NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Gadis Berandal

"Kenapa diam saja...! Kamu pasti maling kan...! ayo ngaku...!'' ucap Gadis itu.

"Kamu ini bicara apa...! Saya bukan maling....!" sahut Sagara.

"Hah... Kalau kamu bukan maling , lalu kenapa kamu ada di rumah pakde ku...! Hah...!'' gadis itu.

"Sa...saya..."

"Saya apa...! Kamu tidak bisa menjawabnya kan...?'' gadis itu lalu menarik tangan Sagara.

"Apa yang sudah kamu ambil...! Apa yang sudah kamu curi dari kamar pakde ku...! ayo cepat kembalikan...!" gadis itu meraba perut Sagara dan saku celananya.

"Hei... kurang ajar kamu ya...! Berani- beraninya kamu pegang- pegang saja...! Kamu belum tahu siapa saya hah...!" Sagara nampak kesal.

"Ya tentu saja aku tahu, kamu itu maling...!" sahut gadis itu.

"Saya bilang saya bukan maling...! Saya tidak mengambil apa- apa di sini...!'' seru Sagara.

"Iya.. kamu belum mengambil apa- apa karena saya keburu datang, kalau tidak, pasti seisi rumah ini habis kamu curi semua....!'' sahut gadis itu tak mau kalah.

"Hah...? Mencuri barang- barang...?'' Sagara tertawa.

"Barang- barang apa...? Di rumah ini bahkan tidak ada barang- barang berharga..." sambung Sagara.

"Kalau pun ada barang berharga di sini... Saya tidak butuh. Karena saya sudah punya segalanya...'' lanjut Sagara.

"Punya segalanya apa...?'' tanya gadis itu dengan nada meledek.

"Dasar maling... alasan saja bisanya. Sudahlah.. ngaku saja kamu...!" sahut gadis itu.

"Mengaku apa , aku tidak melakukan apapun...'!" jawab Sagara.

"Oh oke, kalau begitu saya akan panggil warga supaya datang ke sini dan memukuli kamu..." ucap gadis itu.

Mendengar ucapan gadis itu akan memanggil warga, Sagara pun panik. Gadis itu lalu berjalan ke arah pintu.

"Hei.. Mau apa kamu...!'' seru Sagara sambil mengikuti gadis itu.

Iya, tentu saja Sagara khawatir jika gadis itu beneran memanggil para warga. Sagara takut jika dia akan jadi amukan warga.

"Mali...hemmptt...." gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya karena tiba- tiba Sagara membekap mulut gadis itu dengan telapak tangannya.

"Aaarrkkhh..." Sagara berteriak karena tanpa diduga tiba- tiba tangannya digigit oleh gadis itu.

Sagara mengibas- ngibaskan tangannya sambil meringis kesakitan karena tangannya digigit hingga terdapat bekas gigitan.

"Dasar gadis gila...! Berani kamu menggigit tanganku hah...!'' Sagara bertambah kesal.

"Kamu belum tahu siapa saya...! Kalau kamu tahu siapa saya, kamu bakalan menyesal karena kamu sudah kurang ajar...!" sambung Sagara dengan wajah geram.

"Aku memang sudah tahu siapa kamu... Kamu itu maling...!" sahut gadis itu.

"Saya bukan maling...!'' seru Sagara.

"Saya ini seorang CEO, saya kaya dan punya segalanya, jadi tidak mungkin saya menjadi maling...!'' sambung Sagara.

"Hah...? CEO...? Hahhaaa...?" gadis itu tertawa sambil memukul kepala Sagara.

"CEO apa... ? Hah ! CEO gembel...? Hahaha...." gadis itu terus mentertawakan Sagara.

Sagara terlihat semakin kesal karena tidak terima terus ditertawakan oleh gadis itu.

"Berhenti tertawa...!'' seru Sagara.

"Gimana aku nggak tertawa... Penampilan kamu saja gembel begitu kok ngaku- ngaku sebagai CEO..." sahut gadis itu.

"Setahuku, CEO itu pakaiannya rapi, pakai jas, dasi , sepatu, bukan kaos gembel begini..." sambung gadis itu sambil menunjuk kaos lusuh yang dipakai oleh Sagara.

Iya, tentu saja gadis itu tidak percaya Sagara seorang CEO karena Sagara memakai kaos milik pak Ahmad yang warnanya saja sudah sedikit pudar.

"Ini bukan kaos saya... Tapi saya dipinjami oleh pemilik rumah ini, karena pakaian saya basah kena hujan..." jawab Sagara.

"Hah...? Apa...? Ya ampun hahaha....seorang CEO dipinjami baju lusuh...? Hahaha...." gadis itu kembali tertawa.

"Bilang saja kamu mencuri baju itu karena kamu tidak punya baju..." sambung gadis itu.

"Diam kamu gadis gila...!" seru Sagara mendorong tubuh gadis itu hingga terjengkang ke lantai.

"Auw...."

Gadis itu meringis karena merasa kesakitan di bagian bokongnya yang membentur lantai.

"Iiihhh....dasar maling sialan...!!!" ucap gadis itu nampak marah.

Gadis itu pun segera bangun dan menghampiri Sagara untuk membalas perbuatannya.

"Apa...! Apa kamu bilang tadi...! Aku gadis gila...! Ayo katakan sekali lagi...!'' seru gadis itu sambil melotot dan mendorong tubuh Sagara.

"Iya...! Kamu memang gila...!'' sahut Sagara tak mau kalah.

"Kamu yang gila...! Bisa- bisanya kamu maling rumah pakde ku..!" seru gadis itu kembali mendorong dada Sagara.

Sagara pun mundur beberapa langkah ke belakang dan tubuhnya membentur meja hingga gelas yang ada di atas meja pun jatuh ke lantai dan pecah menjadi beberapa bagian.

"Kau tahu, pakde ku itu bukan orang kaya...! Kenapa kamu tega mau maling di rumahnya...! Apa kamu tidak punya pikiran...! Apa kamu tidak punya otak...! Kamu ini masih muda dan badan kamu sehat...! Memangnya kamu tidak bisa cari kerja hah...!'' lagi- lagi gadis itu mendorong dada Sagara dan membuat Sagara terus mundur ke belakang.

Dan tanpa disengaja tiba - tiba Sagara menginjak pecahan gelas.

"Auwww..." Sagara meringis sambil mengangkat kaki kanannya yang terasa sakit akibat tertusuk pecahan gelas.

"Hah...! da...darah..." ucap Sagara.

Mata Sagara melebar begitu melihat darah mengalir dari telapak kakinya. Sagara begitu panik melihat darah yang cukup banyak.

"Auww.... " nafas Sagara tersengal- sengal. Dia panik dan ketakutan melihat darah segar terus mengalir.

"Hah...! Ka... Kaki kamu...?'' ucap gadis itu ikutan panik melihat kaki Sagara berdarah.

Sedangkan Sagara terus meringis kemudian memejamkan matanya karena tidak tahan melihat darah.

"Ka..kamu nggak papa...?'' tanya gadis itu sambil memegang tangan Sagara.

"Sa...saya... Tolong saya... Saya phobia darah..." ucap Sagara.

"Hah...? Phobia darah...? oh ya ampun kok bisa sih phobia darah..." tanya gadis itu.

"Hah...diam kamu...!" bentak Sagara dengan wajah penuh dengan keringat.

"Oh ya ampun... Ja..jadi kamu beneran phobia darah...?'' tanya gadis itu sambil memperlihatkan wajah Sagara yang panik.

Sagara diam karena dia sudah muak sekali dengan gadis yang ada di depannya.

Karena merasa kasihan, akhirnya gadis itu pun menuntun Sagara dan membantunya duduk di kursi.

"Duduklah, biar aku obati lukamu..." ucap gadis itu.

Sagara lalu menurut dan duduk.

"Tapi ingat ya, aku tidak akan memaafkan kamu begitu saja. Kamu maling... Kamu harus dikasih hukuman nanti..." sambung gadis itu.

"Apa kamu tuli....Saya sudah bilang berkali- kali kalau saya bukan maling..." sahut Sagara dengan nafas memburu.

"Hah... Aku tetap tidak percaya dengan ucapanmu itu..." jawab gadis itu.

"Hah...!" Sagara menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi.

Iya, Sagara begitu lelah meladeni gadis itu yang tidak percaya juga dengan ucapannya.

Gadis itu lalu mengambil kotak obat di ruang tengah. Iya, tentu saja gadis itu tahu letak barang- barang di rumah ini karena dia sering datang ke sini menemui pak Ahmad.

Dengan cekatan gadis itu membersihkan darah di telapak kaki Sagara dan menghentikan pendarahannya. Dia juga mengoleskan alkohol dan obat luka agar tidak infeksi. Dan terakhir, gadis itu membalut kaki Sagara dengan menggunakan kain kasa.

Sedangkan Sagara terus memejamkan matanya sambil sesekali meringis karena luka di kakinya terasa nyeri..

"Sudah, buka matamu... Kakimu sudah tidak berdarah lagi..." ucap gadis itu.

Sagara pun membuka matanya. Lalu dia melihat ke bawah di mana kakinya sudah rapi dibalut kain kasa.

"Kamu diam di sini ya..." ucap gadis itu lalu kembali masuk ke ruang tengah mengembalikan kotak obat.

Dan tak lama kemudian dia kembali ke ruang tamu. Tapi dia membawa sesuatu di tangannya. Iya, dia membawa tali nilon.

Sagara mengerutkan keningnya, tidak tahu apa yang akan diperbuat oleh gadis itu.

Tanpa bicara lagi, gadis itu lalu mendekat ke arah Sagara dan melilitkan tali di tubuh Sagara.

"Hei...! a..apa yang kamu lakukan...! Kenapa kamu mengikatku...!'' tanya Sagara panik.

Gadis itu tidak memperdulikan apa kata Sagara. Dia terus melilitkan tali di tubuh Sagara hingga Sagara sulit bergerak.

"Hei...! gadis berandal...! Lepaskan talinya...!'' ucap Sagara.

"Sudah diam saja kamu....! Aku hanya mengikatmu, tidak membunuhmu...!! " jawab gadis itu.

"Arkkhh...!dasar gadis berandal...!"ucap Sagara dengan geram.

"Nah sudah selesai..." ucap gadis itu sambil menepuk kedua telapak tangannya.

"Saya bilang lepaskan talinya...!'' seru Sagara.

"Tidak akan....! Kamu akan diikat sampai pakde datang. Biar dia yang menentukan maling sepertimu akan diberi hukuman apa...'' sahut gadis itu sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Sagara.

"Saya bilang saya bukan maling..." jawab Sagara sambil mengeratkan giginya karena sudah tidak tahan dengan tingkah gadis tersebut.

"Ya tentu saja maling tidak akan mengaku..." sahut gadis itu.

"Wah...kalau diperhatikan wajah kamu ganteng juga ya...'' ucap gadis itu sambil mengangkat dagu Sagara menggunakan telunjuknya.

Sagara pun mendongak ke arah gadis itu yang berdiri di depannya. Sagara begitu muak dengan tingkah gadis itu.

"Tapi sayang... Ganteng- ganteng maling..." imbuh gadis itu mengangkat kakinya dan menumpangkannya di kursi yang sedang diduduki oleh Sagara.

Sagara melirik kaki gadis tersebut kemudian dengan cepat Sagara menendang kaki gadis itu.

"Aarrkkhh...!!''

Tubuh gadis itu pun oleng lalu jatuh menubruk tubuh Sagara. Kalau saja gadis itu tidak menahan tubuhnya dengan kedua tangannya , bibirnya pasti sudah menempel pada bibir Sagara. Iya, jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa centi saja. Mata mereka saling bertemu satu sama lain. Mereka tertegun beberapa saat saling memandang keindahan wajah satu sama lain.

Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, yang jelas mereka tidak bisa berkata apapun selain hanya diam sambil saling menatap.

"Hah..! apa yang kamu lakukan...!'' tiba- tiba gadis itu tersadar dan bangun dari atas tubuh Sagara.

"Kamu mencari kesempatan dalam kesempitan ya...!'' ucap Gadis itu dengan wajah memerah antara malu dan marah.

Mendengar ucapan gadis itu, sagara pun tersenyum sinis.

"Kamu yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Kamu sendiri yang menindih tubuhku. Dasar gadis tidak tahu malu, kamu pikir saya suka dengan apa yang kamu lakukan...? Dengar ya, perempuan berandalan sepertimu itu bukan tipe saya...." sahut Sagara.

"Apa...!'' ucap gadis itu nampak kesal mendengar perkataan Sagara yang terdengar seperti mengejeknya.

"Iya... Kamu bukan tipe saya, jadi kamu jangan kegeeran.Cepat menjauh dariku, mataku sakit melihat wajahmu yang kampungan itu..." jawab Sagara.

"Hei...! Dengar ya.. Kamu pikir wajah sepertimu itu tipeku...! Wajah bodoh begitu saja kok sok kegantengan...! hah...!'' sahut gadis itu.

Sagara kembali tersenyum mengejek.

"Tapi kamu tadi bilang kalau wajahku ganteng...?'' ucap Sagara sambil tersenyum sinis.

"Iiih... mana ada seperti itu..." sahut gadis itu dengan pipi memerah.

Tak lama kemudian terdengar suara sepeda motor dari halaman rumah. Gadis itu pun menoleh. Dan ternyata itu suara motor pak Ahmad. Dia menghentikan sepeda motornya di halaman rumah.

"Pakde..." gadis itu segera berjalan menghampiri pak Ahmad di halaman rumah.

"Hei... Gadis berandal...! lepaskan saya dulu...!'' ucap Sagara sambil menggerak- gerakkan tubuhnya agar tali yang melilit bisa terlepas.

Namun usahanya sia- sia saja. Karena gadis itu mengikatnya cukup kuat.

Sedangkan gadis itu menghampiri pak Ahmad di halaman rumah.

"Pakde..."

"Lho ada Shaina..." sahut pak Ahmad turun dari motornya lalu mengambil kantong kresek yang dikaitkan di depan jok motor.

Gadis itu bernama Shaina. Dia adalah ponakan pak Ahmad. Ayah Shaina adalah adik kandung pak Ahmad.

"Pakde dari mana...?'' tanya Shaina.

"Dari warung, abis belanja. Kamu mau ke mana sudah rapi begini...?'' pak Ahmad menatap tubuh Shaina dari atas hingga bawah.

"Shaina mau ke kota. Pakde tahu, Shaina mendapat undangan interview dari perusahaan besar di kota. Sore ini Shaina dan teman Shaina mau berangkat ke kota..." jawab Shaina.

"Oya... Jadi kamu sudah diterima...?'' tanya pak Ahmad.

"Ya belum sih, baru mau di interview saja.... Doakan ya pakde, supaya Shaina diterima...." jawab Shaina.

"Pasti... Pakde selalu mendoakanmu nak...." jawab pak Ahmad.

"Oh ya ampun Shaina lupa...." ucap Shaina sambil menepuk dahinya.

"Ada apa nak...?'' tanya pak Ahmad.

"Pakde... Ada maling di rumah pakde..." jawab Shaina.

"Apa...?''

"Iya pakde... untung saja Shaina datang tepat waktu dan dapat menangkap maling itu. Kalau tidak, pasti barang- barang pakde habis digondol maling..." jawab Shaina.

"Hah...?"

"Ayo pakde..." Shaina menarik tangan pak Ahmad menuntunnya masuk ke ruang tamu.

"Itu pakde... Itu dia malingnya..." sambil menunjuk Sagara yang sedang berusaha melepaskan diri dari tali yang melilitnya.

"Astagfirulloh.... Shaina, apa yang kamu lakukan....!'' pak Ahmad meletakkan begitu saja kantong belanjaannya di lantai kemudian dia segera menghampiri Sagara.

"Tuan... Tuan tidak apa- apa...? " pak Ahmad panik dan segera membuka tali yang membelit tubuh Sagara. Sedangkan Shaina mengerutkan keningnya merasa heran kenapa pakdenya memanggil pria yang dia sangka maling dengan sebutan tuan.

Setelah tali terlepas Sagara langsung berdiri namun kakinya yang tertusuk pecahan kaca kembali terasa nyeri sehingga dia meringis.

"Auw..." Sagara kembali duduk.

"Tuan... Tuan Sagara tidak apa- apa...? Apa yang terjadi...? Kaki tuan kenapa...?'' tanya Pak Ahmad kaget melihat kaki Sagara diperban, sedangkan tadi sebelum dia pergi ke warung kakinya masih baik- baik saja.

"Ini semua gara- gara gadis berandal itu...!'' jawab Sagara menunjuk Shaina.

"Shaina... apa yang kamu lakukan...?'' tanya pak Ahmad.

"Itu dia malingnya pakde... Dia mau mencuri di rumah pakde...." jawab Shaina.

"Ya ampun Shaina.... Kamu salah paham... Dia bukan maling,,, dia ini tuan Sagara bosnya Andi..." ucap pak Ahmad.

"A...apa...?''

Shaina

Bersambung....

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!