NovelToon NovelToon
Gadis Penggoda Duda

Gadis Penggoda Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Duda / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:90.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Nur Anis

Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.

"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."

Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.

"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."

PLAK PLAK

Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.

Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.

"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."

Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Malam Terakhir

"Agnes, lebih baik aku duduk di belakangmu. Agar kamu dan Wira menyelesaikannya urusan kalian dulu."

"Iya, aku juga berpikir begitu. Jika Wira melihatmu dulu, takutnya dia menghindar."

Ilham dan Agnes tiba lebih dulu, sengaja untuk mencari tempat duduk agar Ilham bisa mendengar pembicaraan Agnes dan Wira. Tentunya atas keinginan Agnes, dia tidak mau nama baiknya tercoreng atas cerita yang disampaikan oleh Wira.

Mereka akhirnya menemukan tempat yang dirasa cukup aman. Ilham duduk di belakang Agnes, mengambil meja sendiri. Sedangkan Agnes menempati meja khusus 2 orang yang saling berhadapan.

"Apa kamu yakin Wira akan datang?" tanya Ilham merasa ragu.

"Aku yakin dia datang karena pertemuan ini atas keinginannya sendiri." jawab Agnes dengan tenang.

Hampir pukul 7 malam, mereka diam di posisi masing-masing. Agnes menggenggam erat tangannya sendiri, menyakinkan semua akan baik-baik saja. Meski dalam hati ada ketakutan, takut Wira melakukan sesuatu yang bisa melukai hatinya.

"Agnes, tidak apa. Apapun yang terjadi malam ini, semua akan baik-baik saja. Apapun yang terjadi semua memang sudah takdir terbaik dari Tuhan." ucap Agnes dalam hati.

Benar saja tepat pukul 7 malam, Wira datang juga. Dapat Agnes lihat tatapan laki-laki itu sudah berbeda, seperti bukan Wira biasanya. Tidak ada lagi tatapan kasih sayang dan kerinduan pada diri Wira untuknya.

"Mau pesan apa?" tanya Wira sambil membuka buku menu.

"Terserah kamu saja, aku ikut." jawab Agnes seakan tidak berminat. Tapi karena seharian baru makan bakso bersama Ilham sore tadi, jadi mau tidak mau doa tetap harus makan.

Wira mengangguk, dia langsung memesan menu pada pelayan. "Nasi ayam taliwang satu, nasi goreng seafood satu, jus alpukat satu dan jus tomat satu."

Agnes cukup tersentuh karena Wira memesan makanan dan minuman favoritnya. Tidak biasanya laki-laki ini peka dengan urusan perut.

"Baru gajian?" tanya Agnes, dia sangat paham dengan kebiasaan Wira. Hanya akan memesan menu cukup mahal jika sedang ada uang.

"Lebih tepatnya sudah memiliki cukup banyak uang untuk bersenang-senang." jawab Wira dengan nada terdengar sombong.

Agnes ingin bertanya lagi tapi Wira menghentikan. "Nanti saja kita bicara. Sekarang cukup nikmati makan malam ini dengan baik. Supaya kamu punya momen indah bersamaku."

Meski cukup ambigu, Agnes hanya mengangguk setuju.

Tidak lama pesanan mereka datang, Wira segera mengambil nasi goreng seafood dan jus alpukat untuk dirinya. Dia mulai menikmati makanannya dengan tenang.

Agnes mengambil bagiannya, nasi ayam taliwang dan jus tomat. Sekilas dia melirik Wira, laki-laki itu sepertinya lupa dengan kebiasaan mereka ketika makan.

"Kenapa belum dimakan?" tanya Wira melihat Agnes masih mendiamkan makanannya. "Mau ganti menu?" tawarnya namun Agnes segera menggeleng.

"Tidak, cukup ini saja."

Biasanya sebelum makan, Wira selalu menawarkan apakah Agnes mau mencicipi miliknya tapi kali ini makan malam terasa berbeda jauh dari biasanya, mereka terasa sangat canggung dan bisa dibilang seperti orang yang baru kenal. Wira terlihat sibuk dengan dirinya sendiri, seakan keberadaannya saat ini tidak menarik.

Makan dalam keadaan diam menjadikan suasana makin aneh di hati Agnes. Mendadak makanan yang masuk ke tenggorokan sulit sekali ditelan. Berbeda dengan Wira yang sangat menikmati makanannya. Bahkan nasi di piring nya sudah hampir habis.

Hampir 20 menit berlalu, mereka telah selesai makan. Agnes tidak mampu menghabiskan makanannya.

"Tumben tidak habis? Biasanya kamu selalu habis tanpa sisa, atau bahkan ingin nambah lagi." ujar Wira sambil menghabiskan jusnya.

"Mungkin karena aku masih kenyang, karena tadi sempat makan dulu sebelum berangkat." jawab Agnes asal.

Wira mengangguk, terdiam sejenak menatap wajah Agnes dengan saksama. Dia ingin memastikan jika perasaan pada Agnes memang sudah tidak ada. Buktinya saat menatap mata perempuan di depannya ini, hatinya tidak bergejolak seperti dulu. Tidak ada lagi perasaan cinta pada Agnes.

"Apa ada menatapku seperti itu?" tanya Agnes merasa tidak nyaman. Ini seperti makan malam yang sangat membosankan.

"Tidak, aku hanya ingin mengatakan beberapa hal padamu. Apakah kamu siap mendengarnya?" tanya Wira dengan penuh keyakinan.

"Katakan, aku memang perlu penjelasan tentang beberapa hal darimu, Wira. Kamu pasti sudah tahu maksud ucapanku. Jadi aku harap apa yang akan kamu sampaikan berhubungan dengan hal yang ingin aku ketahui." jawab Agnes dengan tegas.

Wira mengangguk, dia menarik napas panjang sejenak.

"Aku mau mengakhiri hubungan kita, termasuk rencana pernikahan kita dibatalkan." Dia mengatakan dengan raut wajah santai, seakan hubungan mereka tidak penting sama sekali. Tidak ada raut wajah sedih atau kecewa.

Hati Agnes terasa sakit mendengarnya. "Kenapa?" tanya Agnes butuh penjelasan. "Hubungan kita sudah 5 tahun, Wira. Bukan hubungan kemarin sore yang dengan gampang bisa kamu putuskan begitu saja. Bahkan kamu sendiri yang mengajakku menikah, membawaku ke kampung halaman mu dan diperkenalkan sebagai calon pendamping hidupmu."

"Aku tidak mencintai mu lagi, Agnes." Dia menjawab dengan santai, benar-benar tidak memikirkan perasaan Agnes sama sekali.

"Minggu kemarin kita masih baik-baik saja, kita menonton di bioskop, fitting baju pernikahan dan mencari sovenir. Bahkan kamu sangat tidak sabar menanti hari pernikahan kita. Tapi kini dengan teganya kamu mengatakan tidak mencintai aku lagi. Kamu pikir aku percaya dengan alasan konyol mu itu?"

"Aku kemarin masih bimbang, masih mempertimbangkan apakah keputusan untuk kita menikah itu sudah tepat atau belum. Mengingat selama ini kamu yang lebih banyak mengatur, aku merasa tidak dihargai sebagai pasangan mu, Agnes."

"Omong kosong. Aku rasa kamu memang sudah berubah cukup lama, Wira? Jika tidak, mana mungkin berani menceritakan hal buruk tentangku pada teman-teman kantormu. Mengatakan aku perempuan yang tidak pengertian dan banyak menuntut. Aku juga tahu kamu meminjam uang perusahaan untuk biaya sewa gedung pernikahan kita tapi nyatanya sampai hari ini baru uang DP dariku yang masuk. Kamu belum membayar bagian mu bahkan uang yang aku transfer dua minggu lalu juga belum kamu bayarkan." Agnes tidak bisa menahan untuk mengatakan itu semua. Dia ingin tahu bagaimana reaksi Wira.

Dan ya, laki-laki ini terkejut. Seakan rahasia yang disembunyikan baru saja ketahuan.

"Darimana kamu tahu? Apa kamu tadi bertemu dengan bosku? Atau teman-teman ku?" Wira bertanya dengan nada panik.

Agnes tersenyum sinis, ternyata memang Wira sudah banyak berubah. Kekasihnya ini sudah menjadi laki-laki brengsek dan serakah.

"Katakan sekali lagi, kamu tidak lagi mencintai ku. Berikan alasan yang sesungguhnya. Kamu tidak mungkin berubah karena merasa tidak dihargai. Selama ini memang aku suka mengatur mu, tapi itu juga demi kebaikan bersama. Bahkan kamu berulang kami mengucapkan terimakasih karena aku telah membantumu mengambil keputusan. Jangan memutarbalikkan fakta, Wira. Aku tidak sebodoh itu diberikan alasan sederhana yang tidak masuk akal."

Wira merasa terpojok, ia berpikir sejenak lalu menarik kerah kemejanya.

"Aku sudah memiliki perempuan lain. Lihat ini, bukti aku dan perempuan itu sudah memiliki hubungan sangat jauh."

1
Windy Veriyanti
Mas Rio ini perhatian banget sama adik-adiknya di kantor 😄👍
Windy Veriyanti
semoga aja Rama jodohmu, Sel...
Windy Veriyanti
dampak kejahatan Seina, Lindi, Wira...sekarang mereka menjemput karma buruknya
Windy Veriyanti
sedemikian cintanya Handaru pada Agnes 💞
Windy Veriyanti
oh jadi bener temen Agnes...
ojol nya si Wira
Noey Aprilia
Waduuhhh....
yg nmanya skt ggi emng bkin repot kk....
Antara pgn nangis sm pgn tonjok orng,scra mkan ga enk trs mlm ga bs tdr....smngt kk....
Sri Rahayu
terima kasih Thorr uda up lagi...lama nunggu nya nih baru nongol di Daru ma Agnes semoga cebong nya cepet tumbuh ya Daru....itu Selfia siapa yg jemput anak buah Daru atau Rama... ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘
Windy Veriyanti
kata orang sih...duda semakin terdepan, Nes 😄
Windy Veriyanti
saved by the bell 🔔

Daru datang...beres urusan
Windy Veriyanti
ampesnya ketemu dua wanita dungu 🙄😤
Windy Veriyanti
suka dengan cerita yang tokoh utama wanitanya mandiri
Windy Veriyanti
lelaki tiada guna 🤨
Windy Veriyanti
pria parasit...
Windy Veriyanti
hmmm...busuk nih si Wira...
echa purin
/Good/
Srie Ncii Herdiansyah
mas rama itu siapa si??aduh lupaa aku..
author pare: yg ngajak Daru ketemu sama kenalan online😅
total 1 replies
Sri Rahayu
Selamat ya buat Agnes dan Daru semoga SaMaWa da cepet dpt momongan....utk Selfia terserah Authorr mau dikasih jodoh siapa yg penting terbaik utk Selfia...lanjut Thorr 😘😘😘
Noey Aprilia
Pngen'nysm mas rama...tp kya'ny dia udh pnya pwang.....
btw....slmt buat agnes sm mas daru....slmt belah duren y....🤭🤭🤭
cinta semu
bagus
cinta semu
gass poll Thor ,,, jadikan Agnes & Daru halal sampai kata "sah😁😁 ...biar maki seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!