NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dirindukan

Istri Yang Tak Dirindukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

3 tahun menikah, Yusuf selalu bersikap dingin terhadap Hazel.
namun saat Hazel memutuskan untuk pergi, Yusuf seperti orang gila mengejar cinta sang istri mati-matian.
Ikuti kisahnya hingga akhir ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Egois

"Jangan sentuh aku! Aku ini wanita yang sudah memiliki suami tahu!" pekik Hazel saat Yusuf melemparnya ke atas ranjang.

"Ternyata kau wanita yang cukup setia juga." Yusuf tersenyum simpul.

"Setidaknya tunggu sampai proses perceraianku selesai. Setelah itu aku akan menghubungimu tampan." racau wanita yang tengah mabuk berat itu.

"Jangan harap kau bisa bercerai denganku!" senyum di wajah tampan Yusuf mendadak sirna kala mendengar perkataan Hazel.

"Hey tampan, kenapa wajahmu berubah masam begitu?" wanita berambut panjang itu melingkarkan kedua tangannya di leher Yusuf.

"Kau jadi semakin mirip dengan suami dingin dan kejamku itu tahu. Ah ya satu lagi, impoten juga ha..." racau Hazel.

"Kau itu berisik sekali! Berhenti berbicara tidak jelas!" Yusuf membungkam bibir Hazel dengan sebuah ciuman.

"Kenapa kau menciumku!" Hazel melerai ciuman tersebut dengan susah payah.

"Kalau aku tidak membungkam mulutmu, pasti kau akan terus mengatakan pada semua orang kalau aku impoten." Yusuf membuka kancing kemejanya satu persatu, kemudian melempar kemeja berwarna biru itu kesembarang arah.

"Ayo kita buktikan, apa aku impoten seperti katamu atau tidak?" Yusuf mengungkung tubuh mungil Hazel dengan tubuh kekarnya.

"Tidak, aku tidak mau! Lepaskan aku!" Hazel terus memberontak, namun tenaganya tak sebanding dengan tenaga Yusuf.

Yusuf mencoba membuka gaun yang di pakai Hazel, tapi karna terlalu susah, pria itu jadi merobeknya saja.

"Brengsek!" Hazel tak terima diperlakukan seperti ini.

"Shit! Apa yang kau lakukan!" pekik Yusuf saat Hazel menendang bagian inti tubuhnya yang sudah mengeras.

"Rasakan! Kau pantas menerimanya! Dasar mesum!" Hazel tersenyum mengejek, kemudian ia mencari posisi yang nyaman untuk tidur karna matanya mulai terasa berat.

"Ck, tidak kuat minum tapi sok-sokan minum alkohol. Kalau malam ini aku tidak datang menyusulmu, entah apa yang akan terjadi padamu?" Yusuf memandangi wajah polos Hazel yang sudah mulai terlelap.

"Kau adalah milikku Hazel dan selamanya akan menjadi milikku. Aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah." Yusuf mencium kening Hazel kemudian ikut membaringkan diri di samping wanita cantik itu.

***

Pagi harinya...

"Apa yang terjadi? Kenapa pakaianku seperti ini?" Hazel yang baru terbangun dari tidurnya merasa heran kala melihat gaun malamnya sudah terkoyak.

Netra Hazel berotasi menelisik sekitar, Hazel cukup terkejut kala menyadari dirinya sedang berada di kamar Yusuf.

"Kenapa aku kembali ke rumah ini? Bukannya tadi malam aku sudah pergi dan sedang merayakan kebebasanku di club bersama Ara?" dahi Hazel mengkerut. Otaknya berpikir keras mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Potongan-potongan memori tentang kejadian semalam mulai bermunculan meski samar-samar.

"Akkk! Kenapa aku harus mabuk di depan Yusuf sih! Pasti dia semakin ilfeel padaku sekarang." Hazel menutup kedua wajahnya dengan telapak tangan karna merasa malu dengan apa yang terjadi semalam.

"Kau sudah bangun?" tanya Yusuf yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk yang melilit pinggangnya.

"Kenapa kau tidak memakai baju! Dasar mesum!" Hazel memalingkan wajahnya ke arah lain agar tidak melihat perut sixpack Yusuf yang sangat menggoda imannya.

"Memangnya kenapa? Kitakan sudah lama menikah. Apa kau masih merasa malu terhadapku?" goda Yusuf.

"Kita akan segera bercerai! Jadi kau tidak boleh berpenampilan seperti itu lagi di hadapanku! Paham!" Hazel mengingatkan.

"Siapa bilang aku setuju bercerai denganmu!" tepis Yusuf.

"Tadi malam kau sudah setuju." Hazel kembali mengingatkan.

Sepasang suami istri itu terus berdebat, tak ada yang mau mengalah.

"Tadi malam itu aku sedang emosi, tidak sungguh-sungguh mengatkannya." kilah Yusuf.

"Tuan Yusuf Adriansyah! Bukankah kau tidak pernah mencintaiku. Jadi aku mohon tolong lepaskan aku." Hazel mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Saking kesalnya pada sang suami, Hazel sampai menyebut nama lengkap pria itu.

"Tidak cinta bukan berarti harus berpisah kan?" balas Yusuf datar. Tanpa ada rasa malu pria itu hendak berganti pakaian di depan Hazel.

"Hentikan!" Hazel menutup kedua matanya agar tidak ternoda.

"Kenapa kau harus malu? Bukankah kau sudah sering melihatnya?" sengaja Yusuf.

"Tentu saja aku malu karna sudah lama sekali kita tidak melakukan hal itu." wajah Hazel sudah merona merah.

"Bagaimana kalau kita lakukan hari ini?" Yusuf mengikis jarak diantara mereka.

"Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdebar kencang?" batin Yusuf saat netranya bertatapan dengan netra biru Hazel.

"Kenapa Yusuf menatapku seperti itu? Apa dia akan melakukan hal itu?" bibir Hazel sudah merekah siap untuk dicium.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu mengurungkan niat Yusuf yang semula hendak mencium bibir Hazel.

"Bersihkan dirimu, tubuhmu bau alkohol tahu!" titah Yusuf.

"Menyebalkan! Aku tahu kau tidak akan mampu melakukannya!" Hazel berlalu pergi menuju kamar mandi dengan perasaan kecewa.

"Apa kau bilang!" Yusuf pasti memberi pelajaran pada Hazel andai suara ketukan pintu tidak kembali terdengar.

Pria tampan itu berjalan ke arah pintu utama untuk mencari tahu siapa yang berani mengganggunya pagi-pagi sekali.

"Ada apa?" sinis Yusuf saat melihat sang asisten berdiri di ambang pintu.

"Saya hanya ingin mengingatkan saja tuan, kalau jam 08.00 pagi ini kita ada meeting dengan tuan Saga." Tyo mengingatkan.

"Kau pikir aku sudah pikun sampai harus diingatkan segala! Aku masih ingat!" hardik Yusuf dengan wajah tidak bersahabat.

"Kalau anda masih ingat, kenapa anda belum bersiap juga tuan? Bukankah 15 menit lagi meeting akan segera dimulai. Tuan Saga sangat tidak suka dengan orang yang tidak menghargai waktunya." Tyo memperlihatkan jarum jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul 07.45 pagi, sedangkan Yusuf masih memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Belum bersiap sama sekali.

"Kalau kau terus mengajakku berbicara, bagaimana aku bisa bersiap!" hardik Yusuf.

Bukannya rasa terima kasih yang Tyo dapatkan karna sudah mengingatkan sang tuan, tapi malah caci maki yang pria itu dapatkan.

Bruk!

Yusuf menutup pintu dengan kasar. Tyo hanya bisa mengelus dadanya sendiri.

"Sabar-sabar." batinnya.

***

"Sial, aku tidak menyisakan satu pakaian pun di lemari. Lalu aku harus memakai apa?"

Tadi malam Hazel sudah mengemas rapih seluruh barang miliknya, tak ada satupun yang tersisa.

"Apa aku pakai ini saja?" Hazel memilih-milih kemeja milik Yusuf.

Pakaian Yusuf telihat seperti kemeja over size saat Hazel memakainya. Hazel memakai ikat pinggang agar penampilannya tetap terlihat menarik.

"Kenapa kau memakai kemejaku?" tanya Yusuf yang baru saja kembali ke kamar.

"Dia terlihat sangat sexy, kenapa aku baru menyadarinya sekarang?" batin Yusuf. Kemeja yang dipakai Hazel tingginya hanya setengah paha saja, pria manapun akan tergoda melihatnya.

"Semua pakaianku ada di rumah Ara." ucap Hazel apa adanya.

"Sudahlah, nanti aku akan membelikanmu yang baru." Yusuf tidak mau berdebat lagi dengan Hazel karna tidak ingin sampai terlambat menghadiri meeting dengan tuan Saga.

Bergegas pria itu berganti pakaian di depan Hazel, membuat Hazel hanya bisa menelan salivanya dengan susah.

"Hari ini aku ada meeting penting. Kau tidak boleh pergi kemanapun tanpa seizinku!" peringati Yusuf seraya mengunci pintu agar Hazel tidak bisa kabur.

"Mas Yusuf, kau tidak bisa melakukan hal ini padaku! Hari ini aku harus betemu seseorang." Hazel terus memutar handle pintu namun pintu tersebut tak kunjung terbuka.

"Dasar pria kejam dan egois!" maki Hazel sampai terdengar ke tempat Tyo berdiri.

"Tuan, apa tidak papa mengurung nyonya di dalam?" cemas Tyo.

"Tidak papa, lagi pula dia itu cuma ibu rumah tangga biasa. Tidak keluar rumah sehari juga tidak akan membuatnya mati bukan?" ucap Yusuf.

Bersambung.

1
Dewi
Harusnya kamu mikir kenapa hazel bersikap seperti itu😛
Dewi
Kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga 🤭
Dewi
Pasti udah lelah banget ya sampai separah itu😢
Dewi
Syifa licik banget, apapun yang kamu lakukan yusuf gak bakalan mau balikan sama kamu
Cantika
Yusuf pasti kebakaran jenggot karna merasa cemburu lihat istrinya dengan cowok lain
Dewi
Kamu jangan gampang peluk cewek lain ucup, harus jaga perasaan istri kamu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
baguuuss
Cantika
kira-kira hazel dibawa kemana tuh?
Cantika
dasar licik
Cantika
dasar ganjeng
Dewi
Aduh yusuf, kamu bikin hazel salah paham terus
Dewi
Lelah ya jadi kamu Hazel, mencintai tapi selalu disakiti
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Si Syifa cari2 kesempatan 😡😡
Dewi
Gak sabar ngeliat yusuf makin bucin sama hazel☺️
Cantika
kalau kamu gak mau, buat aku aja Hazel😂
Susma Wati
ternyata yusuf punya hutang nyawa sebagai tekanan shifa ke yusuf, yusuf gak jujur ke hazel , kalu dia punya hutang nyawa ke shifa dan selalu di tekan shifa akan hal itu, mungkin dulu semua mau shifa di turutin karena d ancam hal tersebut, dan seakan yusuf cintamu ke shifa, yang sebenarnya yusuf cintanya ke hazel,
Susma Wati
yusuf ini sebenarnya suka ka hazel, tpi mengalah demi zayn, tapi akhirnya dia bisa bersatu dengan hazel tapi karena ego, gengsi dan kesalah paham an tercipta yang membuat badai di dalam hubunga rumah tangga mereka
Cantika
oh jadi begitubceritanya
Cantika
kira-kira tommy bakal diapain tuh?
Dewi
Waduh hazel, ternyata kamu kejam banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!