Aprita Narumi Pramaisyuri adalah gadis tunggal yang hidupnya sebatang kara semenjak ayah satu-satunya meninggal karena sebuah ledakan. sementara ibunya meninggalkan dia sejak ia lahir demi laki-laki lain.
kini dia hidup bersama paman dari keluarga ayahnya.
Pamannya sendiri sudah dianggap seperti ayah sendiri, namun siapa sangka justru pamannyalah yang tau semua penyebab kehidupannya hancur, termasuk kematian ayahnya. namun dia rahasiakan semuanya demi kebaikan Aprita,
hingga waktu dan usia Aprita sudah cukup untuk menerima semua kenyataan itu.
dalam perjalanan hidupnya mencari jati diri dan penyebab kematian ayahnya, Aprita bertemu dengan sosok Reyn. laki-laki yang secara kebetulan selalu menolongnya disaat dia menghadapi kesulitan. kehadiran Reyn membuat warna baru di hidup Aprita, hingga Aprita berhasil menemukan sosok penyebab kematian ayahnya.
siapakah sosok itu sebenarnya? dan bagaimana kisah cinta Aprita dengan Reyn ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Willsky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hambatan Pra Nikah II
Keesokkan harinya.
Kabar berita di media sosial, televisi dan juga koran kini meliput kejadian pasal Selly dan Reyn. Mereka sudah terkenal dimana-mana, semua orang pasti sudah mengenal Reyn. Banyak yang berkomentar bahwa mereka adalah pasangan yang serasi, seperti Raja dan Ratu.
Aprita sudah mengetahui hal itu akan terjadi, makanya dia acuh. Dia tidak mau menyulitkan diri sendiri sehingga dia bersikap bodoamat.
Hari itu Aprita ingin menyebar undangan pernikahannya, dia sudah siap mendengar cemoohan orang-orang. Dan benar saja, semua orang di kantor itu terkejut dengan berita undangan pernikahan Aprita. Bahkan sampai ada yang tidak percaya bahwa Aprita menikah dengan Reyn, sosok yang kemarin sore dicium dan dipeluk Selly.
Ada sebagian orang juga merasa bersalah karena mendukung Selly padahal Reyn adalah pacar Aprita. Banyak yang tidak percaya bahwa Aprita adalah kekasih Reyn. Tapi beberapa orang pernah melihat Aprita dijemput oleh Reyn sehingga dia sudah paham kemungkinan Aprita dan Reyn ada hubungan.
Begitulah kira-kira tanggapan orang-orang. hingga kini dia menjadi bahan perbincangan orang-orang. tapi Aprita benar-benar mental baja, dia bersikap biasa saja, karena memang begitulah kenyataanya.
Kini Aprita hendak memberikan undangan itu ke Selly, namun hari itu Selly tidak masuk kantor karena ada meeting diluar kota. sehingga hanya diletakkan diatas meja saja.
Mungkin hari itu Aprita masih bisa bernafas lega, dia berpikir jika dirinya bertemu dengan Selly apakah dia akan minta maaf padanya atau justru malah mengancamnya, yang pasti salah satunya.
" Aprita, aku masih tidak percaya kamu akan menikah dengan Reyn!!! Aaaaakhhh!" ucap Hana kegirangan.
" Hm ... walaupun ini sangat mengejutkan sekali, tapi selamat ya Prita, akhirnya kamu langsung bertindak tegas. semoga lancar sampai hari pernikahanmu ya." ucap Bella sembari memeluk Aprita.
Aprita hanya tersenyum dan mengangguk.
" Hm ... OGM Prita, aku terharu ... kamu pasti mengalami hari yang sangat sulit, apalagi kabar tentang pacar kamu dan Bu Selly kemarin ... tapi finally, akhirnya kamu akan resmi menjadi istrinya. jadi Bu Selly tidak boleh mengganggu kalian lagi." ucap Tika yang memeluknya secara bergantian.
" Iya Tika, terimakasih ya." jawa Aprita.
" Hm ... Well Aprita, my bestie, congratulation, aku harap semuanya berjalan lancar. btw, kamu tidak butuh bridesmaid nih?" ucap Hana.
" Hm Hana thankyou. Oh iya lupa, jadi aku juga mau mengundang kalian jadi bridesmaidnya aku, mau nggak?" tanya Aprita.
" Tentu saja mau." jawab mereka bertiga kompak.
***
Hingga hari sudah berganti lagi, keesokkan harinya. hari itu Aprita tidak dijemput Reyn, karena Reyn sedang ada urusan pekerjaannya.
Tiba-tiba Aprita disuruh masuk ke ruangan Selly oleh leadernya. Aprita merasa heran, ada apa Selly memanggilnya.
Tanpa berlama-lama Aprita langsung masuk menuju ruangan Selly yang cukup luas dan dingin, serta berbaru stella rasa jeruk, itu sedikit membuatnya terasa mual.
Aprita membuka pintu ruangan.
" Iya ada apa Bu Selly memanggil saya?" tanya Aprita.
" Budi, tutup pintu rapat-rapat." ucap Sella.
Bodyguard bernama Budi itu menutup pintunya dengan rapat. Aprita mengerutkan dahinya.
" Aprita ... Jadi ini undangan pernikahanmu?" tanya Selly sembari menunjukan sebuah undangan pernikahan diatas mejanya.
Aprita menganggukkan kepalanya.
" Jadi kamu ... Pacar Reyn?!" ucap Selly.
Aprita menganggukkan kepalanya lagi.
" Wow, aku kaget banget loh, ternyata dan tiba-tiba Reyn mau menikah sama kamu. aku pikir selera dia masih sama, ternyata sudah berubah ya. rupanya dia menurunkan standar tipenya." ucap Selly dengan senyum mengejek.
Aprita mengerutkan dahinya.
" Maksud Bu Selly apa ya?" tanya Aprita.
Selly mengangkat alis sebelahnya.
" Kamu pasti sudah mendengar kabar tentang aku dan Reyn kan? karena sudah tersebar dimana-mana ... kamu juga pasti tahu kalau aku adalah mantan Reyn, seorang anak direktur perusahaan ini. Jadi artinya apa?" ucap Selly.
" Saya tidak paham maksud ucapan Bu Selly. bisa langsung to the point saja bu." ucap Aprita.
" Okay, jadi artinya Reyn sudah menurunkan seleranya dari aku ke kamu. kamu ini kan hanya seorang staff karyawan biasa, kinerjamu juga biasa saja, aku lebih cantik dan kaya daripada kamu. apa kamu menjual diri ke dia?" tanya Selly.
Aprita mengerutkan dahinya lagi. hatinya tersinggung dengan ucapan Bu Selly.
" Maksud ibu apa menilai saya seperti itu?! saya tidak menjual diri, saya wanita baik-baik. saya menikah dengan Reyn karena dia mencintai saya. Dan ibu ini kan sudah jadi mantan, jadi sebaiknya ibu jaga sikap dengan Reyn." ucap Aprita.
" Ouh, begitu ya? berani juga kamu. Apa kamu juga mencintainya?" tanya Bu Selly.
Aprita hanya diam saja. Dia masih ragu dengan perasaanya sendiri.
" Harus kamu tau, kalau aku masih sangat mencintai Reyn, tapi kalian sebentar lagi akan menikah, jadi saya ingin memberi penawaran kepada kamu." ucap Selly.
Selly mengambil sebuah lembaran kertas yang bertuliskan perjanjian.
" Ini adalah surat perjanjian, aku akan memberimu waktu selama satu tahun setelah pernikahan kalian atau sampai anak pertama kalian lahir, setelah itu ceraikan Reyn." ucap Selly dengan menatap tajam ke arah Aprita.
" Ternyata Bu Selly adalah wanita licik." gumam Aprita dalam hatinya.
" Tapi mengenai perjanjian ini, sebenarnya aku juga berencana akan menceraikan Reyn setelah bayi dikandunganku ini lahir. Apa aku harus menandatangani perjanjian ini?" gumam Aprita dalam hati.
" Cepat tandatangani perjanjian itu! jika kamu tidak menandatangani, maka akan ku buat hidupmu hancur lebur hingga tak bernyawa. aku tidak akan segan-segan menghilangkan nyawamu atau kerabat terdekatmu." ucap Selly.
Selly tiba-tiba menyodorkan sebuah foto kecil yang ternyata foto itu adalah Zeevan, kakak tiri Aprita. Aprita begitu terkejut.
" Bagaimana bisa anda mendapatkan foto itu?" tanya Aprita.
" Aku bisa dengan mudah mencari informasi tentang dirimu dalam sekejap. minggu kemarin aku melihatmu dijemput oleh laki-laki ini yang saat itu bersamaan dengan Reyn. kamu masih ingat kan?"
Aprita mengingat kejadian itu, itu adalah saat kali pertama Reyn bertemu Zeevan.
" Ibu mengancam saya? Bu, maaf tapi ini adalah tindakan kriminal, saya bisa melaporkan ibu." ucap Aprita.
" Haha, kamu mau bermain-main dengan saya, sebelum kamu melaporkan, nyawa laki-laki ini sudah melayang lebih dulu." ucap Selly.
Aprita mulai panik dan takut, dia bingung harus menandatangani perjanjian itu atau tidak. Sebab dia tidak ingin melibatkan Zeevan lagi dalam permasalahannya, Zeevan sudah terlalu banyak membantu dan menolongnya.
" Ternyata sifat Bu Selly ini sangat licik, berbeda dengan penampilannya yang anggun." gumam Aprita dalam hati.
" Baiklah, saya akan menandatangani perjanjian ini, tapi tolong jangan libatkan keluarga saya dalam permasalahan ini. urusan ibu dengan saya, bukan yang lain." ucap Aprita tegas
Lalu Aprita mengambil pulpen dan segera menandatangani surat perjanjian itu dengan terpaksa. Selly tersenyum karena rencana dan penawarannya berhasil sesuai keinginannya.
" Okey, Good girl. terimakasih atas kerjasamanya." ucap Selly sembari berjabat tangan dengan Aprita.
Aprita membalas berjabat tangan dari Selly. Keduanya kini terjalin suatu perjanjian, yaitu bahwa Aprita akan menceraikan Reyn setelah satu tahun pernikahannya atau setelah bayi itu lahir tanpa sepengetahuan Reyn. karena dirinya tidak mau mempersulit keadaan dan juga tidak ingin Zeevan terlibat dalam permasalahnnya kali ini.
Aprita merasa pusing dengan kejadian itu, Hana sudah menunggunya di depan ruangan. Lalu Hana mengantarnya pulang.
Malam harinya, Aprita belum mendapat kabar dari Reyn.
" Kenapa Reyn belum memberiku kabar?!" ucap Aprita sembari memandangi ponselnya.