NovelToon NovelToon
Suami Hyper Anak SMA

Suami Hyper Anak SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Teen Angst / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Raey Luma

"DAVINNNN!" Suara lantang Leora memenuhi seisi kamar.
Ia terbangun dengan kepala berat dan tubuh yang terasa aneh.
Selimut tebal melilit rapat di tubuhnya, dan ketika ia sadar… sesuatu sudah berubah. Bajunya tak lagi terpasang. Davin menoleh dari kursi dekat jendela,
"Kenapa. Kaget?"
"Semalem, lo apain gue. Hah?!!"
"Nggak, ngapa-ngapain sih. Cuma, 'masuk sedikit'. Gak papa, 'kan?"
"Dasaaar Cowok Gila!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raey Luma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perintah Papa

Di seberang sana terdengar jawaban singkat, patuh.

Rey mematikan telepon, menyandarkan punggung ke kursi, menatap pintu kantin yang tadi dilewati Leora.

Matanya menyempit.

“Lo pikir gue enggak bakal curiga?” gumamnya pelan.

Leora berdiri di tepi jalan sekolah dengan tangan gemetar, ponselnya terasa licin oleh keringat sendiri. Sirene ambulans baru saja menjauh dari gerbang belakang.

Ia menatap layar ponsel beberapa detik sebelum akhirnya memanggil kontak bernama Davin.

Nada sambung terdengar lebih lama dari biasanya. Leora hampir memutuskan panggilan itu ketika suara asing masuk lebih dulu.

“Halo?” suara seorang pria, “Ini tim medis. Sebentar ya.”

Ada gesekan kain, lalu suara Davin.

“Hai,” ucapnya ringan, untuk seseorang yang baru saja dibawa ambulans.

Amarah Leora langsung naik.

“Lo gila, ya?!” Leora berucap tanpa salam. “Lo kenapa maksa terus main?! Tangan lo itu—”

“Aduh,” Davin terkekeh pelan, “Galak banget. Gue kira lu bakal panik duluan.”

“Jangan bercanda, Davin!” suara Leora bergetar. “Lo itu cedera parah. Lo pikir ini lucu?”

Davin terdiam sebentar. Lalu, dengan nada yang lebih lembut, ia berkata,

“Gue tahu.”

“Terus kenapa lo lakuin itu?”

“Soalnya kalau gue enggak nekat, lo enggak akan lihat performa gue.”

Leora terdiam.

“Lo sengaja…” gumamnya. “Lo sengaja bikin diri lo separah itu?”

“Enggak segitunya,” jawab Davin cepat. “Gue cuma… ambil risiko. Dan ternyata berhasil.”

“Dasar egois,” Leora mendesis. “Dan bodoh.”

“Tapi sekarang lo telepon gue,” balas Davin ringan. “Berarti rencana gue enggak gagal dong?”

Leora menggertakkan gigi.

“Jangan harap gue nyusul.”

“Hm,” Davin terkekeh. “Bagus. Jangan. Tetap sama Rey aja. Anggap gue cuma drama tambahan hari ini.”

Leora tahu itu pancingan.

“Lo di mana sekarang?” tanyanya akhirnya.

“Hah?” Davin pura-pura bingung. “Ngapain nanya?”

“Jawab, Davin.”

“Masih di Ambulans. Lagi jalan,” katanya santai. “Tenang aja. Gue baik-baik aja. Lo enggak perlu repot repot.”

“Rumah sakit mana?”

Beberapa detik hening.

“Kok nanya lagi?” Davin tersenyum lewat suara. “Katanya enggak mau nyusul.”

“Davin!"

Nada itu membuat Davin menyerah.

“RS Sentra Medika,” jawabnya pelan. “UGD.”

Leora menutup mata. Dan ia benci mengakuinya.

“Satu lagi... Kenapa lo laporan ke Papa?” tanyanya dingin.

Davin tertawa kecil,

“Soalnya cuma beliau yang bisa maksa lo tanpa banyak drama."

“Licik,” gumam Leora.

“Efektif,” balas Davin. “Lo mau marah, silakan. Nanti aja. Sekarang… hati-hati di jalan.”

Leora menurunkan ponselnya perlahan.

“Dasar sok kuat,” katanya akhirnya.

Davin tersenyum samar di seberang sana.

“Tenang aja,” jawab Davin. “Gue masih hidup. Itu aja udah prestasi besar hari ini.”

“Lo itu—” Leora berhenti.

“Lo nyusahin semua orang tau nggak?”

“Hm.” Davin menghela napas pelan. “Termasuk lo, gitu?”

Leora terdiam.

Sirene ambulans kembali terdengar samar di kejauhan, seolah mengingatkannya bahwa waktu tidak berpihak padanya.

“Gue ke sana,” ucapnya akhirnya, singkat.

Di seberang sana, Davin tidak langsung menjawab.

“Ra,” katanya kemudian, “Kalau lo ke sini… jangan panik ya. Santai aja.”

"Hm...” balasnya singkat “Gue cuma datang karena… ini perintah Papa.”

Davin tertawa kecil, lalu terbatuk pelan.

“Iya deh, anak Papa.”

Telepon ditutup.

Leora berdiri terpaku beberapa detik sebelum akhirnya melangkah.

Di sisi lain sekolah, tepatnya di kantin—Rey duduk dengan rahang mengeras.

Temannya baru saja tiba, duduk di seberang meja.

“Jadi?” tanya temannya.

Rey menyandarkan punggung, menatap kosong ke arah lorong.

“Gue rasa,” katanya pelan, “ada yang mulai lupa diri.”

1
Shifa Burhan
author tolong jawaban donk dengan jujur

*kenapa di novel2 pernikahan paksa dan sang suami masih punya pacar, maka kalian tegas anggap itu selingkuh, dan pacar suami kalian anggap wanita murahana, dan suami kalian anggap melakukan kesalahan paling fatal karena tidak menghargai pernikahan dan tidak menghargai istrinya, kalian akan buat suami dapat karma, menyesal, dan mengemis maaf, istri kalian buat tegas pergi dan tidak mudah memaafkan, dan satu lagi kalian pasti hadirkan lelaki lain yang jadi pahlawan bagi sang istri

*tapi sangat berbanding terbalik dengan novel2 pernikahan paksa tapi sang istri yang masih punya pacar, kalian bukan anggap itu selingkuh, pacar istri kalian anggap korban yang harus diperlakukan sangat2 lembut, kalian membenarkan kelakuan istri dan anggap itu bukan kesalahan serius, nanti semudah itu dimaafkan dan sang suami kalian buat kayak budak cinta dan kayak boneka yang Terima saja diperlakukan kayak gitu oleh istrinya, dan dia akan nerima begitu saja dan mudah sekali memaafkan, dan kalian tidak akan berani hadirkan wanita lain yang baik dan bak pahlawan bagi suami kalau pun kalian hadirkan tetap saja kalian perlakuan kayak pelakor dan wanita murahan, dan yang paling parah di novel2 kayak gini ada yang malah memutar balik fakta jadi suami yang salah karena tidak sabar dan tidak bisa mengerti perasaan istri yang masih mencintai pria lain

tolong Thor tanggapan dan jawaban?
Raey Luma: Sementara contoh yang kakak sebutkan mungkin lebih menonjolkan karakter pria yang arogan, sehingga apa pun yang dia lakukan selalu tampak salah di mata pembaca. Apalagi di banyak novel, perempuan yang dinikahkan secara paksa biasanya digambarkan berasal dari tekanan ekonomi atau tanggung jawab keluarga, sehingga karakternya cenderung lebih lemah dan rapuh. Dan itu yang akhirnya membuat tokoh pria terlihat seperti pihak yang “dibenci”.


Beda dengan alur ceritaku di sini, di mana pernikahan mereka justru terjadi karena hal konyol dua orang ayah yang sama-sama sudah kaya sejak lama, jadi dinamika emosinya memang terasa berbeda.

Kurang lebih seperti itu sudut pandangku. Mohon maaf kalau masih ada bagian yang kurang, dan terima kasih sudah berbagi opini 🤍
total 2 replies
Felina Qwix
kalo aja tau Rey si Davin suaminya Leora haduh🤣🤣🤣
Raey Luma: beuuh apa ga meledak tuh sekolah🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!