Bagaimana rasanya apabila kau menemukan pria seperti dalam novel di dunia nyata?itu yang di alami oleh Rein.Dokter cantik ini begitu menggilai sosok pemeran utama pria dalam sebuah novel yang ia baca.Sosok pria tampan mapan dan baik hati yang ia cintai.Bahkan ia menjadikan sosok pria itu menjadi kekasih bayangan nya.
Namun ia tidak menyangka akan bertemu sosok sesempurna pemeran utama yang ia sukai itu di dunia nyata.
Keannu Adhitama Smith adalah profesor sekaligus pemilik rumah sakit tempat Reinna bekerja.Karena suatu hal tanpa sengaja membuat mereka berpura-pura menjadi sepasang kekasih.Hingga akhirnya benih cinta hadir di hati mereka.
Namun kehadiran cinta pertama Kean yaitu Sidney yang membuat Kean dilema.
Bagaimana kisah selanjutnya? siapakah yang akan Kean pilih? Rein atau Sidney?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rein Terbawa Perasaan
Rein dan Kean masih menikmati hidangan yang di buat oleh Rein dan Bunda Nichole sore tadi. Kean akui memang masakan Rein sangat enak,ia tidak menyangka Rein dapat memasak seperti ini.
Kean pun tidak menyangka Rein dengan mudah mengambil hati seluruh keluarga nya.
" Rein,kalau tidak sibuk sering- sering berkunjung ke sini ya. Bunda mau belajar masak garang asem yang tadi kamu ceritakan di dapur," ucap Bunda Nichole begitu antusias.
Bunda Nichole seolah memiliki seorang putri saat ini, ia merasa dirinya dan Rein begitu banyak kecocokan. Rein tersenyum lalu mengangguk kan kepalanya.
" Kalau nggak,bunda bisa telepon aku. Nanti kita bisa video call saat aku istirahat," jawab Rein.
" Oke,nanti kita video call ya. Kapan- kapan bunda mampir lagi ya,Bunda mau ngajak kamu shopping bareng," seru Bunda Nichole begitu antusias.
Saat ini mereka sedang menikmati makanan penutup,salad buah favorit Bunda Nichole.
" Oke Bunda," jawab Rein tanpa sengaja Kean menumpahkan minuman mengenai pakaian Rein.
" Sorry sayang,aku nggak sengaja," ucap Kean sambil membantu Rein membersihkan noda minuman di gaun nya.
" Kamu bersihin di kamar aku aja," ucap Kean sambil mengunyah salad favoritnya.
" Wait,bunda ambil kan pakaian ganti ya," ucap Bunda Nichole bangkit dari duduknya lalu mengajak Rein untuk membersihkan diri di dalam kamar Kean.
Rein memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian Bunda Nichole memasuki kamar putra nya. Pertama kali nya ada seorang wanita selain bunda Nichole berada di dalam kamar Kean.
Bunda Nichole mengetuk pintu kamar mandi lalu memberikan pakaian ganti untuk Rein. Setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian Rein keluar dari kamar mandi menghampiri Bunda Nichole.
Rein nampak cantik dengan dress Sabrina panjang selutut tak lupa rambut nya yang ia ikat ke atas. Walaupun Bunda Nichole sudah tidak muda lagi pakaian nya masih up to date seperti anak muda.
Pandangan Rein menyapu seluruh isi kamar Kean yang begitu rapi,tidak seperti kamar pria pada umumnya. Rein melihat bingkai foto yang berjejer di atas nakas dekat televisi.
" Itu foto para the K waktu kecil," ucap Bunda Nichole saat melihat Rein sedang memperhatikan foto Kean sewaktu kecil.
" Mereka berteman sejak kecil Bunda?" tanya Rein.
" Lebih tepatnya mereka berteman sejak dari dalam kandungan," celetuk Bunda Nichole lalu terkekeh.
Rein menatap Bunda Nichole,Bunda Nichole pun tertawa. Ia menunjukkan foto para papa peri ketika mereka muda yang berada di dekat foto the K kecil.
" Semua berawal dari persahabatan mereka berempat,membuat kami para istri mereka pun menjadi cocok dan bersahabat hingga kami hamil pun kompak. Banyak cerita lucu saat kami ngidam karena keempat papa peri kelimpungan," cerocos Bunda Nichole sambil membayangkan ketika ia hamil Kean.
" Seru ya, sepertinya" ucap Rein.
" Bunda yakin kamu pun akan merasakan hal yang sama nanti,saat kamu dekat dengan istri mereka. Eh tapi Kavin belum nikah ya," sahut Bunda Nichole menimpali.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, ternyata itu Kean. Bunda Nichole mempersilahkan Kean masuk,Kean pun melangkah kan kakinya memasuki kamar.
" Kalian lagi bahas apa? gibahin aku ya?" Kean memicingkan matanya menatap Rein dan Bunda Nichole bergantian.
" Geer banget,siapa yang bahas kamu," protes Rein.
" Rein, sering - sering main ke sini ya? Bunda seneng banget kalau ad kamu di sini," ucap Bunda Nichole.
Tiba - tiba saja terdengar suara ayah Lexy memanggil nya. Bunda Nichole pun pamit kepada Rein untuk menghampiri ayah Lexy.
Kean menghampiri Rein yang asyik melihat - lihat foto Kean sewaktu kecil. Nampak lucu dan menggemaskan,Kean mendekati wajah Rein sehingga kedua pipi mereka bersentuhan.
" Kenapa nggak liat yang asli aja?" goda Kean membuat Rein merasa malu karena sejak tadi ia melihat wajah Kean sewaktu kecil.
" Ih,apaan sih?" Rein mencubit gemas pinggang Kean.
" Bunda orang nya asyik ya?" ucap Rein lalu duduk di sofa yang berada di dalam kamar Kean.
" Jangan kaget kalau Bunda nyuruh kamu main ke sini. Bunda pengen banget punya anak cewek karena nggak ada yang bisa di ajak shopping sama masak bareng kayak tadi. Baru kali ini aku liat Bunda sekarang itu, bahkan sama Flora pacar Sean pun bunda nggak sedekat tadi," jelas Kean panjang lebar.
Rein merasa tersanjung ia mendapatkan banyak cinta dari keluarga ini. Mereka dapat menerima Rein apa ada nya. Namun satu hal yang ia takutkan,ia takut semua kebohongan ini membuat semua orang kecewa.
" Aku merasa bersalah," ucap Rein terlihat ragu.
" Bersalah kenapa?" tanya Kean.
" Aku bukan kekasih mu,namun bersikap seolah kekasih sungguhan. Entah aku yang terlalu mendalami peran atau aku yang baper dengan semua sikap manis mu," ucap Rein seolah ia meminta penjelasan dari Kean.
" Apa tadi yang kau lakukan suatu sandiwara? apa yang kamu bicarakan dengan Bunda kamu sedang berbohong?" tanya Kean.
Rein menggelengkan kepalanya,ia menatap wajah Kean yang terlihat kesal saat Rein selalu membahas sandiwara nya.
" Aku bertanya kepada mu,ada kah nama ku di dalam hati mu?" tanya Rein sambil menatap lekat manik mata Kean seolah ia mencari kejujuran dari mata nya.
Kean terdiam,ia tidak dapat menjawab pertanyaan Rein. Ia merasa nyaman dengan Rein,namun ia enggan mengusir nama Sidney dari hati nya.
Tak ada jawaban dari mulut manis Kean,Rein tersenyum getir. Ia mencoba tersenyum,menatap Kean. " Kamu nggak usah gugup gitu? aku cukup tahu diri kok. Kita itu bagaikan pungguk merindukan bulan yang sulit di capai."
Kean merasa sakit ketika Rein berkata seperti itu kepada nya." Bukan seperti itu Rein,beri aku waktu aku masih belum tahu apa yang aku rasakan saat ini," ucap Kean lalu menggenggam tangan Rein.
Rein tersenyum dengan mata yang sedikit mengembun. " Udah malem,anterin aku pulang" ucap Rein.
Kean mengambil jaket milik nya lalu memakaikan jaket nya di tubuh Rein. Rein pun keluar dari kamar Kean diikuti Kean dari belakang.
Rein begitu pandai menyembunyikan perasaannya,saat di depan keluarga Kean ia kembali tersenyum walaupun hati nya merasa sedih. Rein pun berpamitan kepada Bunda Nichole,Ayah Lexy dan Sean.
" Sering main ke sini ya Rein," ucap Bunda Nichole yang masih ingin bersama dengan Rein.
Keduanya memasuki mobil,Kean melirik Rein yang menatap ke arah luar jendela. Kean pun melajukan mobilnya meninggalkan mansion.
Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan di antara mereka. Kean kini merasa canggung,ia ingin menggenggam tangan Rein namun ia urungkan..
Wanita mana yang merasa kecewa ketika ia diperlakukan seperti kekasih namun hingga kini tak ada nama nya di dalam hati Kean.
............
Jangan lupa like komen dan vote bestie
muak sekali