NovelToon NovelToon
Cinta Sang Pewaris

Cinta Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: CantiknyaKamu

Argani Sebasta Ganendra adalah pewaris muda dari keluarga yang berdiri di puncak kejayaan. Ayahnya seorang CEO tambang emas, ibunya desainer ternama dengan butik yang selalu menjadi pusat perhatian sosialita. Semua yang ia butuhkan selalu tersedia: mobil sport mewah, sekolah elit dengan fasilitas kelas dunia, dan hidup yang diselimuti gengsi serta hormat dari sekitarnya. Di sekolah, nama Argani bukan sekadar populer—ia adalah sosok yang disegani. Wajah tampan, karisma dingin, dan status pewaris membuatnya tampak sempurna. Namun, di balik citra itu, Argani menyimpan ruang kosong di hatinya. Sebuah perasaan yang ia arahkan pada seorang gadis—sederhana, berbeda, dan jauh dari dunia yang penuh kemewahan. Gadis itu tak pernah tahu kalau ia diperhatikan, dijaga dari kejauhan oleh pewaris yang hidupnya tampak sempurna. Kehidupan Argani semakin rumit ketika ia dipaksa mengikuti jejak keluarga: menjadi simbol keberhasilan, menghadiri pertemuan bisnis, bahkan menekan mimpi pribadinya. Di satu sisi, ia ingin bebas menjalani hidupnya sendiri; di sisi lain, ia terikat oleh garis keturunan dan kewajiban sebagai pewaris

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CantiknyaKamu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASTORIA

Lapangan voli penuh sorak-sorai. Pertandingan IPA 1 melawan IPS 1 dimulai dengan semangat. Serve pertama dilakukan oleh Dion dari IPA 1, bola meluncur kencang ke arah Zayn, yang langsung mengembalikannya dengan pukulan keras. Sorakan menggema dari tribun siswa yang menonton.

Pertandingan berjalan seimbang, tapi IPS 1 terlihat lebih dominan kali ini. Hilmi dan Jovan beberapa kali berhasil melakukan block yang rapi, membuat anak-anak IPS 1 semakin percaya diri.

“Nice, bro!” seru Albiru sambil menepuk bahu Kavi setelah smash kerasnya masuk.

Di sisi lain, Adit terlihat mulai panas. Saat Zayn melakukan tipuan bola, Adit maju terlalu agresif dan tanpa sengaja menyentuh tubuh Zayn cukup keras.

“Woy, main biasa aja dong!” bentak Kavi, spontan berdiri mendekat.

Adit mengangkat tangannya, wajahnya sedikit menegang. “Sorry, bro. Gue enggak sengaja.”

Namun suasana sudah hampir memanas. Beberapa penonton mulai bersuara, “Santai aja, ini cuma fun match!”

Argani yang sejak tadi lebih banyak diam, akhirnya angkat bicara dengan nada rendah tapi tegas.

“Dit, cukup. Jangan bikin ricuh.”

Adit menoleh, menelan rasa kesalnya, lalu mundur. Vion ikut menepuk bahu Kavi, memberi sinyal damai.

“Relax, Kav. Kita main buat seru-seruan, bukan buat baper.”

Pertandingan pun kembali dilanjutkan. IPS 1 makin semangat, apalagi setiap kali Albiru atau Zayn berhasil mencetak poin, sorakan kelas mereka semakin keras. Hingga akhirnya skor penentuan dimenangkan IPS 1 dengan selisih tipis.

“Yesss! Menang broo!!” teriak Zayn sambil melompat, high five dengan Albiru dan Kavi.

Argani tersenyum samar melihat teman-temannya puas. Bahkan saat Adit berbisik,

“Lo sengaja ya ngalah, Gan, karena geng lo ada di sana?”

Argani hanya menatap lurus ke lapangan. “Kalau memang udah takdir mereka menang, gue bisa apa?” jawabnya dingin, namun genggaman tangannya di lutut menunjukkan sedikit ketegangan yang ia sembunyikan.

Sementara itu, Vion menambahkan dengan tenang, “Udah lah, menang kalah enggak bikin dunia runtuh. Yang penting kita nikmatin aja.”

Setelah kemenangan IPS 1 atas IPA 1, suasana lapangan makin meriah. Sorakan kelas IPS terdengar nyaring, semangat mereka semakin membara. Kini giliran IPA 2 melawan IPS 1.

Pertandingan dimulai dengan serve dari Farhan (IPA 2). Bola meluncur deras, tapi berhasil ditahan oleh Jovan. Kavi langsung menyambut dengan smash keras, membuat IPS 1 mencetak poin pertama.

“Good job, Kav!” teriak Albiru sambil menepuk tangan Kavi.

Anak-anak IPA 2 tak mau kalah. Arjuna dan Nathan berusaha mengejar skor dengan kerja sama rapi. Bahkan sempat beberapa kali membuat Hilmi kewalahan di posisi belakang.

Namun, dominasi IPS 1 tetap terasa. Albiru dan Zayn bergantian melakukan smash keras, sementara Kavi dengan block kokohnya membuat IPA 2 sulit menembus. Arion juga beberapa kali melakukan receive yang apik, menjaga bola tetap hidup.

Farhan sempat berteriak menyemangati timnya. “Ayo, jangan nyerah! Masih bisa kejar!”

Sayangnya, serangan demi serangan IPS 1 terlalu rapat. Dukungan penonton semakin membuat mereka percaya diri. Skor akhirnya ditutup dengan kemenangan IPS 1 lagi, kali ini lebih meyakinkan dibanding saat melawan IPA 1.

Sorakan pun menggema.

“IPS! IPS! IPS!”

Anak-anak IPS 1 saling berpelukan dengan gembira, sementara IPA 2 tetap tersenyum sportif meski kalah.

“Good game, guys,” ucap Arjuna sambil menyalami Albiru.

“Respect bro, kalian main bagus juga,” jawab Albiru ramah.

Pertandingan pun berakhir dengan suasana damai dan penuh sportivitas.

......................

Semua anak laki-laki sudah duduk rapi di tribun setelah pertandingan voli selesai. Suasana agak lebih santai, mereka ngobrol dan bercanda sambil menunggu lomba berikutnya.

MC sekolah berdiri di depan mic.

“Selanjutnya, kita masuk ke lomba lari putri! Dari IPA 1 ada Hazel! Dari IPA 2 ada Liora! Dan dari IPS 1 ada Clarissa! Semua peserta harap bersiap di garis start.”

Ketiga gadis itu maju dengan percaya diri. Hazel tampak serius memusatkan pikiran, Liora terlihat santai sambil tersenyum kecil, sementara Clarissa penuh fokus, wajahnya dingin dan tekad kuat.

“Wah, ini seru sih. Gue yakin Hazel bisa ngacir kenceng,” komentar Dion sambil menyikut Rio.

“Clarissa enggak bisa diremehin, bro. Dia tuh udah biasa juara lari,” sahut Arion dari tribun anak IPS.

Argani duduk menyilangkan tangan, sekadar mengamati dengan tatapan datar. Vion yang kini sudah ikut kembali bersama teman-teman, sesekali senyum tipis tanpa komentar.

Peluit ditiup.

“PRIIITTTT—!”

Hazel langsung melesat cepat, mengambil posisi terdepan. Clarissa menempel ketat di belakangnya, tidak memberi jarak sedikit pun. Liora justru terlihat santai, berlari dengan ritme stabil, seolah menghemat tenaga.

Sorakan penonton mulai menggema.

“Hazel! Hazel! Ayo!”

“Clarissa, kejar terus!”

“Liora, tambah kecepatannyaaa!”

Suasana makin memanas, semua mata tertuju ke arah lintasan.Hazel masih memimpin, napasnya mulai berat karena dari awal ia sudah mengeluarkan tenaga besar. Clarissa yang sedari tadi menempel di belakangnya kini mulai mempercepat langkah, tubuhnya condong ke depan, matanya tajam menatap garis finis.

“Wah, Clarissa mulai ngejar tuh!” teriak Revan sambil berdiri dari bangku.

Sementara itu, Liora yang tampak santai dari awal, mulai menaikkan ritme larinya di setengah lintasan terakhir. Gerakannya stabil, kakinya ringan, seperti baru benar-benar serius sekarang.

Beberapa siswa berteriak makin keras, sorakan bercampur.

“Hazel jangan kalah!”

“Clarissa gas! Gas!”

“Liora ayo tahan tempo!”

Mendekati 20 meter terakhir, posisi benar-benar ketat. Hazel masih di depan tapi kecepatan Clarissa lebih konsisten. Sedangkan Liora mendekat dari belakang, memanfaatkan sisa tenaganya.

Detik-detik terakhir sebelum garis finis:

Clarissa akhirnya menyalip Hazel tepat lima langkah terakhir. Hazel yang sudah kehabisan tenaga tidak mampu mengejar. Dan Liora, dengan akselerasi terakhir, berhasil menempel di posisi ketiga hanya selisih sedikit.

MC langsung mengumumkan hasilnya:

🏆 Juara 1: Clarissa (IPS 1)

🥈 Juara 2: Hazel (IPA 1)

🥉 Juara 3: Liora (IPA 2)

Sorakan penonton pecah. Anak-anak IPS 1 bersorak heboh mendukung Clarissa. Hazel mendapat banyak tepukan semangat dari teman-temannya, sedangkan Liora tersenyum santai seolah tetap puas meski hanya di posisi tiga.

Argani hanya mengangguk kecil, tersenyum tipis. Elang mengangkat tangannya bertepuk keras mendukung semua peserta. Sedangkan Vion, yang sempat melamun mengingat Latisha di rumah sakit, menepuk tangan pelan tapi matanya menerawang jauh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!