Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.
Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Meeting Bersama Klien
Suara halus lembut merdu memanggil nama seseorang,membuat orang dipanggil itu mengangkat wajahnya.
"M-Mas Yu-suf.. "suara itu memanggilnya.
DEG
Yusuf mengangkat wajahnya dan menatap wanita cantik yang memanggil namanya. Habiba -- wanita cantik yang memanggil dia adalah Habiba. Setelah selesai dipilihkan dress oleh Tante Feli dan diberikan sedikit polesan make up pada wajahnya membuat Habiba terlihat makin cinta.
Jantung Yusuf seakan melompat keluar begitu dia dipanggil dengan sebutan Mas oleh Habiba. Suara lembut Habiba yang memanggilnya dengan panggilan Mas Yusuf membuat pipi dia sedikit bersemu merah. Dia juga terpesona dengan tampilan Habiba, dress di bawah lutut berwarna cream senada dengan jas yang Yusuf kenakan. Ditambah riasan tipis di wajahnya menambah kecantikan seorang Habiba.
"Mas Yusuf.. "panggil Habiba sekali lagi.
Panggilan itu membuyarkan lamunan Yusuf. Dia berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya.
"Ehm.. Ah iya.. Sudah selesai? "tanyanya ke Habiba sambil menyelipkan kedua tangannya di saku celana.
Habiba mengangguk dan tersenyum ke Yusuf lalu menjawab "Sudah Mas.. "
Lagi-lagi Habiba memanggilnya dengan panggilan Mas, hal itu membuat Yusuf merasa dihargai daripada dipanggil Bapak oleh Habiba. Padahal tidak masalah jika Habiba memanggilnya dengan sebutan Pak atau Bapak, tapi entah kenapa jika bukan hal pekerjaan dia merasa aneh dan risih. Yusuf sendiri merasakan aneh pada dirinya.
"Bagaimana Yusuf? Apa ada yang perlu tambahkan agar calon istrimu terlihat cantik lagi? "tanya Tante Feli dengan nada menggoda.
"Tidak usah Tante, terlalu cantik nanti banyak yang melirik.. "balas Yusuf yang masih memandang Habiba
"Ah,baiklah kalau itu mau kamu.. Tapi memang benar calon istrimu ini memang sudah cantik bahkan tanpa dipoles make up juga sudah cantik.. "puji Tante Feli ke Habiba
"Terima kasih Tante, Tante juga cantik kok.. "balas Habiba yang juga memuji Tante Feli
"Oh terima kasih sayang.. "
Mereka berdua pun terkekeh, hingga Yusuf berdehem menghentikan obrolan mereka. Yusuf dan Habiba berpamitan dengan Tante Feli, mereka berdua keluar dari butik lalu masuk ke mobil untuk menuju restaurant dimana Yusuf dan klien akan bertemu.
"Pak Yusuf, klien Bapak itu cowok apa cewek? tua apa muda? "tanya Habiba ketika mereka sudah di mobil.
Yang ditanya tidak menjawab malah menambah laju mobilnya. Sontak Habiba yang terkejut dan takut tanpa sadar mencengkeram lengan Yusuf.
"Pak, pak Yusuf.. Pelan-pelan Pak.. Hentikan Pak..!!
"Aaaaaa... "jerit Habiba
Ciiitttttt...
Hosh Hosh Hosh
Nafas Habiba tersenggal, dia ketakutan hingga menunduk dan menutup telinganya.
"Kenapa Bapak membawa mobil kencang sekali, Bapak mau kita kenapa-kenapa ya..!! "teriak Habiba
Dengan tersenyum manis dan mencondongkan wajahnya ke Habiba, Yusuf berkata "Kamu takut?"
"Takut lah Pak, kalau kita kenapa-kenapa bagaimana? Saya belum nikah Pak.. "
"Memangnya saya sudah nikah? "
"Bapak kan sudah punya Nona Elsa, kalau saya kan masih jomblo. Jadi tolong dong Pak jangan bawa mobil ngebut, saya takut.. "ucap Habiba memelas hingga mengatupkan kedua tangannya.
"Elsa? "batin Yusuf
Nama itu, bersama Habiba dia melupakan wanita itu. Ya -- Elsa, orang masih harus dia perjuangkan cintanya. Sebenarnya ada rasa marah jika mengingat nama itu, tapi dia ingat masih harus berusaha memiliki Elsa.
Dia harus mendapatkan Elsa, walau harus mengorbankan segalanya termasuk perasaan Habiba.
"Pak Yusuf.. "panggil Habiba menepuk lembut bahu Yusuf.
Yusuf yang terdiam seketika menoleh ke arah Habiba.
"Bapak baik-baik saja? "tanya Habiba
"Hmm.. "jawab Yusuf singkat lalu dia melajukan mobilnya
"Pak Yusuf, tolong jangan ngebut.. Saya takut.. "pinta Habiba memelas
"Ada syaratnya .. "ucap Yusuf
"Syarat? Jangan aneh-aneh deh Pak.. "
"Nggak aneh, asal kamu tidak manggil saya Pak saya akan melajukan mobil dengan pelan dan hati-hati.. Tapi jika kamu tetap panggil saya Pak ---- "ucapan Yusuf terjeda
Dia malah menginjak gas dan kopling untuk menambah kecepatan mobilnya.
"I-iya iya.. "Habiba terbata-bata
"Iya apa? "goda Yusuf yang akan menambah kecepatan mobilnya.
"Iya Mas Yusuf..!! "pekik Habiba
Dan benar saja laju mobil menjadi kecepatan sedang bahkan hampir pelan seketika Habiba memanggilnya dengan panggilan "Mas"
Dia menyunggingkan sudut bibirnya, namun tetap fokus menyetir. Berbeda dengan Habiba yang menggerutu di dalam hati karena kelakuan Yusuf.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di restaurant tempat Yusuf bertemu klien-nya.
Di sebuah meja sudah menanti seorang pria paru baya yang masih gagah di usianya, yang ditemani asisten-nya. Yusuf menghampiri dua pria itu.
"Tuan Yusuf, mari silahkan.. "ucap pria itu bersalaman lalu mempersilahkan duduk Yusuf.
"Terima kasih Tuan Rahman, maaf saya agak terlambat.. "balas Yusuf seraya membalas jabatan tangan klien nya.
"Santai saja Tuan Yusuf, saya juga baru sampai. Maaf jika saya mengajak meeting di restaurant ini, karena kebetulan istri dan cucu-cucu saya mengajak untuk makan siang di sini. Jadi Anda tidak keberatan kan Tuan? "tanya Tuan Rahman klien Yusuf
"Tidak apa-apa Tuan.. "jawab Yusuf
Baru mau memulai meeting tiba-tiba Tuan Rahman bertanya ke Yusuf siapa wanita yang bersamanya.
"Maaf, apa Nona ini asisten atau sekretaris baru Anda? "
"Oh iya maaf, kenalkan ini calon istri saya.. "jawab Yusuf
✍️✍️✍️✍️✍️
