Haunting

 Ting...

  notif pesan masuk ke ponsel Ken.

  Bojoku❤️

 semangat ya mas kerjanya.

 Kangen🥺

 Notif-notif pesan dari Lea,seakan menjadi mood booster buat Ken saat mau menjalankan rutinitasnya paginya.Bojo,nama/sebutan yang sering digunakan orang Jawa untuk menamai atau menyebut istri atau suami ya guys.yang orang Jawa pasti tahu.

  Ken menyunggingkan sudut bibirnya, tersenyum senang.sekarang hari-harinya tak akan membosankan lagi,ada perempuan cantik yang akan selalu jadi penyelamat dan menghiasi kehidupannya.

   1 bulan pun berlalu,pasca kejadian yang kurang mengenakkan diantar Ken dan bapak Lea di rumah sakit.meskipun begitu hubungan mereka malah terjalin dengan baik.komunikasi mereka juga semakin intens.walau bapak Lea masih belum bisa menerima hubungan putrinya dengan Ken,tak menyurutkan kedua sejoli yang sedang dilanda kasmaran ini,untuk terus berjuang dan berusaha mendapatkan restu dari pak Beni,bapak Lea.

   Disela-sela kesibukannya,Ken selalu menyempatkan diri menemui Lea saat dirinya libur bekerja.bahkan selama sebulan ini udah 2 kali dirinya pergi mengunjungi perempuan cantik yang kini statusnya sebagai kekasihnya.niatnya minggu depan Ken mau menjemput Lea dan mengajaknya kerumah untuk acara syukuran kehamilan kekey yang masukin 7 bulan.

   Tangan Ken dengan lincah mengetik balasan untuk kekasih barunya itu.

   Me

  iya dek..kamu juga ya,jangan lupa sarapan dulu.

  sama dek,aku juga kangen banget sama kamu🥺

  Send...pesanan terkirim.

 Setelah menulis balasan untuk Lea,Ken beranjak keluar kamar dan pergi kebawah untuk mengambil ambil bekal yang pasti udah disiapkan oleh mamaknya.

  Kalau pagi Ken memang tidak sarapan dirumah tapi lebih sering bawa bekal dan dimakan di pabrik.waktu yang cukup mepet juga lah yang membuat Ken harus cepat berangkat karena jadwal masuk kerjanya memang sangat pagi.yang kerja di pabrik rokok pasti tahu lah kalau berangkat kerja pasti setelah sholat Subuh.iya,gak guys?

   Beberapa hari ini Ken memang lebih sering pulang ke rumah mamaknya dibanding ke rumahnya sendiri.tidur dikamar nya yang ada kenangannya dengan Lea lah menjadi alasan dirinya lebih sering tidur dirumah sang mamak.dengan begitu sedikit mengobati rasa rindunya pada sang kekasih.

   "ini bekal kamu,Ken."ucap Bu Dewi, melihat anak laki-lakinya turun dari tangga.

   "iya,Mak makasih."balas Ken sambil menerima kotak makan dari tangan mamaknya."Ken berangkat dulu Mak."Ken mencium tangan sang mamak pamit mau berangkat kerja.

  "iya hati-hati."jawab Bu Dewi.

  Bu Dewi tersenyum kecil melihat perubahan putranya tersebut.setelah kepulangan Ken dari kampung halaman Jodi,putranya itu lebih ceria, semangat dan sering pulang kerumahnya.padahal sebelumnya sulit banget kalau hanya disuruh mampir kerumah.dari alasan capek lah,sibuk diruko lah dan masih banyak alasan yang lainnya.malah yang sering ke rumah Ken itu Bu Dewi.kadang cuma mengirimkan makanan atau sekedar membantu membersihkan rumah putranya itu.

  Ken memang sudah punya rumah sendiri.rumah Ken dibangun diatas tanah milik Akong nya yang memang diwariskan untuknya.kekey pun juga sudah dapat bagian.Akong Ken memang mewariskan tanah-tanahnya untuk semua cucunya,yang berjumlah 5 orang termasuk Ken dan Kekey.boleh dibilang Akong Ken termasuk orang terpandang di kampung Ken.butuh 2 tahun untuk menyelesaikan pembangunan rumah itu sampai finishing.

   Ken mengeluarkan motornya dari garasi rumah sang mamak.motor Vario CBS yang sebenarnya milik kekey ini,ia pinjam karena motornya sendiri sedang di bengkel.

  Ken pun bergegas berangkat kerja disertai suasana langit yang tengah mendung.

   Ken melajukan motornya dengan kecepatan sedang.disepanjang perjalanan Ken berbarengan dengan buruh pabrik seperti dirinya, terlihat dari seragam yang mereka kenakan.memang di desanya sendiri banyak yang juga berkerja di pabrik rokok sama seperti Ken.dan memang hampir sebagian penduduk dikota ini berkerja di pabrik rokok itu.jadi gak heran kalau pas jam kerja ataupun pas jam pulangnya cukup macet didominasi pegawai dari pabrik rokok ini.

  Cukup menempuh perjalanan sekitar 20 menit Ken sudah sampai di parkiran pabrik, tempatnya bekerja.

  Setelah turun dari motor, segera Ken membuka helmnya dan berjalan menuju ke tempat absennya terlebih dahulu.

  Ya ampun mas Ken makin hari makin buat gue klepek klepek deh.

  Hu.uh.makin kinclong gitu mukanya.dah pantes banget dari bapak dari anak gue.hehehhe

  Laki-laki idaman emang mas Ken,udah Sholeh,mapan dan tampan.

  Selentingan obrolan dari cewek-cewek yang terang-terangan memuji dirinya,sudah menjadi sarapan sehari-hari bagi Ken sendiri.Ken bukan tak tahu tapi memang Ken tak pernah menggubrisnya dan bahkan tak pernah menanggapi sama sekali cewek-cewek yang ingin dekat dengannya.ada benteng yang ia bangun pada dirinya,semenjak mengenal sosok perempuan yang kini mengisi penuh hatinya,Kalea.

"gue lihat-lihat sekarang loe lebih banyak senyum."suara Riko,temen kerjaan membuat Ken menoleh.

"perasaan loe aja kali.gue biasa aja,gak berubah juga."jawab Ken,sekedarnya.

"gue temenan sama loe udah lama ya,masak gue gak tahu gimana loe."ucap Riko, mengulurkan kartu pengenalnya untuk ceklok/absen.

Ken hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan dari Riko.selain Albert,Riko inilah salah satu sahabatnya yang merangkap menjadi rekan kerjanya.tentu dia tahu betul tentang dirinya.dan tebakan Riko memang benar.kehadiaran Lea,sangat berpengaruh terhadap kehidupannya belakang ini.

"malah mesam mesem gak jelas loe."ejek Riko yang geleng-geleng kepala melihat gelagat Ken yang memang cukup berubah signifikan.

"senyum gak boleh,cuek gak boleh.banyakan protes loe kayak mamak gue."cibir Ken,jadi kesel sendiri.

"ya gimana,loe aneh sih."jawab Riko,cuek.

CK!

Ken tak mau menanggapi lagi celoteh dari sahabatnya itu.dia berjalan menuju ruangannya sebelum memasuki posisinya sebagai mandor dipabrik.

"loe udah dapat undangan dari Ello belum?."tanya Riko yang kini berjalan berdampingan dengan Ken.

"udah kemarin."jawab Ken.

"bareng ya."ucap Riko.

"lha emang loe gak sama Santi?."tanya Ken.

Santi,cewek dari Riko.temen sekampus Ken dulu.

"CK.ribet ngajak cewek.gak bisa nyawer nanti gue nya."jawab Riko,santai.

"bangke loe."umpat Ken, melirik Riko sinis.

"hahahaha.sekali-kali lah.gak tiap hari juga bisa kayak gini Ken."alasan Riko malah cengengesan.

"terserah.tapi awas aja cewek loe ngereog dan neror gue.gue bongkar sekalian."ancam Ken, mewanti-wanti Riko.

"ya,jangan lah Ken.tega bener loe sama gue."rengek Riko,cemberut.

"lagian loe gak ada kapok-kapoknya.udah tahu tuh cewek loe kalau tantrum nyusahin orang malah bikin masalah mulu."omel Ken yang gak habis pikir dengan temennya ini.

"ya gimana lagi.loe tahu Santi,nekan gue mulu.ampek gak bisa nafas gue."keluh Riko.

"kalau udah gak cocok ngapain loe terusin coba.seneng banget kalau nyiksa diri sendiri."omel Ken lagi.

"nama juga cinta Ken."balas Riko,murung

huufftt!

Ken menghela nafasnya kala melihat ekspresi wajah murung Riko.sedikit banyaknya Ken tahu perjalanan cinta mereka.bahkan seringkali dia ikut terseret saat mereka sedang bertengkar.Ken akan jadi tempat curhat bagi kedua sejoli itu.

Setelah itu tak ada obrolan terdengar yang terdengar dari mereka.mereka sibuk dengan tugas mereka masing-masing.