NovelToon NovelToon
Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Teen School/College / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:43.3k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Akademi Valdris. Medan perang bagi calon jenderal, penasihat, dan penguasa.

Selene d’Aragon melangkah santai ke gerbang, hingga sekelompok murid menghadangnya.

"Kau pikir tempat ini untuk orang sepertimu?"

Selene tersenyum. Manis. Lalu tinjunya melayang. Satu tumbang, dua jatuh, jeritan kesakitan menggema.

Ia menepis debu, menatap gerbang Valdris dengan mata berkilat.

"Sudah lama... tempat ini belum berubah."

Lalu ia melangkah masuk. Jika Valdris masih sama, maka sekali lagi, ia akan menaklukkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#31 : Kebangkitan Ravenhollow

Angin dingin berembus melewati dataran berbatu Ravenhollow, membawa serta bayangan keberlanjutan dan harapan yang baru terbangun. Langit abu-abu yang biasa menaungi kota kini terasa lebih terang, seakan menyambut rombongan yang datang dengan membawa pengakuan tertinggi dari Kekaisaran.

Di gerbang utama, rakyat Ravenhollow berbaris dalam keheningan penuh hormat, menatap dengan waspada namun penuh rasa ingin tahu. Derap langkah kuda bergema di sepanjang jalan berbatu, diiringi oleh pasukan pengawal istana yang berbaris dengan disiplin sempurna.

Di tengah iring-iringan itu, dua sosok berkuda tampak menonjol.

Cassian Rosenthal—Duke Kekaisaran. Seorang pria dengan sorot mata tajam yang menyiratkan kecerdasan dan pengalaman. Dialah orang kepercayaan Kaisar, tangan kanan yang bertanggung jawab atas stabilitas keuangan negara.

Di sisinya, Leonhardt Strauss—Ketua Pasukan Kekaisaran, seorang pria berusia paruh baya dengan sorot mata setajam bilah pedang. Ketegasan terpancar dari setiap gerak-geriknya, seperti seorang prajurit yang telah bertahun-tahun mengarungi medan perang.

Mereka tidak datang sekadar sebagai utusan. Mereka datang membawa keputusan Kekaisaran.

Dan di hadapan mereka, berdiri Selene d’Aragon.

***

Pengakuan dari Kekaisaran

Cassian turun dari kudanya dengan gerakan penuh wibawa. Tatapan matanya menyapu kerumunan sebelum akhirnya berhenti pada sosok Selene, yang berdiri dengan kepala tegak dan sorot mata tak tergoyahkan.

Hening sejenak, sebelum pria itu berbicara dengan suara yang tenang namun penuh tekanan.

"Atas nama Kaisar, aku menyampaikan penghargaan atas kerja kerasmu, Lady Selene d’Aragon."

Rakyat yang berkumpul menahan napas.

Seorang Menteri Kekaisaran menyebutnya dengan gelar resmi—itu berarti dia bukan lagi sekadar seorang gadis dari Akademi.

Dia telah diakui.

Cassian melanjutkan, "Tambang yang kau temukan bukan hanya sekadar sumber daya. Ini adalah bukti kecerdasan dan visi ke depan yang jarang dimiliki oleh seseorang di usiamu. Bahkan para menteri senior di istana pun tidak selalu memiliki visi seterperinci ini."

Leonhardt menambahkan dengan suara beratnya, "Dan kau tidak hanya menemukannya—kau telah mengelolanya dengan bijaksana. Sebuah kota yang nyaris runtuh kini berdiri kembali di bawah kepemimpinanmu. Ini bukan kebetulan."

Selene menatap mereka tanpa gentar, meskipun di dalam hatinya ada sesuatu yang menghangat.

Kata-kata mereka adalah pengakuan yang lebih besar daripada sekadar pujian.

Itu adalah validasi.

***

Mata Air Panas—Rencana Besar Selene

Setelah diskusi panjang di balai kota, Selene membawa para utusan untuk melihat inovasi terbesarnya—mata air panas Ravenhollow.

Begitu mereka tiba, embusan uap hangat menyelimuti udara, membawa aroma mineral yang khas. Air yang jernih beriak lembut di bawah cahaya senja, memantulkan warna keemasan yang memesona.

Cassian, yang selama ini dikenal dingin dan rasional, tampak terkejut ketika merendam tangannya ke dalam air. Kehangatan yang menyebar seketika meredakan ketegangan di otot-ototnya yang kaku.

Selene, dengan senyum tipis yang khas, berkata, "Bayangkan jika para prajurit yang kembali dari perbatasan dapat memulihkan diri di tempat seperti ini. Bukan hanya tubuh mereka yang sembuh, tetapi juga pikiran mereka."

Leonhardt, yang telah bertahun-tahun menyaksikan para prajurit hancur akibat pertempuran, menatapnya dengan penuh pertimbangan.

"Jika para prajurit istana membicarakannya, orang-orang akan lebih percaya," lanjut Selene. "Aku ingin ini menjadi daya tarik utama Ravenhollow."

Cassian menatapnya dalam diam, lalu akhirnya tersenyum kecil.

"Kau tahu, Selene," katanya perlahan, "Kau bukan hanya seorang pemimpin yang cerdas. Kau juga seorang negosiator ulung."

***

Pengecekan Batu Permata—Kejutan dari Tambang Ravenhollow

Setelah meninggalkan mata air panas, rombongan bergerak menuju tambang. Selene ingin memperlihatkan sesuatu yang lebih dari sekadar sumber daya alam.

Di tempat itu, seorang pria tua berambut perak dengan kacamata pembesar telah menunggu. Namanya Gregor, salah satu ahli batu permata paling dihormati di Kekaisaran.

Dengan tangan terampil, Gregor mengambil sepotong batu kasar yang baru saja ditambang. Ia mengangkatnya ke bawah sinar matahari, mengamati refleksi cahaya di permukaannya sebelum mulai mengetuknya perlahan dengan palu kecil.

Semua orang menunggu dengan napas tertahan.

Beberapa detik kemudian, mata Gregor membelalak. Ia mengambil kacamata pembesarnya, mendekatkan batu itu ke wajahnya, dan memeriksanya lebih teliti.

"Ini… ini luar biasa!" serunya.

Cassian dan Leonhardt saling bertukar pandang.

"Jelaskan," perintah Cassian dengan nada penuh perhatian.

Gregor menghela napas, seakan masih sulit mempercayai apa yang baru saja dilihatnya. "Kandungan mineral di dalamnya lebih murni dibandingkan kebanyakan tambang di Kekaisaran. Kualitasnya bahkan bisa menyaingi permata dari wilayah selatan, yang selama ini mendominasi pasar batu mulia."

Selene tersenyum tipis. "Berapa nilainya?"

Gregor menimbang potongan batu itu di tangannya sebelum menjawab, "Tergantung pada seberapa dalam lapisan ini. Tapi jika seluruh tambang memiliki standar kualitas yang sama… Lady Selene, tambang ini bisa menjadi sumber kekayaan terbesar di bagian utara Kekaisaran."

Hening.

Cassian menatap Selene, kini dengan ekspresi yang berbeda. Jika sebelumnya ia melihatnya sebagai gadis cerdas yang beruntung, sekarang ia melihatnya sebagai seseorang yang berpotensi mengubah peta ekonomi Kekaisaran.

Leonhardt bersedekap. "Jadi, kau bukan hanya menemukan tambang. Kau menemukan harta karun."

Selene tersenyum, kali ini lebih lebar. "Aku hanya menggunakan apa yang sudah diberikan tanah ini kepada kita."

Cassian mendesah pelan. "Tentu saja. Sepertinya Kaisar tidak salah menaruh harapan padamu."

***

Kebangkitan Ravenhollow

Hari demi hari berlalu, dan kabar tentang Ravenhollow menyebar lebih cepat dari yang diperkirakan.

Para pedagang mulai berdatangan, menimbang batu dan permata dengan penuh minat. Ahli batu permata dari ibukota menyebutnya sebagai salah satu hasil tambang terbaik yang pernah ia lihat.

Di sudut lain kota, mata air panas mulai menarik perhatian para bangsawan yang ingin merasakan penyembuhan alami.

Dan Selene?

Dia kini memiliki dana besar.

Namun, kesuksesan selalu menarik perhatian yang tidak diinginkan.

Beberapa pedagang dari Redmond dan Eriston mencoba mengambil keuntungan, berpikir penduduk Ravenhollow masih mudah ditipu.

Tapi mereka salah.

Penduduk yang dulu tertindas kini telah belajar. Mereka memahami nilai tanah mereka, mereka tahu harga diri mereka.

Ketika seorang pedagang mencoba membeli tanah dengan harga rendah, seorang pria tua dari Ravenhollow berkata dengan tegas, "Harga yang kau tawarkan bahkan tidak cukup untuk membeli sebutir permata dari tambang kami."

Orang-orang itu terkejut. Mereka tidak lagi berhadapan dengan rakyat yang bisa dipermainkan sesuka hati.

Mereka berhadapan dengan penduduk yang telah berubah.

***

Akhir Ujian—Perpisahan yang Menggetarkan

Hari ujian berakhir.

Selene harus kembali ke Akademi, tetapi kali ini, dia bukan lagi gadis yang berangkat dalam bayang-bayang.

Penduduk berkumpul di alun-alun, banyak di antara mereka yang menangis. Seorang wanita tua menggenggam tangan Selene dengan erat. "Jangan lupakan kami, Lady Selene."

Dia tersenyum tipis. "Bagaimana mungkin aku melupakan rumahku?"

Sebelum pergi, dia melihat ke dalam balai kota yang baru direnovasi.

Di dinding utama, kini tergantung dua lukisan besar.

Yang pertama, sebuah potret lama—Selene Everhart, Pelindung Kekaisaran, Pemimpin lima pilar.

Yang kedua, potret baru—Selene d’Aragon, pemimpin Ravenhollow.

Dua sosok yang sama, tetapi dunia mengingat mereka dengan cara yang berbeda.

1
Ririn Santi
ku menantimu disini
up....up...up....up.....
😘😘😘😘
Kiky
luar biasa
Suki Feci
selisih brp tahun mereka?
Ririn Santi
novel yg keren. bukan hny tentang alur cerita dan gaya bahasa sebagai sebuah hiburan , tapi ada nilai nilai yang tersampaikan didalamnya. lanjut sampai tuntas ya thor. semangat💪💪💪
Ririn Santi
lanjut
Ririn Santi
hoho....filsafat nih.tp apa yg diutarakan author mmg benar. mindset seorang pemimpin menentukan setiap kebijakan dan tindakan yg garis lurus pd output nya. keren lah thor
Ririn Santi
sebenarnya magnus paham gak sih siapa sebenarnya selena thor?
Seojinni_: Selene apa Selina kak? Kalo soal Selene, dia udh nebak tipis2 sih, nanti juga bakal ada adegan menyentuh buat Lima pilar kekaisaran, mungkin di akhir novelnya bentar lagi...
total 1 replies
Ririn Santi
valeri gila benar benar gila
Ririn Santi
cepat regis
Ririn Santi
bgmn ada pihak yg bermain dlm permainan jika ini dibawah pengawasan regis. atau ada penyusup di dlm nya?
Ririn Santi
makin seru euy
Ririn Santi
bertin grog pungin ku sambelin deh mulutmu itu
Al^Grizzly🐨
Ceritanya tidak bagus lagi...walaupun Selena Everhart Terlahir kembali...kenapa ada yg susah tua menyukainya...jadi malas baca novel ini...pdahal Novel ini sangat bagus ceritanya...tapi teman yang Menjadi Sahabat Masa lalu..Sekaligus Teman Ayahnya Menyukai Selena Kecil...Maaf Thor..aku undur diri dr Novel ini🙏
Seojinni_: Iya gpp kak 😊 Terimakasih sdh baca sejauh ini 🙏
total 1 replies
Sahyaji Pelangi
👍
Kencana Wungu
maaf thor mau tanya beda umur nya berapa tahun thor,agak gimana gt kalau beda umur ny jauh bgt,emg sih renkarnasi tapi kan skrg umur nya masih muda,maaf jangan tersinggung ini cuma pemikiran pribadi aja
Seojinni_: Tenang aja Author gak tersinggung kok 😁 Krn banyak pertimbangan dan akhirnya milih Regis biar nyambung sama masa lalu Selene. Dan diantara temen Selene, Regis ini yg paling kecil umurnya. Age gap nya, sekitar 15 or 17 😅 Agak maksa ya bedanya, tapi Krn latar nya Klasik barat jd msh realistis 🤭 Jd Klo selene 15, Regis sekitar 30an 😁 Makanya Romance nya Author buat tipis2 biar sesuaikan umur selene 😅
total 1 replies
Fransiska Husun
Luar biasa
Seojinni_: Terimakasih Penilaian nya kak 😘💕
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sampai saat ini ceritanya bagus utk memotivasi diri. Utk para pelajar, pengajar dan para pemimpin bs ambil sisi baik dr cerita ini. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
Seojinni_: Aminnn makasih semangatnya kakak 😘💕
total 2 replies
Ita Xiaomi
Keren semua pertanyaan dan jawaban ujiannya. Bukan hanya terpaku pd teori yg copy paste.
Ita Xiaomi
Valeri dan Magnus telah saling memaafkan sebelum hukuman dilaksanakan.
Ita Xiaomi
Akhirnya Valeri bahagia berkumpul kembali dgn ibu dan kknya di alam yg lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!