Menjadi ibu tunggal bukanlah hal yang mudah bagi Aluna, karena terlalu percaya dengan bujuk rayuan sang kekasih Aluna menyerahkan mahkotanya pada Abizar lelaki yang baru 6 bulan menjalin hubungan dengannya. Akibat perbuatan itu Aluna positif hamil di usianya yang masih 17 tahun, Aluna meminta pertanggung jawaban dari kekasihnya Abizar tapi bukan kabar baik yang Aluna dapatkan, Abizar malah tidak mau bertanggung jawab dan berkata bahwa dia belum siap jadi seorang ayah. Aluna yang sedang bingung dan kalut memutuskan untuk kembali ke rumahnya tapi sayang saat masuk ke dalam rumah Aluna malah disambut oleh tamparan dari sang ayah. Ayahnya yang murka langsung mengusir Aluna saat itu juga tapi nasib sial masih setia mengikuti Aluna diusir dari rumah, selalu berpindah tempat tinggal karena ketahuan hamil diluar nikah, belum lagi cacian dan hinaan dari masyarakat sekitar yang mengetahui Aluna hamil sebelum menikah.
Bagaimana nasib Aluna selanjutnya?
Yang penasaran terus pantengin dan baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - Memaafkan
Abizar terus menggenggam tangan aluna dengan sangat erat hingga mereka tiba di lantai 15 dan berhenti di depan pintu unit apartemen yang letaknya paling ujung
Abizar mengambil sebuah kunci yang dia simpan di dalam saku celananya, setelah itu barulah Abizar membuka pintunya dengan kunci tersebut
" Ayo masuk Aluna! " ajak Abizar tapi Aluna hanya diam di tempatnya tidak mau bergerak sedikit pun
" Ayo masuk Aluna! " ajak Abizar lagi dengan nada suara yang mulai sedikit meninggi
" Aluna gak mau Abi, Aluna mau pulang! "
" Gak bisa Aluna, kamu harus masuk ke dalam! " sahut Abizar memaksa
" Aluna gak mau Abi. " teriak Aluna yang tetap menolak untuk di ajak masuk
" Ayo masuk Aluna, aku tidak akan berbuat macam macam, aku hanya ingin menunjukkan sesuatu hal sama kamu! " ajak Abizar lagi dengan nada suara yang kembali melembut
" Sekali gak mau ya gak mau Abi! " jawab Aluna yang tetap menolak dan tetap bertahan berdiri di depan pintu
" Kamu mau masuk secara baik baik atau secara paksa! " sahut Abizar lagi yang menekan setiap kata yang terucap dari bibirnya
" Aluna tidak MAU! "
" Oke kalau kamu memilih secara paksa Aluna! " sambung Abizar lagi yang menggendong tubuh mungil Aluna ala bridal style
" Turunin Aluna Abi! " pinta Aluna yang terus berontak dalam gendongan Abizar
" Turunin Aluna bilang! " ucap Aluna marah yang memukul f ttgdada bidang milik Abizar
Tapi Abizar tidak perduli, dia tetap melangkahkan kakinya menuju ke kamar utama yang ada di dalam apartemen tersebut
Setelah sampai di depan pintu kamar, Abizar membuka kunci pintunya dengan pin kunci kombinasi, setelah pintunya berhasil terbuka, Abizar segera masuk ke dalam sambil tetap menggendong tubuh mungil Aluna
Aluna yang sudah ketakutan semakin bertambah takut saat Abizar menutup kembali pintu kamarnya, tidak ingin menyerah begitu saja, Aluna semakin berontak dan semakin keras memukul dada bidang Abizar
" Lepasin Aluna Abi, lepasin! "
" Kamu jangan macam ya Abi, atau Aluna akan pukul kamu lagi! " ancam Aluna yang membuat Abizar malah tertawa
" Ha ha ha Aluna, Aluna bahkan pukulanmu tadi saja tidak berasa apa apa untukku. " jawab Abizar lagi
Setelah berada di dalam kamar, Abizar baru menurunkan Aluna dari gendongannya tapi saat Aluna mengendarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, dia dibuat syok dan di buat terkejut pasalnya di seluruh penjuru dinding kamar terdapat banyak foto candidnya yang di ambil secara diam diam
Bahkan foto saat pertama kali dia masuk sekolah ada, apalagi saat Abizar menyatakan cinta untuknya juga ada di sana, Aluna berjalan perlahan melihat setiap bingkai yang tergantung di dinding, semuanya hanya berisi fotonya dan Abizar
Setiap momen, setiap kenangan dan setiap harinya pasti ada satu atau dua foto yang Abizar abadikan, sampai Aluna berdiri di satu sisi bagian kamar Abizar yang tertulis dengan huruf besar PENCARIAN ALUNA
Disitu Aluna dapat melihat mulai kapan, hari apa, tanggal berapa dan tahun kapan, bahkan jam dan menitnya pun Abizar tulis dengan sangat jelas
Dia pergi kemana, dia mencari ke daerah mana, apa saja yang dia lakukan semua ada bukti fotonya dan tanggal yang tertera di foto tersebut sama persis dengan yang Abizar tulis
Bahkan foto saat pertama kali dia bekerja di perusahaan milik keluarganya Abizar pun ada
Aluna tidak bisa lagi menahan laju air matanya, air matanya langsung terjatuh begitu saja. Apa lagi saat melihat perjuangan Abizar selama beberapa tahun ini mencari dirinya, membuat Aluna semakin tidak bisa menahan air matanya
" Sekarang kamu sudah percaya kan Aluna? kamu sudah lihat sendiri bahwa aku sangat mencintaimu Aluna, bahkan cintaku sudah tumbuh saat pertama kali melihatmu! "
" Setiap hari aku selalu mengambil satu foto candidmu dan aku selalu memajangnya di kamar apartemen ini, aku gak pernah melewatkan satu hari pun tanpa foto candidmu Aluna, karena bagiku kamu adalah wanita yang paling berharga untukku! "
" Tapi kenapa saat tau Aluna hamil, Abi tidak mau bertanggung jawab dan malah meminta Aluna untuk menggugurkannya! " tanya Aluna di sela sela isakan tangisnya
" Itulah kesalahan dan kebodohan yang paling aku sesali seumur hidupku Aluna, saat itu aku terlalu takut dan aku terlalu kalut, aku tidak bisa berfikir dengan jernih, makanya dengan bodohnya aku malah lari dari tanggung jawab, awalnya aku mengira kamu benar benar pindah ke luar kota tapi saat aku tahu kenyataan yang sebenarnya aku langsung di hantui rasa bersalah dan aku juga di hantui rasa penyesalan yang mendalam tapi saat aku datang ke kontrakan, kamu sudah tidak tinggal di sana lagi karena di usir oleh pemilik kontrakan bahkan aku juga mendatangi kos kosan tempat kamu tinggal di terminal, tapi aku terlambat kata pemilik kos kamu juga sudah pergi entah kemana! " papar Abizar
" Maafkan aku Aluna, ampuni aku Aluna, izinkan aku memperbaiki semuanya, aku akan bertanggung jawab dan aku akan mengaku pada semua orang kalau akulah laki laki pecundang yang sudah menghamili kamu! " ucap Abizar lagi yang berlutut di hadapan Aluna dengan wajah penuh penyesalan dan penuh permohonan
Aluna hanya bisa menangis dan terus menangis, Aluna tidak menyangka bahwa Abizar setulus itu mencintai dia, tadinya Aluna mengira Abizar adalah laki laki kurang ajar yang akan pergi setelah membuatnya hamil.
" Jangan menangis Aluna maafkan aku karena sudah membuatmu berada di posisi yang sangat sulit, kalau kamu mau aku akan datang menemui kedua orang tua kamu dan aku akan mengaku di depan mereka bahwa aku lah yang sudah menghamili kamu! " ucap Abizar sambil memegang kedua tangan Aluna
" Jangan Abi, nanti papa bisa memukulmu habis habisan! " cegah Aluna
" Jangankan di pukul Aluna, di jebloskan ke dalam penjara pun aku rela asal aku bisa menebus semua kesalahanku padamu! "
" Gak Abi, Aluna gak setuju, Abi gak perlu sampai melakukan itu semua karena Aluna sudah memaafkan Abi! "sahut Aluna yang membuat Abizar membulatkan kedua matanya dengan sempurna
" Kamu serius dengan kata katamu itu Aluna? " tanya Abizar memastikan sekali lagi
" Aluna serius Abi. Aluna memaafkan Abi! "
" Terimakasih Aluna terimakasih! " ucap Abizar yang mencium tangan Aluna berkali kali
" Jadi apakah kamu mau menikah denganku Aluna? " tanya Abizar yang melamar Aluna, dengan posisi berlutut sambil menunjukkan sebuah cincin bertahtakan berlian indah yang masih tersimpan rapi di dalam boxnya
Aluna diam sejenak sebelum menjawab lamaran dari Abizar, Aluna harus berfikir dengan baik sebelum membuat keputusan yang Akan dia sesali nantinya
Cukup lama Aluna diam dan berfikir, Abizar pun menunggu dengan sabar dan dengan jantung yang berdetak kencang
" Aluna mau menikah dengan Abi! " jawab Aluna yang akhirnya mau menerima lamaran Abizar
Satu satunya Alasan kuat mengapa Aluna mau menikah dengan Abizar itu karena Kiara, Aluna ingin memberikan keluarga yang utuh dan lengkap untuk Kiara
Aluna tidak ingin Kiara di hina lagi karena tidak memiliki ayah, lagi pula kebahagiaan Kiara adalah hal yang paling utama untuk Aluna
Abizar tentu sangat bahagia akhirnya Aluna mau menikah dengannya, Abizar langsung memasangkan cincin tersebut di jari manis Aluna
" Terimakasih sayang, kamu sudah mau menerima lamaranku! " ucap Abizar yang mencium tangan Aluna sekali lagi
" Huuuuh yeess! " Abizar bersorak bahagia karena sudah berhasil mendapatkan Alunanya kembali
Sedangkan Aluna hanya tertawa kecil melihat bagaimana bahagianya Abizar sampai bersorak kegirangan