Aluna seorang gadis bercadar terpaksa harus menikah dengan ketua geng motor atas wasiat dari mendiang ayahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab10
Jayden kemudian melepaskan cengkraman tangannya di kerah baju Althaf, lelaki dengan julukan king badboy itu kemudian melirik Anisa dari sudut matanya, rupanya Anisa sudah menghilang dari posisinya.
Jayden menghela nafasnya panjang.
" dia anak dari sahabat bokap gue, gue ditugaskan buat jagain dia"
Althaf menggunakan.
" oh... ngomong dong, kan gue jadi gak salah paham"
" hem! kalau bisa, lo harus rahasiakan ini, termasuk pada anak-anak " titah jayden.
" Radit udah tau? "
" untuk sekarang, cukup lo aja yang tau"
" kenapa? bukannya lo harusnya kasih tau ke Radit juga anak-anak yang lain? lo' kan bisa mita mereka buat jagain cewek itu kalau ada apa-apa di jalan" ucap Althaf.
" gek perlu! cukup gue aja yang jagain"
" tapi-"
"ALTHAF" teriak jayden lantang.
Lagi-lagi Althaf menelan ludahnya dengan kasar.
"s-sorry jay, mulut gue gak bisa di ajak kerja sama" ucap Althaf.
" Balik! " perintah jayden.
"o-oke, gue balik, tapi nunggu nyokap gue kelar nyari buku buat adek gue, hehe.. " kekeh Althaf.
"ck! " jayden berdecak kesal, kemudian ia masuk kedalam toko buku, berniat untuk menyusul Anisa.
Mata jayden tengah mengamati area sekelilingnya, ia tak ingin bertemu dengan anggotanya yang lain saat dirinya bersama dengan Anisa.
Namun entah kebetulan atau tidak, ia bisa melihat dengan jelas Anisa yang tengah berbicara dengan seorang pria asing dengan seragam yang begitu jayden kenal.
" SMA Candra Wiguna" gumam jayden.
Mata lelaki itu langsung membola, saat dirinya menyadari pria yang bersama dengan Anisa adalah ketua geng motor yang pernah di kalahkan oleh Black Moon.
" ck! Ann- hmp! " ucapan jayden terhenti, saat mulutnya tiba-tiba di bungkam oleh tangan seseorang.
Seseorang itu kemudian membawa jayden untuk bersembunyi di balik rak yang tersusun Buku-buku.
" Brengsek! " umpat jayden begitu mulutnya sudah terbebas dari tangan orang itu.
" just! jangan gegabah jay, Anisa bisa dalam bahaya kalau lo samperin dia"
" maksud lo, Al? " tanya jayden dengan ekspresi kesal.
" kalau ketua serigala hitam tau, Anisa adalah orang yang lo jaga, gue yakin Anisa bakal di apa-apain sama dia" ungkap Althaf.
" ck! satu ujung kuku saja dia berani menyentuh Anisa, gue bikin habis tu orang! "ucap jayden dengan tatapan mematikan.
Althaf terperangah, dirinya tak pernah melihat jayden sepeduli ini dengan seorang wanita. bahkan mantan pacar-pacarnya tdr dulu saja tak pernah sepeduli ini, jika salah satu dari pacar jayden mengalami kesulitan, jayden akan pura-pura tidak tahu, atau pura-pura melihat. sementara dengan Anisa? jayden terlihat sangat posesif.
" mending lo tunggu Anisa kelar aja" usul Althaf.
" ck! gak bisa! tangan gue gatel pengen nonjok cecunguk sialan itu! " ujar jayden.
Jayden kemudian berjalan dengan langkah lebar menghampiri Anisa di sana, wajahnya marah padam, entah ia sangat kesal melihat Anisa bercengkrama dengan pria lain.
" Anisa! " panggil jayden.
Reflek Anisa mengalihkan pandangannya kearah jayden yang kini sudah berdiri di sampingnya.
" j-jayden kok kamu nyusul ke sini? " tanya Anisa tergagap.
"lo kelamaan! gue gak suka nunggu! " sahut jayden.
" m-maaf, buku yang aku cari udah ketemu kok, ini juga tinggal bayar" ucap Anisa.
Pria dengan lambang SH di macetnya itu menatap Anisa dan jayden bergantian.
" dek, lo kenal sama cowok ini? " tanya pria itu pada Anisa.
" kenal bang, dia -"
" Anisa! ayo! mama sama papa usah nunggu di rumah" ucap jayden sembari menarik lengan Anisa menuju meja kasir.
Anisa menoleh kearah pria dengan jaket hitam berlambang SH.
"Bang Rio, aku pergi dulu ya" pamit Anisa.
Jayden memutar bola matanya malas.
" mulut lo gak usah kecantikan! " sindir jayden.
" Hm" sahut Anisa kesal, lalu berlalu menuju ke arah kasir.
Kini jayden tengah berdiri di hadapan Rio, karya gang motor serigala hitam.
"lo siapanya Anisa? " tanya Rio.
" bukan urusan lo! " sahut jayden ketus.
" urusan gue! Anisa itu cewek incaran gue"
Jayden tertawa mendengar kalimat yang di ucapkan Rio barusan.
"gue gak salah denger? modelan kain lap kaya lo bisa naksir cewek juga ternyata" ejek jayden.
"Berengsek! lo mendingan jauhin Anisa! gue udah nandain Anisa akan menjadi istri gue setelah lulus nanti" ucap Rio dengan percaya diri.
Sekali lagi jayden tertawa mendengar ucapan Rio.
" mimpi lo ketinggian! langkahin dulu mayat gue kalau lo mau ngerebut Anisa! " ucap jayden dengan tatapan tajamnya.
Rio tersenyum smirk.
" ngerebut? Anisa cewek yang gak bisa di sentuh, gimana bisa dia jadi milik lo? ngimpi! "
" sialan lo- " ucapan jayden terhenti saat matanya tak sengaja melirik Anisa yang berjalan mendekat.
" jayden, ayo" ajak Anisa.
jayden melirik kearah Rio, lalu tersenyum mengejek Rio.
" ayo sayang" jawab jayden kemudian merangkul pundak Anisa dengan lembut.
Anisa merapatkan bibirnya, wanita itu berdehem pelan agar jayden mengerti dengan situasi saat ini..
" jayden, jangan bersikap seperti ini di area bukan rumah" bisik Anisa.
" hah? apa? gak kedengeran sayang, suara lo terlalu lembut, bikin gue jadi trun on " ucap jayden.
Deg!
Anisa bahkan tak bisa berkata-kata, wanita itu seperti ingin menghilang dari sana, kalau perlu ia akan meminta bantuan kepada kantong Doraemon untuk mengeluarkan pintu kemana saja.
" dek? maksud dia bilang begitu apa? lo gak mungkin pacaran kan? " tanya Rio serius.
" B-bukan bang, aku sama jayden ini... " Anisa menggigit bibir bawahnya, ia tak tahu harus mencari alasan apa.
" apa dek? "
" aku hanya... " Anisa kembali terdiam tak bisa melanjutkan ucapannya.
sedangkan Rio saat ini tengah Menanti Jawaban Anisa dengan wajah yang sangat serius.
" gue suaminya!" potong jayden.
Anisa terperangan, begitupun juga dengan Rio serta Althaf yang masih bersembunyi di balik rak buku. mereka semua benar-benar syok dengan penuturan jayden yang mengejutkan.
" ah, rupanya elo ngaku kalau lo suka sama Anisa? Asal lo tahu, tipe Annisa bukan cowok modelan lo " Sindir Rio.
Jayden tersenyum menyeringai.
" gue nggak perduli dengan tipikal Anisa gimana karena gue sudah resmi-"
" jayden! Ayo pulang" potong Anisa dengan wajah yang memerah Karena rasa gugup dan malu melihat tingkah jayden.
" ohh, rupanya elu udah nggak sabar buat ngadon bareng gue di rumah ya? gas lah kita balik!" seru jayden, kemudian menarik lengan Anisa.
Greb!
langkah kaki Anisa terhenti begitupun juga dengan jayden, Anisa meliri pergelangan tangannya yang dicekal oleh Rio.
"B-bang Rio lepas, kita bukan muhrim! " Pinta Anisa.
mendengar perkataan Anisa, jayden pun juga mengikuti Arah pandangan Anisa, matanya melotot tajam melihat pemandangan yang membuat amarahnya ingin meledak.
" sialan! lepasin tangan Anisa!" teriak jayden seraya menepis tangan Rio, namun, cekatan tangan Rio sangat lah kuat.
.
.
BERUNTUNG BUKAN ADHEK Q😡😡😡😡