Dia baik, dia setia, dia cantik, dia pintar, namun ... karena keadaan ekonomi yang rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap membuat nya diremehkan dan dihinakan oleh orang-orang yang di percaya selama ini. Orang-orang yang sangat di sayangi dan di kasihi selama ini ternyata tega mengkhianati dari belakang.
Jemima namanya. Dia sangat terluka atas pengkhianatan yang dilakukan kekasih dan sahabatnya, lalu bagaimana sebenarnya kisah ini terjadi?
Yuk ikuti terus kisah Jemima, insyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah
Jemima masuk ke ruang akad dengan di bimbing Bu Sekar, ia terus menundukkan wajahnya karena merasa gugup dan sedikit malu.
Saat sudah menginjakkan kaki di ruang akad, netra nya bertemu pandang dengan netra sang calon suami, ada desiran aneh di dada yang di rasa keduanya, dalam diam mereka saling memuji kagum.
"MasyaAllah calon suami aku ganteng banget," ucap Jemima di dalam hati dengan penuh rasa syukur. Dixon hadir di dalam hidup nya pada waktu yang tepat. Mengobati luka hatinya setelah dikhianati sahabat dan kekasih. Kalau tidak bertemu Dixon, mungkin saat ini Jemima masih terjebak dalam luka masalalu. Tapi sekarang dia sudah benar-benar berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan itu.
"Kecantikan calon istri ku semakin bertambah berkali-kali lipat saat memakai pakaian tertutup dan berhijab," batin Dixon merasa sangat beruntung bisa mendapatkan wanita seperti Jemima.
Dixon jadi malu dengan dirinya sendiri, sudah cukup lama ia lalai mengerjakan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Dia tidak sholat, dan tidak melakukan kebaikan lainnya seperti mengaji. Tapi dia sering bersedekah dan berbagi pada orang orang yang kurang mampu dan pada orang orang yang membutuhkan.
Selama ini dia terlalu sibuk bekerja, mengejar urusan dunia yang tiada habisnya, selain itu tidak ada juga yang membimbing dan mengarahkan nya untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Everardo pun lalai, ditambah memiliki istri seperti Alexa yang selalu memberi pengaruh buruk untuknya.
Dixon teringat ia belum meminta restu kepada sang mama, ia lupa. Besok setelah menikah dia berjanji akan membawa Jemima melayat ke makam sang mama.
***
Pak Hasan dan Dixon sudah duduk saling berhadapan dengan meja akad sebagai pembatas, tangan mereka saling berjabat, lalu Pak Hasan berkata dengan tegas.
"Saudara Dixon Ozzie Everardo Bin Everardo Moralez saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya Jemima Kidung Wulan dengan mahar seperangkat alat sholat beserta uang tunai 500 juta rupiah dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Jemima Kidung Wulan binti Hasan Ishaaq dengan mahar tersebut dibayar tunai." Dixon berkata dengan lancar.
Lalu ...
"Bagaimana para saksi?"
"Sah." Jawab para saksi yang berjumlah hanya enam orang.
"Alhamdulillah,"
Kini Jemima dan Dixon sudah resmi menjadi pasangan suami istri.
Dixon sampai meneteskan air mata, pun Jemima dan kedua orangtuanya. Mereka menangis haru.
Kini, Pak Hasan sudah merasa lebih tenang dan lega, karena anak gadisnya sudah resmi menjadi istri orang. Pak Hasan berharap Dixon bisa menjadi suami yang baik, begitu juga sebaliknya.
Untuk kali pertamanya Jemima menyalami tangan Dixon lalu mencium nya dengan takzim.
Dixon balas mencium kening sang istri, lalu mereka tersenyum kecil.
Selanjutnya mereka berpose, selain untuk kenang-kenangan juga sebagai bukti kalau mereka sudah melangsungkan akad nikah. Takutnya kedepannya ada orang iri dan julid yang berusaha menjatuhkan mereka.
***
Pukul 1 dini hari.
Bu Sekar dan Pak Hasan sudah masuk ke kamar mereka, mereka ingin segera beristirahat dan segera tidur karena mata mereka sudah sangat mengantuk.
Pun para saksi yang tidak lah banyak itu juga sudah pamit.
Beberapa orang bodyguard duduk berjaga-jaga di teras Villa sambil main catur.
Jemima dan Dixon masuk ke kamar pengantin. Kamar pengantin dengan khas aroma bunga mawar, di atas kasur terdapat kelopak bunga mawar merah dan putih yang bertaburan.
Jemima duduk di kursi depan meja rias dengan Dixon berdiri di belakangnya.
"Tolong bantu aku melepaskan jarum pentul yang ada di belakang," ucap Jemima, dia yang tidak terbiasa memakai hijab ala kekinian merasa sedikit ngap dan kerepotan dengan lilitan serta jarum pentul.
"Baiklah, dengan senang hati suami mu ini akan membantumu Sayang ku, istri ku," jawab Dixon dengan nada lembut terdengar begitu romantis. Tapi ... tengkuk Jemima malah merinding mendengar perkataan suaminya itu.
Perlahan dan dengan hati hati Dixon mulai melepaskan jarum pentul serta lilitan jilbab, setelah beberapa saat akhirnya hijab terlepas sempurna.
Dixon semakin mendekatkan wajahnya pada tengkuk sang istri, lalu ia menciumi tengkuk itu dengan pelan dan penuh kasih sayang.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Bersambung.
tunggu karmamu
Sabar ya Dixon puasa tujuh hari aje 🥰🥰🥰🥰🥰
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🤲🤲
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️