Namanya Laura, dia masih perawan, namun pekerjaannya ada di Lingkaran Setan.
Sebuah Club malam, yang mewah mau mempekerjakannya. Tugasnya memang sederhana, namun berat untuk di lakukan, Laura hanya akan duduk dan tidak di perbolehkan untul di sentuh oleh semua yang memesannya.
Tugas Laura, hanya akan menemani dan menuangkan Alkohol pada gelas para pria-pria beruang yang mencari kesenangan di Club Mewah tersebut. Mereka pun mendapatkan sebutan “Pelanggan Vip.”
Namun, tidak sedikit dari para pria kaya itu yang menginginkan Laura, karena Laura yang masih muda dan sangat cantik. Semua pria pun mabuk tergila-gila pada Laura bahkan sebelum minum mereka sudah mabuk dengan kecantikan Laura.
Pada akhirnya Laura akan membangkitkan Gangters-Gangster besar yang sudah lama bermusuhan dan melakukan gencatan senjata kembali memanas.
Di tambah dengan kebenaran asal usul Laura. Hingga membuat Laura harus menjadi budak nafsu untuk salah satu Ketua Gangster.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 31
Pada akhirnya pikiran Laura melayang, ia tak peduli lagi dengan orang di sekitarnya.
Saat itu Aaron terus menerus menggerakkan jarinya di dalam, dan Laura mulai merasakan sentilan-sentilan kenikmatan di setiap sel syarafnya.
Secara reflek, Laura yang mulai hilang akal, dan menginginkan puncak nikmat, ia mengapitkan kedua kakinya dan menggesekkan pelan bagian sensitifnya serta kedua pahanya saling menggesek pelan, seolah ia membantu Aaron agar dirinya bisa lebih cepat mendapatkan kenikmatan tersebut.
Dan benar saja, cairan milik Laura telah begitu banyak membasahi jemari Aaron, dan kakinya yang mengapit, lalu pahanya yang saling menggesek, dan ia mengencangkan bagian sensitifnya, semua kenikmatan itu langsung datang menjalari seluruh tubuh hingga kepalanya. Laura seolah meledak. Pikirannya langsung hampa merasakan puncak kenikmatan itu.
"Heuukkk...!!!" Laura menahan desahannya dan menutupi wajahnya dengan rambut panjang dan ia bersembunyi di lengan kekar Aaron.
Laura juga benar-benar berusaha menahan tubuhnya agar tak berguncang dan ia juga menggigit bibirnya agar tak mendesahh.
Namun, saat itu, kenikmatan yang tak bisa lagi Laura katakan, dan ia ungkapkan terus merasuki tubuhnya dan semua sel syaraf serta otak dan pikirannya pun mendadak kosong, bahkan Laura hampir ambruk karena itu adalah hal yang sangat membuat Laura hampir gila, kenikmatan yang membuatnya tak bisa tahan, dan pada akhirnya ia menggigit lengan Aaron.
Sedangkan orang-orang untungnya sibuk dengan urusan mereka sendiei yang bermain ponsel, memasang headsen di telinga mereka atau mengobrol.
"TING!"
Akhirnya lift pun terbuka, semua orang keluar dan sontak Laura langsung kehilangan tenaga kakinya, dan lemas. Aaron kemudiam mengangkat tubuh Laura dan menggendongnya.
"Ruang kesehatan." Kata Aaron pada petugas lift.
Kemudian petugas lift pun mengarahkan Aaron ke ruangan kesehatan.
Aaron langsung masuk dan menutup pintu tersebut lalu menguncinya, untungnya itu adalah ruang kesehatan VIP, hanya penumpang dengan kelas bisnis yang dapat memakainya.
Aaron langsung membaringkan Laura di atas ranjang berukuran kecil.
"Laura...?" Panggil Aaron.
Saat Aaron membuka rambut yang menutupi wajah Laura, saat itu Laura menatap wajah Aaron dengan mata yang sayu.
Aaron pun menurunkan underware milik Laura dan membuka risletingnya.
Kemudian ia mengarahkan benda miliknya pada milik Laura, saat itu Laura hanya berbaring menyilang di ranjang dan hanya setengah dari tubuhnya berada di ranjang.
Aaron langsung memegangi kedua paha Laura, dan memasukkannya benda miliknya dengan sekali dorong.
"MMMMHHHH!!!" Laura langsung mengalungkan kedua tangan dan lengannya di leher Aaron.
Perlahan Aaron mendorong lagi masuk agar semuanya terbenam di dalam bagian sensitif Laura.
"OOOUUUHHHH!!" Desahann Laura keluar dengan sangat dalam.
"Kau terus menerus ingin muntah dan gemetaran, apakah sekarang pikiranmu sudah teralihkan." Kata Aaron mulai memompa pinggulnya.
"Aahhh... Aaahhh...!!"
"Laura... Jawab aku... Bagaimana rasanya..." Kata Aaron.
"Mmhhhh.... Aahhn...!!"
Aaron memompa pinggulnya dengan cepat dan lebih cepat, hingga tubuh Laura berguncang hebat, namun aneh nya Laura merasakan hal yang berbeda.
Biasanya apa yang Aaron lakukan itu terasa sangat sakit, perih, dan bagian sensitifnya seperti di robek berulang kali, dan kali ini rasanya Laura hampir gila, itu kenikmatan luar biasa seolah Laura memginginkan Aaron menggerakkan pinggul dengan lebih cepat.
Kali ini Laura merasakan kenikmatan luar biasa, hasratnya seperti memuncak dan sangat ingin ia ledakkan.
Aaron kemudian membuka kancing baju Laura satu demi satu dan mengeluarkan payudraa besar tersebut, dengan lincah Aaron memainkannya menggunakan tangan serta mulutnya secara beegantian.
"Aahhh... Ohhh... Aaahhhh ... Nghhhh... !!! Sa... Saya... Sudah tidak tahann.... Saya tidak tahan...!!" kata Laura meracau dengan mata tertutup dan mulut terbuka, tubuhnya terus berguncang naik turun dengan keras karena dorongan pinggul Aaron yang kuat dan cepat.
"AAAHHHH!!!" Akhirnya Tubuh Laura melengkung naik ke atas dan juga bergetar hebat, ia menggelinjang merasakan tubuh kecilnya seperti di berikan setruman listrik penuh kenikmatan di dalam bagian sensitifnya dan merembet ke sekuruh tubuh dan seluruh otot-ototnya yang tegang.
"OOHHHHH....!!!" Tubuh Laura belum bisa tenang dan masih merasakan kenikmatan itu berpusat pada bagian sensitifnya lalu menyebar keseluruh tubuhnya.
Aaron kemudian menekan dengan ibu jarinya bagian sensitif Laura dan masih memompa pinggulnya, saat itu juga Laura yang sudah hendak menuruni jalanan kenikmatan, ia harus menaikinya lagi karena tekanan dari ibu jari Aaron yang ada di bagian sensitif Laira.
"OOHHHHH AAAHHH MMMBBBHHHHH!!!"
Aaron menekan bagian kecil milik Laura dan membuat tubuh Laura menjadi kaku lagi dan merasakan puncak kenikmatan yang lebih kuat lagi.
Tubuh Laura menggelinjang parah, dan tersentak-sentak kuat, dan ketika Aaron memompa pinggulnya tanpa henti kini giliran Aaron yang akan membuat bagian sensitif Laura penuh dengan cairannya.
Aaron menekan maju tubuhnya dan dirinya pun mencapai klimaks.
"UGH!!" Aaron menahan geramannya yang dalam, dan tubuhnya yang kuat dan kekar semakin terlihat tegang, ketika Aaron merasakan nikmatnya bercinta.
Baru kali ini Aaron merasakan berhubungan sekss begitu sangat nikmat dan begitu menagihkan, dan hanya Laura yang bisa membuat Aaron seperti itu, Laura sang perawan yang sangat cantik, bahkan 100 wanita bagi Aaron yang telah melayaninya selama ini tak ada yang bisa memandingi rasanya seperti milik Laura.
Cairan di keluarkan memenuhi seluruh perut Laura, itu adalah benih super yang Aaron harap bisa menjadikan Laura Hamil dan ia cepat memiliki pewaris.
"Lahirkan anakku... Laura.." Kata Aaron mencium bibir Laura dan menghisapnya pelan.
Itu adalah pertama kalinya Aaron mencium Laura dengan lembut.
Mata sayu Laura melihat Aaron dan juga tubuhnya yang berantakan.
Butuh beberapa waktu untuk membersihkan diri Laura, Aaron membantu Laura menyiram bagian sensitifnya, dengan air hangat di kamar mandi.
Saat melihat Aaron berada di bawahnya dan ia duduk di atas closet duduk, ia merasa bahwa iblis itu ada di bawahnya sedang membungkuk, iblis itu sedang membantunya membersihkan bagian sensitifnya
Rasanya Laura ingin sekali menjambak pria itu yang sedang fokus menyiram dan membasuh bagian sensitifnya dengan tangannya.
"Sudah selesai." Kata Aaron.
"Kau bisa jalan?" Tanya Aaron
Laura mengangguk dan membenarkan underware serta rok dan pakaiannya.
Aaron pun juga merapikan pakaiannya, namun ketika Laura hendak keluar, Aaron buru-buru menarik Laura ke hadapannya dan kemudian memeluk Laura dari belakang, mereka kini saling menatap melalui cermin.
"Jangan kabur lagi, jika kau berani kabur dariku, kau akan ku ikat di atas ranjang dengan keadaan telanjangg dan setiap harinya kau hanya akan melayaniku, aku tidak bercanda dengan ucapanku." Kata Aaron kemudian mencium leher Laura dan menyesapnya menimbulkan bekas merah.
"Aahhhh.... Tuan..." Desah Laura.
"Ayo cepat pulang, dan aku ingin melanjutkannya." Aaron menempelkan miliknya pada Laura.
Benda itu sudah mengeras lagi, dan Laura yakin, ia tak akan bisa turun dari ranjang sebelum Aaron merasa puas.
Pada akhirnya Aaron dan Laura menaiki pesawat dan di dalam pesawat Aaron terus menggoda Laura, karena mereka memiliki tempat duduk yang sama di kelas bisnis, tangan Aaron nakal tak berhenti bergerilya ke sana dan kemari, sedangkan Laura juga mulai merasa terbiasa dengan sifat Aaron yang selalu bernafsuu padanya.
Aaron sendiri berjanji, selama perjalanan ia hanya ingin menyentuh Laura agar tidak bosan dan tak akan melakukannya di pesawat, namun itu juga membuat Laura tersiksa dengan segala sensasi orgasmeenya yang terus menerus datang ketika Aaron menggerayangin seluruh bagian sensitifnya.
Bersambung~