NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Tuan Muda

Mengandung Benih Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

Seorang wanita miskin bernama Kirana secara tidak sengaja mengandung anak dari Tuan Muda Alvaro, pria tampan, dingin, dan pewaris keluarga konglomerat yang kejam dan sudah memiliki tunangan.

Peristiwa itu terjadi saat Kirana dipaksa menggantikan posisi anak majikannya dalam sebuah pesta elite yang berujung tragedi. Kirana pun dibuang, dihina, dan dianggap wanita murahan.

Namun, takdir berkata lain. Saat Alvaro mengetahui Kirana mengandung anaknya. Keduanya pun menikah di atas kertas surat perjanjian.

Apa yang akan terjadi kepada Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Wanita di Pintu

Usai pernikahan berlangsung, Alvaro membawa Kirana pergi meninggalkan pesta.

Mobil hitam itu melaju pergi meninggalkan hotel, tempat pernikahan dilaksanakan. Tak begitu lama, kini mobilnya melaju mulus menembus gerbang besi besar yang terbuka otomatis.

Kirana, yang duduk di kursi penumpang, hanya bisa terdiam menatap pemandangan di balik gerbang—rumah megah bergaya klasik Eropa yang berdiri dengan angkuh di tengah halaman luas. Pilar-pilar putih menjulang, jendela besar berlapis, kaca bening memantulkan sinar matahari sore, dan taman tertata rapi dengan air mancur di tengahnya.

Ia merasa kecil. Terlalu kecil untuk berada di tempat seperti ini.

Sejak tadi ia belum berbicara sepatah kata pun pada Alvaro. Pria itu hanya fokus mengemudi, rahangnya mengeras, dan tatapannya lurus ke depan seakan enggan melirik ke arahnya, membuat Kirana hanya diam.

Kirana tahu, Alvaro membawanya ke sini bukan karena kehangatan atau penerimaan—melainkan untuk sebuah tujuan yang ia sendiri belum bisa mengerti.

Mobil berhenti tepat di depan tangga marmer yang mengarah ke pintu utama. Begitu Alvaro turun, beberapa pelayan yang sudah berjajar di teras segera menundukkan kepala, menyambut dengan suara serempak, “Selamat datang, Tuan Muda!”

Kirana sempat tertegun melihat barisan pelayan itu. Ada pria bersetelan rapi, ada wanita paruh baya dengan seragam hitam putih, bahkan seorang kepala pelayan yang tampak berwibawa. Semua menatap penuh rasa hormat pada Alvaro—dan sekilas, menatap penasaran ke arahnya.

Alvaro berjalan mendahului, langkahnya panjang dan mantap. Kirana hendak mengikutinya. Seketika.....tiba-tiba, pintu besar rumah itu terbuka.

Seorang wanita muda keluar dari dalamnya. Dia Cantik. Kulitnya putih bersih, rambut panjangnya tergerai lembut dengan sedikit gelombang di ujungnya. Sangat cantik. berbanding terbalik dari dirinya yang begitu sederhana.

Begitu melihat Alvaro, mata wanita itu nampak berbinar. “Alvaro…” serunya lembut.

Suaranya manis, seolah memanggil seseorang yang telah lama ia nantikan. Tanpa ragu, ia melangkah turun dua anak tangga dan langsung memeluk Alvaro dan menggandeng lengan pria itu tepat di depan Kirana.

Kirana terhenti di tempatnya.

Wanita itu tampak begitu akrab, seolah sudah lama menempati posisi itu di sisi Alvaro. Mereka berjalan berdampingan naik ke teras, meninggalkan Kirana yang masih mematung dan beberapa langkah tertinggal di belakang.

Alvaro tidak menepis genggaman wanita itu. Ia juga tidak memperkenalkan Kirana kepada semua orang disana. Seolah dirinya tidaklah bearti disana.

Melihat Kirana hanya diam, Alvaro menoleh sedikit ke belakang, memastikan Kirana mengikutinya. “Ayo masuk,” ucapnya singkat, lalu kembali berbicara pada wanita di sisinya dengan nada lebih lembut.

Kirana merasakan dadanya mengencang. Ada rasa asing yang mengendap di dalam hati—campuran ragu, cemas, dan sedikit… sakit.

Ia tahu betul ia tidak datang ke sini sebagai istri atau kekasih. Hubungannya dengan Alvaro tidak pernah jelas. Tapi melihat pria itu begitu dekat dengan wanita lain disaat dirinya berstatus sebagai istrinya, membuatnya merasa sakit.

Hati Kirana bertanya-tanya.

Siapa dia? Dan… mengapa seolah semua orang di sini menganggap wanita itu yang berhak berada di sisi Alvaro? Kenapa mereka sangat dekat?

Pelayan membuka pintu lebar-lebar saat Alvaro dan wanita itu masuk. Kirana berhenti sejenak di depan pintu, menatap punggung keduanya. Lengan wanita itu masih melingkar di lengan Alvaro, dan mereka tampak seperti pasangan yang serasi.

"Apakah dia pacar Alvaro? Tapi kenapa dia tidak marah saat aku menikahi Alvaro?"

Seketika, keraguan itu merayap makin dalam. Apakah kehadirannya di sini hanya sebatas orang ketiga? Apakah ia hanya akan menjadi tamu tak diundang yang suatu saat diusir dengan dingin?

Langkahnya terasa berat saat ia masuk. Pelayan menutup pintu di belakangnya, membiarkan udara dingin dari pendingin ruangan menyapu kulitnya. Kirana mengangkat pandangannya, mencoba mengusir rasa tidak nyaman, namun setiap kali ia melirik ke depan, pandangannya selalu terhenti pada punggung Alvaro yang berjalan bersama wanita itu.

Dan entah kenapa… ia merasa sudah kalah, bahkan sebelum pertarungan apa pun dimulai.

Walaupun sebenarnya dia bukanlah siapa-siapa bagi Alvaro, tapi entah kenapa Kirana merasakan nyeri di dadanya saat melihat Alvaro bermesraan dengan wanita lain.

"Nona.... Silahkan saya antar ke kamar Nona" ucap seorang pelayan wanita disisinya.

Kirana mengangguk pelan. Mengikuti pelayan yang membawanya pergi.

Sesampainya di kamar. Kirana melihat disekeliling. Semuanya sangat rapi, bahkan semua perlengkapan mulai dari pakaian dan keperluan lainnya sudah disiapkan untuk menyambut kedatangannya.

"Silahkan beristirahat, Nona! Tuan akan memanggil Nona jika jam makan malam telah tiba. Jika Nona membutuh sesuatu, Nona bisa memanggil saya untuk membantu Nona" ujar pelayan itu sangat ramah.

"Saya ijin pergi dulu" pamitnya lagi lalu pergi.

"Tunggu!" suara Kirana menghentikan langkah pelayan itu.

"Wanita tadi..... Ahh Maksudku perempuan yang bersama tuan Alvaro tadi itu siapa?" tanya Kirana penasaran.

"Ohh itu Nona Carissa, tunangan Tuan Alvaro"

Kata itu menghantam Kirana seperti palu. Jantungnya terasa seperti berhenti berdetak sejenak. Semua udara di ruangan mendadak menghilang seakan sesak.

"APA? TUNANGAN?" Kirana berteriak kaget.

.

.

.

Bersambung

1
Ma Em
Kirana kamu jgn lemah Kirana hrs berani lawan mereka yg merendahkan kamu kalau Kirana lemah siapa yg mau melindungi Arya dari orang2 yg tdk menyukainya , Kirana hrs bangkit tegas dlm bertindak dan berani dlm mengambil keputusan 💪💪💪
Ma Em
Clarissa kamu cuma tunangan sedangkan Kirana adalah istri sah Alvaro siapa yg paling berhak tinggal bersama Alvaro , dasar ulat bulu yg tdk tau malu .
Ma Em
Syukurlah Kirana bertemu dgn Bram , semoga Bram bisa melindungi Kirana dari niat jahat Clarisa .
Ma Em
Kirana kamu jgn percaya dgn omongan beracun Clarisa dia hanya akan memecah belah hubungan mu dgn Alvaro, jgn terlalu polos dan bodoh karena bisa dihasut sama wanita ular seperti Clarisa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!