Mengisahkan kisah seorang gadis yatim piatu yang bernama Ana Rehana. Umurnya baru sembilan belas tahun. Ana adalah gadis yang sangat cantik dan baik hati.
Dengan bersenandung kecil Ana terus mengerjakan tugasnya. Namun, tanpa sengaja gadis itu tersandung oleh kakinya sendiri dan.
"Aaaghkk"
Jerit Ana saat tubuhnya akan terhempas pada lantai keramik yang masih basah. Tapi dia tidak merasakan apapun. Lalu Ana pun membuka matanya dengan pelan.
Deg..
"Apa Kau belum puas melihat wajah tampan ku?" tanya Pria tersebut seraya membantu Ana untuk berdiri.
Laki-laki itu bernama Alvaro Nizar Ravindra yang sudah berumur dua puluh lima tahun. Semenjak pertemuan pagi itu Varo selalu memikirkan Ana. Lalu dia mencari cara agar Ana menjadi miliknya. Entah itu dengan pernikahan atau hanya sekedar memiliki. Akankah Varo berjuang untuk mendapatkan Ana? Apalagi setelah mengetahui kalau Ana sudah lama menyukainya. Bisakah cinta keduanya bersatu? Sedangkan Varo sudah memiliki tunangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan terlarang.
🌾🌾🌾🌾🌾
.
.
"Apa Kakek Farhan sudah pulang?" tanya Ana yang baru saja keluar dari kamar bersama ibu mertuanya.
"Sudah! Kenapa hanya mengganti pakaian saja lama sekali?" Varo mengeser tempat duduknya. Agar gadis yang sudah menjadi istri sahnya itu duduk disampingnya.
"Tidak ada apa-apa, tadi ibu dan istrimu lagi menceritakan Almarhum ibunya." sebelum Ana menjawab pertanyaan Varo. Pertanyaan tersebut telah dijawab lebih dulu oleh Serli ibu mertuanya.
"Sayang bagaimana kalau kita pulang sekarang?" ucap Martin tiba-tiba.
"Pulang sekarang? Eum... Oke, ayo kita pulang sekarang. Biarkan Varo disini bersama menantu kita." jawab Serli menyetujui, karena wanita itu juga takut, bila mertuanya akan curiga.
"Kenapa cepat sekali?" tannya Ana pada mertuanya.
"Ayah ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini. Lain kali, setelah kalian kembali dari kota B. Ibu akan main kesini lagi." Serli berdiri lalu berjalan mendekati Ana dan Varo.
Untuk memberikan pelukan sebelum mereka pulang. Hal yang sama juga dilakukan oleh Martin.
"Sayang...ibu pulang dulu. Besok pergilah bersenang-senang. Jangan memikirkan pekerjaan dulu. Satu lagi, ingat apa yang ibu katakan tadi." kata perempuan paruh baya itu mengurai pelukannya.
"Iya, Bu. Ibu dan Ayah hati-hati." Ana ikut tersenyum kecil untuk membalas senyuman ibu mertuanya yang selalu terlihat bahagia.
"Ana--- Ayah pulang dulu. Maaf untuk saat ini, kami belum bisa membawamu pulang ke kediaman Ravindra. Tapi percayalah, semua ini tidak akan lama." sekarang bergantian Martin yang memberikan pelukan pada sang menantu.
Walaupun dia baru mengenal Ana. Tapi laki-laki paruh baya itu sangat menyukai sifat sopan santun menantunya.
"Iya, tidak apa-apa, Yah. Ana lebih nyaman seperti sekarang." jawab Ana yang memang takut bila pernikahan mereka diketahui oleh orang lain.
"Varo, Ayah dan ibu pulang dulu. Nanti sebelum jam makan malam, kamu harus sudah sampai di rumah." pesan Martin menepuk pelan pundak putra sulungnya.
Lalu setelah itu Martin dan Serli pun meninggalkan kediaman menantu mereka.
Setelah kepulangan ayah dan ibunya. Sekarang Varo hanya tinggal berdua saja dengan sang istri. Sebelum dia mulai berbicara. Dalam rumah sederhana itu hanya ada keheningan, karena Ana binggung akan memulai percakapan darimana.
"Hem!" Varo berdehem sebelum mengawali percakapan diantara mereka berdua.
"Tadi ibu berkata apa saja?" tanya pemuda itu melirik gadis yang berada disampingnya..
"Tidak ada, ibu hanya bilang kalau besok aku harus ikut bersamamu."
"Hanya mengatakan itu?" kembali bertanya karena kurang percaya kalau ibunya yang bawel hanya tidak mengatakan hal lain.
"Iya benar, ibu hanya mengatakan itu."
"Yasudah jika tidak berkata apa-apa. Tunggu disini, aku akan mengunci pintu." ucap Varo berdiri mengunci pintu rumah sang istri. Lalu dia kembali mendekati gadis itu dan langsung baring diatas pangkuan Ana.
Sehingga membuat gadis itu terperanjak kaget. "A--a--apa, apa yang kamu lakukan?" tanya Ana tergagap.
"Tidak melakukan apa-apa!" menjawab santai, diiringi senyuman tampannya.
"Ana!" panggilnya seakan-akan Ana berada jauh dari sang istri.
"Eum, apa?" jawab Ana mulai bisa menenangkan kegugupan dirinya yang tidak pernah ada laki-laki baring diatas pangkuannya.
"Aku sangat bahagia, akhirnya sekarang kau resmi menjadi istriku." papar Varo memejamkan matanya sambil menikmati kebahagiaan yang sedang dia rasakan.
"Akupun sama bahagianya," Ana menjawab singkat, karena untuk saat ini dia belum berani mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama menyukai suaminya itu.
Ana belum berani karena takut nantinya akan terluka. Dia takut bila manis diawal, akhirnya malah menyakitkan.
Padahal tanpa Ana ketahui, jika Varo sudah lama mengetahui bahwa dia menyukai bos-nya. Makanya Varo mengikatnya dengan tali pernikahan.
"Rasanya aku tiba-tiba malas pulang ke kediaman Ravindra. Aku ingin tinggal disini saja bersama dirimu." lanjut pemuda itu lagi, karena istrinya hanya diam saja.
Namun, dengan perlahan tangan kecil Ana terangkat untuk mengelus kepala suaminya. Layaknya seperti seorang ibu mengelus sayang kepala anak mereka.
"Tidak boleh seperti itu, pulanglah kesana. Lagian setiap hari kita juga akan bertemu."
"Tapi aku ingin kita selalu bersama." ungkap pemuda itu tidak bisa menyembunyikan apa yang dia rasakan.
"Bukannya untuk beberapa hari kedepan, kita akan selalu bersama?" Ana sengaja mengingatkan sang suami, karena tadi Serli sudah berpesan. Agar Ana membujuk putranya untuk pulang dulu kerumah keluarga Ravindra.
Wanita paruh baya itu sangat yakin. Kalau Varo pasti tidak mau pulang, karena ingin tinggal bersama istrinya.
Benar saja, mendengar bahwa selama beberapa hari kedepan mereka akan bersama. Varo langsung membuka matanya.
"Astaga, aku hampir lupa. Padahal tadi aku dan ayah sudah membahas keberangkatan kita besok pagi." tersenyum sendiri karena dia lupa kalau mereka akan pergi berbulan madu.
"Baiklah, nanti sore aku akan pulang dulu kerumah. Besok pagi-pagi aku akan kesini menjemputmu." masih tetap tersenyum sambil menatap wajah cantik sang istri dari atas pangkuannya.
Cup ...,
"Terima kasih, sudah mengingatkan aku bahwa besok kita akan pergi bersama. Aku berjanji, akan mengurus masalah ini secepatnya, paling lama dua bulan. Setelah itu kita akan tinggal bersama." seru Varo mengecup tangan Ana yang sedari tadi mengelus kepalanya.
Ana tidak menjawab. Dia hanya mengangguk dan tersenyum bahagia. Satu-satunya yang membuat dia ingin mencoba menjadi istri CEO nya adalah. Keteguhan Varo ingin hidup bersamanya.
*
*
Sementara itu. Di belahan dunia lainnya.
Mantan tunangan Varo sedang bersenang-senang bersama seorang pria yang sudah berumur empat puluh lima tahun.
Dua kebahagiaan yang berbeda. Varo bahagia dengan wanita halalnya. Sedangkan Izora bahagia karena jalan kesuksesannya sudah terbentang dengan lebar. Namun, untuk kesuksesan tersebut. Izora harus menjadi budak nafsu pria yang sudah memiliki istri dan anak.
Meskipun dalam hubungan tersebut. Keduanya selalu melakukan dengan perasaan saling suka. Tetap saja Izora hanya sebagai pemuas nafsu.
"Beby ... terus lanjutkan," ucap pria itu sambil menikmati pelayanan gadis muda yang sekarang berada diatas tubuhnya.
Mendengar permintaan laki-laki yang sudah berulang kali tidur bersamanya. Izora semakin lincah melakukan apa yang bisa dia lakukan sebagai pemuas nafsu pria tersebut.
"Aaaghkk!" suara-suara aneh mereka berdua memenuhi kamar Apartemen yang kedap suara.
"Om Dimitri, aku sudah lelah." kata Izora setelah kembali mencapai puncak kenikmatan yang dia ciptakan sendiri.
"Turunlah! Biar Om yang diatas." ucap si pria, menyebutkan dia sebagai Om, karena umur mereka terpaut lebih dari dua puluh tahun.
"Eum!" jawab Izora yang sudah lelah melayani lelaki paruh baya itu. Apalagi dirinya sudah beberapa kali pelepasan.
Mendengar gadis itu hanya berdehem lelah. Pria itu hanya tersenyum kecil, karena dia sendiri belum menyemburkan bisa kobra nya.
"Aaghk!" desah Izora begitu pria itu memulai kembali kegiatan panas mereka.
"Tahanlah! Ini bukanlah pertama kali untuk kita melakukannya. Namun, dari saat pertama sampai sekarang. Rasanya tetap nikmat." kata Dimitri sambil memejamkan matanya.
Ya, Pria yang bernama Dimitri itu adalah laki-laki yang sudah mengambil keperawanan Izora Lamia. Mereka sudah menjalin hubungan terlarang itu dari semenjak awal Izora merintis karier nya.
Meskipun dia mengetahui kalau Dimitri sudah memiliki istri dan tiga orang anak yang hampir seumuran dengan dirinya. Gadis itu tetap melanjutkan hubungan mereka berdua.
Sebab walaupun sudah tua. Dimitri memang sangat tampan. Jadi tidak heran, bila dia bisa menjerat Izora yang juga cantik. Apalagi ada motif pekerjaan dalam hubungan terlarang mereka.
Semenjak mengenal Dimitri lah Izora mulai berubah. Perasaan cintanya terhadap Varo perlahan mulai memudar, karena sudah mendapatkan perhatian dan juga kasih sayang dari lelaki yang pantas menjadi ayah bukan kekasih gelapnya.
"Om, auuh!" racau gadis itu sambil mendekap tubuh tegap yang berada diatas tubuhnya.
Cup... Cup ..., muuuaaah!
"Tahanlah, sebentar lagi sayang." Dimitri kembali memberikan kecupan-kecupan di sela hentakan yang dia lakukan. Agar Izora kembali menikmati pergumulan mereka.
Tidak berbeda dengan Izora. Dimitri juga menyukai gadis yang sekarang berada dibawah kungkungan nya saat ini. Dia yang memiliki hubungan kurang harmonis dengan istrinya. Merasa terpenuhi oleh tubuh Izora. Makanya dia tetap mencari cara, agar gadis itu selalu dalam kendalinya.
Sampai beberapa puluh menit terdengarlah erangan panjang dari keduanya. Pertanda bahwa mereka berdua sama-sama sudah mencapai puncak kenikmatan surgawi.
"Aaaakkkh! Ini nikmat sekali sayang." ucap Dimitri menarik keluar senjatanya yang sudah mengeluarkan bisa sebanyak dua kali.
Lalu setelah itu Dimitri ikut berbaring di samping tubuh Izora yang masih bergetar, karena sisa-sisa kenikmatan itu belum sepenuhnya hilang.
"Ayo sini, Om ingin tidur sambil memeluk tubuhmu." tidak menunggu jawaban Izora. Pria itu langsung saja menarik Izora kedalam pelukannya.
*BERSMBUNG* ...
.
.
.
Hayo ada yang kepanasan nggak 😂 Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya 🤗
Sambil menunggu novel Clening Servis Milik CEO. Yuk baca novel sahabat Mak author juga.
Terima kasih.😘😘😘