Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik,tapi juga game ini memberikan akses kesempatan bagi para player untuk bermain secara realtime!
Soul-verse Beast,game yg berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali,mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz,mendapatkan keberuntungan itu!
perjalanan dimulai apa saja yang akan mereka lakukan disana? dan apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengunjuk diri
...----------------...
...(Matahari pagi menyinari gerbang kota Vitalis bagian Selatan, di tengahnya berdiri empat orang yang haus akan petualangan, dengan segala perlengkapan.)...
(Wazeng melihat peta Tab hologram) "Tujuan kita selanjutnya... Uhh..." (Ia mengerutkan dahinya)
"Ada apa?" (Vogaz mendekat, melihat peta)
"Aku tidak yakin, tapi... Kota terdekat dari sini adalah Glaucus, disana hanya ada satu tanda emas." (Wazeng memperlihatkan mereka petanya, dan benar saja, kota itu hanya memiliki 1 tanda emas)
"Jadi gimana? Mau kesana atau cari kota lain?" (Tanya Wazeng)
(Semua saling menatap satu sama lain)
(Hazuki mengangkat bahu) "Yah, elu kan leadernya..."
(Wazeng terkekeh) "Kalo gue udah pasti..."
(Ia menutup tab hologram, mengambil nafas panjang dan memandang kejauhan) "Tujuan kita selanjutnya adalah Glaucus!"
"YOO!" (Ucap mereka tegas, dan semangat mengangkat satu tangan dengan kepalan)
...----------------...
(Perjalanan dimulai, Wazeng dan Vogaz berjalan di depan, Eimi dan Hazuki di belakang— Di tengah perjalanan Eimi perlahan mengelus liontinnya dan sinar lembut menyala memancarkan partikel cahaya. Cahaya itu mengalir pelan menyentuh tanah— lalu berdirilah Zai yg kini sudah berada dalam ukuran normalnya. Seperti kuda biasa, namun dengan dua tanduk yg bersinar lembut.)
(Semua berhenti, melihat Eimi— Zai merunduk di tanah, menunggu Eimi untuk naik.)
(Eimi berjinjit, mencoba menaikkan 1 kakinya dan mengangkat tubuhnya namun tak sampai —)
"K..kak...bantuin." (Kata Eimi dengan canggung,menoleh pada Hazuki)
(Mendengar itu Hazuki perlahan mendekat sambil menggelengkan kepala, menahan tawa kecil) "Kamu ini,yaa.. sebenarnya mau nyombong soal Zai kan." (katanya sambil mengangkat Eimi naik)
(Eimi diam, hanya mengangguk pelan, wajahnya sedikit malu— Eimi duduk di atas sambil memegang tali kendali yg terbuat dari cahaya Zai)
"Ma...makasih, kak" (ucap Eimi pelan)
(Lanjut Eimi) "Kamu juga boleh naik kok."
"Udah bisa boncengan nih?" (kata Hazuki, mengelus Zai)
"Tentu." (Eimi tersenyum lembut, mengangguk pelan)
"Yah, gak heran sih... Tiga hari latihan." (Hazuki menepuk pelan Zai) "Aku naik ya, Zai" (Hazuki mengelusnya lalu naik dengan gampang, dan mereka melanjutkan perjalanan, Zai mengikuti pace jalan Wazeng dan Vogaz)
"Wah... Asik ya, naik kuda." (kata Hazuki sambil melihat sekeliling)
(Eimi tertawa pelan) "Sebenarnya, sejak awal dapat Zai aku udah mikir buat jalan jalan pake kuda..."
"Oh iya..." (Eimi melanjutkan, menatap Wazeng, seolah mengingat sesuatu) "...kalian naik Frosgon aja, biar jalan bareng."
(Wazeng hanya diam, lalu menoleh menatap Vogaz di sampingnya)
"Belum...(Vogaz tetap menatap tajam ke depan, ia mengernyit) Ada yg datang dari arah depan." (suaranya serius, ia langsung memakai maskernya)
(Semua langsung menatap ke depan —Hazuki turun— dan benar saja dari lereng jalan itu muncullah empat orang dengan pakaian dan set armor yg berbeda beda— Satu pria dengan armor ringan dan pedang di punggungnya, 2 orang berarmor besar dan satu wanita dengan tudung dan jubah yg menutupinya.)
(Wazeng menatap mereka tajam, dan tab hologram mereka terbuka tapi masih dengan tanda tanya.)
"Ada Tab hologram? Berarti player, ya" (kata Wazeng dalam hati)
(Ke empat orang itu tetap berjalan, mata mereka tertuju pada kuda putih, Zai— Hanya suara jejak sepatu dan gesekan armor yg terdengar, berjalan mendekat dan semakin dekat, tak ada yang bicara hingga jarak mereka semua sudah sangat dekat— satu dari empat orang itu mulai berbicara.)
(Rambutnya coklat pendek, ada pedang digantung di punggungnya, suaranya santai, tak mengancam)
"Apa kalian petualang yg sedang menuju Glaucus?"
"Iya, kami sedang menuju kota itu." (Jawab Wazeng)
(pria itu tertawa pelan) "Biar kutebak, kalian pasti mencari fragment beast kan? Kalau iya maaf saja, kami sudah mendapatkannya, dan hanya ada 1 titik emas pada lingkup area kota itu."
(Pria itu mengambil kompasnya dari inventory dan mengeluarkan beastnya dari situ) "ini dia, kraken mini dari tanda emas kota Glaucus."
(Salah satu temannya yg berarmor besar dengan kapak di punggungnya menahan pria itu di pundak dan berbisik) "Jangan begitu, bagaimana kalau mereka menyerang."
"Tak apa, Valtor... (Jawab pria berpedang) Aku yakin mereka tak akan melakukan itu, lihat. Mereka saja sudah punya kuda itu."
(Wazeng mengangkat kening— langsung menganalisis player besar berarmor itu dalam diam...)
...[TAB HOLOGRAM]...
...Valtor (Fighter)...
...Level 70...
...Member party Sonai Rank A...
...Beast: -...
(Pria itu langsung melompat kebelakang bersama dengan 3 temannya)
"Berani sekali kau mengintip!" (Ia langsung mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya pada tim Wazeng)
(Zai pun menjingkrak, dengan instingnya, ia langsung melindungi Wazeng Vogaz Eimi dan Hazuki dengan shield transparan.)
"tch, ketahuan ya..." (Wazeng maju perlahan, membelakangi Vogaz dan yg lain. Suaranya dingin dan dalam) "Awalnya aku belum ingin menunjukkan hasil latihanku pada Hazuki dan Vogaz tapi melihat reaksi kalian, membuatku ingin menyombongkan diri..."
(Wazeng memejamkan mata lalu membukanya, menunjukkan matanya menyala biru terang, ia mengangkat setengah tangannya kedepan, dan...) "Frosgon." (suaranya rendah dan mengintimidasi)
(Kabut tipis menyelubungi cincinnya, dari balik kabut tipis cincin itu menyala biru terang dan partikel cahaya besar menjalar ke langit, dari situ muncullah Frosgon dengan ukuran raksasa, sisiknya tampak runcing dengan kilauan kristal, matanya biru menyala terang, cakarnya tajam— Tanah bergetar, udara dan tanah di sekitar membeku, sayapnya terbentang lebar menutupi mereka semua dengan bayangannya. Frosgon meraung bebas, suaranya menggema di ladang luas nan kosong— Bahkan menerbangkan helm kedua orang berarmor dan melepas tudung si wanita.)
(Udara beku tak mempengaruhi Vogaz, Eimi, Hazuki dan Zai)
(Pria dan timnya perlahan melangkah mundur ketakutan, mata mereka terbelalak dengan mulut mengaga, nafas mereka berat karena udara yg turun drastis— Wazeng menepuk kaki Frosgon dua kali dan dia menyemburkan pembekuan di sekitar mereka agar tak kabur— tanah disekitar mereka menjadi sangat licin dan mereka pun terjatuh.)
(Wazeng mendekat perlahan, tangannya di kantong, matanya menyala biru utk mengintimidasi.)
"Beritahu nama kalian..." (kata Wazeng datar, langkahnya terhenti tepat di depan mereka)
(Pria berpedang menjawab dengan nafas yg berat, udara sulit utk masuk padanya)".....a...a...ku... Ka...e..l.."
(Wazeng melihatnya dengan tatapan tajam, memperlihatkan Tab Hologramnya...)
...[TAB HOLOGRAM]...
...Kael (Fighter)...
...Level 75...
...Pendiri party Sonai Rank A...
...Beast: Kraken...
(Pria berarmor): ".....a..ku.... Valtor.."
(Pria berarmor 2): "...Bo...vis."
(Wanita bertudung): "..a...ak...u Nis..k..a" (Suara mereka ketakutan)
(Wazeng menatap mereka itu satu persatu— menunjukkan tab hologramnya)
...[TAB HOLOGRAM]...
...Bovis (Fighter)...
...Level 70...
...Member party Sonai Rank A...
...Beast: -...
...----------------...
...[TAB HOLOGRAM]...
...Niska (Mage)...
...Level 69...
...Member party Sonai Rank A...
...Beast: -...
(Wazeng berjongkok tepat di samping Kael, matanya menatap tajam dengan biru menyala) "Kau, jangan coba coba mengarahkan senjata padaku. Ingat, kalian hanya kroco." (nadanya dingin dan rendah, mengintimidasi)
"Berikan kompas beastmu..." (lanjutnya)
(Kael menggeleng pelan— namun Wazeng segera menekan aura disekitar membuatnya lebih sulit bernafas seperti dicekik. Kael langsung merogo sakunya, dan menyerahkannya dengan tangan gemetar— udara kembali.)
(Wazeng menerimanya lalu berdiri, ia menggantung kompas itu pada jari telunjuknya dan—) "Keluarlah..." (Tidak terjadi apa apa, kompas itu tetap diam—)
(Wazeng mencoba sekali lagi dengan suara yg lebih nyaring) "Kraken, Keluarlah." (Tetap tak terjadi apa apa, Wazeng mengernyit, dan tiba tiba muncullah notifikasi merah dengan tanda seru sebagai peringatan.)
...⚠️[SYSTEM NOTICE]⚠️...
...PLAYER CANNOT TAKE ANOTHER PLAYER ITEM! ITS ONLY AVAILABLE IN PVP MODE. BUUUUTTT, THAT FEATURED NOT RELEASE YET, SO STAY TUNED! ALSO, DONT BULLY OTHER PLAYER JUST BECAUSE YOU HAVE MORE POWER ;P 😹...
(Terdapat emoji kepala kucing yg bergerak di bagian pinggir bawah system notice, seperti mengejek)
(Di belakang, Vogaz Eimi Hazuki terdengar menahan tawa)
"Oke, ketua kita udah kena surat peringatan, jadi sudah saatnya kita vote utk ketua selanjutnya..." (kata Vogaz dengan suara konyol pada Eimi dan Hazuki)
(Wazeng mengernyit) "tch..ya, iyaa..."
(Wazeng melempar kompas itu pada Kael) "Ambil dan pergilah." (suaranya rendah, menahan sedikit malu)
(Mereka perlahan berusaha berdiri dari permukaan beku dan licin— 2 pria beramor mengangkat 2 tim lainnya lalu mereka lari ketakutan jauh dan semakin jauh)
...
...
...
(Wazeng menghela nafas panjang, matanya kembali normal, ekpresinya kembali santai— Ia berbalik menuju kaki Frosgon dan menepuknya— Frosgon kembali tenang.)
(Wazeng kemudian mendekat pada Vogaz dan yg lainnya) "Jadi... Siapa ketua baru kalian?" (ucapnya, menatap mereka satu persatu)
"Ututuu, jangan ngambek doong..." (Kata Hazuki tertawa kecil, sambil mendekat dan merangkul bahu Wazeng)
(Vogaz melepas maskernya, terkekeh) "Selama elu tetap hidup, leadernya masih tetap elu..."
Hazuki: "Tapi gila sih, tiga hari latihan Frosgon udah segede ini... Intip statusnya dong..." (Hazuki mengangkat kening beberapa kali)
(Wazeng membuka tab hologram, membiarkan Hazuki melihatnya)
...[TAB HOLOGRAM - Frosgon]...
...Friendship: 80%...
...Level: 70...
...Element: Ice...
...True Form...
...Skill: Frost Spike | Frost Armor Rebirth | Crystal Spike Armor | Glacius Breath...
(Vogaz mendekat, dan mereka melihatnya bersama...)
"Heee... Perasaan pas lawan waktu masih boss, skill dia banyak deh... Kok ini cuma dikit?" (tanya Hazuki bingung)
Vogaz: "Waktu itu kan dia cuma sering bantingin badan ke tanah, gak nyerang secara langsung."
(Tiba tiba Eimi teringat sesuatu, menatap Wazeng) "Eh btw, karna Glaucus sudah tidak ada beast, sekarang tujuan kita kemana..."
"Tunggu sebentar." (Wazeng membuka peta tab hologram)
...----------------...
"Ada satu kota berkabut namanya Atveil. Memiliki 2 tanda emas... Jaraknya jauh dari sini, jadi mu—"
"Kita naik Frosgon saja!" (Hazuki langsung menjawab dengan cepat)
(Semua menatap Wazeng)
(Wazeng menghela napas): "Iya, iya..." (Ia bersiul, menjentikkan jari beberapa kali dan Frosgon pun merunduk)
(Hazuki langsung melompat naik): "Wah, gilak... Rasanya sejuk, tidak dingin sama sekali." (Ia melepas gauntlet lalu berjongkok dan mengelus lembut sisik Frosgon yg keras)
(Vogaz juga langsung lompat naik, berdiri santai sambil bersandar pada sisik Frosgon yg menjulang di antara leher dan punggung, menyilangkan tangan di dada)
(Eimi pelan melompat turun dari Zai lalu memasukkannya ke dalam liontin) "Zeng..."
(Wazeng menoleh, seakan mengerti ia menggelengkan kepala lalu mendekat dan langsung menggendong Eimi utk naik.— Mereka semua kini berada di punggung besar Frosgon)
(Wazeng berjalan maju, naik di leher Frosgon sampai kepalanya, ia berjongkok dan menepuk Frosgon pelan): "Terbang rendah ke arah utara, tujuan kota Atveil, hindari rute yg sering dilewati petualang. Turunkan agak jauh dari kota."
(Frosgon meraung pelan dan mengepakkan sayap besarnya, tubuhnya terangkat oleh angin dan mereka memulai perjalanan udara pertama mereka.)
(Wazeng melompat dan kembali di hadapan mereka) "Untuk waktu perjalanan aku tidak tau, karna ini juga pertama kalinya bagiku melakukan perjalanan begini...ahaha.."
Hazuki: "Keren banget, coba aja kalo udah ada ini pas lawan Albior, pasti langsung mokad dia."
(Wazeng tertawa pelan): "Pada pertarungan beast selanjutnya, aku dan Eimi akan menggunakan Frosgon dan Zai."
(Hazuki menangguk lalu menoleh pada Eimi dan Vogaz): "Wait... Kalian kok kayak biasa aja? Kita naik naga loh..."
(Eimi tertawa canggung): "....Sebenarnya, aku sudah berulang kali naik Frosgon saat latihan... Dan...aku agak..takut..."
(Hazuki merangkak mendekat) "HAH?! Terus kenapa tadi minta gendong? Atau emang pengen ajaa~"
(Eimi menunduk, pipinya memerah): "...aku gak bisa nolak... Kamu aja tadi keliatan semangat banget..."
Vogaz: "Kalo aku... Simpen aja excitednya buat lawan boss."
(Hazuki menatap Vogaz, dengan aneh) "... Kamu itu,... Kayak, mie tanpa bumbu. Hambar!"
(Vogaz menatapnya balik): "Dan kau, kayak bumbu tanpa mie... Asin"
(Tawa ringan menemani perjalanan udara mereka)
...----------------...
...----------------...
(Perjalanan terus berlanjut hingga sore— Sinar matahari yg terbenam menghampiri mereka, gerbang Atveil mulai terlihat dari kejauhan, Frosgon pun perlahan turun di lereng kosong.)
(Hazuki dan Vogaz melompat turun, Wazeng menggendong Eimi turun. Wazeng menurunkan Eimi, lalu ia menepuk kaki Frosgon pelan, Frosgon meraung pelan dan berubah menjadi partikel cahaya— kembali ke cincin Wazeng.)
(Mereka menatap kejauhan pada gerbang kota Atveil.)
Wazeng: "Baiklah, sedikit lagi... Seperti biasa, cari penginapan dan besok kita lanjutkan pencarian..."
(Eimi, Hazuki, Vogaz)
"Iya, Yoo, SHAP"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
(Mereka kini tiba di gerbang kota Atveil, dalamnya penuh kabut jadi semua tampak samar. Tapi tak ada niat negatif disana.)
(Mereka melangkah masuk, Eimi menggandeng Wazeng, Vogaz dan Hazuki berjalan sebelahan.)
(Eimi menggenggam tangan Wazeng erat) "Sebelumnya, kita seperti di sambut saat tiba di kota Vitalis, namun sekarang..."
"Ya, aku bahkan tak tau ini sudah malam atau belum." (Jawab Wazeng)
(Hazuki menoleh kebelakang, di luar gerbang masih terang dengan cahaya matahari)
(Tiba tiba NPC kota dengan lentera menghampiri mereka): "Selamat datang para petualang... Apa kalian mencari penginapan? Kalau iya, izinkan saya mengantar kalian."
(Wazeng menatap Vogaz sebentar) "Iya, kami sedang mencari penginapan."
NPC: "Baiklah, ikuti aku. Kita akan menuju penginapan Atloaf."
(Mereka berjalan berurutan mengikuti NPC itu...)
...----------------...
...----------------...
...----------------...
(Mereka berhenti di depan sebuah bangunan)
NPC: "Ini dia, selamat menikmati"
Wazeng: "Terima kasih..."
NPC: "Tidak masalah, semoga perjalanan kalian menyenangkan."
(NPC pergi, lalu Wazeng dan yg lain masuk ke dalam penginapan dan utk pertama kalinya mereka melihat lampu terang. NPC resepsionis menyambut mereka.)
(NPC membungkuk pelan): Selamat datang di penginapan Atloaf, para petualang... Ada yang bisa di bantu?"
(Wazeng berjalan mendekat ke meja resepsionis): "2 Kamar medium"
(NPC tersenyum hangat, mengambil kunci dari laci dan menyerahkannya): "Kamar 1-A dan 1-B... Selamat menikmati kunjungan kalian."
(Wazeng mengambilnya) "Terima kasih." (Ia lalu berbalik dan menyerahkan kunci 1-A utk Eimi dan Hazuki— Mereka masing masing dan menuju kamarnya.)
...[1-A Eimi dan Hazuki]...
(Kamar bernuansa putih yg tenang dengan lampu bersinar lembut, juga dua kasur putih yg menghadap pintu dan jendela yg menatap keluar— tapi diluarnya hanyalah kabut tebal)
(Hazuki langsung rebahan pada kasur pertama): "Wahhh... Naik naga emang seru, tapi paling enak tetap tidur di kasur..."
(Eimi berdiri diam di depan jendela, melihat diluar jendela hanyalah kabut tebal, tak ada yang lainnya.)
(Eimi berjalan pelan ke kasur Hazuki, suaranya pelan): "..kak... Aku boleh tidur bareng disini gak? Aku...aku masih takut sama kabut di kota ini..."
(Hazuki membuka satu matanya dan tersenyum lembut, ia membuka selimutnya lebar dengan satu tangan, dan menggeser tubuhnya): "Yuk..."
(Eimi perlahan masuk, dan Hazuki menutup selimutnya): "Makasih, kak."
(Hazuki tersenyum lembut, mengelus Rambut Eimi): "Kamu beneran jadi kayak adikku sungguhan ya... Selamat tidur."
Eimi: "Mhm...Selamat tidur.."
...----------------...
...----------------...
...[Kamar 1-B]...
(Kamar bernuansa putih yg tenang dengan dua kasur putih menghadap pintu dan jendela yg menatap keluar)
(Wazeng langsung rebahan di kasurnya dan tidur dan ngorok)
(Vogaz juga gitu)
...----------------...
...----------------...
Gak harus, ini bukan CS (chat story).🙏🙏
Sehat selalu, selamat berkarya.😊