 
                            Pangeran Chao Changming dihukum buang selama 5 tahun, dan ia hidup di sebuah desa yang terpencil. Pernikahannya selama 4 tahun dengan seorang wanita desa tidak menghasilkan apa-apa baginya. Pangeran Chao Changming telah berusaha dengan baik, belajar ilmu pengobatan dan menjadi tabib yang cukup terkenal di desanya. Sayang sekali istrinya tidak menghargai usahanya, sehingga minta cerai setelah bertemu dengan tuan muda Gen Guang yang merupakan sarjana muda, dan anak seorang pejabat daerah. Pangeran Chao Changming tidak putus asa, kembali ke istana setelah mendapat kabar bahwa kaisar telah tiada. Artinya tahta kosong, ia tidak akan membiarkan siapapun menduduki tahta selain dirinya yang telah mendapatkan wasiat dari Kaisar. Bagaimana kelanjutannya?. Temukan jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALASAN KENAPA ITU BISA TERJADI
...***...
Kaisar saat ini sedang bersama nona muda Pei Qing Zhao di kamar lama Kaisar.
"Apakah menurutmu aku terlalu jahat pada saudara, dan juga ayahmu?." Kaisar mengamati perubahan raut wajah nona muda Pei Qing Zhao.
"APakah saya akan berdosa jika menikmati balas dendam yang mulia kaisar berikan pada mereka?." Nona muda Pei QIng Zhao tersenyum kecil, ia menopang dagunya dengan manjanya.
"Ho? Apakah saat ini istriku sudah sadar sepenuhnya?." Kaisar ikutan menopang dagu, merasakan sensasi yang tidak biasa. "Apakah sudah saatnya terbangun dari tidur yang panjang?."
"Yang mulia kaisar menyadarinya?." Nona muda Pei Qing Zhao tampak santai, tidak seperti biasnya yang terlihat ketakutan saat berbicara dengan siapapun.
"Hmm, coba aku pikir lagi. Bagaimana awalnya kultivasi milikmu bisa tersegel?." Respon Kaisar dengan tawa kecil. "Sepertinya hampir pulih."
"Kapan yang mulia kaisar menyadarinya?." Nona muda Pei Qing Zhao terlihat bingung.
"Apakah kau lupa? Aku ini seorang tabib yang dapat menyembuhkan, dan bisa juga membunuh seseorang." Kaisar mengeluarkan botol kecil. "Saat pertama kali memeriksa keadaanmu, aku dapat melihat meridian milikmu terkunci oleh sesuatu." Kaisar meletakkan botol kecil itu di hadapan nona muda Pei Qing Zhao. "Diam-diam kau melatih diri untuk membukanya, dan aku hanya bisa membantumu melalui ramuan yang telah kau minum selama ini."
"Obat penambah stamina?." Nona muda Pei Qing Zhao mencoba mengingat kembali apa yang telah ia minum.
"Obat spiritual itu membuka meridian mu secara perlahan-lahan." Kaisar tersenyum kecil. "Bersabarlah, ketika kita menikah nanti, kau bisa membuka sepenuhnya kekuatan yang tersembunyi di dalam tubuhmu."
Nona muda Pei QIng Zhao mendekati Kaisar, dan memeluknya dari belakang.
"Saya tidak menduga, jika yang mulia kaisar diam-diam memperhatikan saya sedalam itu." Nona muda Pei Qing Zhao mengusap pelan pipi Kaisar.
"Kau memiliki aura biru yang sangat cantik, aku sangat yakin kau memiliki kemampuan yang luar biasa." Kaisar tersenyum kecil. "Sayang sekali, dibalik aura biru cantik itu ada kegelapan yang menutupinya, sehingga tidak bisa digunakan dengan baik."
"Sepertinya saya jatuh pada pelukan orang yang tepat." Nona muda Pei Qing Zhao tersenyum lembut. "Saya tidak menduga jika yang mulia kaisar bisa melihat itu, dan terus melindungi saya."
"Kalau begitu ceritakan padaku, kenapa meridian milikmu bisa terkunci? Dan siapa yang melakukannya?." Kaisar menarik pelan tangan nona muda Pei Qing Zhao, membiarkan wanita itu duduk di pangkuannya.
"Aku tidak dapat melihat apa penyebabnya, karena aura hitam itu sangat mengganggu sekali." Kaisar tampak cemberut. "Karena kau telah berhasil membuka setengah dari kekuatanmu, coba ceritakan padaku kejadiannya."
"Baiklah, saya tidak akan menyembunyikan apapun lagi dari yang mulia kaisar." Nona muda Pei Qing Zhao tersenyum kecil.
...***...
Kembali ke masa itu.
Nona muda Pei Qing Zhao berusia 18 tahun. Ia berusaha berlari menuju hutan belakang rumahnya, tubuhnya terasa sakit semua, seperti ingin meledak.
"Kegh!." Nona muda Pei Qing Zhao mengerang kesakitan, pandangannya terasa kabur, detak jantungnya terasa tidak normal. "Apa yang terjadi padaku sebenarnya?."
Bruk!.
Tubuhnya ambruk, ia sudah tidak dapat lagi menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya.
"Anak manis." Suara lembut menyapa nona muda Pei Qing Zhao. "Kau kelebihan meridian, dan itu tidak baik sama sekali." Ia usap wajah nona muda dengan lembut. "Ini sangat tidak baik untuk tubuhmu."
"Apa yang harus saya lakukan? Saya sudah tidak kuat lagi." Suaranya hampir tak bisa didengar. "Tolong bantu saya, rasanya sangat menyakitkan sekali." Ia mencengkram dada kirinya yang terasa sakit.
"Pilihanmu hanya dua, apakah kau ingin menyegelnya sampai menemukan seseorang yang tulus mencintaimu." Ucapnya sambil mengeluarkan botol kecil. "Atau kau akan menikah dengan seseorang dalam waktu dekat ini? Supaya kau bisa membagikan kekuatan meridian yang kau miliki pada pasanganmu." Ia tersenyum lebar.
Nona muda Pei Qing Zhao mencoba duduk, dalam pikirannya muncul sosok seorang pemuda yang ia kagumi.
"Apakah menikah dengannya bisa menyempurnakan keseimbangan meridian yang ada di dalam tubuh saya?." Nona muda Pei Qing Zhao mencoba menahan rasa sakit itu.
"Tentu saja, meridianmu ini jenis yang sangat langka." Mata rubahnya mampu melihat bagaimana keadaan tenaga dalam nona muda Pei Qing Zhao. "Namun saat ini sedang kacau, karena kau hampir memasuki usia untuk menikah." Ia terus mengamati perubahan itu. "Kalau bisa dalam waktu dua bulan kau sudah harus mengandung, supaya anakmu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat!." Entah kenapa ia malah bersemangat melihat itu.
"Pangeran chao changming tidak ada di sini, ia sedang menjalani hukuman buang." Dalam hati nona muda Pei Qing Zhao merasa sedih. "Tenaga ku tidak akan cukup untuk melakukan perjalanan jauh." Hatinya terasa sakit mengingat itu. "Apa aku nekat saja? Tapi aku yakin itu akan sia-sia saja."
"Cepat buat keputusan nona manis, nyawamu sampai tengah malam ini." Siluman Rubah itu tertawa aneh. "Seharusnya kau memasuki masa kawin, tapi kau masih belum juga menikah? Karena itulah meridian yang kau miliki terasa kacau."
"Apa yang akan saya rasakan? Jika meridian itu disegel?." Nona muda Pei Qing terlihat kesulitan bernafas.
"Paling tidak kau akan melemah, kau tidak bisa menggunakan tenaga dalammu untuk bertarung." Siluman Rubah itu tampak berpikir. "Dan yang paling parahnya, kau akan menjadi setengah gila jika tidak mampu menahan gejolak segel itu." Ada kecemasan yang ia rasakan. "Sebaiknya kau pikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan. Supaya tidak menyesal di kemudian harinya."
"Tolong segel meridian saya." Nona muda Pei Qing Zhao merasakan panas di tubuhnya. "Saya tidak akan menyesal, karena tidak ada yang saya sukai di kota ini." Ia menyentuh lehernya, merasa kering di tenggorokannya. "Tolong lakukan dengan cepat!." Ia tak dapat menahan diri.
"Apakah kau yakin? Atau kau bisa menjadi selir ku sementara waktu." Siluman Rubah memberi saran lain.
"Tidak! Segel saja!." Nona muda Pei Qing Zhao berusaha mempertahankan kesadarannya. "Saya tidak ingin bersama orang lain selain dirinya."
Bruk!.
Tubuhnya ambruk, dan ia tidak dapat lagi mempertahankan dirinya.
"Jika itu yang kau inginkan? Maka akan aku kabulkan keinginan kau nona manis." Siluman Rubah tertawa penuh kebahagiaan, ia meminumkan ramuan yang mampu menyegel meridian seseorang. "Aku harap kau tidak menyesal sama sekali."
...***...
Kembali ke masa ini.
Kaisar memeluk pinggang nona muda Pei Qing Zhao, memangku wanitanya dengan penuh kelembutan.
"Apakah masih sakit?." Kaisar menyentuh dada kiri nona muda Pei Qing Zhao. "Apakah karena menungguku kembali? Kau menyegel meridian mu?." Raut wajah Kaisar tampak sedih. "Maafkan aku, karena telah membuat kau menderita sendirian di sini."
Nona muda Pei Qing Zhao mencium kening Kaisar. "Yang mulia kaisar tenang saja, saya tidak menderita." Ia tersenyum lembut. "Saya sangat bahagia sekali, saat yang mulia kaisar menyelamatkan saya dari kereta kuda."
Kaisar kembali memeluk nona muda Pei Qing Zhao dengan eratnya.
"Aku pasti akan membayar apa yang telah terjadi padamu." Kaisar merasa bersalah. "Terima kasih telah menungguku, aku tidak akan mengecewakan kau."
"Berada di dekat yang mulia kaisar saat ini saja sudah cukup membahagiakan bagi saya." Nona muda Pei Qing Zhao membalas pelukan Kaisar. "Saya tidak sabar menunggu hari pernikahan, dan melahirkan anak-anak yang hebat untuk yang mulia kaisar."
"Terima kasih ah-zhao." Ungkap Kaisar. "Rasanya aku makin kecintaan padamu." Suara Kaisar semakin terdengar bersemangat.
"Saya juga cinta pada kaisar." Respon nona muda Pei Qing Zhao, hatinya terasa berbunga-bunga.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka?. Simak dengan baik kisa selanjutnya.
...***...
 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    