NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Hukuman

Antara Cinta Dan Hukuman

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Diam-Diam Cinta / TKP / Romansa
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Leon Harrington seorang hakim yang tegas dan adil, Namun, ia berselingkuh sehingga membuat tunangannya, Jade Valencia merasa kecewa dan pergi meninggalkan kota kelahirannya.

Setelah berpisah selama lima tahun, Mereka dipertemukan kembali. Namun, situasi mereka berbeda. Leon sebagai Hakim dan Jade sebagai pembunuh yang akan dijatuhkan hukuman mati oleh Leon sendiri.

Akankah hubungan mereka mengalami perubahan setelah pertemuan kembali? Keputusan apa yang akan dilakukan oleh Leon? Apakah ia akan membantu mantan tunangannya atau memilih lepas tangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Jade Valencia, seseorang yang membencimu dan telah mengincarmu sejak lama. Kau tidak beruntung karena kembali. Andaikan kau tidak kembali, kau akan aman-aman saja!" seru pria itu.

Jade menyipitkan matanya, dingin. "Siapa namanya?" tanyanya, suaranya tenang namun mengandung ancaman.

Pria lain yang berdiri di sampingnya mendengus sinis. "Kalian tidak layak untuk mengetahuinya," jawabnya, senyum mengejek tergurat di wajahnya.

Mendengar itu, Jade menghela napas pendek. Ia menurunkan sedikit posisi tubuhnya, bersiap menyerang. "Baiklah kalau begitu... Aku tidak akan memaksa," katanya perlahan. Namun matanya menajam penuh amarah. "Malam ini aku akan bertarung... dan aku akan buktikan bahwa bos kalian hanya seorang pengecut!"

Tanpa menunggu jawaban, Jade melesat menyerang, diikuti Kian dan Cindy yang sama-sama melancarkan pukulan ke arah lawan-lawan mereka.

Perkelahian sengit pecah di bawah langit malam. Bentrokan itu bahkan meluas hingga ke tengah jalan yang sepi.

Dengan kelincahan luar biasa, Jade menahan serangan lawannya. Ia berputar dan dalam satu gerakan cepat, mematahkan pergelangan tangan pria itu.

"Kau pilih diam, maka jangan salahkan aku memberi pelajaran!" ujar Jade dengan suara berat. Matanya berkilat penuh ancaman.

"Aahh!" teriak lawannya keras, wajahnya mengernyit menahan sakit.

Tanpa ragu, Jade langsung membanting tubuh pria itu ke aspal dengan kekuatan penuh.

Brak! Tubuh itu terhempas keras, membuat beberapa orang yang menonton berteriak ngeri.

Sementara itu, Kian dan Cindy berusaha mengatasi lawan-lawan mereka, meski jumlah musuh jauh lebih banyak. Cindy, yang mulai terdesak, mencoba mengambil ponsel dari sakunya untuk meminta bantuan. Namun sebelum sempat menghubungi siapa pun, sebuah tendangan keras menghantam punggungnya dari belakang. Cindy terjatuh dan ponselnya terlempar jauh.

Dalam kekacauan itu, suara deru mesin mobil mendekat dengan cepat.

Sebuah mobil hitam melaju kencang ke arah kerumunan dan tanpa ampun menabrak pria-pria yang menyerang Jade dan dua detektif.

Bruk!

"Aahh!" teriakan kesakitan mewarnai malam itu. Beberapa tubuh terlempar keras ke samping jalan.

Mobil itu berhenti mendadak, lalu pintunya terbuka. Sosok pria berjaket kulit hitam turun dari dalamnya. Cahaya lampu jalan menyorot wajah seriusnya — Leon.

Dengan wajah dingin, Leon membuka bagasi mobil dan mengeluarkan sebuah tongkat besi. Cengkeramannya erat, matanya tak berkedip memandang ke arah perkelahian.

Jade, Kian, dan Cindy — yang masih berusaha berdiri — menoleh, terkejut sekaligus lega melihat siapa yang datang.

Sosok hakim itu, yang biasanya terlihat tenang di ruang sidang, kini tampak seperti ksatria gelap yang turun langsung ke medan pertempuran.

Leon berdiri tegak di depan kerumunan, tongkat besi di tangannya bersinar dingin di bawah lampu jalan. Wajahnya tanpa ekspresi, namun aura membunuh menyelimuti seluruh tubuhnya. Tanpa banyak bicara, ia melangkah maju.

Pria pertama yang mendekatinya mengayunkan pukulan. Dengan gerakan cepat, Leon menghindar ke samping lalu menghantam tongkat besi ke perut pria itu.

Dugg!

Pria itu terlipat menahan sakit, dan tanpa memberi kesempatan, Leon memukul punggungnya keras-keras. Tubuh itu langsung jatuh menghantam aspal.

Yang lain, marah melihat teman mereka tumbang, serentak menyerang Leon. Tapi Leon terlalu cepat.

Dengan satu ayunan kuat, tongkat besi menghantam lutut salah satu dari mereka.

Crakk!

Pria itu menjerit dan ambruk. Leon berbalik cepat, memukul rahang pria lainnya dengan bagian ujung tongkat.

Brakk!

Darah muncrat dari mulut pria itu, tubuhnya berputar sebelum jatuh tak sadarkan diri.

"Lebih baik menyerah, kalau kalian masih mau hidup," gumam Leon, suaranya berat dan dingin.

Dua pria berusaha menyerangnya dari kiri dan kanan, tapi Leon menekuk lutut, menghindar, lalu menghajar tulang kering keduanya dengan tongkatnya.

Takk! Takk!

Keduanya terhuyung kesakitan. Leon mengambil langkah cepat, menghantamkan tongkat ke belakang kepala salah satu, lalu menendang pria lainnya hingga jatuh menabrak mobil yang parkir.

"Bagaimana Tuan Hakim bisa muncul di sini?" tanya Cindy penasaran, menoleh ke arah Leon yang masih berdiri dingin dengan tongkat besi di tangan.

"Dia adalah hakim iblis," sahut Jade santai sambil mendirikan kursi yang tadi tumbang. Ia duduk ke kursi itu dengan gaya malas. "Tidak heran kalau dia tiba-tiba muncul dari kegelapan."

"Hei, kenapa kau begitu santai? Bukankah kita harus membantu?" tanya Cindy dengan nada protes.

Jade hanya mengangkat bahu. "Kalau kita ikut campur, lalu untuk apa dia datang ke sini? Biar dia yang urus mereka!"

Kian memperhatikan tubuh-tubuh yang bergelimpangan di jalan, beberapa bahkan berlumuran darah dari luka parah di kepala. "Leon Harrington bisa membunuh mereka."

Jade terkekeh kecil. "Tenang saja! Hakim yang kita kenal bukan hanya bisa menegakan keadilan. Dia juga ahli menghajar penjahat. Kalian harusnya berguru padanya."

"Jangan bercanda! Itu tidakk lucu!" sahut Cindy dengan wajah masam.

Sementara itu, Leon masih sibuk menumbangkan lawan terakhirnya. Dengan satu tangan, ia mencengkeram leher pria yang tersisa, mengangkatnya setengah menggantung.

"Katakan. Siapa dalang utamanya?" titah Leon, suaranya rendah dan menekan.

"Ti-tidak!" pria itu berusaha menahan sakit, kedua tangannya mencengkeram tangan Leon, mencoba melepaskan diri.

Kian maju selangkah. "Tuan Harrington, serahkan saja pada kami. Pihak kepolisian bisa membuatnya bicara!"

Leon melirik ke arah Kian dengan tatapan tajam, lalu berkata, "Dengan cara apa? Kalian tidak akan mampu membuatnya bicara." Ia mendengus sinis. "Padahal mereka hampir mati dan tetap membisu. Kalau begitu, aku juga tidak akan diam saja."

Dengan senyum tipis penuh ancaman, Leon mempererat cengkeramannya, membuat pria itu mengerang.

"Aku tidak akan memaksamu untuk bicara," lanjut Leon dengan suara pelan namun mengerikan, "karena aku akan membuatmu diam... selamanya."

Pria itu panik. "A-aku... aku tidak tahu!"

Leon mendekatkan wajahnya. "Siapa yang percaya ucapanmu?"

Dengan napas tersengal, pria itu akhirnya bersuara, "Kami... hanya dibayar... untuk membunuh... gadis itu..."

Leon mendengus, lalu melepaskan cengkeramannya hingga pria itu jatuh berlutut, terbatuk-batuk keras.

"Kau dengar baik-baik," kata Leon sambil membungkuk sedikit ke arahnya. "Kalau sampai aku tahu kau berbohong... aku akan membuatmu membusuk di dalam penjara."

Kian, yang masih memandang Leon dengan tidak begitu senang, ia pun bertanya, "Tuan Harrington, sebenarnya... bagaimana Anda bisa tiba-tiba muncul di sini?"

Leon berjalan melewati Kian dan Cindy, tongkat besinya dibuang ke jalan begitu saja, Ia melirik Kian sekilas.

"Sebagai seorang detektif, apa kau berani menginterogasi seorang hakim?" ujarnya datar, lalu melangkah santai menghampiri Jade

1
wiemay
pahlawan nya jade
Aisyah Christine
keren banget ceritanya.. teruskan thor sampe end
Elli romlah
wawww tambah seru nih ...semangat terus tour saya senang dengan semua karya mu
Isnanun
karen Jade gak ada takut"nya
Aisyah Christine
keren lah jade... bunuh saja mereka
Aisyah Christine
siapa sebenar yang memberi arahan
Isnanun
Jade di incar
Ecca K.D
lanjut
Rossida Sity
up yg byk thor
Oktalien Paroke
ceritanya seru dan.menegangkan
Myra Myra
semangat thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Naufal Affiq
bagus leon,kau sudah mengambil tindakan paling adil untuk jeda
wiemay
akhirnya
Isnanun
ahirnya ya Jade
Naufal Affiq
lanjut thor
wiemay
pesona Leon no kaleng2
Myra Myra
jgn2 Jane tak meninggal maybe orang lain...makin seru
wiemay
bagus
ayo katakan yg sebenarnya
Isnanun
bagus jade semangat demi dirimu sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!