Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4 - Sekolah Malam
Zara mendapati nilainya dibawah kkm. Dia diharuskan melakukan remedial. Parahnya itu terjadi lebih dari satu mata pelajaran. Zara mendengus kecewa. Padahal dirinya belajar sangat giat. Tapi sepertinya belajar memang bukan keahliannya.
Begitulah Zara, dia memiliki kesan seperti murid pintar. Namun kenyataannya, dia tidak sepintar itu. Terutama pada pelajaran hitung-menghitung. Zara mungkin perlu waktu berjam-jam hanya untuk menyelesaikan satu soal. Bagi Zara, ujian Matematika itu adalah siksa neraka.
"Lihat siapa yang dapat remedial banyak. Nggak usah berlagak jadi anak pintar kali," cetus Erin yang disambut dua temannya dengan gelak tawa. Mereka tentu sedang menyindir Zara.
Zara memilih bungkam, lalu beranjak meninggalkan papan pengumuman. Bersamaan dengan itu, terdengar pengumuman dari guru yang menyuruh semua murid berkumpul di lapangan.
Zara segera pergi ke lapangan. Hal serupa juga dilakukan oleh murid lainnya. Tak lama, kepala sekolah langsung memberikan pengumuman.
"Selamat pagi, murid-murid yang Bapak sayangi. Kali ini Bapak mau kasih tahu kabar buruk untuk sekolah kita. Bapak yakin kalian pasti juga sudah dengar beritanya. Berita kalau murid yang bersekolah ke sekolah ini terus menurun di setiap tahunnya. Bahkan tahun ini murid kelas sepuluh hanya berjumlah 15 orang. Karena itu, jadi berdampak pada nasib sekolah ini. Sudah beberapa tahun pula sekolah ini tidak mendapatkan prestasi. Lemari penghargaan kita hanya di isi sepuluh piala tuh," ujar Pak Ridwan panjang lebar. "Jadi karena alasan itu, sekolah kita terancam ditutup," lanjutnya.
Sontak semua murid terdiam. Rata-rata dari mereka tampak memperlihatkan raut wajah sedih. Termasuk Zara sendiri.
Zara memang membenci sekolahnya. Namun bukan berarti dia ingin sekolah itu hilang selamanya. Terlebih sekolahnya itu merupakan sekolah yang mau memberikan beasiswa kepadanya tanpa memandang nilai akademik.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Kayaknya kita akan dipindahkan. Malas banget sih."
"Semoga aja nggak jadi ditutup. Pak kepsek apa nggak bisa melakukan sesuatu gitu."
Para murid saling ribut dan berbisik. Menuntut adanya tindakan dari sekolah.
"Kalian tenang saja. Bagian pusat pendidikan memberi kesempatan pada kita. Mereka memberi syarat, bila kita bisa meraih prestasi sebanyak tiga penghargaan atau lebih, maka sekolah tidak akan ditutup!" jelas Pak Ridwan.
Seketika kali ini semua murid bersorak gembira. Namun mereka harus berhenti lagi karena Pak Ridwan belum selesai bicara.
"Karena itu, kami para guru sepakat, ingin kalian belajar lebih giat. Kami akan mengadakan sekolah malam untuk kalian."
Para murid tampak kebingungan. Hingga salah satu siswa berteriak, "Bapak mau membunuh kami? Jadi kami bakalan belajar dari pagi sampai malam? Begitu?"
"Nggak, nggak. Bukan begitu. Kalian akan tetap masuk pagi, tapi pulang lebih cepat dari biasanya. Nah, nanti pas jam tujuh malam, kalian ke sekolah lagi. Khusus sekolah malam ini, kalian akan belajar menurut minat dan bakat kalian," terang Pak Ridwan.
"Wah! Kayaknya seru deh. Aku mau kelas Seni! Pasti asyik!"
"Aku mau kelas Sains!"
Para murid mulai bersemangat. Akan tetapi tidak untuk Zara. Dia sejak tadi termenung. Sebab Zara selalu merasa tidak memiliki minat atau bakat di bidang mana pun.
Selain mencemaskan minat belajarnya, Zara juga mencemaskan hal lain. Apa lagi kalau bukan gangguan hantu. Dia yakin dirinya akan kesulitan belajar, karena hantu akan lebih banyak berkeliaran saat malam hari.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧