga. Hei Shun terpaku.
Bukan panik.
Ia sudah diberi tahu oleh Yang Mulia Rui Yan. Putri memiliki garis keturunan yang jauh lebih suci daripada manusia biasa.
Namun satu hal yang mengejutkannya…
Cincin di jari Qing Xian, cincin hitam sederhana yang diberikan Lian Zhen, bergetar kuat.
Crack…
CRACK!!
Dalam satu hentakan cahaya, cincin itu hancur berkeping-keping di lantai.
Tepat di saat pecahannya jatuh… sampai jadi debu yang berterbangan.
Mata Qing Xian terbuka.
...----------------...
Di Sisi Lain — Kaisar Lian Zhen
Pada saat yang sama, di tempat yang berbeda.
Braak—!!!
Lian Zhen tersungkur ke lantai, darah hitam memuntah dari mulutnya.
Jiang Yu hampir meloncat kaget. "KAISAR!!!"
Aura hitam di tubuh Lian Zhen kacau, liar seperti binatang terluka.
Lian Zhen mengerang parah, memegangi dadanya.
"Put—"
Ia tidak bisa menyelesaikan kalimat itu.
"…yang menghubungkanku ke Qing Lou… terputus."
Darah kembali jatuh dari bibirnya.
Jiang Yu pucat seperti mayat.
"Tidak mungkin! Siapa yang bisa menghancurkan cincin itu?! Bukankah itu terbuat dari sisik naga hitam? Tidak ada senjata yang—"
Lian Zhen menatapnya dengan mata merah gelap.
"Jika cincin itu bisa dihancurkan…"
Suaranya rendah, mengerikan.
"…maka kekuatan yang menghancurkannya lebih kuat daripada naga."
Petir hitam menyambar langit. Raja para naga pun tidak bisa memecahkan cincin itu dengan satu hentakan.
Tapi seseorang, telah melakukannya.
..._BERSAMBUNG_...