NovelToon NovelToon
Because I Want You

Because I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lorong kecil

"Hai apa yang kalian lakukan di sini?"

"Ka ... ka ... kami tidak," belum selesai ucapan Rara.

"Pak ini tidak bisa di biarkan, udah seret saja mereka berdua ke rumah pak ustad secarang."

"Perbuatanya membuat malu kampung ini." sahut salah satu warga lalu menyeret gadis di dalam tidak lupa mereka juga menarik pria yang ada di dalam kamarnya.

"Jangan ..., jangan bawa kakakku." Teriak gadis berusia belasan tahun memohon pada warga yang ingin membawa kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lorong kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Aku menunggu di tempat tadi pagi." isi pesan yang masuk di ponsel Rara.

Gadis itu mengetik dengan jemarinya yang lincah kemudian mengirimkan. "Sebentar lagi nungguin Nina."

Ting!

Aurora mengintip ke arah ponsel Rara. Namanya tidak begitu jelas terlihat. Tapi dia sedikit membaca isi chat nya. "Siapa? tanya Aurora menyenggolkan bahunya dengan bahu Rara.

"Bukan siapa- siapa. Udah ayo," ajaknya meninggalkan kelas.

Keduanya berjalan santai dan bercanda. Tertawa bersama arena lelucon yang mereka buat sendiri. Banyak siswa siswi yang sebenarnya sangat kagum dengan wajah cantik natural Rara. Namun gadis itu, tetap tidak pernah sombong dan membanggakan dirinya.

"Ra pertanyaan gua nggak ada yang lo jawab tadi?" tanya Aurora mode serius.

"Pertanyaan yang mana?" tanyanya berpura-pura lupa.

"Semalam lo dimana? Dan dengan siapa?" cecar Aurora yang masih ingin mengorek informasi pasti dan akurat.

"Sementara waktu aku pindah Ra. Ada banyak hal yang harus aku lakukan. Maaf untuk saat ini aku tak bisa jelaskan. Tapi janji, nanti jika waktunya pas aku pasti beritahu kamu." ucapnya menjelaskan dan jemarinya membentuk V.

Hufff ..., hela nafas Aurora kasar. "Bener nggak mau cerita sekarang?"

"Tidak untuk saat ini." jelas Rara dengan menggandeng gadis itu.

"Ra...! Kak!..." Panggil bersamaan kedua manusia yang berbeda jenis. Aurora serta Rara menoleh, terlihat dari sebelak kanan ada Nina berjalan mendekat. Sedangkan di kiri ada Alden yang juga sama melangkah ke arahnya.

"Hai." sapa Alden canggung.

"Hai juga."

"Ngapain lo? Mana temen-temen lo? Tumben sendirian?" tanya Aurora menyelidik.

"Mereka ambil motor? Liat lo siapa tahu mau pulang bareng." ujarna memainkan kedua alisnya.

"Ih ... ogah gua. Yu ra ...." ajak Aurora menarik pergelangan tangan sahabatnya.

"Eh kak maaf aku sama Kak Rara ada janji sama paman. Lain kali ya?" ujar Nina.

Ternyata Nina sudah melihat Athur berdiri di depan pintu mobil. Gayanya yang casual mengenakan kacamata hitam, tanganya d lipat. Bak pangeran, siswa siswi yang melihatnya terpesona.

"Lihat disama uhh .... gantengnya?

"Wah ada oppa ganteng, nungguin siapa yah kira-kira." bisik salah satu siswa terdengar di telinga Rara.

"Nungguin aku itu pasti."

"So cantik banget sih lo. Gua pasti lah." lontar siswa siswi membuat Aurora penasaran. Berjalan menarik Rara lebih cepat menyingkirkan mereka dari kerumunan. Nina, Alden pun tak kala Asturias mengikuti Aurora dengan cepat.

"Ra .... Dia." Bola mata Aurora Nina dan Rara sama sama membulat tak percaya. Tadi dia ingat betul, chatnya tapi kenapa malah sudah berdiri di sana.

"Bang Gua di sini." Ucap Alden melambaikan tangan. Rara menoleh dan juga Nina serta Aurora. Dia menatap Alden, pria itu terseyum. Ia lalu dengan sengaja menarik pergelangan tangan Nina karena hanya dia yang paling dekat.

"Ayo buruan, Abang gua udah dateng itu." ucapnya menekankan kata kakaknya sengaja agar para siswa mendengar langsung.

Mereka berjalan kearah mobil yang terparkir. Aurora Nina dan Rara sudah masuk duduk di belakang. Kali ini Alden yang hendak membuka pintu di kejutkan oleh panggilan temanya.

"Al, lah kok malah naik mobil. Trus gimana recana kita."

"Nanti aja gua telephone. Kalian duluan aja." sahutnya memerintah.

Bragk!

"Ngapain lo yang duduk di depan?"

"Situasi Bang! Lo mau tu nanti di introgasi semua siswa gitu?" sahutnya sedikit menjelaskan alasannya.

Ketiga gadis itu diam. Mereka hanya melihat dan memperhatikan perdebatan kecil atara kakak dan adik. Namun, mobil tetap melaju dengan kecepatan sedang.

"Lah tinggal bilang gua tunangannya." sahutnya santai.

"Eh Bang, harusnya lo itu bersyukur sama gua. Ni gua kasih tahu sesuatu." Alden menjulurkan ponselnya agar Athur melihat sesuatu yang di maksud.

"Dapet dari mana lo?" tanya Athur membuat ketiga gadis di belakang bingung dan penasaran saling pandang.

"Tanya Rara." sudut mata Alden menujuk pada Gadis yang duduk di belakang.

"Lah kok tanya gua?" ujar Rara bertambah bingung tak faham.

"Ni kamu lihat." sodor Athur memberikan ponsel Alden pada Rara.

"OMG," Aurora menutup mulutnya. sedangkan Nina dan Rara tidak bergitu heran dengan foto yang jelas terpampang di situ. Namun ia menghela nafas berat, ia tahu masalah pasti akan datang karena adanya foto ini.

"Angel." ucap Aurora di balas anggukan oleh ketiga manusia uang sudah tahu pasti.

"Siapa dia?" tanya Athur penasaran.

"Dia tetangga Rara Bang."

"Hmm." biarkan saja bisa di urus nanti. "Dah sampai turun?"

Saking asyiknya mereka fokus melihat foto itu tak sadar jika mobil yang di kendarainya sudah terparkir. Nina lagi-lagi di buat kaget, pria itu membawa mereka ke mall.

"Bang kita ke mall?" tanya Nina

"Bang kenapa kita kesini?" timpal Rara.

"Kita belanja dulu keperluan kalian." Athur membuka pintu mobil di ikuti oleh ke empat remaja yang masih mengenakan seragam sekolah. Ia berasa sedang mengasuh, ampun tingkat Nina yang seperti anak kecil baru saja mendapatkan mainan.

"Wah ... mallnya besar banget Mas, Bang." ucap kedua kakak adik bersamaan, dengan mata penuh kagum.

"Lumayan lah." sahut Athur seakan baginya biasa saja. "Udah lanjut lagi tujuannya kesini?"

Mereka masuk di tengah lantai satu, bangunan itu begitu memah megah, penuh dengan pantulan cahaya. Lampu-lampu Krystal menjulang dari langit-langit yang tinggi, memberi kesan glamor dan modern.

Mall itu cukup ramai, walapun bukan akhir pekan. Sebagian besar pengunjung anak-anak muda dan keluarga kecil yang sengaja mengajak anak mereka bermain. Alden seakan memimpin jalan mereka di ikuti ketiga gadis itu. Namun Rara di tarik kebelakan agar berjalan berdampingan dengan Athur.

"Mas, nanti ada yang lihat." ujat Rara kemas.

"Santai aja."

"Bang kita mau kemana dulu ni?" Alden bertanya sedikit teriak karena jarak di antra mereka. Athur tak menjawab langsung hanya menunjukkan ruko di arah samping Alden.

1
🌹Widianingsih,💐♥️
kemana kedua orang tua nya kak ?
kok bisa dinikahkan sih ?
🌹Widianingsih,💐♥️: ohh ..kasihan yaa, tapi mereka anak-anak yang mandiri👍
total 2 replies
Cahaya 17
Nina Katro🤭 nggak pernah lihat dapur bagus
🌹Widianingsih,💐♥️
hai kakak...aku mampir🙏
Duh kasihan sekali masih muda 17 tahun sudah dinikahkan, terlalu muda sekali, mana suaminya juga baru kenal.....kok begitu sih ?😭
Embhul82: makasih bnyak.kak 👍
total 1 replies
me
semangat terus thor
me
wah papah Louise sedang honey moon nih 🤣
Embhul82: 🤭mumpunh nggak ada yg ganggu
total 1 replies
me
lanjut thor👍💪
Cahaya 17
lanjut💪
me
lanjut 💪
Cahaya 17
lanjut 👍
rokhatii
lanjut thor💪
Embhul82: makasih dukunganya
total 1 replies
me
💪
Cahaya 17
jangan kasih lemah karakter Rara Thor. ku tunggu kelanjutanya💪
Embhul82: makasih sudah selalu dukung
total 1 replies
Cahaya 17
lanjut up double 🤭
Embhul82: tidak janji ya kak🤭
total 1 replies
Cahaya 17
Bagus Thor lanjut pantang nyerah
Cahaya 17
buat penasaran pembaca kamu thor
Embhul82: makasih sudah mampur
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!