NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Pagi datang Mentari dengan lembut menyinari desa, Para warga sibuk lalu lalang menuju

ladang dan sawah, desa yang masih asri dan belum terlalu tersentuh pembangunan modern,

dan bisa di katakan desa tertinggal.

"Sampean mau kemana??"

Tanya Nur kala melihat sang suami sedang bersiap pergi.

"Yo kerja to mak, kalau gak kerja mau dari mana kita dapat uang, sawah ladang ya gak punya" sahut Romli sambil merapikan pakaian nya...

"Tapi kenapa pakaian sampean rapi sekali, koyok mau jalan jalan" sahut sang istri penuh selidik.

"Yo biar keterima kerja, kalau lusuh, juragan itu enggan menerima, karna mungkin di kira gembel" sahut Romli.

"Oooh...begitu??" Sahut Nur sambil mengangguk dan langsung di angguki Romli....

"Apa sampean butuh bekal??" Tanya Nur yang sudah berubah ramah.

"Iya gak papa, biar gak usah jajan nanti" sahut Romli.

Nur pun langsung berlalu masuk kedapur sederhana nya...

Dan saat di rasa sang istri sudah masuk kedapur, Romli secepat kilat masuk kekamar rahasia nya untuk mengambil uang,.

Setelah merasa cukup dengan uang yang ada di tangan nya, Romli segera keluar dan langsung mengunci pintu itu dengan gembok kecil nya.

Romli pura pura duduk santai.

"Ini bekal nya pak ujar Nur sambil menyodorkan nasi dalam bungkusan daun pisang.

"Ya sudah, aku berangkat dulu mak" ujar nya berpamitan.

"Iya pak, semoga dapat rejeki banyak ya" jawab Nur sambil menyungging kan senyum ramah nya.

Romli pun berlalu....

Romli mantap melangkahkan kaki nya pergi kekota, tapi bukan untuk bekerja, melainkan untuk membeli barang barang yang ia inginkan.

Romli sudah memenuhi beberapa saku di pakaian nya itu dengan uang lembaran merah.

Sedangkan Nur semakin gelisah dan menoleh kesana kemar,bagaimana cara nya bisa masuk

kedalam kamar itu....?

"Duuuh...bagaimana cara nya" gumam nya sambil memutar mutar gembok kecil itu...

"Kalau di jebol, bisa ketahuan aku," gumam nya...

Nur kembali mengintip kedalam kamar itu.

"Lalu apa isi Bungkusan putih itu??

Apa benar itu yang bisa membuat kang Romli punya uang banyak" gumam nya penasaran...

Setelah lelah mengintip, Nur pun kembali duduk di kursi usang nya.

"Aiiihh...pagi pagi kok

ngantuk begini to......" gumam nya sambil menguap...

"Tidur sebentar ah" gumam nya sambil merebahkan tubuh kurus nya.

Nur pun terlelap dalam sekejap.

Mata Nur membelalak kala melihat perempuan cantik anggun menggunakan mahkota dari hiasan melati, menggunakan kemben berwarna hijau berbahan beludru dan kain panjang dengan corak batik yang membuat semakin anggun sang pemakai...

"Ayo cepat jalan!!" Ujar pria berbadan kekar mendorong

Nur dengan keras....

"Ke kenapa aku ada di sini" gumam Nur tergagap.

Nur tiba tiba ada di dalam istana yang sangat megah.

"Kau masuk keistana tanpa ijin" ujar Pengawal berbadan kekar itu...

"Ke istana" sahut Nur sambil menggumam heran.

"Tapi benar juga, ini di istana" gumam Nur sambil menelisik ruangan itu.

"Ayo cepat jalan" ujar pria berbadan kekar itu kembali mendorong Nur, dan mau tidak mau Nur pasrah dan terus merangsek maju meski pun ragu....

"Pengawal, ada apa ini" ujar perempuan cantik itu sambil duduk di kursi kebesaran nya...

"Ampun ratu, dia memasuki istana tanpa ijin, mungkin dia penyusup nyai" jawab sang Pengawal.

"Ti...tidak nyai, ampun, saya bukan penyusup, saya sendiri tidak tahu bagaimana saya bisa ada di sini" sahut Nur sambil berlutut dan menyatukan tangan nya.

"lalu apa tujuan mu datang kemari??" Tanya perempuan Cantik itu serius...

"Ampun nyai, saya benar

benar tak berniat keNuri nyai, bahkan saya tidak tahu di mana saya saat ini" sahut Nur tanpa ragu...

"Benarkah kau bukan penyusup dan tidak ada niat lain??" Tanya perempuan itu yang masih duduk anggun di atas kursi kebesaran nya.

"Benar nyai" jawab Nur yakin.

"Apa kau ingin menjadi budak ku di istana ku ini??" Tawar perempuan cantik itu.

"A...aku?? Jadi budak??" Tanya Nur dengan wajah heran...

"Iya, hidup mu akan

makmur bila kau mau menjadi budak ku' tawar Perempuan cantik itu sambil turun dari kursi kebesaran nya dan mengibaskan selendang yang ada di tangan nya...

Mata Nur semakin melotot melihat tumpukan emas berlian dan uang yang ada di depan nya...

"Hah!!, semua ini nyata nyai" sahut Nur keheranan, seumur hidup baru kali ini Nur melihat tumpukan harta sebanyak ini dan nyata di depan mata nya....

"Tentu saja semua ini Asli, asalkan kau mau jadi budak ku, semua ini akan menjadi milikmu" ujar Siluman perempuan itu dengan janji janji manis nya.

"Tapi aku perlu ijin dari suami ku dulu nyai, setelah aku pamitan, nanti aku akan datang lagi" jawab nya sambil menunduk...

"Tidak perlu, kau tidak perlu berpamitan," sahut Ratu itu dengan nada keras.

"Tidak nyai, aku harus patuh sama suami ku nyai, aku akan berpamitan dulu, kalau suami ku mengijinkan, aku akan datang kesini nyai" jawab Nur yakin.

Perempuan Cantik itu mendengus kesal dan....

"Bruak.....!!"

"Hah...hah..hah!!, aku mimpi??" Gumam Nur sambil bernafas terengah engah....

"Aduh, kepala ku kebentur to" gumam nya sambil mengelus kepala nya yang nyeri...

"Tapi, siapa perempuan cantik itu, seperti nyata sekali" gumam Nur sambil mengingat ingat di mana tempat itu.

"Aaah...paling juga karna tidur pagi pagi, jadi mimpi yang enggak enggak" gumam nya sambil turun dari kursi usang nya...

"kerumah simbok saja lah, minta bakal sayur untuk besok" gumam nya sambil menggeliat.

Nur pun berlalu keluar rumah dan tak lupa mengunci pintu dengan gembok, karna rumah Nur masih tergolong rumah kuno sederhana, yang belum ada sentuhan pembangunan modern.

"Mau kemana yu Nur??"

Sapa tetangga nya yang hendak kesawah, dan kebetulan jalan sawah nya melewati depan rumah Nur...

"Eeh mbak yu, mau kerumah simbok, mau minta bakal sayur" sahut Nur sambil tersenyum ramah.

"Enak yo yu, punya orang tua yang nanam sayur, bisa minta sesuka hati" sahut perempuan itu.

"Hehehe...iya yu," jawab Nur terkekeh.

"Ya sudah yu, saya mau kerumah simbok, keburu panas" ujar Nur dan perempuan itu hanya mengangguk dan ikut berlalu.

"Enak saja bilang bisa sesuka hati minta sayur, apa dia pikir aku gak bantu bantu di lahan sayur simbok apa" gerutu Nur sepanjang jalan menuju rumah simbok nya.

Hanya butuh melewati dua lahan warga lain nya untuk sampai di lahan sayur sang simbok....

"Hehe...kebetulan sekali, itu simbok lagi panen" gumam Nur sambil terus melangkahkan kaki nya menuju rumah sekaligus lahan sayur sang simbok....

"Mbok!!" Pekik Nur dari atas pematang...

"Loh nduk, ayo turun bantu simbok" sahut sang simbok sambil mengumbar senyum ramah nya...

"Iya mbok" jawab Nur dan langsung melompat turun..

"Kamu tadi sudah masak belum??" Tanya sang si mbok penuh kasih sayang...

"Yo sudah to mbok, wong kang Romli kerja lo mbok" jawab Nur sambil memotong sayuran yang masih tertancap di tanah...

"Waaah...yo bagus, sekarang sudah mau kerja" sahut sang simbok merasa senang karna sang menantu sudah mau bekerja.

Selama menjadi menantu nya, selama sembilan belas tahun itu pulan Romli hanya menggantungkan mata pencaharian nya dari lahan sayur sang mertua,

simbok nya Nur tak pernah menganggap Romli itu sebagai menantu, simbok nya Nur sangat menyayangi Romli, meski pun tidak pernah bekerja, tak pernah sekali pun simbok nya Nur kesal pada menantu nya itu, dan Romli pun tak ada sungkan dan seperti anak kandung sendiri.

"Iya mbok, kang Jan sudah mau bekerja" sahut Nur bangga, meski pun ada kegelisahan dalam hati nya...

"Memang nya Romli kerja di mana nduk??" Tanya sang simbok sambil sibuk mengikat kangkung.

"Ke kota mbok, baru pagi ini,

tadi juga minta bekal'jawab Nur bercerita...

"Yo bagus itu, biar gak usah jajan" jawab sang simbok...

"Iya mbok" jawab Nur sambil tersenyum.

Dan kedua nya sibuk memanen sayur,.

Simbok nya Nur tidak perlu kepasar untuk menjual sayur, karna akan ada tengkulak yang datang kerumah nya untuk mengambil sayur sayuran itu....

"Mbok" panggil Nur menggumam.

"Hem...ada apa" jawab sang simbok sambil menghentikan tangan nya...

"Tadi aku mimpi aneh mbok!!" Adu Nur.

"Mimpi opo??" Sahut sang simbok sambil menatap jeli sang anak...

"Tadi aku mimpi ada di istana mbok, trus aku di tawari emas juga inten, bertumpuk tumpuk mbok, kata nya kalau aku mau jadi budak nya semua itu di berikan pada ku mbok" cerita Nur mengadu pada sang simbok.

"Trus apa kamu mau nduk??" Tanya sang simbok penasaran...

"Yo, aku bilang, aku pamit dulu sama suami ku to mbok,

kalau suami ku mengijinkan, aku yo datang lagi, kalau enggak aku yo gak mau" jawab Nur jujur...

"Untung kamu kok jawab begitu nduk..." sahut sang simbok dengan suara kawatir.

"Memang nya kenapa mbok??" Tanya Nur penasaran..

"Itu Siluman nduk, yang nawari kamu itu Siluman, untung kamu gak mau nduk" ujar Sang simbok bersukur Nur tidak langsung menerima tawaran perempuan cantik itu...

"Masa Siluman to mbok?? Tempat tinggal nya saja istana

megah lo mbok, dia cantik sekali lo mbok" debat Nur.

"Pch, pokok nya, sudah beruntung kamu gak langsung nerima, coba kalau kamu terima, mungkin sekarang simbok sudah gak bisa melihat mu lagi nduk" jawab sang simbok dengan mata yang seketika mengembun....

"Maksud nya?? Aku mati mbok!!" Sahut Nur.

Dan sang simbok hanya mengangguk pelan...

"Hiii...kok mati to!! Kata nya mau di kasih harta banyak" gumam Nur sambil bergidik ngeri....

"Maka nya, jangan tidur pagi pagi, biar gak di susupi Siluman" ujar sang Simbok....

"Hehe...iya, wong tadi aku nguuuuantuk berat lo mbok, gak bisa aku tahan" sahut Nur berceloteh.

"Maka nya, kalau pagi itu yo keluar rumah, setelah masak bersih bersih langsung keluar rumah, jangan rebahan, biar gak ngantuk, kalau pagi sama surup itu, waktu paling di sukai Siluman, pagi waktu nya kembali kealam nya, surup waktu nya dia keluar mencari mangsa" terang sang simbok...

"Oalah, begitu to mbok" sahut Nur merasa baru tahu....

"Kamu itu, dari dulu simbok sudah bilang, jangan suka tidur pagi pagi, Surup juga, tapi kamu itu ngotot bandel" omel sang simbok.

"Hehehe...lupa" sahut nya terkekeh...

"Lupa lupa, ya sudah, apa kamu masih ada pegangan uang" tanya sang Simbok pelan...

"Hehhee...kemarin di kasih kang Romli lima ratus ribu mbok, tapi tak kirimkan genduk semua jawab nya sambil meringis malu.

"Oalah, yo wis, gak popo, simbok ada, nanti buat kamu saja, ini nanti simbok juga dapat lagi" jawab sang simbok sambil tersenyum.

"Iya mbok" jawab Nur sambil menunduk.

Mata nya mengembun terharu, Nur merasa malu karna selalu menyusahkan sang simbok, sudah dua puluh tahun berumah tangga, tapi selalu bergantung pada sang simbok....

"Semoga nanti aku ada rejeki untuk membalas sampean mbok" batin Nur.

Diam diam Nur menyeka air mata nya....

1
martha
dah ky pacaran es Orson 1 bedua /Facepalm/
Syifa Wijaya
lanjutt kk
Syifa Wijaya
yeeaaa uang hasil pesugihan gurih y nur
Sakti Pradipta
terusin LG min
Tania S
lanjut...
M Firmansyah
up lg thor
Heny Lestari
nur belike halan2 mulu
Heny Lestari
aseeek gelang hasil pesugihan /Tongue/
Kiki Hasibuan
alamak kasian betul itu kang ojek /Grin/
Shinta Sitorus
agak lain romli ini, qo baek bener jd org ya
Angga Priatna
aseeek si akang udh bs naek motor /Facepalm/
Tria Erianto
jadi inget dlu pas belajar motor /Sob/
Tria Erianto
lahh juragan rokonya sebatang /Sleep/
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!