NovelToon NovelToon
Kill All Player

Kill All Player

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Theoarrant

Dunia tiba-tiba berubah menjadi seperti permainan RPG.

Portal menuju dunia lain terbuka, mengeluarkan monster-monster mengerikan.

Sebagian manusia mendapatkan kekuatan luar biasa, disebut sebagai Player, dengan skill, level, dan item magis.

Namun, seiring berjalannya waktu, Player mulai bertindak sewenang-wenang, memperbudak, membantai, bahkan memperlakukan manusia biasa seperti mainan.

Di tengah kekacauan ini, Rai, seorang pemuda biasa, melihat keluarganya dibantai dan kakak perempuannya diperlakukan dengan keji oleh para Player.

Dipenuhi amarah dan dendam, ia bersumpah untuk memusnahkan semua Player di dunia dan mengembalikan dunia ke keadaan semula.

Meski tak memiliki kekuatan seperti Player, Rai menggunakan akal, strategi, dan teknologi untuk melawan mereka. Ini adalah perang antara manusia biasa yang haus balas dendam dan para Player yang menganggap diri mereka dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theoarrant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Darius

Setelah mengambil identitas dan senjatanya Rai meninggalkan dia dalam kondisi mengenaskan dan cukup untuk dia hidup beberapa hari.

Sekarang Rai akan menjalankan rencana berikutnya.

dia bergerak menuju markas Iron Fang yang berada beberapa kilometer dari sana.

Markas itu tidak terlalu besar, hanya pos penjagaan yang bertugas mengawasi portal yang ada di hutan.

Tapi pos ini tetap dijaga oleh lebih dari dua puluh Player, sebagian besar Rank B dan C.

Mereka percaya diri, mereka berpikir tidak ada yang cukup gila untuk menyerang mereka di tengah hutan.

Mereka salah.

Boom!

Ledakan pertama mengguncang markas, api menjilat langit malam, mengejutkan semua penjaga.

"Serangan?! Dari mana?! Siapa—?!"

Sebelum mereka sempat menyusun pertahanan, serangan kedua terjadi.

Lens V2-nya menunjukkan setiap posisi musuh dengan jelas.

Dia tidak perlu menerka-nerka.

Dia tahu di mana mereka bersembunyi.

Dia tahu ke mana mereka akan bergerak.

Dan dia tahu semua kelemahan mereka.

Satu persatu dia menghabisi mereka.

Tiga Player Rank B yang mencoba berlari keluar langsung terjatuh, tubuh mereka lumpuh sejenak karena memasuki Distrap yang dipasang Rai.

Meskipun hanya 5 detik kemampuan Rank B menghilang tetapi itu sudah cukup untuk menghabisi mereka dengan pisaunya.

Raungan dan jeritan memenuhi udara.

Dalam hitungan menit... markas itu menjadi lautan api.

Sebelum pergi, Rai meninggalkan satu petunjuk terakhir.

Di dekat reruntuhan pos utama, dia menjatuhkan tanda pengenal pemberontak Armand.

Tidak perlu bukti lain.

Begitu berita kehancuran markas ini sampai ke telinga Iron Fang, mereka akan menyalahkan Armand.

Dan yang paling penting... tidak ada yang akan mencurigai Bloodhound mereka sendiri.

Untuk tempat satunya yang menjadi target berada jauh dari lokasi pertama sehingga tidak akan dicurigai.

Dia cukup memberikan kerusakan yang parah hingga membuat Damar mengutus Bloodhoundnya.

Dan dengan itu panggung sudah disiapkan.

***************************************

Pagi itu, Bloodhound bergerak menuju target mereka masing-masing.

Kenzo, Axel, Liora, Tino, dan Penembak Jitu, semua telah menerima perintah mereka sendiri.

Masing-masing membawa misi untuk menghancurkan musuh Iron Fang.

Namun, hanya satu orang yang tidak bergerak ke tujuan yang diberikan.

Rai.

Dia memilih jalan yang berbeda.

Bukan ke tempat yang telah ditentukan, melainkan ke lokasi yang dipilih oleh Darius.

Darius menerima tugas untuk memberantas kelompok penyelundup dan monster di hutan timur Sumatra yang telah mendekati daerah operasi Iron Fang.

Tugasnya sederhana

Habisi mereka semua.

Bagi Darius, ini bukan tugas sulit.

Dia adalah monster dalam wujud manusia.

Pria bertubuh besar dengan kapak raksasa di punggungnya, dikenal sebagai Penghancur Garis Depan Iron Fang.

Tapi hari ini, bukan hanya monster yang mengintainya.

************************************

Langit senja memancarkan cahaya merah darah di atas Hutan Timur Sumatera.

Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar menjalar, Darius dan sepuluh Player Rank B melangkah dengan percaya diri.

Mereka bukan sembarang pasukan.

Mereka adalah pembantai terlatih, dikirim untuk membasmi kelompok penyelundup yang bersembunyi di dalam hutan, serta menghabisi monster liar yang mengancam perbatasan Iron Fang.

Bagi Darius, ini hanyalah tugas biasa.

Sesuatu yang bisa ia selesaikan dengan sekali ayunan kapaknya.

Tapi…

Dia tidak tahu bahwa dia adalah buruan yang sesungguhnya.

Dari kejauhan, sepasang mata memperhatikannya dalam bayangan.

Rai.

Jebakan telah dipasang.

Di tangan Rai, sebuah alat berbentuk Koin ditekan dan mulai bergetar.

Chimera Lure.

Sebuah alat pemikat monster yang dapat mengirimkan gelombang suara tak terdengar bagi manusia…

Tapi memanggil setiap monster Rank D hingga E dalam radius 5 kilometer.

Wuuuuung…

Dalam waktu kurang dari dua menit…

Tiga ratus monster mulai berdatangan.

Serigala bertanduk, makhluk ganas yang menyerang dengan kecepatan tinggi.

Serigala abu-abu, pemburu kelompok yang selalu mengelilingi targetnya sebelum menyerang.

Mereka bergerak bagaikan ombak hitam dari dalam hutan, mata mereka bersinar merah, gigi mereka meneteskan liur.

"Kita punya tamu," ujar salah satu Player Rank B sambil mencabut senjatanya.

Darius hanya menyeringai.

"Bagus. Aku sedang butuh pemanasan."

Salah satu Player Rank B menelan ludah.

"Ini... terlalu banyak," bisiknya, suaranya nyaris bergetar.

Darius hanya menyeringai.

"Jumlah tidak penting."

Dia mengangkat kapak raksasanya, mata kuningnya bersinar seperti binatang buas.

"Kita akan membantai mereka semua."

Dan seketika itu…

Monster-monster itu menyerang.

Darius menerjang ke depan lebih dulu, kapaknya berputar di udara.

BRUGH!

BOOM!

Dalam sekali tebasan, sepuluh serigala bertanduk terbelah dua, darah dan organ dalam mereka berhamburan di tanah.

Sementara itu, anak buahnya juga bergerak.

"Skill: Shadow Slash!"

Salah satu Rank B melompat ke udara, bilah pedangnya mengeluarkan bayangan hitam yang melesat ke arah monster-monster di bawahnya.

Belasan serigala abu-abu langsung terjatuh, tubuh mereka terkoyak oleh bilah bayangan.

"Skill: Inferno Spear!"

Seorang Mage Rank B menciptakan tombak api, lalu melemparkannya ke arah kawanan serigala.

Ledakan terjadi.

Api menyala liar, membakar puluhan monster yang terjebak dalam kobaran.

Jeritan menyayat udara.

Mereka melawan dengan ganas, membantai puluhan monster hanya dalam hitungan menit.

Tapi…Monster-monster itu terus berdatangan.

Dan inilah bagian yang diharapkan oleh Rai.

Dari tempatnya yang tersembunyi, Rai mengangkat senapan hitam panjang.

Disruptor V2.

Target terkunci.

Bang!

Satu Player Rank B terkena tembakan di dada.

"Apa—?!"

Tubuhnya mendadak lemas.

Dia berusaha mengaktifkan skill-nya… tapi tidak bisa.

Dan dalam detik berikutnya…

GRRRRRRKKKK!

Seekor serigala bertanduk menerkam lehernya.

Darah menyembur seperti air mancur.

Teriakan kematian menggema di hutan.

Bang! Bang! Bang!

Tiga Player Rank B lainnya terkena tembakan.

Dalam lima detik tanpa kemampuan, mereka menjadi mangsa mudah bagi monster.

Serigala-serigala itu menyerbu, menumbangkan mereka, mencabik-cabik daging mereka dengan taring tajam.

Tulang-tulang patah.

Darah membanjiri tanah.

Dalam sekejap, empat orang mati.

Sisa enam Player Rank B mulai panik.

"Ini bukan serangan biasa! Ada seseorang yang menyerang kita!"

Mereka mencoba mengatur ulang formasi…

Tapi terlambat.

Bang! Bang! Bang!

Satu per satu, mereka kehilangan kemampuan, terjatuh, lalu diserbu oleh kawanan monster.

Daging mereka dikunyah hidup-hidup.

Darah mereka meresap ke dalam tanah dan hanya dalam lima menit…

Darius berdiri sendirian.

Darius masih tidak percaya dengan yang dilihatnya bagaimana mungkin pasukan Rank B bisa dihabisi oleh sekawanan monster Rank D.

Tapi inilah kenyataannya mereka semua terbantai dan hanya dirinya yang tersisa.

RAWRRRR!!!

Hutan bergetar oleh geraman ratusan monster yang tersisa.

Darius berdiri di tengahnya.

Tubuhnya penuh darah, bukan hanya milik monster, tapi juga miliknya sendiri.

Luka-luka menganga di sekujur tubuhnya.

Nafasnya berat, tapi matanya masih menyala dengan kemarahan dan kegilaan.

"Kalian pikir dapat membunuhku huh'" ujarnya lebih ditujukan pada diri sendiri daripada ke sekawanan monster.

Darahnya mendidih, amarahnya meledak.

"BERSERKER FURY!"

BOOM!

Aura merah meledak keluar dari tubuhnya, menggetarkan udara di sekitarnya.

Matanya menyala seperti obor, urat-uratnya menonjol.

Ototnya menggembung, kekuatan dan kecepatannya melonjak drastis.

Serigala-serigala yang tersisa terhenti sejenak.

Di sekelilingnya, monster-monster menggeram ketakutan, tapi naluri buas mereka mendorong mereka untuk menyerang.

Dan itulah kesalahan mereka.

1
angin kelana
wah musuh dalam selimut nie..
angin kelana
hot
angin kelana
lanjutkan
angin kelana
menarik..
angin kelana
lanjut up
angin kelana
up up up
angin kelana
lanuy lg
angin kelana
lanjuut
Nrimo Ing pandum666
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!