NovelToon NovelToon
SUAMI YANG SELALU DIHINA

SUAMI YANG SELALU DIHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

jadi laki laki harus bisa membuktikan kepada dirinya sendiri kalo ia bisa sukses, sekarang kamu harus buktikan kalo kamu gak mati tanpa dia, kamu gak gila tanpa dia, dan kamu gak kelaparan tanpa dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Ha?"

"Em... Iya Mbak soalnya aku lihat Guntur senang banget kalo ketemu Mbak kayak Bundanya sendiri." lanjut Naura membuat Dita dan Alvin saling melempar pandangan.

"Eh... Iya ini anak saya tapi bukan saya yang melahirkannya." jawab Dita membuat Alvin kaget.

"Bener Om?" tanya Naura membuat Dita menoleh.

"Om?" ulang Dita membuat Alvin melotot ke arah Naura.

"Kamu mancing-mancing saya terus ya!" kesal Alvin membuat Naura langsung menutup mulutnya.

"Eh maksud aku tuh Kuli ya gitu deh bye.. ." lanjut Naura lalu ia meninggalkan Alvin dan Dita.

"Dasar!" umpat Alvin pelan membuat Dita Tekekeh.

"Selain punya anak, kamu punya ponakan juga tah," ucap Dita.

"Shut up..." bantah Alvin membuat Dita tekekeh.

"Aduh Aduh Guntur lahap banget makan rotinya, enak iya? Guntur udah makan sore belum?" tanya Dita membuat Alvin tersadar lalu ia cengengesan.

"Hehe belum Mbak saya lupa." jawab Alvin membuat Dita menatapnya tajam.

"Pantas lah dia diam terus dari tadi lapar ini mah." omel Dita membuat Alvin

menggaruk tengkuknya sekilas.

"Bawa sunnya?" tanya Dita yang dibalas anggukan oleh Alvin.

"Ada nih di tas." jawab Alvin, Dita langsung celingak-celinguk.

"Mbak." panggil Dita membuat pelayan tersebut mendekat.

"Iya Mbak, ada yang bisa saya bantu."

"Em ... Pesan makan dua satu pake ayam Bakar, kamu?" tanya Dita menatap Alvin, membuat Alvin tersadar.

"Em... samain aja Mbak." lanjut Dita yang dibalas anggukan oleh pelayan tersebut.

"Em Mbak, sambil nunggu pesanan kami, saya boleh minta mangkok kosong sama sendok gak, sekalian air panas atau gelas." lanjut Dita.

"Boleh Mbak, sebentar saya ambilin."

jawab pelayan tersebut yang dibalas anggukan oleh Dita.

"Terima kasih." lanjut Dita, tanpa ia sadari sedari tadi Alvin memperhatikan dirinya yang begitu peduli pada Guntur.

"Nguli dimana sampe berhari-hari?" tanya Dita membuat Alvin menaikkan alisnya sebelah.

"Eh ...itu di apa namanya, di kampung sebelah lumayan jauh jadi saya minta tolong sama Bu Maya untuk jaga Guntur.

Sebenarnya saya pengen bawa tapi Bu

Maya ngelarang." lanjut alvin.

"Iyalah jangan dibawa kasian dia gak Ngerti apa-apa nanti tidurnya ntah dimana." timpal Dita membuat Alvin mangut-mangut.

"Em... Akhir-akhir ini Mbak jarang keliatan lagi sibuk ya Mbak?" tanya Alvin membuat Dita mangut-mangut.

"Gak sibuk-sibuk banget sih, orang tau saya yang bikin saya gak bisa kemana-mana." jawab Dita dengan nada sedikit kesal.

"Maksudnya?"

"Ya itu Mama itu orangnya suka banget berpikir yang nggak-nggak kalo saya keluar rumah, ini aja tadi sebelum kesini Mama ceramah dulu.

Dikiranya saya itu kalo keluar pasti keluyuran party-party atau diskotik atau apalah, capek sebenarnya diginiin mulu." lanjut Dita terlihat raut kekecewaan di wajahnya membuat Alvin melipat kedua tangannya di atas meja.

"Em ... Orang tua Mbak maunya gimana?" lanjut Alvin.

"Orang tua saya?"

"Hu'um."

"Mama itu pengennya saya wisuda lulus, trus nikah sama laki-laki pilihan mereka yang jelas saya harus menuruti itu.

Makanya sebenarnya ada satu sisi yang buat saya malas lulus ya ini, setelah lulus pasti hidup saya bakal di dikte abis-abisan." lanjut Dita membuat Alvin mangut-mangut.

"Orang kaya kah calonnya keinginan orang tua Mbak?" tanya Alvin yang dibalas anggukan oleh Dita.

"Dan Mbak?"

"Kalo saya mah terserah saya gak peduli mau kaya mau sederhana karena gak selalu kekayaan itu bikin bahagia, nggak!

Itu salah banget prinsipnya, kalo pilihan saya bebas mau sama-sama mulai merintis dari bawah aja saya gak masalah, tapi orang tua saya yang bikin ribet." terang Dita.

"Mbak ini mangkok sama air panasnya." ucap pelayan tersebut meletakkan di depan Dita.

"Iya makasih."

"Sama-sama."

Alvin membantu Dita menuangkan sun ke mangkok lalu menuangkan air panas

secukupnya, kemudian ia mengaduk-aduk lalu menunggunya dingin sejenak.

"Mbak di targetkan menikah kapan memangnya?" tanya Alvin lagi.

"Paling setahun dua tahun lagi, Mama selalu bilang 27 udah wajib nikah gak ada penolakan." jawab Dita membuat Alvin mengangguk.

"Dan S2nya?"

"Itu akan jadi pelarian saya jika pasangan yang dipilih nanti gak cocok, saya akan lanjut pendidikan gak bisa saya kalo terlalu di atur." terang Dita.

"Buka mulutnya sayang, makan dulu." ucap Dita, Guntur mendongak membuat Dita lebih mudah menyuapi anak kecil itu.

"A... lagi sayang." lanjut Dita.

"Lahap banget ya." ucap Alvin.

"Hu'um ini lapar dia." jawab Dita, tanpa mereka sadari Naura sedari tadi sesekali

melirik ke meja mereka.

'Cocok sih itu si Om kuli sama Mbak Dita, tapi kayaknya seorang Mbak Dita yang terkenal di kampus bakal berpikir dua kali sama Om kuli.

Duh ... kasian banget deh si Om kuli.' ucap Naura dalam hati.

"Saya gak bisa lama ini AL ngeri nyonya marah-marah nanti." ucap Dita membuat Alvin terkekeh.

"Orang tua Mbak itu," ujar Alvin.

"Iya justru itu."

"Udah kenyang sayang? Udah ya ..." gumam Dita sambil membersihkan mulut Guntur dengan tisu.

"Maaf ini pesanannya." ucap pelayan membuat Alvin menggeser tas Guntur.

"Oh maaf."

"Sini Mbak saya aja yang gendong Guntur biar Mbak bisa makan," ucap Alvin.

"Gak usah bisa kok." jawab Dita lalu ia mulai menyendokkan nasi ke mulutnya sedangkan Guntur malah mendongak Memperhatikan Dita yang sedang makan.

"Guntur kenapa Nak? Gitu banget liatnya." ucap Alvin membuat Dita menunduk.

"Bah... Anak pinter, udah kenyang iya?" ucap Dita membuat Guntur tertawa malu.

"Duh salah tingkah anak Bunda ini." gumam Dita dengan gemasnya.

"Nanti kalo misalnya Mbak lanjut S2 atau nikah pasti Guntur gak bisa lagi ketemu Mbak," ucap Alvin tanpa sadar.

Deg!

Dita langsung meletakkan sendoknya lalu tersenyum.

"Jangan bahas kesana deh, kan masih lama juga kita gak tau takdir yang udah Allah tetapkan buat hambanya itu seperti apa." jawab Dita membuat Alvin mangut-mangut.

"Siapa tau ntar Ayah kamu ya yang tiba- tiba nikah." ujar Dita membalikkan ucapan Alvin membuat Alvin tertawa.

"Em... Kalo saya sejauh ini belum memikirkan ke arah sana sih Mbak, sekarang Ya bagaimana saya fokus kuliah sama bagaimana anak saya bisa terurus untuk sekarang ini, udah lebih dari cukup.

Lagian juga orang pasti mikir berkali-kali menikah dengan saya yang jelas cuma kuli bangunan sama ya duda juga, punya anak, hartanya gak ada wallahu'alam lah." terang Alvin membuat Dita geleng-geleng.

"Liat Gun Ayah kamu minderan

ternyata lemah!" ledek Dita membuat Alvin terkekeh.

"Bukan lemah Mbak tapi kenyataannya memang begitu." sanggah Alvin.

"Gak ada yang gak mungkin jika Allah berkehendak AL, kamu harus percaya itu mungkin sekarang kamu lagi masa merintis dari bawah.

Setahun dua tahun kedepan kan kita gak tau siapa tau kamu bisa jadi lebih sukses daripada saya, lebih mapan jadi jangan menjudge diri sendiri kalo lagi berproses.

Nikmatin aja usaha tidak pernah

mengkhianati hasil," ujar Dita membuat Alvin

mengangguk.

Lama mereka ngobrol hingga akhirnya Dita pamit pulang, setelah Dita pamit Alvin senyam-senyum melihat putranya sudah terlelap lalu ia juga bergegas pulang karena hari sudah mulai magrib.

Sekitar 10 menit perjalanan akhirnya Alvin sudah dekat ke rumahnya, namun lagi-lagi ia melihat ada orang di depan rumahnya, tapi kali ini malah ada 3 orang.

Mendengar suara motor Alvin ketiganya

menoleh.

"Kalian dari mana aja Mas? Sudah berhari- hari aku nunggu disini kenapa kalian gak ada disini?!" cecar Dina.

Belum apa-apa Dina sudah marah-marah membuat Alvin menghela nafas panjang terlebih Dina membawa kedua orang tuanya.

"Dina tenang dulu jangan emosi begini, Alvin baru saja sampe." lerai Ayahnya.

"Assalamualaikum." ucap Alvin lalu ia berjalan melewati Dina, ia membuka pintu rumah lalu masuk terlebih dahulu.

"Walaikumsalam." jawab orang tua Dina

Lalu mengikuti Alvin ke dalam.

"Mas! Kamu denger aku gak?" tanya Dina lagi membuat Alvin yang baru saja

merebahkan Guntur langsung menatap Intan tajam.

"Kalo ngomong bisa pelan-pelan gak, ini anak saya lagi tidur kalo mau marah-marah silahkan angkat kaki dari sini." tegas Alvin membuat Dina dan kedua orang tuanya kaget.

"Mas kamu--

"Apa? Saya kenapa?" tanya Alvin lalu bangkit dari ranjang membuat Dina membuang napas kasar.

"Kenapa kok diam? Bilang aja saya kenapa?" tanya Alvin, ia benar-benar sudah tidak takut sama Dina walaupun mantan istrinya itu membawa orang tuanya.

"Balikin Guntur." ucap Dina membuat Alvin menaikkan alisnya sebelah.

"Lah gimana ceritanya? Kan kamu sendiri yang buang kamu katanya gak sanggup biayain Guntur, ini anak saya bukan anak kamu bagaimana sih? Masa setelah di buang dicari Lagi?" tanya Alvin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Nak Alvin begini saja, kan Guntur juga

haknya Dina ya bagaimana jika Guntur tiga hari bersama Dina empat hari bersama Nak Alvin." ucap Ayah mencoba mendamaikan, Dengan cepat Alvin menggeleng.

"Gak bisa Pak, saya gak percaya sama Dina dia adalah perempuan yang gak sabaran nanti saya anak saya rewel trus dia mau pergi nongkrong, dia malah marah sama anak saya.

Saya gak bisa memberikan Guntur

walaupun cuma sehari tapi kalo mau jenguk begini silahkan." tegas Alvin membuat orang Tua Dina terdiam sejenak.

"Tapi bagaimanapun juga Guntur anak dina juga." lanjut Ibu Dina membuat Alvin mengangguk.

"Betul sekali, Guntur memang anaknya Dina, dia juga yang bersusah payah melahirkan Guntur.

Tapi Ibu harus ingat dia telah membuang dan meninggalkan anaknya sendiri, kalo misalnya saya juga tidak mau, Guntur saya Buang balik ke orang lain atau ke panti asuhan apa bisa mengambilnya lagi hanya dengan kata-kata bayi itu anakku?" tegas Alvin sambil menatap tajam Dina.

Deg!

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Yuri/Yuriko
Wah, seru banget! 😄
pejuang: ikuti terus keseruan nya kak ...:)
total 1 replies
Khansarila Adisoga
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
pejuang: terimakasih kak
ikuti terus update terbarunya ya:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!