NovelToon NovelToon
Serpihan Memori

Serpihan Memori

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Yihana Gicel

Kisah seorang lelaki bernama Marvel Gaendra Pratama, lelaki bermata tajam, rahang tegas, dan bijaksana dalam geng motor nya, Argos Rozegeng atau sering disebut Argos.

Lelaki yang tidak pernah jatuh cinta bertemu dengan seorang gadis yang pernah ia sukai saat masa SMP. Akibat kecelakaan, ia hilang ingatan dan melupakan gadis tersebut. Kenyataan nya, semesta masih memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dalam perjodohan dadakan, atas dasar perjanjian masa lalu antar keluarga.

Tentu saja, pada awalnya masih saling membenci. Tetapi, semakin berjalan nya waktu, timbul lah benih-benih cinta dalam hati lelaki itu.

Lalu, apakah lelaki itu akan berhasil melewati segala rupa rintangan demi mendapatkan gadis istimewa nya, atau malah sebaliknya?.

***

-cover by hihappiness
-typo dimana-mana!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yihana Gicel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

| Ekstra Bab

Angin menerobos masuk dari jendela dan menusuk tulang. Suasana dingin dan mencekam. Namun, suasana itu dipecahkan oleh secangkir kopi hangat diatas meja. Gadis yang telah kehilangan itu sedang duduk didepan jendela memandangi hujan deras.

Bundanya datang membawa makanan, ia hati-hati membuka pintu kamar sang anak. "Sayang.... ". Sahutnya setelah menutup kembali pintu kamar.

Gadis itu tidak menoleh, hanya berdesah panjang. Ia telah membuat bundanya khawatir akan kondisinya.

"Sayang, ayo makan". Raisa mencoba membujuknya. "Kamu setiap datang kesini hanya mengunjungi makam suami mu terus. Sekarang bahkan kamu tidak merindukan masakan bunda mu? ".

Raisa meletakkan baki berisi makanan kemeja disamping cangkir kopi. Sesudah itu, ia duduk didekat anaknya. "Makan, yuk. Anak didalam perut mu butuh nutrisi".

"Gesya nggak lapar, bund". Jawab gesya datar.

Raisa menepuk bahu anak kesayangan nya. Wajahnya penuh keibahan. "Memang, kehilangan orang yang kita cintai bukanlah hal yang mudah. Tapi kamu masih muda, kamu bisa mencari yang lainnya. Marvel bukan yang satu-satunya".

"Bunda nggak ngerti! ".

"Bunda ngerti, sayang". Timpal raisa. "Bunda pernah muda, bunda tahu apa yang kamu rasakan saat ini. Bunda juga pernah alami hal-hal begini. Bukan ini yang Marvel mau, dia ingin kamu mencari yang lain untuk menggantikan nya".

"Nggak semudah itu, bund". Sejenak gesya hening. "Marvel sudah jadi satu-satunya. Nggak ada yang bisa renggut posisinya meskipun orang itu sudah sangat dekat".

Raisa menghela nafas panjang, menatapi perut gesya yang tengah mengandung cucunya. "Anak bunda hebat, cucunya bunda juga harus hebat. Beritahu anakmu tentang jasa ayahnya. Besar nanti, dia jangan seperti kamu. Dia harus menghargai perasaan orang lain".

Mata gesya berair, air mata seketika mengalir dan meninggalkan jejak di pipi. Setelah kepergian sosok Rajanya, ia kehilangan minat pada hal-hal yang ia sukai. Dunia terasa abu-abu semenjak kepergian Raja nya. Kenangan itu terus menghantui nya. Dunia memanggil jiwa, seakan menuntut mati.

"Kamu harus menemukan pendamping hidup". Lanjut Raisa sambil membelai rambut Gesya. "Anak kamu butuh ayah".

"Sesepi atau sesusah apapun nanti, aku nggak akan jatuh cinta sama siapapun lagi".

Raisa tersenyum walau terpaksa dan senyumnya tidak sampai ke mata, hanya sebatas bibir. "Bunda sempat khawatir kalau hubungan pernikahan kalian akan jadi sama seperti hubungan bunda dengan ayah. Terima kasih karena sudah mengajar kan artinya menghargai keharmonisan sebelum sirna".

Raisa lantas meninggalkan kamar dan anak perempuan nya. Ia mengerti gesya masih membutuhkan waktu untuk merelakan kepergian suaminya. Ia mengerti, gesya berusaha untuk melupakan lara hati yang tak kunjung hilang.

Mata gesya sayu menatap kosong makanan diatas meja, nafsu makannya hilang. Ia rindu daging sapi cincang buatan lelakinya. Pandangan nya kini teralih pada bunga mawar yang berdiri kokoh didalam vase bunga diatas rak.

Ada beban berat didadanya setiap kali melihat bunga mawar. Tangisannya pecah, seperti berdebat bersama hujan. Jiwanya layu, sama dengan kondisi bunga mawar yang kelopaknya telah layu namun berusaha tetap berdiri kokoh.

Marvel dan Gesya telah melewati banyak hal, dikala senang dan sedih. Sekarang, Gesya tinggal sendiri untuk melewati hidupnya tanpa Marvel. Cincin yang dipakaikan marvel masih ada dijari manis nya, menjadi saksi kesetiaan nya.

Benaknya memutar ulang saat marvel dengan lembut memakaikan cincin itu. Gesya juga memutar ulang pada saat mereka saling mendekap.

Semuanya adalah kenangan, kenangan yang hanya bisa dingat dan melekat bukan kenangan yang bisa diputar lagi.

Ia mengandung anak marvel sudah lebih dari lima bulan sekarang. Walaupun sedang di landasi sedih, ia harus bisa menyambut anaknya dengan senyuman didunia ini.

See You Next Time

1
Faaabb
Jempolan!
•°ꫀꪜꪖ°•
Terpana😍
Yihana Gicel: Mari ikuti terus chapter-chapter menarik lainnya 🙆‍♀️😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!