Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 : Pencarian Anak Hilang Dimulai!
"Hueek!!!" Kevin terus mengeluarkan muntah darahnya yang dipenuhi belatung.
"Iww.." Kata Bulan.
"Sebentar ya Kevin, Mbak telpon bapak sama ibu Bulan dulu. Kevin, tolong ambilkan air hangat yaa.." Kata Mbak Vita.
"Iya mbak.." Kata Bulan.
Di sisi lain, tepatnya di rumah Azizah. Pencuri tiba tiba menyelinap masuk dan mencuri perhiasan milik ibu Azizah dan guci antik berharga di kamar orang tua Azizah.
Sedangkan mobil para pencari anak anak hilang itu sampai di pusat kota. Di sana, mereka menemukan keramaian di pinggir jalan. Mobil itu mampir dan Pak Adit membuka jendela mobilnya dan melihat ibu Alisya.
"Loh ibu?!" Pak Adit terkejut.
"Loh?!" Ibu Alisya terkejut.
"Ngapain toh Bu?" Tanya Bu Zafirah di sebelah Pak Adit.
"Nyari Alisya sama Alesia Bu, mereka berdua tadi sama teman temannya dari tadi nggak pulang pulang. Kalian juga nyari?" Tanya Ibu Alisya.
"Iya Bu..Azizah, Matahari, sama Andin juga nggak pulang pulang Bu.." Kata Ibu Andin di jendela mobil belakang.
"Cari sama sama aja yok Bu!" Kata ibu Alisya.
"Oh iya, ibu tau Desa Mati di sekitar sini nggak? Tadi soalnya kami dapat petunjuk kalau mereka ada di Desa Mati dan dipantau oleh seseorang tak dikenal." Kata Pak Adit.
"OWALAH!! Iya juga kenapa kita nggak ke Desa Mati aja tadi.." Kata Pak RT.
"Emangnya kenapa pak?" Tanya Ibu Alisya.
"Dulu juga ada kasus anak hilang dan ditemukan 3 bulan setelah hari menghilangnya dia. Anak itu katanya juga lagi jalan jalan kalau dari izin ke ibunya katanya sih gitu. Nah, saya jadi ingat ada Mbah buyut saya pernah bilang ke nenek saya di depan orang tua saya. Dulu, desa mati itu desa paling ramai dan paling terkenal dengan pasarnya yang unik dan sangat tradisional. Tapi, pasar itu masih memakai teknik haram, seperti kecurangan timbangan, santet, dan ilmu hitam lainnya. Akhirnya, entah mengapa desa itu terkena santet paling ampuh hingga membuat desa itu dengan cepat diabaikan dan ditinggal pergi. Akhirnya desa itu terbengkalai, angker, hingga akhirnya disebut sebagai Desa Mati." Kata Pak RT.
"Desa Mati itu di mana ya pak?" Tanya Pak Adit.
"Saya juga tidak tau, tapi yang jelas dia di sekitar desa kami. Mungkin bisa dikatakan bersebelahan." Kata Pak RT.
"Tolong antar kami ke sana pak.." Kata bapak Azizah.
"Saya tidak tau arah jalannya. Apalagi setiap jalur di dalam Desa Mati itu sangat asing bahkan sulit ditemukan. Yang bisa tau itu hanyalah orang yang sudah ahli atau para tua tua dulu, dan orang tertua satu satunya di sini hanyalah Mbok Tarmi.." Kata Pak RT.
"Mbok Tarmi?" Ibu Alisya bingung.
"Mbok Tarmi itu pernah sekali ke Desa Mati itu waktu umur 8 tahun, sebulan sebelum kejadian santet itu berlangsung." Kata Pak RT.
"Emang rumahnya dimana pak?" Tanya Pak Adit.
"Di ujung desa, berdekatan dengan hamparan sawah luas miliknya.." Kata Pak RT.
"Ayo kita ke sana!" Kata Pak Adit.
Mereka turun dari mobil dan ikut berjalan kaki bersama para warga ke dalam desa yang belum pernah bahkan jarang ada yang tau. Desa di dalam tembok sempit.
"Baru tau di sini ada kampung gitu yaa.." Kata Bu Zafirah.
"Kampung ini memang sangat jarang diketahui oleh orang orang.." Kata Pak RT.
"Mbok Tarmi..Mbok Tarmi..kayak nggak asing.." Kata Ibu Azizah dalam hati.
... BERSAMBUNG...