"Witing tresno jalaran soko kulino" Percayakah kamu akan kata kata itu?
Rasa suka dan nyaman ada karena sudah terbiasa. Tapi, bagaimana bila rasa itu di salah artikan? atau menolak untuk merasakan.
Ketika persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun, di uji oleh sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Antara rasa nyaman dan cinta, manakah yang akan di pilih oleh Kenzo?
Benarkah dia mencintai Arsy? atau hanya sebatas mengaguminya saja?
Dan benarkah dia hanya menyayangi Naura karena sahabat kecil? Atau sayang karena cinta?
Ikuti kisah Kenzo Aprilio Nolan, laki laki tengil si biang rusuh yang sedang di landa dilema antara Nyaman dan Cinta pada dua orang gadis yang sejak kecil ia kagumi dan sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadian
“Jawab Ra,” desak Clay yang sejak tadi melihat Naura hanya terdiam.
“Clay, gu—e ... “
“Kita coba dari awal Ra, kita sama sama belajar. Kalau mereka bisa bahagia, maka kamu juga harus bahagia,” kata Clay dengan tegas dan yakin, “Dan aku bisa membuat mu bahagia.”
Cukup lama Naura kembali terdiam dan berfikir, memang ada benar nya juga ucapan Clay. Dirinya juga harus bahagia, dan ia sudah tidak bisa mengharapkan Ken membalas perasaan nya, karena kini di hati Ken hanya ada Arsy seorang. Dirinya juga tidak mau menjadi pelakor atau orang ketiga dalam hubungan itu.
“Baiklah, ayo kita lakukan. Kita coba jalan beberapa bulan, tapi kalau di antara kita ada yang tidak nyaman atau tidak bisa memiliki perasaan lebih. Aku mohon jangan paksa dan jangan sampai merubah persahabatan kita. Aku gak mau persahabatan kita renggang hanya karena hubungan kita.” Pinta Naura membuat Clay langsung tersenyum lega.
“Baiklah, aku janji. Terimakasih,” kata Clay yang langsung memeluk kepala Naura.
“Sumpah Clay, kamu kalau keseringan senyum gitu ganteng loh. Jangan dingin dingin lagi, apalagi datar, itu akan sulit membuat ku jatuh cinta sama kamu,” ucap Naura terkekeh dan langsung di balas anggukan kepala oleh Clay.
“Jadi, mulai sekarang kita jadian,” kata Clay terkekeh.
“Gak tau kenapa aku merasa sedikit aneh dengan perubahan status kita,” gumam Naura ikut terkekeh geli.
“Akupun, tapi kita harus membiasakan nya,” jawab Clay kembali tersenyum sambil mengusap lembut kepala Naura.
“Clay, jangan menatap ku begitu. Aku malu, serius,” kata Naura sambil menyembunyikan wajah nya di perut Clay hingga membuat laki laki yang jarang tersenyum itu kini malah tertawa geli.
‘Gue harap, tindakan gue gak salah.’ Gumam Naura dalam hatinya.
Dan malam minggu itu, Naura dan Clay habiskan dengan menonton hingga sangat larut. Sekitar pukul satu malam, Clay baru memutuskan untuk pulang setelah melihat Naura tertidur di pangkuan nya dan memindahkan Naura ke kamar.
...🍁🍁🍁🍁...
Pagi harinya, keempat sekawan itu memutuskan untuk joging di taman, pagi pagi sekali tadi Clay sudah menjemput Naura di apartemen nya. Padahal laki laki itu baru pulang jam satuan malam, dan kembali lagi ketikan jam baru menunjuk angka tujuh kurang. Sangat rajin bukan, dan berbeda dengan sosok Ken yang memang sangat kebluk saat tidur.
“Udah ah capek gue!” keluh Naura langsung berjongkok ketika sudah tidak sanggup ikut berlari bersama ketiga teman nya.
“Mau istirahat dulu? Aku beli minum,” kata Clay menghampiri Naura.
“Gak ada niat buat gendong kah? Biar romantis dikit gitu,” bisik Naura membaut Clay tersenyum dan menggelengkan kepala nya.
“Woy, kalian berdua malah ngapain jongkok di situ?” seru Ken dari kejauhan dengan nafas terengah.
“Berisik lo kang Rusuh. Udah sono jalan lagi, gue capek!” seru Naura menyuruh Ken untuk pergi. Dan tanpa ia duga, bahwa ucapan nya yang tadi meminta Clay agar menggendong nya benar benardi kabulkan.
Kini Clay sudah berjongkok memunggungi nya dan menyuruh Naura agar segera naik, “Ini serius?” tanya Naura mengerjapkan mata nya beberapa kali.
“Ayo naik, keburu panas disini,” kata Clay, dan dengan senang hati, Naura langsung bangkit dan segera naik ke atas punggung Clayton.
Tentu saja hal itu menarik perhatian Ken dan Harry, mereka sampai melongo melihat Naura yang kini digendong belakang oleh Clayton.
“Kesambet apaan itu kang kulkas? Adem banget tumben hari ini?” gumam Ken menggelengkan kepala nya tak percaya.
“Kesambet hatinya Naura kayaknya,” ceplos Harry menebak.
“Maksud lo?” Ken langsung menatap ke arah Harry, namun Harry malah mengangkat bahu dan menggelengkan kepala nya.