NovelToon NovelToon
Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Status: tamat
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Tamat
Popularitas:740.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Morata

Apakah pengorbananku tidak ada artinya? Luna, untuk apa kamu pertahankan lelaki seperti itu? lebih baik tinggalkan dia! Seluruh keluarga besar Luna sudah meminta Luna untuk meninggalkan Suaminya Bram yang tak pernah menghargainya sebagai seorang istri.

Hingga Luna menyaksikan langsung pengkhianatan sang suami. Bahkan dengan terang terangan suaminya bercumbu mesra dengan wanita lain di depan mata Luna. Apakah Luna akan mampu bertahan? yuk simak ceritanya di " Pengorbananku di hargai Pengkhianatan."

origina by Morata
Ig sihalohoherlita
FB. Nolan s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. MISI BERHASIL LAGI_ PDHP

"Iya, sayang! Khairul udah bangun sayang,"ucap Luna menemuinya, dan menempelkan tangannya ke dahi Khairul.

Alhamdulillah sudah nggak demam lagi." gumam Luna dalam hati sambil langsung memeluk Khairul

"Kita sarapan, Yuk! habis sarapan Khairul harus minum obat, biar cepat sembuh."ucap Luna mencubit hidung Khairul.

"Tapi sarapan sama-sama mama dan ayah, ya!"sahut Khairul

"Iya, sayang."

Mereka pun akhirnya sarapan bersama, Namun, rasanya tak sehangat dulu, Luna dan Bram lebih banyak diam, hanya sesekali menyahuti ucapan Khairul.

"Khairul, Ayah berangkat kerja dulu, ya!"Khairul sudah nggak apa-apa kan?"pamit Bram pada putranya.

"Iya Ayah, Khairul udah nggak panas nih!"jawabnya sambil menunjukkan dahinya. dan Bram menempelkan tangannya.

"Alhamdulillah iya, udah nggak panas sayang! Khairul kan jagoan jadi harus cepat sembuh,"kelakarnya

Khairul mencium takzim punggung tangan ayahnya, kemudian Bram menatap luna, Luna hanya mengangguk. Tak lagi seperti dulu saat mereka masih harmonis, tak pernah lupa Luna mencium punggung tangan suaminya sebelum berangkat, itu dulu.

Bram meraih jaket yang tergeletak di sofa, kemudian memakainya. Ia selipkan tangan kanannya ke dalam saku jaket, dan mengeluarkan benda pipih miliknya yang bergetar, sepertinya ada panggilan masuk.

Luna dan Khairul masih berdiri di ruang tengah, Bram keluar rumah untuk menerima panggilan telepon.

"Halo sayang! mendengar kata sapaan yang terlontar Luna yakin pasti wanita itu yang bicara di seberang sana.

"Khairul masuk dulu ke kamar ya! Mama ke depan sebentar,"ucap luna lembut pada anaknya agar masuk ke dalam kamar. Ia melangkah di ambang pintu depan, berusaha mencuri dengar apa yang mereka bicarakan.

"Iya sayang, maaf ya Mas pagi ini langsung berangkat ke kantor." ucap Bram pada lawan bicaranya.

"Iya sayang, tapi mas minta kamu sabar sebentar ya. Mas akan usahakan untuk bisa segera beli mobil."

Luna tersentak. Benar dugaan luna dia ingin beli mobil semata-mata karena permintaan perempuan murahan itu. Membuat Luna muak. Ini segera mengakhiri semuanya sebelum wanita itu semakin bertingkah.

Braakkk

Luna menutup pintu dengan kasar sengaja agar Bram tahu kalau Luna mendengar percakapannya.

Benar-benar wanita murahan." umpat luna dalam hati.

"Hari ini Alhamdulillah, kondisi Khairul semakin membaik, ia terlihat lebih ceria dan suhu tubuhnya normal. Namun, masih harus banyak istirahat agar cepat pulih.

Waktu masih menunjukkan jam sebelas siang, tapi Khairul sudah tertidur di kamar utama. luna merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Kring ....

Kring....

Kring....

Suara dengan ponsel milik Luna terdengar jelas di telinganya. Tertulis nama Desi di layar, luna segera menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Desi.

"Halo Desi!"

"Halo lun, gimana kondisi Khairul sekarang? tanya Desi di ujung telepon.

Memang Luna kemarin sempat memberitahu Desi jika Khairul demam.

"Alhamdulillah, sudah membaik Des semalam Bram di sini menemani Khairul. Sepertinya itu sedikit mengobati rasa rindunya. Jadi sekarang sudah nggak demam, hanya perlu istirahat untuk pemulihannya saja."ucap Luna kepada Desi

"Alhamdulillah kalau begitu Lun, mungkin Khairul kangen sama ayahnya.

"Oh iya, Aku telepon kamu mau ngabarin kalau urusan balik nama sertifikat itu. Sudah beres, Luna barusan Anggara ngabarin aku." ucap Desi membuat Luna lega.

"Yes, akhirnya Luna berhasil mencapai misinya mengambil alih bisnis, tinggal menunggu waktu untuk Luna kembali terjun ke kantor. Dan Bram tidak bisa banyak tingkah di sana.

"Alhamdulillah!"seru Luna

"Jam makan siang nanti Aku sama Anggara datang ke rumahmu, ya. Sekalian aku mau nengok keponakanku." ucap Desi

"Okey baik, Des. Aku tunggu ya."

Luna dan Desi memutuskan sambungan telepon seluler usai berpamitan.

Dalam hati Luna begitu lega. Kantor sudah dalam genggamannya. Jadi jika nanti Luna bercerai, Bram tidak bisa membawa apapun. Hanya sepeda motor miliknya itu yang ia bawa, karena hanya itu yang motornya itu yang ia beli dari hasil kerjanya. Saat masih bekerja di Jakarta. Luna tak mengambilnya.

"Sebaiknya aku membuat cemilan untuk Desi dan Anggara yang akan datang kemari." gumam Luna sambil melirik Khairul yang lelap dalam tidurnya. Luna melangkah ke dapur.

Luna lihat di dapur hanya ada satu sisir pisang kepok, pemberian dari dari tetangga yang kebetulan baru memanennya di belakang rumahnya. Beliau punya beberapa pohon pisang yang ia tanam di belakang rumahnya, setelah buahnya masak beliau sering membagikan Luna dan para tetangga lainnya.

Luna buka lemari pendingin mencari bahan yang lain, mungkin bisa dijadikan olahan. Membuat cemilan berbahan dasar pisang itu. Alhamdulillah ada tepung pisang goreng.

Luna memutuskan untuk membuat pisang goreng yang sangat lezat untuk cemilan mereka saat Desi dan anggara tiba di rumah. Akhirnya Luna berkutat di dapur membuat cemilan untuk makan siang luna dan kairul sudah ia pesan dengan aplikasi online. Jadi tak perlu Luna repot-repot masak sudah pasti tak keburu waktu.

Desi dan Anggara banyak membantu luna sudah semestinya Luna memberi suguhan yang pantas untuk mereka.

Setelah selesai Luna menggoreng pisang goreng, Luna tata rapi di atas piring.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga luna. Terdengar sapaan dari luar.

"Assalamualaikum" terdengar suara Desi mengucap salam. Pas sekali Luna sudah selesai menggoreng pisang goreng.

Luna melangkah membukakan pintu Untuk sahabatnya.

"Waalaikumsalam Desi, Anggara, Ayo masuk." sambut Luna pada mereka.

"Mari silakan duduk." tambah luna lagi mempersilakan mereka duduk di sofa ruang tamu.

"Terima kasih Lun! Khairul di mana? tanya Desi

"Itu lagi tidur di kamar,"

"Boleh aku melihatnya?"

"Boleh, Ayo ikut aku."Luna dan Desi masuk ke dalam.

Sementara Anggara memilih duduk menunggu di ruang tamu sambil mengeluarkan beberapa berkas dari dalam tasnya.

"Alhamdulillah Khairul sudah membaik lun ."ucap Desi duduk di tepi ranjang melihat Khairul yang tengah tertidur pulas.

"Iya Alhamdulillah Des. Aku ke dapur sebentar ya Des." pamit Luna pada sahabatnya.

Luna ke dapur mengambil minuman dan pisang goreng yang tadinya Luna bikin, dengan nampan Luna berjalan ke depan di ruang tamu Luna lihat Desi sudah kembali duduk di samping Anggara.

"Minum dulu Des Anggara." ucap Luna menyuguhkan makanan dan minuman yang Luna bawa dan meletakkannya di meja, berkas-berkas yang Anggara keluarkan. Ia letakkan di meja sudut. Memang di ruang tamu ada meja kecil di sudut.

"Permisi." ucap seseorang dari luar pagar rumah. Pesanan makanan luna sudah datang rupanya. Luna segera keluar untuk mengambil makanan yang ia pesan melalui aplikasi online.

Luna kembali masuk ke dapur dan mengeluarkan makanan itu. Kemudian memasukkannya ke dalam piring saji.

"Desi, Anggara, Ayo kita makan dulu." ajak Luna pada mereka yang sedang asyik ngobrol sambil makan pisang goreng.

Mereka bertiga makan di meja makan, suasana ceria dengan kehadiran mereka di rumah Luna.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke ruang tamu.

"Luna, ini sertifikat baru yang sudah balik nama atas nama kamu."Anggara menyerahkan sebuah sertifikat bangunan kantor dan beberapa aset dan berkas pendukung yang menguatkan bahwa sertifikat itu asli.

"Alhamdulillah sekarang aku benar-benar lega batin Luna.

"Terima kasih Anggara, kalau bukan karena bantuanmu pasti prosesnya tidak bisa secepat ini. Dan sudah pasti aku akan kerepotan mengurus semuanya ini sendiri." ucap Luna berterima kasih.

"Sama-sama Lun." sahutnya dengan ramah dan tersenyum

"Untuk biayanya semua berapa Anggara?" tanya luna karena sejak Luna menyerahkan penuh urusan ini, Luna belum memberinya uang untuk biaya mengurus semua ini.

"Soal itu, biar nanti Desi yang jelaskan." ucap lelaki itu."

"Lun, kami kemari juga ingin memberikan ini."Desi menyerahkan sepucuk undangan pernikahan.

Seketika Luna tersenyum gembira melihat nama yang tertera di undangan itu.

Akhirnya Desi, Kalian mau menikah? kenapa baru kasih tahu aku sekarang? hah! ucap Luna sedikit merajuk pada pasangan di depannya ini, memandang mereka secara bergantian. Karena baru menyadari keduanya sudah menjalin hubungan yang serius dari beberapa bulan yang lalu.

Rona bahagia terlihat dari wajah keduanya.

"Maaf ya Lun, bukannya kami menutupi tapi karena aku lihat kamu sedang fokus dengan urusan rumah tanggamu jadi....."

"Sudah sudah, apapun itu alasannya. Aku bahagia sekali melihat kalian akan segera menikah. Kalian pasangan yang sangat serasi." ucap luna.

Mereka semua tertawa dan Luna ikut bahagia mendengar sahabat baiknya, akan menikah walaupun luna baru bertemu Anggara, beberapa kali tapi Luna yakin Anggara orang yang baik.

Doa terbaik terselip di dalam hati luna. "Semoga rumah tangga kalian bahagia dan langgeng. Tidak seperti Rumah tanggaku yang diambang kehancuran. Memang aku dulu menikah dengan Mas Bram di usia muda tapi tak menyangka akan berakhir seperti ini.

"Luna, kami pamit ya. Aku harus segera kembali ke kantor." ucap Desi

"Iya Des, Terima kasih ya. Juga untukmu Anggara, Terima kasih banyak Kalian sudah banyak membantuku." ucap Luna sebelum mereka beranjak.

Mereka beranjak keluar rumah. Luna teringat sesuatu, Jika beberapa surat berharga miliknya telah Ia titipkan pada Desi. Mungkin jika sebaiknya berkas ini juga Ia titipkan padanya. Buat jaga-jaga apalagi sekarang ini wanita sialan itu sedang meminta mobil pada Bram. tidak menutup kemungkinan Bram akan berbuat apapun untuk memenuhi keinginan wanita itu.

"Desi tunggu! ini aku titipkan dulu di rumahmu ya, di rumah ini belum aman."Luna berlari kecil ke arah Desi dan menyerahkannya berkas itu.

"Okey aku akan simpan ya, insya Allah aman di rumahku. Desi memasukkan berkasnya ke dalam tas.

"Besok aku akan ke kantor dan mulai memantau semuanya. Aku tak ingin sampai kecolongan, apalagi Bram pasti sedang butuh uang untuk beli mobil atas permintaan wanita murahan itu." ucap Luna.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN

1
Rismawati Damhoeri
menyedihkan..
Rismawati Damhoeri
memang kamu bodoh Bram...
Rismawati Damhoeri
memang begitu rasanya Bram...
Rismawati Damhoeri
yah begitu luna, biarkan suami sama pelakor cuma modal burung doang....
Anifa Anifa
novel jelek nggak bermutu
Heni Setianingsih
Luar biasa
Evy
Siapa tau ucapan dari Bude itu adalah doa...
Evy
Mala seperti nama perempuan...kenapa tidak kiano aja Thor...
Evy
kalo sudah tidak ada uang dn bangkrut.biasanya pelakor juga pastinya akan pergi.
Evy
Bram nampaknya bakalan dibuat miskin oleh mantan istri...
Evy
Mantap tuh...
Evy
Tidak perlu dipertahankan lagi suami yang seperti itu...
Evy
jangan lupa divideokan... untuk bukti...
Fareendy M
Bila tiba saatnya, sesuatu yg disembunyikan tetap akan terlihat,
Elok Pratiwi
biasa ... alur nya loncat loncat
Cantika: bikin cerita sendiri woy, bisanya ngehujat karya orang aja 💩💩💩
total 1 replies
arniya
makin seru.....
rengat
seru ceritanya
netiishan11172
karya yg bagus...singkat cerita nya..sya suka
Dewa Dewi
banyak typo
Dewa Dewi
good job Khairul👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!