ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 Bunga Tujuh Warna
Flashback on
Di sebuah ruangan rahasia seseorang tertawa bahagia, saat melihat ramuan yang telah iya racik akhirnya berbuah hasil.
Rupanya sang ketua sedang meracik ramuan yang sangat berbahaya, pasalnya jika siapa saja yang terinfeksi oleh ramuan itu maka orang itu akan mengalami perubahan pada tubuhnya. Bahkan orang itu mampu membunuh dan menghisap darah segar pada makhluk hidup.
"Aku tidak sabar lagi..."Ucap nya yang penuh senyuman.
Sang ketua pun memerintahkan beberapa anak buahnya untuk keruangan nya saat itu juga, Fari yang kebetulan berada di sana pun menjadi bahan uji coba dari sang ketua yang rakus akan kekuatan.
Fari yang tidak tahu menahu hanya diam saja, saat sang ketua menyuntikkan sesuatu kedalam tubuh nya.
Akan tetapi efek dari ramuan itu tidak berbuah hasil, sehingga membuat sang ketua marah dan langsung mengusir Fari dari ruangan nya. tanpa sang ketua sadari jika tubuh Fari mulai beraksi, yang di mana tubuhnya mengalami panas ekstrim dan haus yang berlebihan. Fari yang tidak tahan langsung pergi menuju ke dapur, disana lah Fari mengacak acak apa saja yang iya temukan untuk menghilangkan haus dan panas yang luar biasa.
Dua hari kemudian, Fari dan kelompok nya mendapatkan tugas dari kora yang menyuruh mereka untuk membunuh kelompok Elora.
Pada akhirnya kelompok Elora dan kelompok bertopeng itu pun berperang sengit, di saat itu lah Fari yang sedang melawan FIFI seketika Fari haus akan darah Segar FIFI. Dan ternyata di situ lah awal mula FIFI terinfeksi akibat gigitan dari Fari.
Pada akhirnya Fari pun tewas di bunuh oleh orang, bahkan darah nya terciprat ke wajah FIFI yang tidak jauh dari Elora dan Fari yang sudah terinfeksi.
Flashback off
"Kamu harus segera mencari bunga tujuh warna itu!"Ucap jian yang mengamati botol di tangan nya.
"Jika tidak, mereka akan berubah dalam hitungan jam!"Ujar Jian lagi.
"Mereka?"Tanya Gara heran, sedangkan hanya FIFI yang terinfeksi.
"Dia juga terinfeksi!"Ucap Jian pada sosok Marco yang sedang beristirahat.
"Apa!"Sontak membuat teman teman Elora terkejut dengan ucapan Jian barusan.
"Iya Elora, Kamu harus cepat menolong keduanya jika tidak mereka akan berubah menjadi Vampir!"Tegas Leon yang menceritakan isu jika ramuan itu sangat berbahaya, pasalnya ramuan itu bisa mengubah manusia biasa menjadi vampir yang haus akan darah Segar.
Elora yang tidak mau terjadi hal buruk pada Marco dan FIFI pun memutuskan pergi untuk mencari bunga tujuh warna, tapi sebelum itu mereka harus kembali kedesa biar Aman dari marabahaya.
Singkat cerita, di pagi hari mereka sampai di rumah Elora. Setelah melakukan persiapan Elora pun pergi berpamitan pada mereka, Namun Leon menawarkan diri untuk menemani perjalanan Elora untuk mencari bunga tujuh warna itu.
Teman teman Elora pun menyetujui jika Leon pergi bersama Elora untuk mencari bunga tujuh warna tersebut, Akan tetapi Marco yang sudah memiliki perasaan terhadap Elora hanya terdiam membisu. pasalnya iya tidak mau Elora pergi bersama Leon.
Elora pun pergi setelah meyakinkan Marco jika dirinya akan segera pulang, Marco yang tidak bisa berbuat apa apa hanya diam saja menyaksikan Elora pergi bersama Leon.
Singkat waktu, keduanya pun menyelusuri hutan yang sangat rimbun dan curang.
"Tidak jalan lain!"Ucap Leon yang mengamati jurang di hadapannya itu.
"Kita lewat sana saja!"Tegas Elora yang membuat Leon terperangah, pasalnya Elora ingin menyebrang tebing yang sangat curam.
Mau tidak mau Leon pun bergegas mengikuti Elora yang sangat ahli dalam memanjat tebing, beda halnya dengan Leon yang kebingungan cara memanjat dengan sempurna.
Akhirnya Leon memberanikan diri untuk menyebrang titik terakhir, tapi tiba tiba kakinya terpeleset sehingga membuat Leon terjatuh, Namun beruntung Elora dengan sigap menarik tangan Leon yang hampir terjatuh ke bawah jurang.
Bruh!
"Terima kasih."Ucap Leon yang mengontrol jantung nya yang berdetak kencang.
"Ayok.."Ujar Elora lagi yang langsung di angguki oleh Leon.
Beberapa menit kemudian Elora dan Leon sampai di sebuah jurang, Leon menegaskan jika itu memang tempat bunga tujuh warna itu berada. Akan tetapi Leon menambahkan jika di bawa sana ada mitos yang mengatakan jika ada penunggunya.
"Aku akan turun! Tetap lah di sini!"Tegas Elora yang bergegas mempersiapkan diri untuk menuruni jurang yang sangat dalam.
"Aku akan ikut dengan mu!"Ucap Leon yang tidak mau berdiam diri sana di atas jurang.
"Tetap lah di sini!"Tegas Elora lagi yang langsung menuruni jurang dengan keahliannya.
"Jadi aku di sini ngapain anjir!"Ucap Leon yang keberatan di tinggal oleh Elora.
Sesampainya di dasar jurang, Elora menaikan alisnya dengan mulut Goa yang mengeluarkan bau busuk.
Dengan perlahan lahan Elora menyelusuri goa tersebut, tapi tiba tiba Elora di kejutkan dengan beberapa kelelawar yang tiba tiba muncul di atas Elora.
"Tuan hati hati, saya merasakan ada seseorang di sini!"
"Iya..."Angguk Elora cepat.
"Siapa kau? Bagaimana bisa manusia bisa masuk kedalam kawasan ku?"Tanya sosok yang tidak ada wujudnya.
Sontak membuat Elora terdiam dengan suara barusan, meskipun begitu Elora mencoba untuk berkomunikasi dengan sosok yang tidak ada wujudnya.
"Aku kesini ingin mengambil bunga tujuh warna itu!"Ucap Elora yang seketika membuat sosok itu tertawa.
"Hahaha... jika begitu kalahkan dulu kedua ajudan ku!"Ucap nya yang membuat Elora bersiap siap untuk melawan.
Wussssss
Dan benar saja jika dua sosok yang mengerikan datang menghampiri Elora, sontak membuat Elora menutup hidung nya karena mereka berdua sangat bau dan menjijikan.
Wuuussss
Wuuussss
Bruhh!
Elora menghindari setiap pukulan dari kedua makhluk tersebut, dengan susah payah Elora melawan keduanya yang menghajar Elora tidak ada ampun.
tapi tiba tiba tubuh Elora terpental menghantam dinding batu Goa, yang membuat Elora meringis kesakitan.
Bruuuakkkk
Aaaaauuuuuu
Aaaaauuuuuu
Seketika tubuh Elora pun berubah menjadi serigala yang sudah siap menerkam mangsanya, Elora yang sudah berubah sepenuhnya menyerang keduanya hingga kewalahan melawan serigala yang sangat lincah dalam pertarungan.
Bukk!
Bukk!
Bruuuaaakkkkkkkk
Keduanya pun terjatuh setelah mendapatkan pukulan dari Elora, Elora yang ingin menuntaskan semua itu. tiba tiba seorang perempuan datang yang langsung menghempaskan tubuh Elora sehingga menghantam dinding.
"Kurang ajar Kau!"Teriak wanita itu yang murka terhadap Elora.
"Uhukkk...uhuk..."
Elora yang terjatuh pun bangkit, akan tetapi Elora memuntahkan darah segar dari mulutnya.
Di saat wanita itu ingin menyerang Elora, di saat itu lah Leon datang yang langsung memukul wanita itu dengan sekuat tenaga nya.
"Kau..."Sontak membuat wanita itu saat melihat sosok Leon yang anggota kelompok bertopeng.
"Beraninya kau!"Maki wanita itu yang langsung menyerang Leon.
Leon pun bergegas menyerang balik wanita itu, sehingga perkelahian pun terjadi sangat sengit antara keduanya yang saling memiliki kekuatan yang setara.
Bruuuakkkk
tubuh Leon terpental jauh, bahkan tubuh wanita itu pun ikut terpental akibat saling memberikan serangan.
Elora yang sudah membaik bergegas menolong Leon dan kedua saling bahu membahu mengalahkan wanita itu, yang pada akhirnya Elora dan Leon berhasil melumpuhkan sosok wanita itu dengan sangat tragis.
Setelah selesai, Elora dan Leon bergegas menyelusuri Goa tersebut yang ternyata di ujung goa terdapat bunga tujuh warna. Sontak membuat keduanya tersenyum dan bergegas mengambil secukupnya saja untuk mengobati Marco dan FIFI yang terinfeksi.
Tapi tiba tiba Goa yang mereka injak bergetar, seakan akan akan roboh. Elora dan Leon pun bergegas menuju keluar dari Goa yang semakin runtuh.
Bruuhh!
Keduanya pun terlempar keluar Goa, akan tetapi Elora dan Leon harus berusaha untuk naik ke atas tebing yang aman. Pasalnya getaran hebat masih terasa yang membuat keduanya lumayan kesusahan untuk naik ke tebing yang curam.
Bruh!
"Huuufff!"
Akhirnya keduanya berhasil naik ke atas sebelum Goa tersebut menghilang dari dasar jurang.
"Kita berhasil!"Seru Leon yang tersenyum bahagia.
Elora pun tersenyum manis karena sudah berhasil mengambil bunga tujuh warna untuk kedua teman nya yang sedang terinfeksi.
Keduanya pun memutuskan untuk pulang secepatnya, agar keduanya segera terselamatkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩ...
Tidak ada kah saran atau komen dari kalian? Yang membuat author semangat dan semangat lagi untuk up nya😭