Cinta datang entah kapan dan bisa pada siapa saja, itulah yang kini sedang di alami Oleh gadis cantik keturunan keluarga konglomerat kaya raya, Embun Raliana Rahardian Wijaya yang hoby berbelanja online.
Ia jatuh cinta di pandangan pertama kepada seorang kurir paket Langganannya.
Akankah cinta gadis itu di Terima oleh si pemuda sederhana itu?
Mengingat tahta, kasta dan harta mereka sangat jauh berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa alasanmu?
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Mau kah kamu meneleponnya? aku ingin dengar suaranya sebentar saja" pinta Keanu yang langsung membuat Rista membulatkan kedua matanya.
"Maksudmu apa?"
"Semenjak pulang dari rumahmu, Embun sama sekali tak bisa aku hubungi. Awalnya tak aktif tapi lama kelamaan aku merasa di abaikan. Aku minta kamu meneleponnya untukku sebentar saja, bisa?"
"Hanya untuk mendengar suaranya saja?" tanya Rista yang hatinya bagai pecahan kaca.
"Iya, ku mohon"
Rista yang kaget, bingung dan kecewa tangannya sampai bergetar hebat saat meraih ponsel di dalam tasnya yang masih terselempang.
Dengan perasaan kacau, Rista menekan satu nama di layar kontak benda pipih miliknya.
Nada tunggu terus saja di dengar oleh Rista dan Keanu yang duduk saling berhadapan. Jika bisa menangis, tentu Rista ingin sekali menjerit memaki bahkan mungkin memukuli Keanu, pria yang membuatnya kini patah hati hebat.
"Hallo, Ris".
"Ya, Hallo Buy. Aku... " Rista menggantung ucapannya, matanya begitu tajam melihat kearah Keanu yang tersenyum simpul bahagia.
"Ada apa, Ris?"
"Kamu dimana?" tanya Rista mulai basa basi.
"Aku dirumah" Jawab Embun pelan.
Mendengar suara Embun yang berbeda dari biasanya, membuat Keanu sampai mengernyit kan dahinya.
"Buy, kamu gak apa-apa, kan?"
"Aku gak enak badan, Ris"
Braaak...
Keanu langsung bangun dari duduknya, ia pergi begitu saja meninggal kan Rista yang andai ia tahu sudah meneteskan air mata.
Keanu tak lagi ingat apapun kecuali Embun yang tadi suasana sedikit serak dan lemas ia dengar lewat panggilan telepon yang di loudspeaker.
.
.
Motor melaju dengan kecepatan tinggi, hingga tak sampai tiga puluh menit kendaraan roda dua tersebut sudah sampai di gerbang pintu rumah utama.
Keanu turun dari motor, ia berjalan kearah pintu kecil untuk menemui satpam penjaga di pos.
"Assalamu'alaikum, pak"
"Waalaikum salam, cari siapa, Mas?" tanya Pak Karim.
"Saya temannya Embun, bisa saya bertemu dengannya?" pinta Keanu meski ia sedikit ragu.
"Oh, sebentar ya, saya izin nona muda dulu"
Keanu hanya mengangguk, tapi pria itu langsung saja di kagetkan dengan suara bunyi klakson sebuah mobil.
Tiiiiin...
"Mas, motornya tolong di pinggirkan sedikit, Mobil Tuan besar mau masuk" titah satpam yang lainnya.
"Oh, iya."
Keanu langsung bergegas mendorong motornya kearah dekat tembok agar kendaraan mewah Samudera bisa masuk.
Beberapa menit menunggu, akhirnya Keanu di izinkan masuk oleh satpam.
"Bawa aja motornya, Mas. Kalau jalan lumayan jauh, nanti di parkir di garasi samping aja ya, jangan di dekat garasi mobil Tuan Besar." pesan Si satpam.
"Oh, iya Pak, Saya permisi masuk dulu. Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam"
Keanu menaiki lagi si putih yang kali ini dengan kecepatan sedang. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Samudera seakan sedang menunggunya di depan pintu utama.
"Assalamu'alaikum, Om" sapa Keanu sambil meraih tangan Pria yang memakai stelan jas hitam tersebut.
"Waalaikum salam. Mau keluar lagi?" tanya Sam.
"Enggak, Om. Maaf, tadi saya dengar suara Embun lewat telepon sedikit serak dan pelan, saya khawatir dan langsung kemari" jelas Keanu apa adanya sesuai perasaan yang ia rasakan saat ini.
Samudera yang memang melihat raut wajah khawatir Keanu hanya tersenyum simpul.
"Apa hanya alasan itu yang membuat mu datang kemari menemui putriku?" tanya Sam dengan tangan melipat di dada.
Keanu menggeleng lalu menundukkan pandangan.
"Lalu apa alasan utama mu datang kemari?"
.
.
.
Karna saya....
ceritenye seruuu abis. g bosen bcnya berkali²