NovelToon NovelToon
MENDADAK NIKAH

MENDADAK NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Kholifah NH2

kisah sekretaris yang nikah sama bos nya

⚠️ mengandung scene dewasa ⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21+

Hazel terbius, sentuhan demi sentuhan yang diberikan Jean membuatnya mabuk kepayang. Bagaimana bisa ia melakukan itu, gerakan tangannya sangat lihat.

Dengan kedua kaki yang terbuka lebar, Jean memasukkan beberapa jarinya kedalam lubang sempit milik Hazel. Tangan Jean asik bermain, membuat Hazel bergelinjang menahan geli yang tidak tertahankan.

Jean pun melepas pagutan bibir mereka, ia tersenyum seketika setelah melihat beberapa maha karya yang telah ia ciptakan di kedua payu dara gempal Hazel, sangat indah. Tanda itu membuat Hazel semakin cantik.

Kaki Hazel mulai nakal, ia menyentuh kegagahan Jean yang sudah mengacung sejak tadi. Hazel ingin sesegera mungkin, namun laki-laki itu bersikap sebaliknya.

Jean menurunkan badannya, membuat wajahnya berhadapan langsung dengan kewanitaan Hazel yang membuat air liurnya tumpah sejak tadi. Jean menghirupnya dalam-dalam, terasa begitu harum.

Diatas sana, Hazel berusaha menyembunyikan rasa malunya. Bagaimana tidak, ini kali pertama seseorang melihat kemaluannya begitu dekat dan jelas. Sesekali ia menutup kedua pahanya namun Jean menahan. Jean pun tidak sabar lagi.

Jemari lentik laki-laki itu mengusap area in tim Hazel dengan lembut. Ia membuka sisi kanan dan kirinya hingga terlihat segumpal kecil daging merah ditengah-tengahnya. Jean meneguk ludah, ia jilati lalu menghisap bagian itu sangat dalam.

Hazel mengerang, kepalanya menengadah keatas. Gerakan lidah Jean menyapu semua yang ada dibawah sana. Hazel semakin menggelinjang, getaran di tubuhnya semakin kuat. Bokongnya mulai terangkat tidak karuan, membuat Jean sedikit kesulitan karena gerakannya.

Jean pun mengangkat kepalanya sejenak, ia tatap Hazel yang terlihat tidak berdaya. Namun ini belum apa-apa, mereka belum masuk ke permainan utama. Jean kembali dengan kegiatannya dibawah, kali ini, salah satu jarinya ikut membantu, ia masukkan kedalamnya. Membuat Hazel berteriak, ia cengkram rambut Jean sekuatnya.

Kesibukan Jean dibawah sana berlangsung hampir tiga puluh menit, cukup lama. Entah lah, sepertinya Jean sangat menyukainya. Bahkan, ia sangat mampu jika harus 'memakan' habis area itu sampai pagi. Namun, ia juga harus memberikan Hazel sensasi lain dari permainan mereka malam itu.

Jean bangkit dari posisinya, ia meminta Hazel untuk memakaikan alat pengaman pada pe nis nya yang sudah keras dan menjulang. Hazel terlihat ragu, sebuah benda tumpul, panjang dan besar, mengacung bebas di hadapannya. Membuat wajahnya memerah karena rasa malu tak terbendung.

Hazel mencoba menyentuhnya, sentuhan lembut telapak tangan Hazel membuat Jean mengerang. Ia tatap Jean yang sedang memejamkan kedua matanya. Hazel berpikir, ini lah waktu yang tepat untuk membalas Jean,

Sedetik kemudian Jean dibuat terbelalak, Hazel memasukkan pedang panjang itu ke dalam mulutnya tanpa permisi. Jean pun mengerang, rasa nikmat mulai menjalar. Miliknya terasa hangat didalam mulut Hazel.

Hazel mulai lihai, tangannya mengusap pe nis Jean dengan teratur tanpa melepaskannya dari mulut. Sesekali ia bermain dengan dua bola kecil dibawahnya, membuat Jean mengerang tidak karuan, berbalik ia mencengkram rambut Hazel dan mendorong kepalanya agar kejantanannya semakin dalam.

Merasa tidak tahan lagi, Jean meminta Hazel untuk mengakhiri kegiatannya itu. Ia kembali menciumi Hazel beberapa saat, sebelumnya melanjutkan ke inti permainan.

Hazel mulai memakaikan pelindung licin itu pada pe nis Jean, dari ujung sampai ke pangkalnya. Dirasa sudah pas, mereka langsung mengambil posisi, Jean buka kedua kaki Hazel selebar-lebarnya. Sedang Hazel, ia menutup mata saat ujung dari pedang tumpul itu mulai melesak masuk ke dalam lubangnya.

"Ini...terlalu..."

"Sempit..."

"Arghh." Jean mengaduh, ia berusaha keras menerobos lubang sempit itu. Sebab, ia tidak pernah membayangkan sebelumnya, bahwa lubang kewanitaan memang begitu sempit dan sangat sulit di masuki seperti ini.

"Je...An." Hazel menatap dengan mata berkaca-kaca. Usaha yang dilakukan Jean membuat nyeri teramat sangat dibawah sana.

Sedetik kemudian, keduanya kompak berteriak. Kegagahan Jean telah masuk seluruhnya, mengisi penuh lubang Hazel tanpa sisa. Nyeri yang dirasakan Hazel dan panas yang dirasakan Jean menyatu didalam sana.

Bulir air mata Hazel turun, tidak bisa lagi menahan sakit yang luar biasa. Jean berhasil merobek selaput dindingnya. Jean terperangah, ia meninggikan tubuhnya untuk mengecup kening Hazel, "Sorry."

"It's ok." Hazel tersenyum, ia memberi kode pada Hazel untuk melanjutkan permainan mereka.

"Sekarang?."

"Yes, Babe."

Jean tersenyum, ia mulai menggerakan pinggangnya naik turun. Gerakan yang membuat Hazel mengeluarkan suara indahnya.

Perlahan tapi pasti, Jean hilangkan sakit yang Hazel rasakan. Jean terus bergerak sampai rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat tiada tara. Hazel semakin kacau, dadanya yang membusung, menjadi sasaran empuk untuk Jean, ia lumat habis pu ting kemerahan itu tanpa ampun.

"Aaah..."

"Lebih...dalam, Jeaaan."

Permintaan Hazel dikabulkan, Jean mendorong pedang tumpulnya lebih dalam, menyentuh titik kenikmatan Hazel yang membuatnya semakin meracau hebat. Jean lakukan terus menerus dari lambat menjadi cepat.

Pinggul Hazel bergelinjang, suaranya pun semakin keras, membangkitkan gairah Jean yang semakin menggebu. Jean pacu kegagahannya dengan cepat, membuat sebuah cairan keluar dari lubang sempit yang ia masuki, cairan yang membuat Hazel mengerang kencang. Hazel telah menyemburkannya.

Jean tersenyum melihat Hazel tidak berdaya, namun ia belum mencapai puncak. Ia meminta Hazel untuk mengubah posisi. Posisi yang sangat indah dimata Jean, posisi menggoda yang membuat pe nis nya semakin besar dan keras.

Hazel terlihat sangat sexy, bongkahan bokongnya membuat Jean tidak sabar menusuknya dari belakang. Bukan tusukan yang menyakitkan, melainkan tusukan yang membuat kompak melenguh kenikmatan.

Jean kembali memompa, posisinya membuat pe nis nya semakin terjepit, Jean merasakan sesak didalam sana. Dan hal itu, membuat Jean semakin brutal, ia terus menepuk-nepuk bokong Hazel sampai kemerahan.

Di depan sana, Hazel mencengkram kuat sprei ditangannya. Hentakan demi hentakan Jean semakin menggelitik lubangnya. Hazel merasakan nikmat luar biasa. Ia tidak ingin berhenti, ia ingin kenikmatan ini terus berlanjut. Entah lah, ia seperti setan yang dipenuhi nafsu.

Tidak puas seperti Jean, Hazel mengambil alih permainan, ia meminta Jean untuk duduk. Namun sebelum memulai, Hazel mengurut pe nis Jean sekali lagi. Benda tumpul berotot itu membuatnya jatuh cinta, ia ingin melahapnya terus menerus. Jean mengerang keras dibuatnya.

Setelah puas bermain dengan pe nis kesukaannya, Hazel mulai beraksi. Ia jebloskan benda menggoda itu ke dalam miliknya. Keduanya kompak mengerang, namun terkekeh seketika. Posisi ini membuat keduanya saling bertatapan. Menatap wajah satu sama lain sebelum keduanya saling berpelukan.

"Ini gila, Jean. Ini gila."

"I know. Pertama kali buat gue."

"Sungguh?."

"Hm."

Hazel menangkup wajah Jean, keringat membuat wajahnya semakin tampan. Laki-laki itu tersenyum, Hazel pun mendaratkan ciumannya tanpa ampun.

Perlahan tapi pasti, Hazel mulai menggerakan pinggulnya. Suara umpatan dan lenguhan semakin terdengar. Jean tidak membiarkan kedua payu dara Hazel menganggur. Ia cengkram benda kenyal itu penuh nafsu. Sesekali ia lumat pu ting nya bergantian. Hazel telah membuatnya gila.

Sudah berlangsung lama, Hazel hampir mencapai puncak untuk kedua kalinya. Sedang Jean, ia menuntun pinggul Hazel untuk mendapatkan hentakan yang lebih keras dan dalam.

Hentakan itu semakin cepat. Sampai akhirnya, keduanya tiba di puncak. Erangan Jean semakin kencang, Hazel pun bergelinjang hebat bersamaan dengan cairan mereka mengalir sangat deras.

Jean merasa sangat puas, ia kecup kening Hazel penuh sayang, sebelum mendekap Hazel yang jatuh dipelukannya. Ia tahu, gadis ini sudah tidak berdaya, sama sepertinya. Pe nis nya yang masih tertancap di dalam mulai lemas, ia mengangkat Hazel dan membaringkannya di tempat tidur.

Jean menatap Hazel, memperhatikan pemandangan yang sangat indah. Hazel adalah wanita paling cantik yang pernah ia lihat, bahkan dengan keadaannya seperti ini.

"Aku mau istirahat sebentar, boleh, kan?."

"Boleh."

Jean ikut berbaring dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Hazel.

"Jean?."

"Hm?."

"Selamat ulang tahun."

Jean terperangah mendengar ucapan Hazel. Tatapannya beralih pada jam tangannya yang ada diatas meja. Ya, beberapa jam telah berlalu, mereka sudah melalui pergantian hari. Tanpa disadari, Jean merayakan hari ulang tahunnya bersama Hazel. Gadis ini, ia tidak pernah melupakan hari ulang tahunnya.

Jean tersenyum sesaat kemudian, ia mendekat dan membawa Hazel kedalam pelukannya.

"Thank you, ini hadiah paling indah yang pernah gue terima."

...••••...

Bersambung dulu ya,

Gimana gimana, udah hot atau belum nih wkkwk

makin penasaran gak gimana kelanjutannya? Jangan lupa tinggalkan jejak oke 💖

1
Raefli Dirgantara
duh istri mana istri 😌
Raefli Dirgantara
Dave tertawa sombong🙃
Raefli Dirgantara
plis lah hazel,malu maluin Dave 🙃
Raefli Dirgantara
klotak klotak gak tu
icegirl
tujuh ribu dong😭 beli seblak aja gk dpet itu wkwkwk
icegirl
NGAKAAAKKKK😭😭🤣🤣
icegirl
seorang pemilik perusahaan di traktir skretarisnya, pdhal uang Dave lbh bnyak 🤣
icegirl
hazel ngarep wik wik ya😅😅
icegirl
merinding 😟
icegirl
takut bgt sma om om kyak dave 😭😭 tpi kyknya enak jga😭
icegirl
sepatu boot yg karet itu kan Dave 🤣🤣🤣
icegirl
ngakak bgt guwee🤣🤣🤣😭😭
icegirl
😺😸😹😻😽
fli
namany bagus jg Hazel sprtinya crita menarik lanjut kan tor
fli
woy😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!