NovelToon NovelToon
Di Sebatas Saling

Di Sebatas Saling

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Enemy to Lovers
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Apa dasar dalam ikatan seperti kita?
Apa itu cinta? Keterpaksaan?

Kamu punya cinta, katakan.
Aku punya cinta, itu benar.
Nyatanya kita memang saling di rasa itu.

Tapi kebenarannya, ‘saling’ itu adalah sebuah pengorbanan besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episot 29

Indahnya suasana taman belakang dengan sungai buatan yang aestetik, tidak lagi menarik.

Kavi membawa Puja langsung ke kamar tidur.

Semalam.

.

.

.

KRIIIING!!!!

Alarm jam lima pagi dimatikan Kavi dengan tangan meraba-raba karena katup mata yang masih sangat lengket untuk terbuka. Dia tak peduli suara itu, lanjut kembali tidur sembari memeluk istrinya yang masih lelap dalam keadaan tidak berbaju.

Ya, pada akhir adegan itu terjadi.

Setan mengalah dan pergi.

Sementara detak jarum jam terus merangkak jauh.

Di tempat lain.

"Kavi, kemana bocah itu pergi?" Aji Manggala meradang marah. Ponsel yang baru saja digunakannya digenggam dalam kepalan hingga mengurat.

Gia Marta baru saja menghubungi karena rapat penting kedua akan segera dimulai. Namun sebagai penanggung jawab utama, Kavi justru belum nampak batang hidungnya di kantor. Ponselnya mendadak mati dan tidak bisa dihubungi.

Waktu semakin siang, semua staf yang terlibat sudah menunggu mengisi semua kursi. Mereka mulai bicara satu sama lain karena waktu mereka juga tak banyak jika dihabiskan hanya untuk menunggu.

Aji terus mengutuk, telepon Kavi sama sekali tidak tersambung. Menghubungi Arjuna, pria itu mengatakan tidak tahu juga sama-sama tak bisa menghubungi Kavi maupun Puja.

"Papa gantilah baju dan bersiap, gantikan Kavi menghadiri rapat. Mama akan terus coba menghubungi anak itu." Sebagai seorang ibu, Bening bukannya marah, yang dia rasakan justru kecemasan putranya sedang dalam masalah.

 .

.

Getaran ponsel Puja di dalam tasnya yang tergeletak di atas sofa, akhirnya terdengar dan sampai di telinga Kavi.

Dengan wajah sembab khas bangun tidur, dia menoleh istrinya lalu tersenyum, wanita itu masih terlelap. Sekilas dikecupnya kening Puja sebelum akhirnya turun dari ranjang.

Celana yang tercampak di lantai, digamit lalu dikenakannya.

Kepalanya masih terasa pening karena jam tidur yang kurang juga olahraga malam yang banyak menguras energi.

Dia melangkah menuju sofa, ponsel Puja kembali bergetar setelah mati beberapa saat. Dia mengambil untuk melihat siapa gerangan yang terus menghubungi istri yang baru dijamahnya setelah dua bulan menikah itu.

"Mama!"

Tidak terkejut sebenarnya, Bening memang sangat menyayangi Puja dan sering bertukar kabar melalui telepon. Kavi hanya ingin tahu apa yang ingin dikatakan ibunya pada kegiatan telepon pagi ini. Tapi saat akan mengangkat, panggilan itu mati. Layar kembali ke semula dengan wallpaper wajah cantik Puja saat tersenyum, senyum yang kemudian tertular juga pada dirinya.

Detik berikutnya Kavi penasaran, ada banyak panggilan tak terjawab yang terpampang. Segera dia mengecek untuk mengetahui siapa saja yang sudah menghubungi istrinya sejak semalam.

Arjuna, nama itu berada di urutan pertama, Kavi mendengus menanggapi itu. "Calling sampai sepuluh kali, apa-apaan dia?"

Berikutnya ada nama Luna, Manager Divisi, dua nama lain yang merupakan staf divisi Puja, dan yang terakhir sebelum ibunya tadi ... Jimmy Ardana.

"Sialan itu," geram Kavi, tertuju pada lelaki anak emas ayahnya di perusahaan Manggala itu.

Lupa attitude, Kavi jadi penasaran banyak tentang isi dan aktifitas virtual Puja dalam ponselnya. Dia bahkan sampai duduk di sofa untuk mengambil posisi nyaman.

Tidak ada yang aneh, semua nampak biasa. Pun pada pesan chat yang berjejer dari beberapa kontak, termasuk Arjuna dan Jimmy. Hanya obrolan ringan yang tak patut dicurigai.

Sampai kemudian pandangan Kavi jatuh pada sesuatu di layar depan ponsel pintar milik istrinya itu.

"Jam sembilan!" pekiknya sontak berdiri dan membelalak. Langsung kelabakan mencari ponselnya sendiri. Dia harus menghubungi Gia segera terkait rapat yang harus dimulai pukul 8.30.

"Sial, sial, sial!"

Setelah memperingati para karyawan yang nongkrong di kedai semalam bersama Puja tentang disiplin kerja, pada akhir dia yang memakan semua peringatannya sendiri.

Bos tolol!

Dengan serampangan mencari, ponsel ditemukannya di saku jas yang semalam dia kenakan.

Baru ingat jika semalam ponselnya dia matikan sengaja karena kesal dengan Eva Liora yang tak bosan terus menghubunginya.

Segera dikembalikan benda pintar itu ke posisi on.

Benar saja, ada banyak notifikasi panggilan terbengkalai dari Gia ditambah beberapa pesan.

Tepat saat dia akan menelepon sekretarisnya itu, sebuah panggilan video masuk, dari mamanya.

"My God!" geramnya. "Kenapa Mama mengganggu di saat urgent begini?"

Walau cukup kesal, diangkatnya juga panggilan itu.

"Ya, Ma!"

"KAVI! AKHIRNYA KAMU ANGKAT TELEPON JUGA. MAMA PAPA KHAWATIR! KAMU ADA DI MANA, ANAK NAKAL?!”

Kavi menutup telinga dengan berondongan ibunya yang seperti petasan meledak-ledak. Suara kerasnya membuat sakit gendang telinga.

"Aku baik-baik aja, Maaa! Aku baru bangun tidur!"

"Anak nakal! Kamu lupa hari ini ada rapat penting?! Papamu marah dan sekarang dia terpaksa gantiin kamu padahal kerjaannya sendiri sibuk!”

Pemberitahuan Bening justru menyenangkan hati sialan itu. Senyumnya mengembang lebar dengan perasaan lega. "Ah, ternyata Papa. Syukurlah. Titip makasih sama Papa, Ma.”

"Kamu! Dasar an--" Umpatan Bening terpotong sendiri, wajah kesalnya berganti kernyitan dalam. Memerhatikan tampilan anaknya dengan seksama. "Kavi, kamu ada di mana sebenarnya?”

Mendengar pertanyaan itu, Kavi langsung mengamati dirinya sendiri yang tiba-tiba ditelisik ibunya. "Aku ada diー”

Namun sebelum usai dia menjawab, Bening sudah menyemprot, "Kamu di hotel? Bersama seorang wanita?!"

"Nggak, Mama! Hotel apaan?!” tampik cepat Kavi.

"Itu perempuan yang meringkuk di ranjang itu, siapa, hah?!"

Sontak Kavi menoleh ke belakang, lalu melihat layar bagian dirinya, ternyata Puja tak sengaja terekspos kamera ponselnya. "Uhm, dia--

"DIA SIAPA?! KAMU MENYELINGKUHI ISTRIMU?"

Kavi mendadak gagap, bingung dan garuk-garuk kepala. Kamera sudah dia alihkan dari pemandangan Puja, namun ....

"Kavi, siapa yang menelepon? Kenapa ribut begitu?”

Suara serak Puja sungguh sangat mengejutkan ibu dan anak.

"Ah!”

Jika dia jujur kalau itu Puja, rasanya masih terlalu malu pada ibunya. Tapi jika berbohong ....

"Kavi ...." Suara Bening menajam, sekalian dengan matanya.

Dan Puja, mendengar suara wanita dari ponsel Kavi, langsung melengak tanpa memindai lebih dulu. Pikirannya langsung tertuju pada para wanita yang selama ini sibuk menggoda suaminya baik secara nyata maupun virtual seperti sekarang.

Tanpa berpikir panjang, selimut ditarik hingga ke dada, lalu bangkit dan turun dari ranjang. Dengan wajah kesal dan rambut acak-acakan, direbutnya ponsel dari tangan Kavi dengan cara kasar.

"HEY, KA--"

Niat makinya seketika terhenti setelah mendapati wajah itu, wajah Bening, ibu mertuanya. "MaーMa!" Auto melebarkan mata dengan sempurna.

Tak jauh di seberang, Bening juga langsung terkejut setengah mati. "Puja ... i-itu kamu, Sayang?" tanyanya. Bukan terkejut karena yang lain, tapi keadaan tampilan Puja yang menggemaskan. "Oh, my God!" Wajahnya seketika menjadi cerah dan bersukacita.

Pikiran Bening tentu langsung merujuk ke sana. Kavi dan menantunya sudah melakukan selayaknya suami istri. Terlihat dari keadaan yang sama kacau, tapi justru membahagiakan untuk dirinya.

Kepalang sudah, Puja tak bisa menghindar lagi. "Se-selamat pagi, Mama.”

1
Wan Trado
nanti sosok diana dimunculkan oleh @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт kamu galau lagi ga kavi...?? apalagi kalau munculnya dg drama musibah atau butuh pertolongan, dengan alasan kasihan ditambah bujuk rayu kavi nya luntur ehh luluh hatinyaa... 😅
Wan Trado
Brontosaurus pemakan tumbuhan, sedangkan kavi pemakan "daging" harusnya tyrannosaurus rex / t rex yang pemakan daging juga 🤣🤣🤣
Wan Trado
cerita kacau puja dan kavi sudah berakhir diranjang.. dan sebaiknya kedepan jangan terjebak dalam cerita pelakor / pebinor yg hanya akan berputar dipusaran itu saja, problem dan intrik seputar bisnis dan keluarga bisa diciptakan, dan atau mungkin dengan sedikit action dari dendam masa lalu mungkin..??
perjalanan dan ekspansi bisnis mungkin bisa jadi pembelajaran juga buat pembaca..
tetaplah berkarya dan menjadi yang terbaik.. 👍👍😍🙏
Wan Trado: all support 👉 you
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Siap, Kak.
Diterima!/Hey/
thanks for the stars.
total 2 replies
Wan Trado
setan..?? aku..?? tapi aku ga mau pergi..
Wan Trado: hehehe iya baguslah toh alurnya tidak berubah karena diskip.. 😅 biarkan ada yg kecewa dikit, kan bisa berimajinasi sendiri 🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Wkwkwk!

Sebenernya bab ini ada scene "21" tapi aku skip, apus sekitar 100 kata.
lagi mengurangi dosa jariyah😌😸
total 2 replies
Wan Trado
yaahh puja... whatever lahh kalau itu maumu, semoga baik-baik saja dan jangan pernah mundur lagi.. ingat ituu.. jaga konsekuensi keputusan mu..
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐞𝐚𝐡. 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐢 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐦𝐢, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐠 𝐨 𝐛 𝐥 𝐨𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚.
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐠𝐨𝐛𝐥𝐨𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐚, 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐠𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐭𝐚𝐤🤣
total 1 replies
Wan Trado
sudah mulai merasa berhak atas puja atau sudah takut kehilangan tanpa aba-aba
Wan Trado
ekspektasi yg telah menjadi obsesi
Wan Trado
awas lo kavi.. ucapannya bisa diamini malaikat baru tau yaa.. 😆
Machan
gua bisa bayangin sih ini😜
Machan
mode awal lagi
Wan Trado
puja demi obsesinya rela menyiksa diri, sayang kavi lebih mengagungkan kesempurnaan, kalaupun sekarang kavi mulai terlihat menyukai puja itu semata karena puja berubah secara fisik..!! coba kalau tetap seperti dulu tampilan puja 3 kontainer pun cinta yang dibawakan puja takkan berarti..
jadi lupakan obsesi cintamu puja..
ada jim dan jun, walaupun mereka belum teruji, jim karena kedekatan kerja.. jun terkesan memancing di air keruh..
Wan Trado: hahahaha.. jangan nunggu@Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт masing-masing kita punya porsinya sendiri.. satu hal komentator dan kritikus punya teori yg kadang merasa (sok) hebat dari pelaku.. 😂😂
Wan Trado: ok oke.. same same... 🤣🤣
total 16 replies
Wan Trado
disaat kavi bergerak ke perubahan dari keegoisan, gantian puja mulai membohongi perasaan demi benteng kekerasan hati kavi yang sudah lama tercipta
Wan Trado
mulaiii... kann.. 😆
Wan Trado: wuiiih ada narsisme disini.. 😂
but, okelah Semoga sepadan dg hasil.. 😁
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Asalkan aku gk termasuk dari kebodohan itu, maka dunia orang waras akan tetap baik2 aja🤣
total 4 replies
Wan Trado
wah wahhh.. nakal yaa @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Wan Trado
bisa ga perumpamaan nya yg lebih manis dikit... ini kan jadi bau tau.. 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: hiperbola juga butuh plesetan, Kak./Toasted/wkwkwkwk!
total 1 replies
Wan Trado
tunggu saja sampai puja juga membentengi hatinya darimu dan aku mulai mencari celah untuk menguasai benteng hatinya puja, batinnya juna berkata..
Wan Trado: komentator belajar nulis pulak 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!
Ada yg menambahkan.
total 2 replies
Be___Mei
Annyeonghaseooooo 👻👻👻
Be___Mei: Kwkwkw nanti kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Annyeong haseo, Eonni. Gomawo sudah mampir./Smile/
Bogoshipeo ... kapan ada rilisan baru di akunmu?
total 2 replies
Wan Trado
untuk sementara tidak ada komentar
Wan Trado
yakin ga akan terjebak dg janjimu hari ini kavi... yakiiinn..??
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: "janji adalah jebakan"..🤣
total 1 replies
Wan Trado
ngomelin siapa sebenarnya sihh.. 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!

Gomawoyo ....🤩
Wan Trado: sungguh spesial wanita satu ini... 😊
nih ☕ spesial buat 👉 kamu..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!